FINAL

RAIN SOUND

“Seharusnya aku tau, fakta bahwa dia tidak pernah mencintaiku”

 

 

Hujan membasahi kota Seoul. Awan hitam menutupi sinar mentari. Hal yang paling pas dilakukan pada cuaca seperti ini adalah berdiam diri di rumah. Tak terkecuali seorang yeoja yang sedang bergelut dikasurnya. Tangannya sibuk mengetik sesuatu. Bibirnya membentuk senyuman. Yeoja itu mengubah posisinya menjadi duduk. Menatap sebuah foto namja yang dicintainya. Sebuah balasan dari seseorang membuatnya berdiri, melangkah menuju kamar mandi.

Aku menunggu didepan rumahmu’

BAEK YEBIN POV

Kau mau kemana ?” Tanya eomma ketika melihatku berpakaian sedikit rapih.

Aku akan pergi sebentar” Ucapku diakhiri dengan senyuman lebar milikku.

Sebuah mobil hitam terpakir jelas didepan rumahku. Kubuka payungku, lalu melangkah menuju mobil itu.

Kulayangkan senyumku pada namja disebelahku. Sedangkan namja itu masih fokus dengan jalanan didepannya. Hening. Hanya suara hujan yang terdengar. Aku menatap jalanan kota yang lenggang. Mungkin jika bukan karena namja ini, aku tidak akan keluar dicuaca seperti ini.

Akhirnya kami sampai ditempat tujuan. Namja disebelahku menghentikan mobilnya. Dia keluar dengan membawa satu payung ditangan kanannya dan satu payung lagi sebagai wadah agar dia tidak terkena hujan. Lalu, namja itu membuka pintu mobil untukku dan memayungiku dengan payung yang dipegangnya tadi.

Rasanya aku seperti putri hari ini. Kapan lagi seorang Jeon Wonwoo memperlakukanku seperti ini. Batinku.

Senyum mengembang dibibirku. Setelah mendapat tempat duduk, aku dan Wonwoo memesan makanan.

Bisa ditunggu pesanannya” Ucap seorang pelayan ramah.

Ne” Ucapku ikut ramah.

Aku memandang sekelilingku. Sebuah kafe bergaya eropa dengan alunan musik klasik yang indah.Wow benar-benar kesukaanku.

Aku bahkan tidak ingat apa hari ini hari spesial, sehingga Wonwoo oppa mengajakku ketempat seperti ini ?

Oh ya, kenalkan aku Baek Yebin. Dan pria didepanku-yang sedari tadi kusebutkan-adalah Jeon Wonwoo. Kami sudah menjalin hubungan selama 1 tahun. Jeon Wonwoo. Pria dingin. Pria dengan tatapan tajam. Pria yang menjadi incaran para wanita di sekolah. Pria yang sangat kucintai ini.

Kenapa melihatku seperti itu ?” Tanyanya.

Ah, anni. Aku hanya senang”

Wae ?”

Karena kau mengajakku keluar. Baru kali ini kau yang mengajakku terlebih dulu. Gomawo, oppa” Aku tersenyum lebar padanya. Seperti biasa, namja itu hanya menunjukkan wajah dinginnya. Tapi, siapa peduli ?

Selama makan, aku dan Wonwoo oppa hanya diam. Tidak ada yang bersuara. Bagiku, hal seperti ini sudah tidak asing lagi.

Selesai makan, Wonwoo oppa mengantarku pulang. Hujan masih turun dengan deras. Hari pun sudah mulai gelap. Wonwoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Walaupun sudah 1 tahun berpacaran, tidak ada yang spesial diantara kami. Bahkan aku merasa hubungan ini hanya aku yang menikmatinya. Tapi untuk pertama kalinya, hari ini, Jeon Wonwoo mengajakku kencan. Perasaan senang menyelimutiku, sampai tidak ada kecurigaan akan hal apa yang terjadi selanjutnya.

Gomawo, oppa” Ucapku setelah sampai didepan rumah.

Ne” Balasnya singkat.

Aku keluar dan melangkah masuk ke rumah. Namun, suara berat itu menghentikan langkahku.

Yebin” Aku menoleh, melihat Wonwoo oppa sudah berdiri dibelakangku.

Ne ?” Jawabku bingung. Wonwoo oppa berjalan kearahku. Tatapan matanya sangat menusuk, seperti biasa.

Ada apa ?” Tanyaku lagi. Tentu saja tidak lupa dengan senyuman yang selalu kuberikan.

Entah kenapa, perasaan ku sedikit aneh saat merasakan auranya. Apa akan terjadi sesuatu ? Aku mencoba membuang perasaan khawatirku jauh-jauh.

Oppa, wae ?” Tanyaku sekali lagi, karena Wonwoo hanya diam dan tidak menjawabku.

Let’s we broke up” Ucapan Wonwoo oppa seperti sebuah petir. Mataku membulat. Dadaku terasa sakit. Namun, kucoba untuk tetap tenang.

Apa maksudmu, oppa ?” Tanyaku meyakinkan apa yang kudengar salah.

Let’s we broke up, Yebin” Dadaku naik turun menahan tangis. Apa yang kudengar tidak salah. Bahkan kali ini Wonwoo mengucapkannya dengan tegas dan penuh tekanan.

Payung yang kupegang terlepas. Dengan sekejap, tubuhku ditimpa butiran-butiran air hujan. Aku tidak memikirkan bajuku yang sudah mulai basah.

Tapi….tapi kenapa ?” Suaraku tercekat. Aku menahan air mata yang mungkin kapan saja siap untuk keluar. Namja itu menghela napasnya.

Kau tau aku tidak pernah mencintaimu. Aku tidak ingin menyakitimu lebih lama lagi, Baek Yebin” Dari nada suaranya, Wonwoo oppa merasa bersalah.

Mian” Tiba-tiba, Wonwoo oppa memelukku. Mungkin jika bukan keadaan seperti ini aku akan membalas pelukannya. Tapi, saat ini aku benar-benar tidak sanggup. Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis. Tapi gagal. Aku menangis dipelukannya. Dan kali ini aku berusaha untuk menyembunyikan isakanku.

Aku benar-benar minta maaf” Ucapnya lagi. Aku menggeleng kuat.

Anni. Kau tidak salah. Aku yang salah. Aku memaksamu untuk menerimaku. But, I failed to make you love me back” Kutundukkan wajahku, berharap Wonwoo oppa tidak melihatku menangis.

Masuklah, kau akan kedinginan. Aku pergi” Sebelum namja itu pergi, dia lebih dulu menyampirkan jas miliknya dibahuku. Aku melihatnya yang mulai menjauh. Dan baru aku sadar, jika namja itu juga tidak memakai payungnya lagi. Aku menangisi kepergiannya, sampai mobilnya menghilang dari pandanganku. Air mataku turun seperti derasnya hujan. Hujan menjadi saksi kelemahanku.

Kenapa…Kenapa kau melakukan ini, Jeon Wonwoo !!”

Seharusnya aku tau dari awal, jika kau tidak pernah mencintaiku. Tidak akan pernah !

Seharusnya aku juga tau, fakta bahwa dia sudah mencintai orang lain.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet