4 years later

Clair De Lune (kiss my enemy sequel)
Please Subscribe to read the full chapter

“The People You Love Become Ghosts Inside of You and Like This You Keep Them Alive”,

 

-(Robert Montgomery)

 

 

 

 

“Choi Jinri— Apa kau mengenalnya?”


Satu pertanyaan itu… Membuat satu goresan besar di dalam sini—Aku tidak tau kenapa tapi melalui pertanyaan itu—Aku merasa lebih terganggu ketimbang dengan kehadiran bocah aneh itu setiap hari. Choi Jinri—Itu hanyalah sebuah nama yang tidak ingin kudengar lagi selama sisa hidupku… Tidak ingin… Walaupun aku harus terpaksa mendengarnya dari orang lain.


“Jadi kau mengenalnya…” Itu kesimpulan yang diambil Joy sementara aku hanya membeku, mengamati ekspresi wajah gadis itu, seinci demi seinci.

 

 

 

 

 

 

 

“Tidak tau… Aku sudah tidak mendengar kabarnya selama tiga tahun…” Joy menangkap ekspresi Sehun dengan sangat baik. Ya—Kalian tau bagaimana naluri seorang wanita bekerja kan? Bahkan sejak pertama kali mengenal Sehun, Joy sudah tau kalau pria ini selalu menyampaikan pesan traumatik lewat tatapan matanya. Entah bagaimana itu… Entah apanya yang menjadi bagaimana dan kenapa… Entahlah… Dia kelihatannya sangat dingin dengan topik pembicaraan semacam ini—

 

“Apa dia… Menghilang?”


“Bisakah kau tidak membicarakannya?”


“Aku harus tau…”


“Siapa kau?”

 

Mereka… Joy dan Sehun berada di ujung jalan kampus teknik, tempat paling sepi karena sebagian besar mahasiswa sudah menyelesaikan ujian akhir semester mereka.


“Aku…”


Wajah Joy menengadah—Dia takut dedaunan pohon maple akan menimpanya saat dia sedang membahas hal serius seperti tempo hari. Dahinya menggeryit, menahan dinginnya angin musim gugur yang tertahan di ujung kulitnya.

 

“Aku… adik tirinya…”

 

Bagaimana keadaan hati Sehun saat ini? Joy ingin mengetahuinya… Dia ingin mengetahui setiap goresan yang tertambal dengan berantakan dari setiap mili bagian hati Sehun. Joy tidak senang memikirkan ini… Dia tidak suka… Dia tidak suka bagaimana ia menggambarkan perasaannya menjadi semacam surealisme—Menjadikan hidupnya seperti drama, seperti kisah Sehun saat SMA, yang ia dengar secara rinci dari Oh Hayoung.

 


“Kau… Ap…”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


“YAK CUT!!!!NG NG NG!!!!”

 

Sulli memotong adegan penting itu… Membuat riuh orang disekitarnya dan membuat sang lakon membuang nafas kesal untuk yang keduabelas kalinya. Soojung berada di kursi belakang, sedang mengamatinya… Sedang mengamati para mahasiswa dari Fakultas Seni Media Rekam syuting film komedi romantis pertama mereka. Soojung sebenarnya sudah merasa terganggu dari tadi… Akting Sehun sudah sangat bagus—Ya—bukan hanya aktingnya yang bagus… Dia adalah mahasiswa jurusan bisnis yang super sibuk, jadi melihat kenyataan dia menyanggupi untuk berpartisipasi menjadi tokoh utama dalam film ini adalah hal tersureal yang pernah Soojung dengar.Dan Joy—atau Park Sooyoung itu—Sebenarnya ekspresinya juga sudah sangat bagus. Jadi Soojung sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud ‘NG’ oleh Sulli dalam potongan adegan ini.


“Sehun…Bisakah kau nggak menatap pemeran wanita begitu dalam? Aku tidak ingin menimbulkan kesan kau tertarik padanya dalam adegan ini…” Sulli adalah sutradara amatiran yang entah bagaimana caranya berhasil merayu dan membuat Jung Soojung menandatangani kontrak sebagai produser. Oh lihatlah… Dia bahkan berhasil mengundang resimen mahasiswa fakultasnya untuk ikut membantu dalam syuting. Gadis itu… Kok bisa?


“Sehun… Maksudku kan blab la bla bla”


“Tapi bukankah aku harusnya memang tertarik dengan si pemeran wanita?Itu tertulis di naskah…”


Sehun protes pada Sulli.


Sulli menjelaskan.


Protes Sehun terdengar benar.


Sulli beralasan lagi…


Lalu…


“Yak Choi Sulli! Should we take a break?” Jung Soojung menginterupsi dengan sangat baik diiringi dengan bubarnya para crew dan artis pendukung. Kali ini Sehun yang mengamati Sulli, mengamati setiap inci dari bagian wajah gadis itu, tersenyum, mengagumi betapa cantiknya dia, lalu melihat daun pohon maple yang tertiup angin, jatuh melewati rambut coklat madu milik kekasihnya itu. Sehun jadi heran… Biasanya dia tidak suka gadis bodoh dan gadis seperti Jung Soojung adalah tingkat minimal dari tipe idealnya.Sehun selalu suka gadis pintar yang lugu, yang tinggi, dan mempunyai kulit yang cantik.Banyak orang yang bilang bahwa Choi Sulli adalah hasil diskualifikasi dari semua yang diharapkan Oh Sehun. Gadis itu juga tipe gadis yang sulit… Tapi entah kenapa rasanya beda… Beda saja… Sehun merasa tidak pernah bosan berurusan dengan gadis seperti Sulli selama empat tahun ini.

 

“Aku tidak bilang Sooyoung yang salah… Daritadi kan aku bilang Sehun yang salah…”


“What’s wrong with that part? Kau tidak membawa- bawa urusan pribadi untuk dijadikan alasan ‘NG’ kan?”


“Tentu saja tidak… Aku kan hanya…”


“Kelihatannya kau cemburu waktu aku berakting dengan Sooyoung barusan…”


“Apa?”


“Benar… Kau cemburu…” Soojung menimpali. “Ugh mengerikan… Tidak professional sekali…”


“Bukan itu… Aku…”


“Lagian kau membuat naskahnya sendiri ya?Apa- apaan ini?Kenapa gadis yang mati bernama Choi Jinri?”


“Ya!Bisakah kau tidak menggunakan kata mati?”


“Lihatlah Sehun… Pacarmu ini membuat Oh Sehun dan Park Sooyoung pacaran di dalam naskah…”


“Soalnya kata mereka aku harus menggunakan nama asli…”


“Kau jahat sekali…” Sehun meruncingkan bibirnya…Memalingkan wajah kesal yang dibuat- buat.


“Kenapa kau tidak membelaku, Oh Sehun?Aissh… Bukan begitu maksudku…”

 

 

 

 

 

 

Pohon maple punya banyak filosofi, terutama saat ia jatuh mengiringi angin di musim gugur. Orang- orang bilang daunnya berwarna merah, dari kejauhan mereka bilang daunnya berwarna emas, dan kenyataannya daun pohon maple berwarna orange dan kuning saat musim gugur.Kau tau?Setiap lekukannya mempunyai kisah yang membuat orang- orang ingin memiliki sifat seperti si pohon, dia… mewakili temperamen melankolis dari sifat manusia.Daun maple selalu mengiringi kisah romantis di setiap bagian drama, film, dan kisah romantis lainnya. Kau bisa membayangkan dedaunan itu jatuh di musim gugur mengikuti angin, seperti bintang, seperti saat Oh Sehun memaparkan hatinya saat ia mulai merasakan ‘ngilu’ waktu berada di sisi Choi Sulli.


“Maple itu lambang kesetiaan, keteduhan… keanggunan, dan kesederhanaan… Aku begitu mendramatisir ketika memikirkan keindahan maple… Menggelikan!”


Tahun lalu itu yang Sulli katakan, kalimat fiktif yang berhasil membuat Oh Sehun tertegun sampai berulangkali memikirkan prinsip yang serupa. Dan suatu hari dia menonton rerun drama Endless Love, dia ingat dengan jelas adegan dimana sang tokoh pria menanyai sang tokoh wanita ditengah deretan pohon maple yang membentang,


“Jika kelak kamu ditakdirkan untuk terlahir kembali, kau ingin jadi apa?”


“Aku ingin menjadi sebuah pohon…”


“Kenapa?”


“Karena pohon adalah sesuatu yang tidak akan mudah berpindah ke tempat lain…”


Sehun awalnya tidak mengerti sampai otak encernya tiba- tiba memikirkan sebuah ideologi dan ingatan tentang Sulli yang mengatakan kalau pohon maple adalah lambang kesetiaan.


“Kelak, jika aku benar- benar jatuh cinta aku tidak akan mudah untuk berpindah ke lain hati. Ketika orang yang kucintai pergi, tak peduli seberapa lama, aku akan menjadi sebuah pohon yang berdiri di tempat yang sama dengan perasaan yang sama.”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
babbychoi
#1
Chapter 1: Aku nggak ngerti lagi kenapa aku terus-terusan mampir ke cerita ini. Dan aku juga masih berharap kalo kak nabila masih mau lanjutin kisan Sehun dan Sulli. Happy Friday, Kak Nab!
Shifta #2
haduh kirain gk bakal ada sequelnya.. XD Ditunggu nih kelanjutannya..
amberugul #3
Chapter 1: Setelah lama nunggu kirain gk ada sequel bwhahaaha ._. Sequelnya parahh kejutannya :v lucu dah . Kalo ada lanjutannya bakal lebih greget deh thor .-.
ParkMia #4
Chapter 1: Gak lanjut thor.. masak sehun gak cegat buat gak butus ama sulli
Knp sulli gak LDRan sama sehun aja
Thor.. lanjut dong..ya ya yaa
sehapark #5
ffnya gak dilanjut lagi kak? aku selalu mantau update tan sequel kiss my enemy ini TT update dong kak
salmasal #6
Chapter 1: kereeen ,bikin senum sendiri :D
vanilla133 #7
Chapter 1: Ya ampun!! Sesul masih sama aja kyk dulu! Bikin gemes aja!! Terutamanya sulli!! Update soon!!!
sehapark #8
Chapter 1: Ngahaha, maafin yaaa kak X''D. salah sendiri sih suka jail. Ya ampun lega banget sebanget bangetnyaaaa.

Sehun itu kapan sih gak coolnya?
Ya allah, ff ini.beneran deh, bikin pipi ku merona dan mesam mesam sendiri kek org gila. Daebaaaaaaaaak.<3
seolricho #9
Chapter 1: maafin y ka udah berburuk sangka ma kakak...tp sekarang aq msih mau nyalahin kakak krna udah buat aq senyum2 sndri gara2 baca ff ini...hahaha...sulli lucu bgt dan sehun yg kyanya udah cinta mati ma sulli...ditunggu next chapnya
doraemon27 #10
Chapter 1: wkwkwk, aku tertipu
kirain sehun beneran udah gak sama sulli. ternyata ....
lanjut thor, keep writing fighting!!