seojoon: ini obati lukamu sebelum parah. kalau bisa jangan sekolah dulu dan istirahat. aku pergi dulu

seojoon pergi dan nana terdiam.

jiwan: dia yang membuatmu begini? akan ku habisi dia!

nana: bu..bu..bukan begitu. aku yang menabrak dia duluan dan dia yang menyelamatkan ku.

jiwan: dan kau benar benar bodoh. noona,kau benar benar sangat ceroboh.

nana: jiwan-ah.. aku ingin pulang,kaki ku benar benar sakit. kau gendong aku ya? rumah kita kan dekat dari cafe..

jiwan: kau berat. aku gak mau

jiwan pergi membayar bill meninggalkan nana. nana memperhatikan obat yang diberikan seojoon dan memasukannya ke dalam tas.

nana: AWWW! ibu tolong pelan pelan. ini benar benar sakit! aaw..

ibu: diam saja. ini salah kau kenapa tidak hati hati. nah sudah,jangan banyak gerak.

nana: baiklah..

ibu meninggalkan kamar nana. nana teringat obat yang diberikan seojoon,ia mengambilnya dan sesuatu terjatuh dari plastik obat itu. sebuah nomot telfon.

'444-326-756 kabari kalau sudah menemukan surat ini - Park Seo Joon'

nana: ternyata dia yang namanya seojoon.

nana mengambil telfon genggamnya

nana: lagi? memang aku pernah beretemu dengan dia sebelumnya? aneh. (dalam hati)

nana mematikan Telfon genggamnya sementara seojoon menunggu balasan dari nana.

seojoon: sepertinya dia belum ingat kejadian itu. astaga,aku bisa gila karena memikirkan dia.