Orang Asing

Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

BAB IV

Orang Asing

 

Amber merasa kakinya mati rasa. Setelah pertemuan mereka dengan Tuan Kim, di tengah perjalanan pulang, tiba-tiba seekor burung elang setengah kuda sebesar kerbau menyerang mereka, tak sampai di situ saja, monster burung –ia lupa namanya-  tersebut terus mengejar mereka dan sudah hampir setengah jam ia dan Sehun berlari menyusuri padang rumput yang luasnya bukan main. Tak ada pohon maupun bangunan yang dapat dijadikan tempat sembunyi untuk beristirahat sejenak sementara hutan masih terlihat jauh sekali, tepatnya burung itu yang membuat mereka berlari melalui rute terjauh menuju hutan.

Sehun memegang erat pedangnya, sebagai pertahanan kalau-kalau burung jadi-jadian itu menukik turun dan kembali menyerang mereka. “Tak bisakah, tak bisakah kau gunakan panahmu untuk menembak Vellus itu?” tanya Sehun pada Amber pada akhirnya dengan napas yang memburu.

“Aku tak tahu, aku tak pernah menggunakan panah!”

“Apa?! Kau seharusnya memilih senjata yang mudah kau gunakan sebagai pemula, dasar bodoh!” umpat Sehun.

Amber mendengus kesal. “Tak bisakah kau menggunakan kekuatan udaramu itu untuk melawannya atau setidaknya membawa kita pergi dari sini, tuan jenius?!”

“Tak bisa,” jawaban singkat Sehun membuat Amber makin kesal terhadapnya. Alhasil pun keduanya terus berlari sementara Vellus –si monster burung- masih terus mengejar mangsanya dari udara dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang.

 

Amber tak pernah merasa selega ini ketika melihat hutan belantara di hadapan mereka, itu artinya Oasis sudah dekat dan kakinya bisa beristirahat. Namun, ternyata tak sesuai yang Amber harapkan, tepat sebelum mereka tiba di bibir hutan, Vellus telah menukik turun dan mendarat tepat di hadapan mereka.

Amber dan Sehun nyaris terperosok karena harus menghentikan larinya secara mendadak. Kini keduanya terpaksa harus menghadapi burung besar itu. Sehun menyumpah lalu menghunuskan pedangnya, sementara Amber mau tak mau mengeluarkan panahannya.

Tanpa aba-aba, Vellus itu berlari menerjang ke arah Sehun dan Amber, namun untungnya Sehun memiliki gerak refleks yang lumayan cepat sehingga ia dapat menghidari serangan kilat sang burung setengah kuda tersebut. Berbeda dari Sehun, Amber yang belum berpengalaman dalam hal bertarung pun terjungkal jatuh ke belakang ketika berusaha menghindar, tapi itu lebih baik ketimbang dirinya harus remuk dihantam monster besar itu.

“Aku tak apa-apa, tak usah khawatirkan aku,” kata Amber sambil berusaha berdiri.

Sehun mencengkram pedangnya erat, akhirnya ia pun memberanikan diri merangsek maju dan menyabet Vellus itu dengan pedangnya. Amber sempat terpesona melihat permainan pedang Sehun yang tampak lihai itu, buktinya Vellus itu meraung-raung dan kelabakan karena serangan-serangan yang diberikan Sehun.

Namun tak lama, giliran Sehun yang terdesak. Vellus itu mulai dapat membaca arah serangannya dan mulai menangkisnya dengan paruh besarnya yang kuat. Dengan satu tendangan yang cukup keras, Sehun berhasil dijatuhkan oleh monster itu. Pedang Sehun pun terlempar jauh.

“Sehun!” Amber memekik terkejut. Vellus tersebut menginjakkan satu dari empat kakinya di dada Sehun.

Amber berusaha berpikir. “Apa yang harus ku lakukan, apa, apa?” paniknya.

Gadis itu memandangi panah di tangannya. “Aku pasti sudah gila,” gumamnya. Amber lalu bersiap-siap membidik Vellus itu.

Dengan nekat, akhirnya Amber melepaskan anak panahnya. Naasnya, percobaan pertamanya gagal. Bukannya membidik tepat sasaran, Amber malah nyaris mencelakai Sehun yang disambut makian pria itu. Akibatnya, perhatian Vellus itu teralih pada Amber. Tanpa pikir panjang, Amber kembali melesatkan anak panahnya ke arah sang Vellus. Kali ini Amber sangat beruntung, bidikannya tepat mengenai mata Vellus tersebut, walaupun sebenarnya ia mengincar bagian dadanya.

Vellus itu pun meraung kesakitan sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Tak membuat kesempatan itu, Sehun pun dengan sekuat tenaga menendang Vellus dan membuat monster itu jatuh tersungkur. Pria itu segera mengambil pedangnya di tanah dan melesatkan serangan terakhirnya pada Vellus itu. Ia menusukkan pedangnya tepat di bagian jantung Vellus. Monster itu pun seketika terbuyarkan. Suasana siang itu mendadak hening.

“Cepat masuk ke hutan dan pergi dari sini,” ujar Sehun sambil memasukkan pedangnya ke dalam saku ‘ajaib’nya.

Amber menyunggingkan senyumnya pada pria itu. “Kau berhutang nyawa padaku, tuan jenius.”

 

 

Amber dan Sehun memutuskan untuk beristirahat sejenak di tepi sungai. Setelah berlari terus-terusan dan melawan monster barusan rasanya Amber tak sanggup untuk berjalan lebih jauh lagi.

Sehun pun memilih untuk berkeliling melihat suasana sekitar sambil menunggu Amber beristirahat. Setelah beberapa lama dan yakin bahwa keadaan saat itu aman serta tak ada makhluk berbahaya yang kemungkinan akan muncul, Sehun pun memutuskan kembali.

Namun, begitu Sehun kembali, Sehun dikejutkan oleh sesosok pria yang tak sadarkan diri dengan pakaian basah kuyup tergeletak di tempat mereka beristirahat. Di sebelahnya duduk Amber dengan kondisi yang tak jauh berbeda dari pria tersebut.

Amber menatap Sehun dengan perasaan cemas. “Dia belum mati, aku menemukan orang ini hanyut di sungai.”

Amber pun menceritakan bahwa saat ia ingin mengambil air untuk minum di sungai, tiba-tiba saja ia melihat sesosok manusia yang mengapung di sungai tersebut. Gadis itu pun segera masuk ke dalam air dan berusaha menyelamatkan pria tersebut. Mudah saja baginya karena ia seorang Neros.

Sehun memperhatikan pria yang sepertinya cukup tinggi itu. Pria itu berkaos biru dan bercelana jeans, tanpa alas kaki. Bibirnya nampak biru karena kedinginan dan akibat terlalu lama di dalam air. Sehun pun memutuskan untuk menunggu pria itu sadar untuk memastikan ia adalah kawan atau lawan.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 7: Chapter 7 : Lanjutin lagi dong thor
thio_llama
#2
ceritanya seru banget
Murni_asih #3
Chapter 7: Lanjut dooong
vashti87
#4
Chapter 7: Wow.. This is great! Enak banget dibaca + ceritanya seruuu.. Berasa baca HarPot nih.. Ditunggu kelanjutannya yaaa.. ;)
Janidly
#5
Chapter 7: Yah dikit amat chap 7-nya. .. yang cepat ya updatenya gk sabaran nih bikin greget.. oke thanks... see yaaa
dewipur
#6
Chapter 7: seperti nya Amber ..Chanyeol .. sama Sehun .. bakalan makin ngga akur .. atau sebaliknya .. Lanjut ..
diaheee11 #7
Chapter 6: hunberrrrr yaampun sehun jangan galak2 sama amber dong kan bikin greget wkwkwk
dewipur
#8
Chapter 6: waaahh ,,ada kris

chiiee ,,udah ada Chanber moment nya ,,

Lanjuuttt ,,
ratih_ps #9
Chapter 6: Sehun galak bgt sm amber :D....author bkn sehun cemburu atau perhatian sm amber pasti tambah seru fanficnya
ubayega #10
Chanber.. <3<3<3 Hunber <3 <3 <3 lanjuttt