My Cutie Wife

My Lovely Wife

My Lovely Wife

 
 

Krek..

 
Perlahan, Ia melangkah masuk kemudian menutup pintu. Wajahnya terlihat lelah namun ia tetap menyempatkan diri untuk melepaskan sepatu dan kaos kakinya kemudian berjalan ke kamar.
 
Ia membuka pintu kamarnya dan masuk. Kemudian Ia tersenyum saat melihat yeoja yang sudah terbaring di ranjang dengan tubuh yang rapi tertutup oleh selimut.
 
Ia melangkah perlahan lalu menggantung tas dan jas nya di dalam lemari, kemudian meraih handuk dan masuk ke kamar mandi.
 
Usai mandi, Ia keluar dengan berbalut celana pendek dan handuk yang menggantung di lehernya. 
 
"Yoona-ya?" Ia melihat yeoja itu menggerakan tangannya.
 
Ia berjalan mendekat, duduk di tepi ranjang dan menyentuh pipi yeoja itu dengan punggung tangannya. 
 
"Mianhae, lagi-lagi Oppa pulang terlambat" 
 
Yeoja itu tidak beranjak sedikitpun, membuat Ia terdiam sejenak kemudian tersenyum dan merapikan selimut yang menutupi tubuh yeoja nya. 
 
Ia bangkit dari ranjang dan berjalan ke dapur untuk membuat ramyeon karena lapar. Namun ia terkejut saat melihat makanan yang sudah dingin di atas meja makan. 
 
"Ah, Ia sudah memasak..."
 
Dengan sigap, Ia menghangatkan sup dan sebagian makanan lainnya ia masukkan ke dalam lemari pendingin. Kemudian setelah membersihkan semua alat makan, Ia kembali ke kamar.
 
"Yoona-ya, mianhae.." 
 
Yoona merasakan sebuah tangan mencoba untuk memeluknya dari belakang. Namun Ia tetap enggan untuk sekadar bergerak.
 
"Apa kau sudah benar benar tidur? Aku tidak tau akan ada jadwal tambahan hingga selarut ini..." suara namja itu kembali terdengar jelas, namun Yoona semakin memejamkan matanya.
 
"Aku juga tidak tau kau sudah memasak sebanyak itu untuk makan malam. Apa kau belum makan karena menungguku? Kajja makan bersama" 
 
Masih tidak ada jawaban.
 
Ryeowook terlihat putus asa. Ia menatap Yoona yang masih memejamkan matanya.
 
"Sepertinya kau memang lelah.. Tidurlah.." 
 
Baru saja Ryeowook akan menaruh kepalanya di atas bantal, tibatiba Yoona terisak.
 
"Oppa menyebalkan.. Aku..aku sudah memasak untuk Oppa sejak sore karena Oppa berkata akan pulang lebih cepat. Siang tadi aku segera pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan, kemudian mencoba memasak makanan kesukaan Oppa.. Tapi sampai makanan dingin Oppa belum datang... Hiks.. Oppa bahkan tidak menjawab teleponku dan membalas pesan ku.." Yoona mengusap matanya, sementara Ryeowook terlihat menatapnya dengan kaget.
 
"Mianhae.... Oppa tidak bisa menjawab telepon karena selama acara, Oppa memang tidak menyalakan ponsel. Dan Oppa tidak menyangka kau akan sangat sensitif seperti ini..." 
 
Perlahan, Ryeowook mengusap pipi Yoona yang basah.
 
"Jeongmal mianhae..."
 
Yoona terdiam saat Ryeowook mengarahkan tubuhnya sehingga Ia menghadap namja itu.
 
"Oppa tidak akan mengingkari janji lagi.. Mianhae, ne?" 
 
Yoona menatap Ryeowook kemudian mengacungkan jari kelingkingnya,
 
"Yaksok?" tanya Yoona dengan suara serak.
 
Ryeowook tersenyum,
"Ne, yaksokhaeyo."
 
Kini kelingking mereka bertautan.
 
"Aish, Kenapa kau jadi sangat sensitif seperti ini, eoh? Apa karena dia?" 
 
Ryeowook mengusap-usap perut Yoona dan tertawa, membuat wajah yeoja itu memerah malu. 
 
