Chapter 2

NAISELEE

“Ah~ Aku padahal sudah berusaha membuat ini. Tapi dia malah tertidur disini” ucap Ryeo Jun saat melihat Chang Ye tertidur lelap di sofa dan membawanya ke kamar tidurnya. Chang Ye dibaringkan disana dan saat Ryeo Jun ingin mengangkat selimut dan menyelimutinya, wajah mereka menjadi saling bertatapan dan tiba tiba Chang Ye terbangun. “Ahjussi, mwohaeyo(kau sedang apa)?” tanya Chang Ye. “Ah~  Aniyo, tidurlah. Jaljayo(selamat tidur)” jawab Ryeo Jun lalu keluar dari kamarnya.

“Ah ada apa denganku? Kenapa jantungku tiba tiba berdebar kencang? Apakah aku mungkin jatuh cinta dengan gadis itu? Tidak mungkin?! Selisih umur kami delapan tahun?! Andwaeyo andwaeyo?!” Ryeo Jun berguman sendirian. Dan ia pun pergi ke ruang tamu lalu membaringkan tubuhnya. Ryeo Jun berusaha untuk tidur, sejak tadi dia berbalik ke kiri dan kekanan. Tetapi matanya masih belum tertidur. “Ah aku tak bisa tidur” ucap Ryeo Jun lalu melirik jam tangannya “Ini sudah pukul 3 pagi bagaimana ini?” lanjutnya. Dan tak lama kemudian ia pun tertidur lelap.

“Ahjussi~  Ireonayo(bangunlah)! Kenapa kau tidur disini? Apakah tidak ada kamar lain disini?” tanya Chang Ye. “Eoh? Gwaenchanayo(tak apa apa). Kau sudah bangun? Apa kau tidur dengan nyenyak? Huah*menguap*” ucap Ryeo Jun. “Omo(astaga) lihatlah kantung matamu itu? Apa kau tidak tidur semalaman?” tanya Chang Ye. “Gwaenchanayo, aku akan mandi sekarang, bersiap siaplah kita akan pergi ke sekolahmu” jawab Ryeo Jun. “Geundeyo(tapi), darimana kau mendapatkan barang barangku?” tanya Chang Ye. “Ah~ Saat aku mengikutimu, aku melihat kau meletakkan barang barangmu di bawah kursi didepan mini market itu. Dan saat kau pergi, aku mengambil barang barangmu dan memasukkannya kedalam mobilku. Lalu aku tidak melihatmu lagi, kemudian aku mencarimu. Aku mendengar suara teriakan minta tolong dan aku pergi kearah lorong itu lalu aku menemukanmu diganggu oleh orang gemuk itu” jelas Ryeo Jun. “Eoh? Jinjjayo? Dari mana kau mulai mengikutiku?” tanya Chang Ye lagi. “Dari persimpangan jalan didekat mini market itu. Dari sana. Sudahlah, aku ingin mandi dulu” ucap Ryeo Jun. “Ne, silahkan mandi” jawab Chang Ye.

“Chang Ye-ya!! Ppalliyo(cepatlah), kita sudah terlambat” ucap Ryeo Jun saat keluar dari kamar mandi. “Ahjussi! Kenapa kau mandi lama sekali? Syukurlah kau sudah memakai pakaianmu, jadi kita bisa pergi sekarang” jawab Chang Ye yang tampak terburu buru. “Hei?! Kenapa kau tidak membawa pakaianmu? Kau akan tinggal disana, cepat kemasi barang barangmu. Aku akan menunggu dimobil” ucap Ryeo Jun lalu keluar dari rumahnya. “Ah~ Babo(bodoh), kenapa aku tidak memikirkannya sejak tadi” gerutu Chang Ye sambil mengemasi barang barangnya. “Ppalliyo!!” ucap Ryeo Jun lalu menekan klakson mobilnya berkali kali. Lalu Chang Ye segera keluar dari rumah itu dan ternyata mobil Ryeo Jun sudah berjalan. “Ahjussi! Ahjussi! Tunggu aku?!” Chang Ye berlarian mengejar mobil Ryeo Jun.

