Chapter 4

Relationship

Akhirnya aku akan mulai bekerja, ya benar, di perusahaan yang sama dengan Sehun. Aku sedikit menyesal karena memilih perusahaan yang sama. Yah, terkadang cinta memang bisa membutakan segalanya. Aku memakai jeans biru tua dengan kemeja putih sebagai atasan. Ku baluti diriku dengan coat hijau tua mengingat cuaca yang masih dingin. Ku uraikan rambut panjang ku agar bisa menutupi telinga. Setelah merapikan dandanan, aku berjalan keluar apartemen. Kantor ku lumayan dekat dengan apartemen, jadi aku masih bisa berjalan kaki untuk sampai disana.

"Tin..tin.." ku lihat ke sebelah kiri dan mendapati Chanyeol sunbae sedang berhenti dan melihat kearahku.

"Naiklah.."-Chanyeol

"Tidak usah sunbae. Ini sudah dekat. Aku jalan kaki saja. Permisi" aku cepat-cepat membungkuk lalu pergi meninggalkan Chanyeol yg masih diam disana.

Beberapa hari ini Chanyeol dan Sehun menghubungi ku. Mereka mengirim pesan dan juga menelfon, tapi aku diamkan, bahkan aku tidak membaca pesan dari mereka. Aku tak tertarik untuk membicarakan apapun dengan mereka. Sebenarnya aku juga merasa bersalah dengan Chanyeol sunbae, karena dia tidak melakukan kesalahan padaku. Ya, geunyang. Aku tidak mau terlibat dengan siapapun sekarang. Apalagi dengan orang-orang dekat Sehun.

Aku sampai di kantor ku dan mulai memperkenalkan diri. Lalu seorang pegawai menunjukan meja kerjaku. Tiba-tiba aku mendengar keributan saat seseorang masuk ke dalam ruangan. Banyak yang berbisik sambil melihat orang itu masuk.

"Wah dia selalu tampan. Aku tidak menyesal masuk kantor ini. Aku beruntung sekali satu divisi dengannya" suara-suara seperti itu membuatku sedikit mual.

'Apanya yang beruntung?', batinku.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala. Sampai akhirnya aku melihat orang yang masuk itu adalah Chanyeol sunbae. Aku pura-pura tidak melihatnya, lebih tepat pura-pura tidak mengenalnya. Aku berusaha menyibukan diri dengan pekerjaan yang baru saja diberikan kepada ku. Tapi tiba-tiba keadaan hening, hingga seseorang menyentuh bahuku

"Y/N-ah, kau baik-baik saja? Apa kau sudah sehat?" Chanyeol sunbae sekarang berada di belakang ku, dan semua tatapan menuju ke arah kami.

Aku jadi sedikit gelagapan. Sebagai anak baru, aku sudah berani mengambil satu langkah di depan dengan idola mereka. Aku merasa bersalah dengan tatapan-tatapan heran itu.

"Ya sunbae, aku baik-baik saja. Terimakasih. Maaf sudah membuatmu khawatir" aku berdiri lalu membungkuk padanya.

Itu membuat orang-orang di sekitarku mulai mengatakan 'wah Chanyeol baik sekali dengan orang baru' 'wah dia perhatian sekali' dan 'wah..' 'wah..' lainnya. Syukurlah tidak ada yang marah, batinku. Tiba-tiba seseorang di sampingku mendekat.

"Hai, aku park hyesung. Panggil saja hyesung" dia mengulurkan tangannya dan segera aku jabat.

"Oh ya.. aku Y/N" aku memberikan senyum padanya.

"Hahaha aku sudah tau, tadi kan kau sudah memperkenalkan diri"-hyesung

"Ah.. oh.. iya aku sampai lupa" aku ikut tertawa.

"Apa kau mengenal Chanyeol?"-hyesung

"Ah, tidak terlalu. Aku mengenal Chanyeol sunbae karena dia adalah teman sunbae ku" jawabku seadanya.

"Ah begitu" hyesung adalah orang yang paling cuek sejak kedatangan Chanyeol sunbae.

Dia bahkan tidak bereaksi seperti orang lain saat Chanyeol berdiri di belakangku.

"Apa kau menyukai sunbae?" Tiba-tiba perkataan itu keluar begitu saja dari mulutku.

Ah aku ini bodoh sekali, kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu. Aku langsung melihat ke arah hyesung yang melihatku dengan tatapan aneh. Dia langsung mendekati ku, mungkin agar orang-orang tidak mendengar pembicaraan kami.

"Apa aku tidak mirip dengannya?"-hyesung.

Aku bingung dengan pertanyaannya. Mirip? Apa maksudnya? Aku hanya menggeleng tidak mengerti.

"Aku adiknya" hyesung langsung menggeser kursi ke meja kerjanya, tidak menghiraukan ekspresi ku yang sedang membulatkan mata tidak percaya.

"SEOLMA!" aku sedikit berteriak dan menutup mulutku.

Hyesung melihat ke arahku dengan tatapan heran

"Ya! Kerjakan tugasmu!"-hyesung "Ya sunbae" jawabku cepat.

Aku kembali memperhatikan struktur wajah hyesung, kemudian membandingkannya dengan Chanyeol sunbae yang sedang berdiri tidak jauh dari sana. Astaga! Mereka memang MIRIP! Aku pasti sudah bodoh berurusan dengan orang-orang ini dan bahkan tidak mengetahui kalau dia adalah adik Chanyeol sunbae. Ah sudahlah. Itu tidak penting.

