Flashback part 1

Man From the Past
Please Subscribe to read the full chapter

Junho tengah mematut dirinya didepan kaca. Ia merapikan dasinya yang terlihat agak miring. Ini adalah hari pertamanya memasuki Sekolah Menengah Atas. Senyum lebar tak pernah hilang dari bibirnya. Ia berhasil diterima di sekolah khusus laki-laki terbaik di Busan. 

 

"Junho-ya! Cepat turun, kau mau melewatkan sarapanmu anak nakal!" teriakan khas ibu-ibu terdengar dari lantai bawah.

 

"Ya Eomma! Aku turun sekarang!" Junho balas berteriak.

 

"Selamat pagi Little Hwangjae." seseorang menyapa Junho dari arah samping yang tak lain adalah kakaknya, Wooyoung. Wooyoung juga sudah berpakaian rapi sama seperti Junho. Seragam mereka juga terlihat sama, karena Wooyoung memang bersekolah di sekolah yang sama dengan Junho. Namun bedanya, ia ada di tingkat 2 sekarang.

 

"Selamat pagi Udong-ah." balas Junho.

 

"Kau sudah siap untuk hari pertama?" Wooyoung bertanya sambil menuruni tangga mendahului Junho.

 

"Tentu saja! Aku sangat siap!" jawab Junho antusias.

 

"Wah wah! Anak-anak Eomma yang tampan sepertinya semangat sekali untuk berangkat sekolah. Kalian pasti senang bisa satu sekolah lagi. Benar kan?" tanya wanita berusia akhir 30an itu, sambil menaruh semangkuk nasi di meja makan.

 

"Tentu saja Eomma! Junho kan anak yang pintar, jadi tidak masalah untuknya mengikuti tes masuk sekolah itu. Sama sepertiku dulu." Wooyoung menjawab dengan antusias. Ia mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang disusul oleh Junho yang mendudukkan diri di kursi samping Wooyoung.

 

"Wah~ pagi-pagi sudah ramai sekali. Apa yang sedang kalian bicarakan, hm?" seorang pria paruh baya berusia awal 40an yang tak lain adalah ayah Junho dan Wooyoung, keluar dari sebuah kamar yang tepat berada di samping ruang makan itu. Ia mencoba merapikan dasinya, yang kemudian dibantu oleh istrinya.

 

"Kami sedang membicarakan bagaimana pintarnya mereka berdua sehingga bisa masuk sekolah terbaik di Busan dengan nilai tertinggi." sang ibu menjawab setelah selesai merapikan dasi ayah Junho dan Wooyoung.

 

"Kalian memang sangat pintar. Dan kalian memang anak kebanggaan Appa." sang ayah memeluk dan mencium pipi masing-masing anaknya bergantian. Membuat mereka berdua tersenyum bahagia merasakan kasih sayang yang besar dari ayahnya.

 

~2PM~

 

Junho dan Wooyoung berjalan beriringan memasuki gerbang Busan Senior High School, salah satu sekolah menengah atas terbaik di Busan. Banyak mata menatap kagum pada mereka berdua. Mereka berdua memang terlihat tampan sekaligus menggemaskan saat mengenakan seragam sekolah yang sangat pas di badan mereka.

 

BRUK!

 

Seseorang menabrak bahu Junho dari belakang, hingga membuat Junho sedikit terhuyung ke depan dan hampir saja jatuh kalau saja Wooyoung tak menahan lengannya.

 

"Ah! M-maafkan saya. Saya sama sekali tidak sengaja." seorang anak laki-laki bertubuh tinggi dan mengenakan kaca mata tebal membungkuk berkali-kali pada Junho, ia merasa bersalah karena sudah menabrak Junho tadi. Ia sebenarnya cukup tampan, tapi penampilannya memang sedikit culun, dengan gaya rambut belah pinggir yang dibuat seklimis mungkin dan kaca mata tebal yang bertengger di hidung mancungnya.

