First Night

ARRANGED AND LOVE

Jaejoong meraih piyamanya dan menuju kamar mandi sementara Yunho masih menyusun pakaian dari koya ke lemari yang ada di dalam kamar pengantin mereka itu. Mereka honeymoon di Bali dan menyewa sebuah vila indah yang memiliki private beach.

Selesai berganti baju, Jaejoong keluar dan tidak menemukan pria yang baru resmi menjadi suaminya kemarin malam di kamar mereka. Selesai acara pernikahan mereka langsung tertidur di kamar hotel tempat acara diadakan karena kelelahan. Malam ini baru akan menjadi malam pertama mereka, itupun kalau Jaejoong tidak takut.

Jaejoong melihat suaminya ada di balkon kamar, dengan langkah pelan dia berjalan menghampiri dan sempat mendengar suara lembut suaminya yang bicara lewat telepon.

“Iya chagiya, aku mengerti dan aku mohon maaf…”

“…”

“Kamu tahu aku tetap mencintaimu, tapi kamu juga tahu kondisinya..”

“…”

“Jaejoong baik, tenang saja chagiya…”

Jaejoong tak mau mendengar lagi. Sudah cukup. Apakah ini yang disembunyikan oleh kakak beradik Jung dulu? Bahwa sebenarnya Yunho sudah memiliki kekasih lain.

Jaejoong merasa kecewa sekarang. Ketika tahu tentang perjodohan itu, meski sempat dekat dengan beberapa orang, Jaejoong belum pernah sekalipun berpacaran. Dia menghormati keputusan kedua orang tuanya dan percaya kedua orang tuanya hanya akan memilihkan yang terbaik untuknya.

Rupanya, hal itu tak berlaku untuk Yunho. Entahlah, mungkin karena Yunho sudah lebih dewasa atau karena dia seorang pria, yang pasti, rupanya Yunho memilih tidak menjaga diri dan hatinya untuk calon istrinya dulu.

Jaejoong memilih untuk langsung tidur dan tak menyadari air mata sudah mengalir dipipinya. Jaejoong memang belum mencintai Yunho, tapi dari cerita orang tuanya tentang Yunho, serta bagaimana Ahra sangat memuji kakaknya itu, dia jadi menghormati calon suami yang belum pernah ditemuinya secara langsung sebelum makan malam keluarga itu. Mungkin dulu saat mereka masih anak-anak, mereka pernah bertemu, tapi sejak Jaejoong tinggal di Jepang saat usianya 8 tahun itu, Yunho belum pernah sekalipun datang ke Jepang dan mereka belum pernah bertemu lagi.

Yunho menatap sang istri yang sudah terbaring tenang di ranjang. Harus diakuinya, istrinya sangat cantik, tubuhnya juga indah, bahkan saat hanya memakai piyama masih bisa terlihat indah saat terbaring menyamping seperti ini. Kulitnya putih bersinar, rambunya yang sepunggung berwarna coklat gelap berkilau indah. Matanya bulat dan berbinar. Bibirnya pink alami dan terlihat selalu segar. Hidungnya yang manis. Istrinya adalah wanita yang cantik dan menarik. Yunho juga tahu kalau sang istri itu pandai dan sangat berbakat dalam hal memasak. Tidak akan sulit untuk bisa mencintai Jaejoong, kalau saja hatinya saat ini tidak sedang digenggam hati yang lain.

Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Yunho menjalin hubungan dengan seseorang yang dikenalnya saat di Inggris sejak 3 tahun lalu. Yunho mencintai kekasihnya itu, karena dia merasa cocok dengan sang kekasih. Yunho tentu saja tahu dia tak bisa menikah dengan sang kekasih karena perjodohan ini, tetapi dia merasa belum bisa melepaskan perasaannya begitu saja saat ini, karena sang kekasih itulah yang dulu menemaninya saat dia mengalami jatuh bangun ketika awal tiba di negeri asing. Sang kekasih tahu tentang perjodohan ini dan merelakan Yunho menikahi Jaejoong, karena mereka memang akan sulit untuk menikah, tidak akan bisa malah, sebelum Korea melegalkan pernikahan sesama jenis. Ya, Yunho memang menjalin hubungan dengan seorang pria. Sejak SMA Yunh tahu kalau dia tertarik pada dua sisi, meski kekasihnya ini adalah pacar pertama dan pengalaman pertamanya.

Yunho merasa bersalah pada sang kekasih, tapi juga merasa bersalah pada Jaejoong, karena bagaimanapun mereka sudah dijodohkan sejak kecil. Harusnya dia tidak menyetujui sang kekasih dulu untuk mencoba menjalin hubungan sampai akhirnya mereka terlalu terikat seperti ini.

Akhirnya Yunho pun ikut tertidur. Malam keduapun sebagai suami istri lewat begitu saja.

***

Jaejoong bangun lebih dulu dan memutuskan untuk segera mandi dan menyiapkan sarapan. Dia masih sedih bila memikirkan percakapan Yunho semalam di telpon, tapi tetap saja dia harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, bagaimanapun dia sudah jadi istri Yunho, sudah menjadi kewajibannya untuk mengurus dan melayani kebutuhan suaminya itu.

“Pagi Jaejoongie,” ujar Yunho, saat dia sudah muncul di ruang makan.

“Pagi Yunho ssi,” ujar Jaejoong, membuat Yunho menatapnya.

“Apa?’ tanya Jaejoong.

“Aku suamimu, kenapa memanggilku dengan formal begitu?” tanya Yunho.

“Karena aku tak mau terlalu terikat padamu,” ujar Jaejoong.

“Apa maksudmu?” tanya Yunho, mengerutkan dahi.

“Sudahlah, ayo sarapan dulu, pak Ming akan tiba jam 9 nanti,” ujar Jaejoong, seraya menyuapkan nasi goreng buatannya. Pak Ming adalah travel agent yang mereka hire untuk membawa mereka jalan-jalan di pulau dewata ini.

“Jaejoongie, aku lebih suka kau panggil oppa, waktu kecil kamu memanggilku oppa,” ujar Yunho, mencoba lagi.

Jaejoong menatap sang suami dan melihat kesungguhan di mata tajam itu. Jaejoong menghela nafas dan mengangguk.

“Baiklah, oppa,” ujarnya, dingin.

Yunho menghela nafas, tapi dia tak berani mengatakan apa-apa. Bagaimanapun dekatnya hubungan orang tua mereka, Yunho dan Jaejoong tak pernah dekat sebelum menikah dan pasti butuh waktu untuk bisa dekat.

Akhirnya mereka berjalan-jalan menikmati pemandangan. Jaejoong berusaha melupakan kesedihannya tentang telepon Yunho semalam dan memutuskan menikmati keindahan pemandangan. Mereka memang berjalan bersisian dan berekatan, tapi tidak seperti pasangan yang sedang berbulan madu, mereka tak bergandengan atau berangkulan mesra. Jaejoong bahkan memilih selfie sendiri tanpa mengajak Yunho. Yunho sendiri mengajaknya berselfie dan Jaejoong berusaha tersenyum, meski terlihat agak terpaksa.

Akhirnya mereka kembali ke villa setalah malam tiba. Mereka makan malam diluar karena Yunho ingin istrinya tak repot memasak untuknya.

Malamnya Yunho memutuskan mencoba melakukan kewajibannya sebagai seorang suami. Tidak sulit membangun gairahnya saat melihat wajah cantik dan tubuh indah sang istri. Yunho tahu ini adalah yang pertama untuk sang istri, makanya dia melakukannya dengan sangat hati-hati. Rasanya agak tersiksa memang, karena dia sudah terbiasa menikmati hubungan intim yang panas dengan sang kekasih, sementara istrinya ini benar-benar belum tahu harus melakukan apa, hanya mengikuti nalurinya saja.

Jaejoong tentu saja agak kaget dengan semua ini, tetapi sejak diputuskan menikah, mau tak mau dia harus siap, bagaimanapun ini kewajibannya sebagai seorang istri. Tetapi kemudian terjadi sesuatu yang membuat Jaejoong menangis. Bukan karena sakit, bukan karena terpaksa, tetapi karena ketika hendak mencapai puncaknya, Yunho tidak mengeluarkan benihnya di dalam tubuh Jaejoong, melainkan diluar, seolah dia takut kalau sampai benih itu tumbuh subur. Itu yang ada dipikiran Jaejoong. Mungkin Yunho tak ingin memiliki anak darinya, karena suaminya ingin kembali pada kekasihnya.

Yunho yang melihat Jaejoong terisak malah salah paham, merasa kalau istrinya sangat terpaksa melayaninya malam ini. Dia jadi merasa bersalah karena tidak bertanya lebih dulu tentang kesediaan Jaejoong.