Aku kembali berkutat dengan tugas-tugasku hingga akhirnya waktu istirahat makan siang. Rasanya lelah sekali, tugas yang diberikan di hari pertama ku sudah bertumpuk diatas meja, dan aku baru bisa menyelesaikan setengahnya saja. Sepertinya hari ini aku akan lembur. Setelah beberapa hari bekerja dan mengobrol, aku dan hyesung jadi tambah dekat. Kami merasa cocok saat mengobrol. Aku bahkan tidak pernah menanyakan apapun soal Chanyeol padanya dan itu membuatnya nyaman,

"Y/N-ah, kau tinggal dimana?"-hyesung tiba-tiba bertanya saat kami sedang makan siang di kantin kantor.

Aku memang tidak pernah pulang bersama hyesung karena banyak pekerjaan kami berbeda tiap harinya.

"Aah aku di apartemen xxx. Memangnya kenapa?"

"Benarkah? Aku juga tinggal disana. Tapi kenapa kita tidak pernah bertemu?"-hyesung

Aku hanya mengangkat bahu tidak tahu,

"Pantas saja beberapa hari yang lalu, aku seperti melihat mobil sunbae di sekitar apartemen ku, ternyata itu-" aku langsung membekap mulut hyesung karena beberapa orang mulai melihat kearah kami.

"Bisakah kau pelankan suara mu?" Aku berbisik di telinga hyesung yang masih diam karena kaget.

Dia mengangguk cepat.

"Kau ini. Seenaknya saja membekap mulutku!"-hyesung

"Haha maafkan aku. Mereka melihat kearahmu, suaramu kencang sekali" aku menjawab seadanya.

"Baiklah.. baiklah.. jadi kau bersama oppa ku? Sepagi itu? Apa yang kalian lakukan?"-hyesung

Aku bingung ingin menceritakannya atau tidak pada hyesung. Setelah berfikir sejenak, kuputuskan untuk menceritakannya saja.

"Malam sebelumnya aku sedang minum di sebuah restoran bersama sunbae. Kurasa waktu itu aku mabuk sekali. Saat aku sadar, aku sudah di apartemen sunbae, lalu dia mengantar ku pulang" Hyesung hanya mengangguk.

"Sepertinya kalian lebih dekat daripada dugaanku"-hyesung

"Tidak. Saat itu kami tidak sengaja bertemu. Lalu sunbae memintaku menemaninya makan. Hanya itu saja"

"Apa dia pernah menghubungimu?"-hyesung

"Hmm yaa, beberapa kali"

"Kau menjawabnya?"-hyesung

"Tidak" jawabku datar. Karena aku memang tidak menjawab telefon ataupun pesan dari sunbae.

"Hahahahaha" hyesung tertawa senang sekali sampai memegangi perutnya.

Ada apa dengannya? Apanya yang lucu? Aku heran dengan kelakuannya. Aku hanya memutar bola mataku dan melanjutkan makan.

"Ya! Baru kali ini ada orang yang menolak oppa ku seperti itu" dia masih tertawa di sela-sela obrolannya.

"Apa kau tau? Semua wanita mendekati ku hanya untuk mendekati oppa. Itu membuatku kesal sampai aku bilang pada oppa untuk pura-pura tidak mengenal ku selama bekerja. Dan hasilnya, tak ada yang mendekati ku. Dan kau tau? Chanyeol oppa tidak pernah menghubungi wanita lebih dulu selama hidupnya. Wanita-wanita itulah yang selalu menghubungi oppa ku lebih dulu tapi selalu dia abaikan. Tapi sekarang kau malah mengabaikannya" hyesung masih saja berceloteh disamping ku.

Ingin sekali ku pukul mulutnya untuk diam. Karena Chanyeol sunbae sekarang duduk di meja di depan kami sambil memperhatikan hyesung, dia pasti mendengar semuanya. Ah, hyesung! Aku segera menyenggol hyesung.

"Wae?" Hyesung masih saja tertawa.

Aku mengarahkan mata ku ke arah Chanyeol sunbae dan melanjutkan makan makananku. Hyesung tampak terkejut melihat Chanyeol sunbae melihat ke arahnya. Tapi hyesung malah membuang muka dan melanjutkan makannya.

"Kau! Kenapa tidak beritahu aku!"-hyesung

"Kau sendiri berbicara dan tertawa keras sekali. Aku sudah peringatkan untuk pelankan suaramu"

"Sudahlah. Kau ini selalu saja cuek. Hey, siapa sunbae mu yang kenal dengan Chanyeol oppa. Apa dia bekerja disini?"-hyesung

DEG. Aku berhenti makan. Lalu menatap ke arah hyesung. Ah, hatiku masih saja sakit kalau mengingatnya.

"Maafkan aku hyesung-ah. Aku belum bisa cerita sekarang, ceritanya terlalu panjang. Aku permisi dulu. Lanjutkan makanmu. Nanti bertemu di ruangan saja" aku menepuk bahu hyesung yang bingung lalu bangkit dari duduk ku.

Saat aku berjalan ke ruangan ku, aku melihat Sehun dengan seorang gadis. Mereka tertawa bersama. Selama aku bekerja, baru hari ini aku melihat Sehun. Ah aku merindukannya, batinku. Aku tetap berjalan lurus hingga Sehun melihat keberadaan ku. Aku sedikit membungkuk saat aku melalui nya. Tapi Sehun tampak acuh, dia hanya berlalu begitu saja.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
salsal_mermaid #1
Chapter 11: Yeahh finally done,chanyeol ert !!kekeke....daebak !! Di tunggu ff selanjutnya author !! :)
salsal_mermaid #2
Chapter 5: yaakkk !! authorr aku suka sama ff nya...chanyeol manis bngttt ... maaf baru coment d part ini .. :D lnjut ya ff nya , keep writing author !!!