Mobil Ryeo Jun tiba tiba berhenti dan Chang Ye akhirnya bisa masuk dan pergi kesekolahnya. “Joesonghaeyo(maafkan aku), ahjussi. Aku membuatmu menunggu lama” ucap Chang Ye ketika ia masuk kedalam mobil Ryeo Jun. Ryeo Jun tidak menjawab dia hanya fokus menyetir mobil. “Ah~! Ahjussi?! Hati hati!!” ucap Chang Ye kaget saat Ryeo Jun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Dan setibanya mereka disekolah, gerbang sekolahnya hampir tertutup dan Ryeo Jun segera memarkirkan mobilnya di arena parkir sekolah. SMA seni Sevit adalah salah satu SMA terpopuler di Seoul. Dua puluh empat kelas dan gedung empat tingkat ditambah dengan ruangan yang berisi barang barang mahal itu terlihat sangat megah. Disana ada taman dan ruang olahraga. SMA seni Sevit adalah sekolah umum dan sekolah seni yang digabungkan dua tahun yang lalu. “Ah~ Akhirnya sampai, syukurlah gerbangnya belum tertutup. Cepat turun dan bawa barang barangmu, kau akan mengikuti test ujian masuk” ucap Ryeo Jun lalu keluar dari mobilnya. “Ne. Geundeyo, test seperti apa yang akan aku lakukan?” tanya Chang Ye. “Test menari dan bernyanyi” ucap Ryeo Jun lalu berjalan masuk kedalam sekolahnya. “Mwoyo(apa)?! Tapi aku tidak tau cara menari! Ahjussi?!” ucap Chang Ye terkejut saat mendengar perkataan Ryeo Jun. “Ppalliyo! Ttarawa(ikuti aku)” ucap  Ryeo Jun tanpa memperdulikan perkataan Chang Ye.

“Ahjussi?! Eotteokhaeyo(bagaimana ini)?!” tanya Chang Ye lagi. Ryeo Jun berhenti lalu membalikkan badannya dan berkata “Menarilah dengan hatimu, gerakkan tubuhmu sesuai irama lagu dan emosimu pada lirik lagu yang kau nyanyikan. Dan berhentilah bertanya padaku, aku akan memberikanmu waktu hingga pukul sepuluh nanti. Dan datanglah ke ruang guru, aku akan menunggumu disana” lalu kembali membalikkan badannya. “Ahjussi?” panggil Chang Ye. “Waeyo? Apa kau ingin bertanya lagi? Bukankah sudah kubilang untuk berhenti bertanya padaku?” tanya Ryeo Jun. Ryeo Jun sudah lama menahan dirinya, tapi jantungnya terus berdebar dengan kencang sehingga ia ingin cepat berpisah dengan gadis itu. “Ne, ini untuk yang terakhir kalinya. Apakah kau punya beberapa lagu kpop seperti lagu dari girlsgroup?” tanya Chang Ye. “Aku tak memilikinya, minta saja kepada siswa yang lain?! Aku pergi sekarang” jawab Ryeo Jun lalu pergi dengan wajahnya yg memerah.

“Kenapa dengan dia? Wajahnya sampai merah begitu. Hahaha apakah dia malu untuk berbagi lagu girlsgroup favoritnya denganku?” guman Chang Ye lalu tertawa kecil. “Kemana aku harus meminta beberapa lagu ya? Sekarang sudah pukul delapan tiga puluh. Hanya tersisa satu setengah jam lagi” ucap Chang Ye lalu berjalan dengan membawa tasnya yang berisi pakaiannya. “Jamsimanyo(permisi) apakah kau memiliki beberapa lagu? Aku harus segera melakukan test, tapi sebelumnya aku harus latihan dahulu” tanya Chang Ye pada seorang pria tampan yang sedang membaca komik jepang(Manga). Dan pria itu tidak memjawab pertanyaan dari Chang Ye. Lalu Chang Ye melirik ke arah Name Tag dan disana tertulis ‘Lee Hong Ki’ dan Chang Ye pun kembali bertanya “Hong Ki-ssi? Apakah kau memiliki beberapa lagu?”. “Pergilah, kau hanya menggangguku. Lihatlah dirimu, bahkan kau berani menyebut namaku?! Pergilah, sebelum aku panggilkan satpam!” ucap Hong Ki marah karna konsentrasinya diganggu. Dengan kesal Chang Ye membalikkan badannya lalu pergi.