Malam itu keduanya tertidur dengan kesalahpahaman masing-masing.

***

Pasangan pengantin baru itu menghabiskan waktu honeymoon mereka dengan hanya berjalan keliling pulau dewata dari pagi hingga malam, hingga sesampainya di vila mereka langsung tertidur, tanpa melakukan apa-apa dan bicara hal berarti.

Sampai malam terakhir mereka disana. Jaejoong baru keluar dari kamar mandi dan melihat suaminya sedang di balkon lagi. Jaejoong perlahan menghampirinya, tak kuasa menahan rasa ingin tahunya.

“Besok kami pulang chagiya, gimana kabarmu?”

“Aku baik-baik saja, yang pasti rindu sekali padamu,” ujar suara diseberang yang tentunya tak terdengar oleh Jaejoong.

“Aku juga merindukanmu, jaga kesehatanmu, jangan lupa inhalermu,” ujar Yunho dengan nada lembut.

“Iya, kamu juga ya honey, jaga kesehatanmu, jangan terlalu memforsir tenaga karena pengantin baru.”

“Haha…tenang saja, kamu juga tahu kekuatanku kan,” ujar Yunho, dengan nada menggoda.

“Tentu saja…waah…janji ya, begitu kita bertemu, kita akan diam seharian penuh di kamar.”

“Yakin kamu sanggup, nanti tak bisa bergerak lagi seminggu, aku lagi yang dimarahi,” ujar Yunho, tertawa ringan.

Jaejoong tak harus tahu  apa yang diucapkan lawan bicara Yunho untuk tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Ucapan Yunho menjelaskan semuanya.

Jaejoong bergerak mundur, tak kuasa menahan sakit hatinya, tetapi karena ceroboh dia menabrak meja dan menjatuhkan vas bunga, membuat suara berisik dan membuat Yunho menoleh kaget.

Yunho terkesiap menangkap tatapan penuh luka dan airmata menggenang di mata sang istri dan tiba-tiba tersadar kalau sang istri mungkin sudah mendengar percakapannya.

Jaejoong segera membalikkan tubuh, meraih sepatu dan tas dia segera keluar kamar dan berlari keluar vila.

“Jaejoongie…JAE!”

Yunho lupa kalau kekasihnya bisa mendengarnya karena mereka belum memutuskan hubungan telepon.

“Yun? Honey?”

Yunho tidak mendengar suara sang kekasih dan menutup teleponnya seraya berlari untuk mengejar sang istri. Dia khawatir sekali. Bagaimanapun ini bukan di Korea, kalau sampai istrinya tersesat karenanya, dia akan merasa sangat bersalah. Mungkin dia belum bisa mencintai Jaejoong, tapi Yunho lelaki yang baik, tak mungkin dia bisa tenang kalau terjadi sesuatu dengan Jaejoong.

***

Di suatu tempat di Seoul…

“Yun? Honey?”

Pemuda tampan itu termenung saat mendengar suara klik tanda hubungan terputus. Menatap bingkai foto yang ada di nakasnya dia menghela nafas.

“Yun…apa kamu sudah mulai mencintainya?”

###

a/n : maaf kalau ada typo yaa… mengetik sambil berebut laptop dengan balita cukup heboh juga 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
EvaKim2804 #1
Chapter 4: Please...continúe please ??
helden #2
Chapter 4: Gak dilanjutin lagi ya?
akiramia #3
Chapter 4: wuih.ayo.siksa yunho dulu dong..hahaha
WendyWu #4
Chapter 4: Grrr.... Hopefully Jaejoong is fine.
bebebe #5
Chapter 4: pengen liat yunho nyesel dan usaha keras dulu sebelum dapetin jae omma :(
yjgirl #6
Chapter 4: semoga Jejung bisa jaga diri,,agak kwatir apa nanti Jejung hamil ya ^_^
kn yg yun pas mabuk gk pake pengaman...
di tunggu lanjutannya,fighting
-WenD- #7
Chapter 4: Uhuhuhu.... Please update soon, I hope Yunho suffers before they reconcile.
Khab71 #8
Chapter 3: Poor Jaejoong. Love this story. Looking forward for the next update. TQ
autumn_desire
#9
Chapter 3: hahahaha yc uke bisa bangettt lahh hahahha mantapp lanjut lah... ditunggu next updatenya ya..
WendyWu #10
Chapter 3: Omo omo.... hopefully the conflict isn't that complicated.