 

"Tidak apa-apa. Lagipula aku tidak terluka. Jadi berhentilah menunduk dan mengucapkan maaf padaku." Junho membalas dengan senyum dibibirnya.

 

"Ah baiklah. Kalau begitu, aku permisi dulu. Sampai jumpa lagi." laki-laki yang memiliki mata indah dibalik kaca mata tebalnya itu melambaikan tangannya pada Junho sambil berlari kecil meninggalkan Junho dan Wooyoung.

 

"Sampai jumpa lagi, Sunbae!" Junho sedikit berteriak karena jarak laki-laki itu sudah agak jauh. "Dia sebenarnya tampan, tapi kenapa dia berpenampilan culun seperti itu? Sepertinya dia seorang senior disini. Apa kau mengenalnya Udong-ah?" tanya Junho.

 

"Aku juga belum pernah melihatnya sebelumnya. Apa dia pindahan dari sekolah lain?" Wooyoung malah balik bertanya.

 

"Mana kutahu." Junho menggedikkan bahunya, kemudian kembali berjalan diikuti oleh Wooyoung.

 

~2PM~

 

Junho memasuki kelasnya, ia melihat-lihat apakah masih ada bangku kosong yang bisa ia gunakan. Sebuah bangku di deretan kiri, nomor 2 dari belakang terlihat masih kosong. Ia segera menghampiri bangku itu. Ia terkejut saat orang yang duduk di bangku di belakangnya itu mendongakkan kepalanya, karena ia hanya menunduk sedari tadi. Ia mengenali orang itu adalah orang yang menabraknya tadi pagi.

 

"Kita bertemu lagi! Kupikir kau adalah seniorku." Junho berkata sumringah, merasa menemukan teman baru.

 

"Ah, ya. Memang banyak yang mengira begitu." laki-laki berwajah italian itu tersenyum malu. Wajahnya memang kelihatan lebih tua dari usianya. Apalagi ditambah dengan tubuhnya yang tinggi besar. Tapi itu sama sekali tak mengurangi ketampanannya.

 

"Namaku Junho. Lee Junho! Siapa namamu?" tanya Junho sambil menampilkan eye smilenya, yang mampu membuat Chansung langsung terpikat oleh senyum menawan itu. Ia juga mengulurkan tangannya pada Chansung untuk berjabat tangan.

 

"Chansung. Hwang Chansung." balas Chansung sembari tersenyum kikuk dan mengulurkan tangannya menyambut jabat tangan Junho.

 

"Senang berkenalan denganmu Chansung-ah."

 

"Senang berkenalan denganmu juga Junho-ya."

 

~2PM~

  Wooyoung menarik tangan Junho menuju ruang teater. Sudah seminggu Junho bersekolah di sekolah itu, dan ia diwajibkan memilih paling tidak satu ekstra kulikuler yang ada di sekolahnya. Dan terima kasih pada Wooyoung yang memaksa Junho untuk masuk ke ekstra kulikuler yang sama dengannya, yaitu klub teater.   "Taecyeon sunbae! Aku sudah membawa anggota baru yang aku ceritakan kemarin." Wooyoung memasuki klub teater yang masih sedikit sepi, karena baru ada beberapa orang saja yang datang. Ia menarik Junho mendekati seorang anak laki-laki bertubuh tinggi dan berwajah tegas yang dipanggil Taecyeon tadi.   "Oh, kau sudah datang Woo? Jadi, dia adikmu?" tanya orang itu.   "Nama saya Lee Junho, senang berkenalan dengan anda Sunbae." Junho memperkenalkan diri sembari membungkuk, memperlihatkan sopan santunnya pada seniornya.   "Kau tidak perlu seformal itu Junho-ya." Taecyeon memberikan senyum ramahnya pada Junho, yang membuat Junho sedikit salah tingkah.   "Nah, sekarang yang perlu kau lakukan hanya mengisi formulir ini dan melihat-lihat dulu kegiatan kami. Kalau ada yang tidak kau mengerti, kau bisa menanyakannya pada kakakmu, atau padaku langsung. Kau mengerti?" Taecyeon mengakhirinya dengan senyum ramah.   "Aku mengerti. Terima kasih Sunbae."   ~2PM~   Tak terasa sudah enam bulan Junho bersekolah di sekolah itu. Junho menjadi salah satu siswa populer di sekolahnya. Banyak siswa lain yang berusaha mendekatinya untuk meraih perhatiannya. Selain karena wajahnya yang tampan dan imut diwaktu yang bersamaan, otaknya yang pintar dan sifatnya yang ramah pada semua orang menjadi daya tarik lebih bagi Junho. Belum lagi ia bergabung dengan salah satu club paling populer di sekolahnya, yaitu club teater. Walaupun ia memasuki club itu dengan sedikit bantuan dari kakakanya, Wooyoung, tapi bakat actingnya tak kalah dengan senior-seniornya yang telah bergabung lebih dulu dengan club teater. Ia juga semakin dekat dengan Taecyeon karena seniornya itu selalu membantunya saat ia kesulitan memahami karakter yang ia perankan. Taecyeon sering mengunjungi kelas Junho saat istirahat, dan mengajaknya untuk makan siang bersama di kantin. Terkadang mereka makan siang bertiga di kelas bersama Chansung saat mereka membawa bekal dari rumah.   Hubungan Junho dengan Chansung juga semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu berdua untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, baik tugas kelompok maupun tugas individu. Chansung juga sering menemani Junho makan siang saat istirahat kalau Taecyeon sedang ada urusan, dan tidak bisa menemani Junho. Ia bahkan hampir setiap hari pulang bertiga bersama Junho dan Wooyoung dengan menaiki bus, karena jalan ke rumah mereka ternyata searah.   Tapi akhir-akhir ini Chansung sering menghilang saat makan siang maupun saat pulang sekolah. Saat Junho bertanya Chansung hanya akan menjawab, 'aku pergi ke perpustakaan Junho-ya, ada buku yang harus aku pinjam untuk materi tugas sekolah.' yang begitu saja dipercayai oleh Junho.   BRAK!   Pintu salah satu bilik toilet menjeblak terbuka saat seorang siswa laki-laki bertubuh besar menendangnya. Ia menyeret siswa lainnya yang bertubuh tak kalah besar darinya memasuki bilik toilet itu, dan mendudukkan siswa itu ke dudukan toilet. Siswa berkacamata yang didudukkan dengan paksa, yang tak lain adalah Chansung, memunduk meremas ujung blazernya. Ia benar-benar takut sekarang. Ia memang sering mendapat tindakan pembullyan seperti itu akhir-akhir ini.   "Apa lagi yang kau mau, Jinwoon-ah. Aku sudah memberikanmu semua uang sakuku. Aku sudah tidak punya uang lagi." Chansung berkata dengan nada sedikit bergetar pada siswa di hadapannya, yang diketahui bernama Jinwoon.   "Aku tidak mau uangmu, Chansungie. Aku ingin sesuatu yang lebih menarik." Jinwoon mencengkram rahang Chansung agar ia bisa melihat ekspresi ketakutan Chansung. "Jelaskan padanya Jookwon!" Jinwoon memerintahkan seorang siswa laki-laki bertubuh kecil yang sedari tadi hanya diam memandang percakapan Chansung dan Jinwoon dari belakang, untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Chansung.   "Bukankah kau sangat dekat dengan siswa populer yang duduk di bangku depanmu itu Chan?" tanya Jookwon, yang dibalas anggukan kecil oleh Chansung. "Kami ingin kau berpacaran dengannya, dan memutuskannya dua minggu setelah kalian berpacaran." Chansung menatap tidak setuju kearah Jookwon.   "Tenanglah Chan, akan ada imbalan yang sangat besar kalau kau berhasil melakukannya." Jinwoon yang berkata sekarang, menjawab tatapan tidak setuju dari Chansung. "Kami akan melepaskanmu kalau kau berhasil melakukannya. Kami tak akan mengganggumu lagi sampai kita lulus sekolah. Bagaimana?"   Chansung hanya diam, memcoba menimbang-nimbang tawaran Jinwoon. Beberapa saat ia terdiam, berfikir. Sebelum akhirnya ia mengangguk, menyetujui tawaran Jinwoon.   "Bagus! Kau memilih pilihan yang tepat anak pintar." Jinwoon menepuk kepala Chansung dengan sedikit keras, membuat Chansung menunduk, tak berani menatap Jinwoon lagi.   "Tapi kalian janji kan, kalau aku berhasil melakukannya, kalian akan benar-benar melepau?" Chansung bertanya dengan kepala yang masih menunduk.   Jinwoon tertawa keras mendengar jawaban Chansung. "Tentu saja kaca mata. Maka dari itu, lakukan dengan benar!" Jinwon menepuk kepala Chansung sekali lagi sebelum akhirnya keluar dari bilik toilet itu dan meninggalkan Chansung yang masih termenung sendiri, memikirkan apakah ia sudah melakukan sesuatu yang benar.   ~2PM~   Sudah tiga hari sejak Chansung menerima tawaran Jinwoon, tapi ia sama sekali belum melakukan pergerakan apapun. Ia bahkan terkesan menghindari Junho s
Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 10: Terbaik author nim
eyessmile14
#2
Chapter 11: Wah ternyata aku pernah subscribe fic ini tp kelupaan belum sempt selesain baca dan komen juga, mianhae authornim *bungkukbungkuk

First of all, I would like to say.. I REALLY LOVE THIS FIC.
Bhak, sering banget baca ff yg model beginian tp aku tak bisa memungkiri kalau aku suka sama fic ini. Kkkk.
Pertama kali yg terlintas saat baca judulnya kirain genrenya fantasi gitu. Ada pria dari masa lalu terus datang ke masa depan buat nyelamatain sesuatu atau apakah hahaha ternyata aku salah ._.
Dan jujur author ovy, yg bikin aku suka baca fic2 author itu karena aku suka ide ide ceritanya dan bahasa yg digunakan enak banget, mudah dipahami lah pokoknya. Aku suka XD
dehana
#3
Chapter 11: Mesum sum sum sum sum hahaha, thornim chan dikasih makan apa sampe mesum begitu aduuhh, suka banget sama epilognya, meskipun gagal dapet taecho di cerita ini tapi endingnya yg sweet memuaskan hati. See you in the next story thornim
cutiechim #4
Chapter 11: Keren epilognya
Happy ending dan hot tentunya
Chansung ma nichkhun kelewat mesum haha
vargaskey #5
Chapter 11: Akhirnya semua couple bahagia ;D
oryzanaranatha #6
Chapter 11: Yeaaaaayyyy,,epilog nya dataaaaang,,
Eih,seme2 nya ini pada mesum akut,kcuali taec oppa,kalem bgd disini,gag ikutan mesum jg kayak khunnie oppa & channie oppa,,,
Hehe,,
Seneng,karna smw couple nya bahagia,,
Di tunggu FF lainnya yaaaaa,,,
FIGHTIIIIIIIING....!!!!!!!
DityaHwang #7
Chapter 11: Waaahh... epilognya keren, akhirnya semuanya bahagia... chansung ert bgt tp gpp yg pntg smua bahagiaaa...
Nunneo74
#8
Chapter 11: keluarga mesum..!!!
buahahahaha ..
panas butuh kipas..!!
dhe_dorayaki
#9
Chapter 11: huaaa .. akhir nya epilogue nya di update .. hooot ah..!!