Sepercik Harapan

Reality

Sudah sebulan lamanya aku menghindari Sunggyu. Hari ini merupakan tanggal yang sama dengan hari pernikahan Sunggyu.

Aku bersyukur ruanganku telah selesai dan aku bisa kembali bekerja di ruanganku. Sendiri. Aku tidak membalas pesan dari Sunggyu. Meski dia mengirimiku banyak SMS dan mengatakan dia merindukanku.

Huh, sungguh lucu, kan. Jika dulu dia mengatakan hal itu kepadaku mungkin aku akan sangat bahagia dan tidak akan bisa tidur di malam hari. Tapi, karena semua kenyataan yang aku alami, aku tidak bisa lagi merasakan apapun kecuali perih di hatiku setiap kali aku melihat Sunggyu melintasi koridor ruanganku dan menanyakan keberadaanku kepada sekretarisku.

Tentu saja aku meminta Mijoo untuk berbohong dengan mengatakan aku sedang dinas di luar kota atau aku sedang keluar dan apapun alasan yang bisa membuat Sunggyu kembali ke ruangannya dan tidak mengusikku. Aku akan membelikan Mijoo cokelat setiap pagi sebagai ucapan terimakasih dan dia sama sekali tidak keberatan meski berat badannya akan naik.

Tadinya aku pikir dengan menghindari Sunggyu seperti ini akan membuatku nyaman. Perasaanku kepadanya akan berlalu seiring berjalan waktu dan membuatku bisa menerima kenyataan.

Namun aku salah.

Setiap kali aku diam-diam memperhatikannya, aku merasakan sakit yang sangat di hatiku. Apalagi saat aku melihat akun social medianya, aku akan langsung kehilangan semangat untuk hidup.

Untuk apa aku hidup jika aku tidak bisa menjadi sebagian cerita dari kehidupan Sunggyu?

Untuk apa aku hidup jika sosokku bukanlah alasan untuk Sunggyu tersenyum, tertawa, berbagi kisah...

Aku ingin berada di sisi Sunggyu. Menggenggam tangannya, berada di pelukannya. Aku ingin memiliki Sunggyu.

Bukan sekedar teman biasa. Bukan hanya sekedar rekan kerja.

Aku ingin menggapai sosoknya layaknya sosok kekasih yang akan selalu ada untuk dirinya, ketika dia butuh.

Aku tidak bisa menghilang dari hidup Sunggyu.

Aku tidak sanggup, dan tidak akan pernah bisa.

Aku harus menemuinya hari ini.

Harus.

 

Memulai semuanya dari awal.

Meski dia telah memiliki orang lain, tapi aku yakin aku bisa lebih baik. Sunggyu berhak mendapatkan yang lebih baik.

Aku akan membuat Sunggyu mencintaiku selayaknya aku mencintainya, bukan sekedar sahabat.

Aku ingin mengambil sepercik harapan yang mungkin akan sirna, namun aku akan tetap menggenggamnya sebagai kesempatan terakhirku untuk memiliki orang yang aku cintai.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
inspiritwgs
#1
Chapter 5: When will the update be authornim? :D
NewclearWGS_28
#2
Chapter 5: WoW... aku baru nemu ni ff...
Suka...
Tpi gmn nadib mrka slnjutnya... ap ini bkal dlnjut lgi???
Q berharap iya... ya ya ya authornim... please... ??
ain112 #3
Chapter 5: Wah FF ini diupdate lagi
yulianichang #4
Chapter 4: Baru baca ini setelah lihat2. Dan sangat menyakitkan jadi woohyun ya kapan dilanjut? ada keinginan untuk lanjut?
gari_chan #5
Chapter 4: kira" woohyun mau ngapain ya???
gari_chan #6
Chapter 3: berakhir menyedihkan, kenapa harus sampe nikah. kirain di pasrt ini woohyun bakal bilang ke sunggu kalo dia cinta ama sunggyu tapi ternyata ah sudah lah
ShinSucil #7
Chapter 2: Uyon semangat!!!! Luluhkan hati Gyu!!!!!

Author-nim, lanjut....
kokonut #8
Chapter 2: hufftt...nyesek nih bcanya...lanjut ya..
snugyu28 #9
Chapter 2: Bagus ini ffnya! Dilanjut dong
kokonut #10
Chapter 1: yaaa...ayo woohyun berjuang dapetin gyu...aku dukung 500 %....