“Omo!!! Lihat itu, bagaimana mungkin orang seperti dia bisa hidup? Eoh!  Jinjja?! Aku kesal sekali!!” gerutu Chang Ye sepanjang jalan. Lalu Chang Ye bertemu seorang siswi cantik sedang duduk di taman sekolah dan melihat name tag siswi itu “Seol Ra-ssi. Apakah kau bisa membantuku? Aku sangat butuh bantuanmu. Jebalyo(aku mohon)?!” ucap Chang Ye sambil memegangi tangan Seol Ra. “Lepaskan itu, ada apa denganmu? Nuguseyo?” tanya Seol Ra. Chang Ye melepaskan tangan Seol Ra lalu mengatakan “Eoh? Joesonghaeyo. Jeoneun Oh Chang Ye imnida, aku akan segera melakukan test tapi aku tidak memiliki beberapa lagu. Aku juga harus berlatih menari, aku tidak tahu cara menari. Jadi, tolonglah aku. Berikan aku beberapa lagu” jelas Chang Ye. “Arasseoyo. Ini adalah lagu terbaik. Apa emailmu? Biar aku kirimkan” jawab Seol Ra. “ohchangye4590@gmail,com . Jeongmal(sungguh) gomaweoyo(terima kasih). Na gayo(aku pergi)” ucap Chang Ye lalu pergi begitu saja. “Aigo, bertapa menyedihkannya dia” kata Seol Ra lalu menggeleng gelengkan kepalanya.

Chang Ye lalu pergi kebelakang sekolah lalu memutar lagu yang telah ia terima dari Seol Ra. Dan ia pun mulai menari mengikuti irama musik yang ia dengarkan. Ia menari tanpa melihat sekitarnya. Dan satu persatu orang datang untuk melihatnya dan bahkan melemparinya dengan uang. Dan setelah musiknya selesai, Chang Ye kembali memutar lagunya. Tapi sekarang dia menyanyi. Suaranya sangat indah, sehingga membuat orang orang yang mendengarnya merasa nyaman. Bahkan ada orang yang merekamnya lalu mengunggahnya ke internet. Yang lebih menariknya lagi, bahkan penyanyi asli lagunya hampir tersaingi. Saat Chang Ye sedang ingin beristirahat lalu ia melihat disekitarnya. Ia telah dikerumuni oleh siswa/i yang masih belum ia kenali. Dan lebih terkejutnya lagi ia melihat uang berserakan di lantai. “Ige Mwojwoyo(ada apa ini)?” tanya Chang Ye kebingungan.

“Kau hebat! Siapa namamu?” tanya seorang siswi yang sedang memegang ponselnya. “Jeoneun Oh Chang Ye imnida. Waeyo?” ucap Chang Ye. “Ah~ Chang Ye-ssi, i’m your fans(aku adalah fansmu) apakah kau punya id kakaotalk? Bolehkah aku minta id mu?~” tanya siswi itu. “Eoh? Aku punya. Ohchangye4590, lalu? Apa id mu?” tanya Chang Ye. “subag899” jawab siswi itu cepat. “Apakah kau suka semangka(subag)? Jadi namamu Kim Seul Min?” tanya Chang Ye lalu tersenyum ramah. “Ne, aku suka semangka” jawab Seul Min. “Eoh? Omo!! Sepuluh menit lagi? Apakah ada yang bisa mengantarku keruang guru? Aku baru disini, jadi aku tidak tau dimana letaknya” tanya Chang Ye. Semua orang menunjuk tangannya dan mengatakan “Jeo(aku)! Jeo!”. “Tak bisakah satu orang saja yang mengantarku? Aku harus melakukan test sekarang. Kalau begitu bisakah kau mengantarku? Seul Min-ssi?” tanya Chang Ye. “Tentu saja, lewat sini Chang Ye-ssi” jawab Seul Min sambil mengarahkan jalan. Tetapi semua orang mengikuti Chang Ye hingga ke ruang guru. Dan guru guru pun merasa heran dengan apa yang murid muridnya lakukan. “Sillyhamida seonsaengnim. Ini adalah Oh Chang Ye, ia akan melakukan test’nya disini” ucap Seul Min pada guru guru yang ada disana. “Na gayo” lanjut Seul Min lalu menunggu di depan pintu ruang guru.

BERSAMBUNG

......

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet