There Is Always a Reason
Description
Songfict for Bigbang's song lets not falling in love
Foreword
You always call me, a selfish bastard
.
"Jadi, seperti apa hubungan kita sekarang?"
Musim dingin yang beku. Mereka saling berhadapan di atap sekolah. Menyerahkan diri pada kepingan salju yang turun. Dengan pandangan mata yang terkunci satu sama lain. Yifan menghela nafas, terasa berat dan menyakitkan, tapi ia berhasil mengukir senyum palsu yang ia kira sudah cukup sempurna untuk mengiringi jawabannya.
"Kenapa tiba-tiba bertanya?"
Sebuah jawaban yang berakhir dengan konteks yang sama, pertanyaan. Anak laki-laki lainnya disana mengernyit mengetahui jawaban yang ia dapat kembali berujung pertanyaan. Meski seharusnya ia tidak lagi terkejut. Wu Yifan yang ia kenal memang seperti ini, memiliki seribu satu alasan untuk selalu menghindar.
Udara dingin berhembus pelan. Mengibas scarf maroon yang ia kenakan, menyentuh kulit putih di baliknya, membiarkan kebekuan mendominasi sang tubuh beserta hatinya. Dia mengangkat pandangan, bertemu dengan sepasang bola mata kecoklatan yang selalu membuatnya hilang akal. Wu Yifan juga tengah menatapnya dengan arti memohon yang tersirat jelas. Satu kebiasaan ketika topik pembicaraan ini mulai di angkat.
"Karena ini tahun terakhir kita. Setelah ini, perpisahan akan membuat kita semakin rumit."
Akhir. Semua yang berawal tentu akan berujung pada satu kata itu. Tapi mungkin sejak awal di antara mereka sudah di takdirkan bahwa tak akan ada yang berubah sampai akhir.
"Tidak bisakah kita terus seperti ini, Yixing? Tidak saling mencintai."
Lagi. Udara dingin menyapa tubuh mereka, menembus helaian seragam sekolah yang mereka kenakan. Scarf yang di kenakan Yixing hari itu tak berguna sama sekali. Semua tetap dingin, beku yang menyakitkan. Seperti Wu Yifan yang sepenuh hati ia cintai tapi selalu memberi larangan untuk jatuh cinta pada sosoknya.
"Kau tetaplah seperti yang kukenal selama ini, seorang bajingan."
Comments