Victoria hanyalah seorang gadis biasa dan sederhana. Tidak memiliki kepintaran di atas rata-rata juga bukan seorang anak yang memiliki harta berlimpah di mana-mana. Hanya gadis biasa tanpa apa-apa. Tujuan nya datang ke SEOUL adalah untuk kuliah. Kedua orang tuanya di Qingdao bahkan sudah menjual toko miliknya demi pendidikan victoria. Meskipun awalnya sang ayah tidak mengizinkan, dengan tekad yang kuat dan rasa percaya diri akhirnya victoria dapat meluluhkan hati sang ayah. Ia berjanji, ia akan membawa sukses dan membawa uang untuk menggantikan toko yang terjual setelah lulus kuliah nanti. Itu adalah janji victoria.

Saat ini, victoria berlari tergopoh-gopoh di lorong fakultas kedokteran. Ia berusaha berlari sebisa mungkin agar tidak terlambat. Sayang ... di tengah jalan ia terpeleset dan jatuh begitu saja di lantai. Beberapa mahasiswa yang ada di sana spontan tertawa, victoria cemberut sambil mendecak kesal pada dirinya sendiri. Kini ia berjongkok untuk mengambil buku-buku yang berserakan di lantai, namun ketika sampai di buku terakhir, sebuah sepatu seseorang menginjak bukunya. Victoria mendongak untuk melihat. Meskipun terkejut, victoria berusaha untuk tenang.

Victoria berusaha untuk menarik buku nya, tetapi sepatu yang terlihat mahal itu tidak juga bergeser. Tetap bertengger dengan pongahnya di buku malang itu. Kesabaran victoria habis. Ia bangun dan menatap seraut wajah tampan yang dihiasi sebuah kaca mata hitam pekat, membuat pemiliknya begitu semakin tampan.

Sebelum victoria sempat membuka mulutnya untuk protes, pemuda itu membungkuk untuk mengambil buku milik victoria, dan menyerahkannya pada sang pemilik tanpa sepatah kata apapun. Hanya tersenyum. Dengan emosi victoria mengambil bukunya dengan kasar dan pergi begitu saja tanpa menoleh lagi.

“ Hei ... YA !!! apa orang tuamu tidak mengajarkan mu untuk setidaknya mengucapkan terima kasih !!!” pemuda itu geram.
Changmin yang sedang duduk di sebuah bangku di lorong kampus tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu. Bahkan merasa begitu menarik, ia lupa untuk berjalan ke kantin mengisi perutnya yang lapar. Changmin masih terus tertawa melihat sahabatnya di perlakukan seperti itu pada perempuan. Changmin tau siapa sahabat baiknya itu.

Seorang laki-laki genius, kaya dan juga tampan. Siapapun pasti akan jatuh hati padanya. Segala sesuatu bisa dengan mudah ia dapatkan. Nilai ... teman, bahkan cinta.

“ ini pertama kalinya kau diperlakukan seperti itu hahahaha .....” kata changmin menghampiri sahabatnya dan merangkulnya. Lalu mengambil dagu sahabatnya itu dan mengeryitkan kening.
“ kau .. Cho Kyu Hyun kan ??? hahahaha ...” changmin masih terus menggoda, kini tawanya semakin menjadi-jadi membuat perutnya sakit.
“ apa-apaan ini, sejak kapan aku jadi jatuh seperti ini” ucap kyuhyun memandang changmin jengkel
“ tapi itu kenyataannya” kata changmin singkat
“ hebat. Benar-benar hebat. Dengan mudah setiap kali aku ingin mendapatkan apa yang aku inginkan. Tapi kali ini, sepertinya perjalananku penuh dengan banyak rintangan” kyuhyun berjalan. Diikuti changmin di sampingnya.
“ kau harus ingat kyu, Victoria Song itu berbeda dari gadis-gadis yang sering kau kencani. Biar bagaimanapun dia itu punya prinsip”
“ ya ... kita lihat saja. Sampai kapan dia bisa bertahan dengan prinsip nya itu. Jelas ... obsesiku untuk mendapatkan dia jauh lebih besar dari prinsip bodohnya” kyuhyun tersenyum seperti sebuah seringai. Changmin ikut tersenyum menyemangati sahabatnya itu.
“ tentu. Sampai detik ini, tidak ada yang tidak bisa kau dapatkan !” ujar changmin serius. Keduanya tersenyum ... menyeringai ...