"Ani!! Oppa kajja, aku lapar!" seru Yoona lalu segera menarik Ryeowook untuk bangkit dari ranjang. 
 
"Ah, apa sekarang aegi kita sudah berseru kelaparan di dalam sana hmm?" 
 
Ryeowook tersenyum menggoda, membuat Yoona kesal dan segera pergi ke dapur.
 
"Hei, tunggu Oppa!" Ryeowook segera menyusul Yoona namun ia mendengar yeoja itu berseru.
 
"Oppa tidak mendapat jatah makan malam!" 
 
Ryeowook kembali tertawa saat mendengar kalimat Yoona. 
 
Namun malam itu mereka tetap makan malam berdua dengan gurauan-gurauan yang tak henti membuat mereka tertawa bersama. 
 
"Istriku yang menyebalkan, semakin menyebalkan ketika ia sedang mengandung anak kami, Little Kim." Ujar Ryeowook di dalam hatinya, ketika Ia melihat Yoona yang baru saja mengambil sepotong daging dari piringnya tanpa rasa bersalah.
 
"Sepertinya dia lapar sekali hmm?" goda Ryeowook sambil menatap Yoona dan tersenyum meledek.
 
Yoona menatap Ryeowook dan mengerucutkan bibirnya
"Ya sudah kalau tidak boleh" ujarnya lalu hendak mengembalikan daging panggang itu ke piring Ryeowook namun namja itu mengangkat piringnya dan ia bangkit berdiri,
 
"Haha habiskanlah, Oppa akan mencuci piring" kemudian Ryeowook berjalan ke dapur dengan membawa piring nya yang sudah kosong dan mulai mencuci setelah sebelumnya ia sempat mengecup pout Yoona sekilas.
 
Sejenak, Yoona menatap namja yang sedang sibuk di wastafel itu, lalu beberapa detik kemudian ia tersenyum dan kembali melanjutkan makannya sebab ia masih merasa lapar. 
 
-----------
 
"Oppaaaaa" 
 
Ryeowook masih dalam posisi tidurnya saat Yoona menarik narik pakaiannya, memaksanya bangun.
 
"Oppaa ireonaaa" Yoona kini menindih tubuh Ryeowook yang tertelungkup diatas ranjang, masih enggan bangkit dari tidurnya.
 
"Ireonayoooo" suara Yoona terdengar sangat jelas di telinga Ryeowook, membuat namja itu terpaksa membuka matanya.
 
"Ne, neeee!! Cepat bangun dari tubuhku" ujar Ryeowook sembari menggelitik tubuh Yoona yang masih menindihnya.
 
"Aish geliii.." Yoona tertawa kecil lalu beranjak dari tubuh Ryeowook dan kini ia duduk di atas ranjang, menghadap namja yang kini sedang membenarkan posisi tidurnya menghadap Yoona.
 
"Oppa, aku mau jalan-jalan" kata Yoona dengan wajah sumringah.
 
"Kemana?" 
 
"Shopping!" 
 
Ryeowook mengalihkan pandangannya pada jam di dinding.
 
"Ne, aku mandi dulu." Ryeowook beranjak bangkit dari ranjang namun Yoona menahan lengannya.
 
"Aku sudah menyiapkan air hangat." ujar yeoja itu dengan senyumannya.
 
Ryeowook mengusap kepala Yoona dan tersenyum,
"Gomawo" 
 
Yoona mengangguk,
"Kajja kita mandi bersama" ujar yeoja itu dengan wajah innocent nya, sementara Ryeowook membulatkan matanya. 
 
"Mwo? Kau ingin mandi berdua?!" 
 
"Anniyo, kita mandi bertiga. Kajja, aku ingin mandi dengan appa~" jawab Yoona dengan nada manja sembari menggelayut di lengan Ryeowook.
 
Dengan wajah yang tegang, Ryeowook berjalan ke kamar mandi, masih dengan Yoona yang menempel memeluk lengannya. 
 
"Ng...Yoong..."
 
"Ne?" 
 
"Aku tidak bisa buka baju kalau kau menempel begini" jawab Ryeowook sambil menatap Yoona, namun yeoja itu hanya tertawa kecil.
 
"Hahaha arasseo, aku akan membantumu Oppa" Yoona melepaskan lengan Ryeowook lalu tanpa ragu Ia membuka kaos putih namja itu.
 
"Y-Yoong!" wajah Ryeowook memerah malu, Ia terkejut dengan perlakuan Yoona yang sangat aneh dan baru terjadi satu kali selama Ia hidup bersama yeoja itu.
 
"Hmm? Waeyo?" Yoona melemparkan kaos Ryeowook ke dalam keranjang cucian kemudian hendak membuka kaos dalaman namja itu namun Ryeowook melangkah mundur.
 
"Mwo? Oppa wae?" Yoona menatap Ryeowook dengan heran.
 
"Harusnya aku yang bertanya. Kau kenapa? Kau terbentur?" Ryeowook menangkup kepala yeoja itu kemudian memeriksanya, berpikir mungkin akan menemukan luka kecil.
 
"Aish terbentur apa? Kau berharap aku terluka?!" Yoona menepis tangan Ryeowook dengan kesal.
 
"Aniyo... Kau aneh...." 
 
"Aneh apanya? Ppali Oppa, sudah hampir siang. Aku mau belanjaaaa" rengek Yoona sembari menggigit tangan Ryeowook.
 
"Aww!!" Ryeowook segera menarik tangannya dan meniup lengannya yang mulai memerah.
 
"Arasseo arasseo, cepat buka bajumu" Ryeowook membuka dalamannya lalu masuk ke kamar mandi dan mengisi air bathtub.
 
"Sirheo"
 
Ryeowook melirik Yoona dan dengan sudut matanya. Ia melihat yeoja itu menggembungkan pipinya, kesal.
 
"Ya sudah, tidak jadi belanja" Ryeowook menghendikkan bahunya lalu hendak mematikan air.
 
"Bukakannnnn" rengek Yoona lagi, membuat Ryeowook membulatkan matanya.
 
"Kenapa kau menjadi ert sejak ada aegi di dalam perutmu eoh.." gumam Ryeowook pelan sembari memijat pelipisnya yang terasa nyeri.
 
"Mwo? Oppa tidak mau?" Yoona kembali memasang wajah kesal, kali ini sembari berkacak pinggang.
 
Ryeowook segera berjalan menghampiri Yoona dan mencubit pipi yeoja itu dengan gemas.
 
"Aisshh ne nyonya Kim, apapun untukmuuuu" 
 
Yoona tertawa namun tangannya memukul pelan tangan Ryeowook,
"Oppaaaa, appoooo" 
 
Ryeowook tertawa kemudian ia mengusap kedua pipi Yoona dan tersenyum,
"Angkat tanganmu"
 
Yoona ikut tersenyum dan ia mengangkat kedua tangannya sehingga Ryeowook lebih mudah membuka pakaiannya.
 
"Kajjaaaa" Yoona segera memasuki bathtub setelah air nya penuh.
 
"Aish, pelan pelan. Jangan sampai terjatuh" Ryeowook memegangi tangan Yoona kemudian setelah yeoja itu berada di dalam, Ia menuangkan sabun ke dalam bathtub.
 
"Ayo masuk, Oppa" Yoona menarik tangan Ryeowook saat namja itu telah menuang sabun. 
 
"Kau bawel sekali" 
 
Dan beberapa saat kemudian terdengar tawa yang berkesinambungan diiringi suara percikan air dan jeritan Yoona.
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
trirohayati #1
Chapter 3: Seri my lovely wife nya masih lanjut kan
Satu yg kurang koq gk da kiss na
Padahal kan udah sweat banget
Bayangin guest yg lain
Udh psti cemburu nih ma nih couple
trirohayati #2
Chapter 1: Aigooo Yoona et
Manis banget ff nya hiiiiii
Makasih udah update ffnya
Ditunggu ff yoonwook yg lain
trirohayati #3
When this ff update?
Wooksica
#4
Update! I cant wait to read this yoonwook fanfic!
trirohayati #5
I still wait update pleas
trirohayati #6
Update soon please, i realy love yoonwook