Sebuah Kabar

Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

BAB II

Sebuah Kabar

 

 

Yiyun merasa kehidupannya akan berubah sebentar lagi. Padahal sebelumnya, ia hanyalah gadis remaja berumur enam belas tahun biasa. Tak pernah terbesit di benaknya sedikit pun bahwa dirinya ini ‘spesial’.

Yiyun tak memiliki banyak teman. Gadis itu lebih suka menyendiri, baik di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Mungkin karena dirinya pembawa sial? Begitulah pandangan orang-orang terhadap dirinya, bahkan keluarganya sendiri.

Saat ia berusia lima tahun, kedua orang tuanya –yang kini ia tahu bahwa mereka bukan orang tua kandungnya- terbunuh karena berusaha melindungi Yiyun dari perampokan yang menimpa keluarganya. Ia pun dirawat oleh kakek dan neneknya. Namun, hanya berselang dua minggu sejak kepindahannya, neneknya pun ikut menyusul kedua orang tuanya. Meskipun semua orang tahu neneknya meninggal akibat sakit parah yang telah lama dideritanya, namun tetap saja semua orang menganggap Yiyun adalah penyebabnya. Dan tentu saja masih banyak kesusahan lain yang menimpanya dan juga kakeknya, begitu pun orang yang dekat dengannya.

Kini, ia hanya tinggal bersama kakeknya. Hanya segelintir orang yang masih bersedia menjadi temannya, Yixing dan Jia misalnya. Yang lain? Semua khawatir apabila mereka berada di dekat Yiyun, kesialan akan menimpa mereka.

Suatu hari, Yiyun sedang merawat kakeknya yang mulai sakit-sakitan. Ia menyuapi kakeknya itu dengan penuh kasih sayang.

Kakek Yiyun menatapnya lembut. “Yiyun, kau harus tahu, bahwa tak ada yang namanya pembawa sial. Semua yang terjadi pada keluarga kita, teman-temanmu, serta orang-orang di sekitarmu telah digariskan oleh takdir. Kau ini spesial, Nak. Selalu ingat itu di dalam hati dan pikiranmu,” nasihatnya.

Yiyun menatap kosong ke arah mangkuk bubur yang isinya hampir tak bersisa di tangannya, merenungi perkataan kakeknya. “Ya, kakek.”

Begitulah percakapan terakhir dengan kakeknya sebelum ia berada di tempat antah berantah yang tak dikenalnya. Namun, meskipun begitu, ia merasa tak asing dengan tempat ini. Bahkan ia heran, dirinya tidak terlalu terkejut begitu mengetahui semua ini. Dirinya langsung mempercayai begitu saja dan membenarkan apa yang ia dengar dan ia lihat. Rasanya dirinya tak asing dengan tempat ini dan memiliki ikatan tersendiri.

 

“Amber? Apa kau mendengar ucapanku?” Suara seorang wanita membuat Yiyun tersadar dari lamunannya. Ah, ya benar, ia sedang melakukan sebuah ‘tur’ bersama Sandara. Rupanya ia melamun cukup lama karena ia tak ingat sebagian besar penjelasan yang diberikan oleh Sandara.

“Apa? Oh iya,” Sandara menggelengkan kepalanya. “Rupanya kau melamun sejak tadi, tapi ya sudahlah lupakan. Lebih baik sekarang kau membasuh dirimu, sebentar lagi waktu makan malam dan kau akan diperkenalkan kepada seluruh Iroas yang ada disini, ayo, akan ku tunjukkan tenda para Neros.”

 

 

 

Yiyun dan Sandara pun sampai di tenda dengan bendera berlambang yang menurut Yiyun adalah gambar air di depannya. Seorang pria berambut coklat dengan kemeja putih dan celana jeans serta sepatu kets hitam keluar dari tenda tersebut dan menyambut mereka. “Kau pasti Amber kan?” tanyanya.

Yiyun hampir saja menggelengkan kepalanya, namun begitu mengingat bahwa namanya telah berubah disini, ia pun segera mengangguk.

“Suho, tolong kau urus Amber ya, dia perlu membasuh diri, kau tahu kan, perkenalan saat makan malam,” kata Sandara sembari berlalu pergi.

Suho mengamati penampilan Yiyun yang berantakan. Gadis itu merasa kikuk dipandangi oleh pria yang ia akui cukup tampan itu. Suho pun tersenyum. “Baiklah, Amber, silahkan masuk ke rumah barumu!”

Yiyun memandang ‘rumah baru’nya itu dengan ragu. “Tapi, tenda sekecil ini…”

“Sudahlah, ayo masuk saja, kau akan tahu nanti.”

 

 

 

Yiyun memandang takjub apa yang ia lihat. Ruangan bak hotel bintang lima tersembunyi di balik tenda kecil yang baru ia masuki. Warna biru muda serta putih mendominasi ruangan tersebut. Nampak beberapa orang yang hilir mudik di depan Yiyun.

“Bagai cerita fantasi yang jadi kenyataan ya? Itu juga yang ada di benakku ketika aku pertama kali datang di sini, sama sepertimu,” ujar Suho.

Yiyun masih terkagum-kagum melihat pemandangan yang disuguhkan di hadapannya. “Seperti cerita Harry Potter?” Suho tertawa kecil. “Ya, seperti Harry Potter, mungkin J.K Rowling akan gembira sekali ketika tahu apa yang ditulisnya menjadi kenyataan,” candanya.

“Bagiku semua yang ku alami hari ini bagaikan dongeng,” kata Yiyun.

Suho tersenyum menanggapinya. “Yah, begitulah, namun kurasa sekarang kau harus bergegas, kau lurus saja lalu belok kanan, disana kau akan menemukan kamar mandinya, oh ya, ini pakaian gantimu, setengah jam lagi kita bertemu di ruang makan utama,” jelas Suho seraya menyerahkan sebungkus plastik hitam pada Yiyun.

“Baiklah, terima kasih.”

Yiyun pun segera menuju kamar mandi dan membasuh diri. Rasanya segar sekali, pikirnya. Sudah hampir tiga hari dirinya tidak bersentuhan dengan air. Yiyun memandangi air yang tergenang di dalam bak mandi. Perlahan jemarinya menyusuri genangan air tersebut.  “Benarkah aku memiliki kemampuan seperti itu?” gumamnya.

 

 

 

 

Tak ingin berlama-lama, Yiyun pun segera keluar dari kamar mandi setelah merasa bersih dan segar, lengkap dengan pakaian yang diberikan Suho. Kaos navy blue berlengan panjang bertuliskan I’m Free yang kebesaran, celana jeans panjang dan sepatu kets putih yang diberikan secara cuma-cuma kepadanya. Tak lupa dikuncirnya rambut yang panjang sebahu, dibiarkannya sedikit anak rambut membingkai wajahnya. Yiyun pun tampak sangat berbeda dari keadaannya saat pertama datang ke Oasis.

Yiyun pun bergegas pergi menuju ruang makan utama. Sialnya, karena melamun tadi, ia tak ingat penjelasan Sandara m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 7: Chapter 7 : Lanjutin lagi dong thor
thio_llama
#2
ceritanya seru banget
Murni_asih #3
Chapter 7: Lanjut dooong
vashti87
#4
Chapter 7: Wow.. This is great! Enak banget dibaca + ceritanya seruuu.. Berasa baca HarPot nih.. Ditunggu kelanjutannya yaaa.. ;)
Janidly
#5
Chapter 7: Yah dikit amat chap 7-nya. .. yang cepat ya updatenya gk sabaran nih bikin greget.. oke thanks... see yaaa
dewipur
#6
Chapter 7: seperti nya Amber ..Chanyeol .. sama Sehun .. bakalan makin ngga akur .. atau sebaliknya .. Lanjut ..
diaheee11 #7
Chapter 6: hunberrrrr yaampun sehun jangan galak2 sama amber dong kan bikin greget wkwkwk
dewipur
#8
Chapter 6: waaahh ,,ada kris

chiiee ,,udah ada Chanber moment nya ,,

Lanjuuttt ,,
ratih_ps #9
Chapter 6: Sehun galak bgt sm amber :D....author bkn sehun cemburu atau perhatian sm amber pasti tambah seru fanficnya
ubayega #10
Chanber.. <3<3<3 Hunber <3 <3 <3 lanjuttt