Jika hari hari biasa rumah sakit tampak ramai oleh orang yang sakit atau pengunjung yang berlalu lalang, namun hari ini Rumah sakit pusat Seoul dipenuhi oleh puluhan atau bahkan ratusan pemburu berita tidak hanya wartawan wartawan dari media Korea saja namun juga Dunia. Tentu ada hal besar yang sudah terjadi di rumah sakit ini buakn? Tentu Malam tadi tepat pukul 02.30 sang Pangeran baru Korea telah dilahirkan oleh Putri Mahkota. Hal ini tentu membuat seluruh rakyat Korea berpesta merayakannya, bahkan setelah mendengar sang Putri Mahkota dalam perjalanan menuju rumah sakit secepat kilat halaman rumah sakit utama di Korea itu penuh sesak oleh sang pemburu berita.

    “Dibawah masih di penuhi wartawan Jae” ucap Ratu kim kepada putranya

    “Sebenarnya apa yang mereka tunggu? Aku benar benar sudah lelah melihatnya?” tanya sang putra mahkota  

    “Astaga hyung kau fikir kita keluarga biasa yang kelahiran anggota keluarganya akan di abaikan begitu saja? Kita ini keluarga kerajaan hyung, dan yang baru saja lahir adalah pemimpin Korea masa depan dan kau bilang apa yang mereka cari? Stupid!”ucapan kesal itu berasal dari sang Pangeran Kim Junsu.

    “ Diam kau atau ku pulangkan kau ke militer” balas Jaejoong dingin

    “Jangan, Hyung. Aku kan hanya mengingatkan, begitu saja marah.” Sungut junsu

    “Jae kapan Hanna akan pulang?” Tanya Raja Kim

    “Dokter bilang Hanna bisa pulang lusa, Appa.”jawab Jaejoong

    “ appa akan menyuruh sekertaris Kang untuk mempersiapkan konfrensi pers secepatnya” balas Raja Kim

   “ apa itu harus, appa?” Tanya Jaejoong  

   “Tentu”

   “ Bagaimana jika kita lakukan itu setelah acara pembabtisan saja?” Tanya Jaejoong

    “ 6 bulan? Itu terlalu lama, Jae” Sang Raja tampak ragu

    “Tidak, appa. Itu bahkan terlalu cepat awalnya aku bahkan ingin menunjukan putra ku ketika dia berumur 5 tahun, namun karena aku menghargai mereka yang begitu ingin melihatnya aku memikirkan hal ini kembali dan ini keputusan ku, 6 bulan appa, hanya 6 bulan biarkan aku menyembunyikan putra ku” Raja Kim hanya mengganggukan kepala pasrah. dia tahu ini keputusan mutlal putranya dan dia juga tahu seorang Kim akan sangat egois tentang miliknya.

   “Jae. Eomma dan Appa ahrus kembali ke istana untuk mengurusi hal lainnya kau tetaplah disini temani Hanna dan kabari kami jika dia sudah sadar. Dan kau Junsu temani hyung mu dan jangan mengganggunya biarkan dia istirahat, Arraseo!” Ucap Ratu Kim.

   “Ne arraseo, Eomma” jawab Junsu patuh

   “ hati hatilah di jalan, eomma” pesan Jaejoong sambil member pelukan kepada sang ibu

   “ahh Jae tentang putra mu kau akan memberinya nama siapa?” sebelum melangkah melewati pintu Raja Kim bertanya kepada Jaejoong

   “oh itu akan aku tanyakan pada Hanna saat dia sadar nanti” jawab Jaejoong. Dia ingin Hanna yang member nama anak mereka, entah kenapa dia merasa jika Hanna akan memberi nama yang sempurna bagi putra mereka, putra yang nantinya akan menjadi kebanggaan tersendiri baginya dan keluarganya, keluarga kerajaan.

    “HYUNG!!!!” sebuah teriakan menyhadarkan Jaejoong dari lamunannya. Diedarkan pandangannya kepenjuru ruangan mencari siapa yang berteriak sebegitu kerasnya di Rumah Sakit dan orang itu adalah Kim JUnsu adik semata wayangnya, astaga bagaimana dia lupa jika ada manusia bebek ini disini.