Chapter 5

Dirty Little Secret
Please Subscribe to read the full chapter

(sebenarnya ini mau aku bikin Rated m karena bahsa yang sedikit "ehem" cuma aku yakin yang baca sudah dewasa semua jadi happy reading)
 

I’ve been up all night drinking
To drown my sorrow down

Kris pov

Kris tahu pasti ada yang salah dengan dirinya ketika bukannya merasa tersinggung dengan kata-kata Amber, dia malah ingin menciumnya. Kata-kata hinaan itu terdengar seksi keluar dari bibir Amber yang malam ini berwarna merah darah. Dia ingin membuat lipstik Amber berlepotan dengan melarikan bibir, lidah, dan giginya pada bibir itu. Kemudian, setelah puas membuat bibir itu bengkak, dia akan menyerang bagian tubuh Amber yang lain. Di mulai dari payudara yang kelihatan lebih besar dan berisi daripada yang dia ingat. Yes, dia adalah laki-laki pecinta payudara dan tidak malu mengakuinya. Banyak laki-laki yang terobsesi dengan kaki atau bokong perempuan, tapi dia? Dia bisa hidup bahagia hanya dengan sepasang payudara.
This is not good!!! Dia harus menjauhkan diri dari segala hal yang berhubungan dengan payudara, terutama payudara milik Amber. Dengan susah payah Kris memaksa matanya kembali pada wajah Amber wajah itu masih secantik yang dia ingat. Selain bibirnya yang merah, hanya ada make-up tipis yang memberikan aksen pada tulang wajahnya. Amber memang tidak pernah suka mengenakan make-up, lebih memilih penampilan natural,
sesuatu yang Kris syukuri karena pada saat ini dia tidak mau laki-laki lain menyadari betapa cantiknya Amber dan membajaknya darinya. Setelah delapan tahun, dia masih menginginkan Amber seperti pada hari pertama dia bertemu dengannya. Kenyataan ini dan kata-kata Amber yang mengatakan dia masih kelihatan seperti bajingan membuatnya tertawa kencang, dengan kepala terlempar ke belakang segala. Dia tidak peduli orang-orang sudah menoleh
ke arahnya sambil geleng-geleng kepala. Membutuhkan waktu beberapa menit baginya untuk meredakan tawanya.
“Kamu emang selalu bisa bikin aku ketawa,” ucap Kris sambil menghapus air mata yang keluar dari ujung matanya.
Amber menyilangkan tangannya dan berkata, “Well, aku bermaksud menghina kamu, bukan bikin kamu ketawa.”
Kris tidak menghiraukan nada judesnya dan berkata, “Aku coba cari kamu selepas terima email kamu, tapi kamu udah menghilang entah kemana, dan nggak ada yang tahu ke mana kamu pergi. Aku kirim berpuluh-puluh e-mail, tapi kamu nggak pernah bales. Kamu kenapa nggak bilang ke aku kalo mau cabut?”
Amber memberikan tatapan dingin, sedingin-dinginnya kepadanya, sehingga Kris merasa menderita frostbite, sebelum mendesis, “Pertama, kita udah putus waktu aku mutusin balik ke Korea, jadi aku nggak ada kewajiban untuk kasih informasi apa pun ke kamu. Kedua, apa kamu pernah mikir bahwa alasan aku nggak ngebales e-mail kamu adalah karena aku nggak mau ada hubungan apa-apa lagi sama kamu?”
“Kok gitu?”
Amber melepaskan sedekapan tangannya. “Kok gitu? Are you kidding me? Setelah…” Amber menggelengkan sebelum berkata, “You know what, Kris, aku nggak mau membicarakan ini. 
It’s done. Over. In the past, dan aku udah moved on.”
Like hell she is. Kris tidak akan memperbolehkan Amber untuk moved on dan melupakannya begitu saja. Lain dari apa yang dipikirkan Amber, mereka masih jauh dari kata “Selesai” atau  “Masa lalu” dan Kris tidak akan berhenti sampai Amber bisa mlihat itu. Dalam usaha mengintimidasi, Kris mengambil langkah mendekati Amber hingga dada mereka hampir bersentuhan, membuat Amber yang tingginya bahkan tidak mencapai bahunya harus
mendongak, mendongak, dan mendongak lagi. Dia menunggu hingga Amber betul-betul menatapnya sebelum berkata, “Dan bagaimana kalo aku bilang aku belum moved on?”
Bukannya kelihatan takut atau terintimidasi, Amber justru memberikan tatapan penuh kemarahan kepadanya. “Well, kamu harus melakukan itu, karena aku udah punya suami,Kris,” tandasnya
“Oh… my life is over,” rintih Kris sambil memegangi kepalanya yang sudah mau pecah.Kejadian tadi malam tidak bisa berhenti di kepalanya seperti CD rusak.

“Damn it, Kris, stop being such a dan bangun dari sofa aku. Sekarang udah setengah
hari.” Omel Victoria.
Jawaban Kris atas omelan Victoria hanyalah erangan tidak jelas. Bagaimana mungkin Amber menikah dengan laki-laki selain dirinya? Siapakah laki-laki yang berani menikahinya tanpa memberitahu Kris lebih dulu? Sumpah mati dia akan mencari tahu informasi ini, memburu laki-laki itu sampai dapat, sebelum membunuhnya. Tentu saja dia akan membuatnya kelihatan seperti kecelakaan, jadi tidak aka nada yang mencurigainya. Dia tidak peduli Amber
akan jadi janda, yang penting dia sudah menghapuskan penghalang rencananya untuk mendapatkan cinta matinya kembali.
“Oh Goooddd, why didn’t I see this coming?”
“What? Hangover kamu? Tentu aja kamu hangover, kamu ngabisin semua stok minuman kertas Marti.” Ucap Victoria yang salah mengerti maksudnya. Tapi Kris terlalu hangover untuk membetulkannya.

flashback on~

Tadi malam, setelah Amber, lagi-lagi, pergi meninggalkannya, Victoria menyerangnya dengan berbagai pertanyaan dalam perjalanan pulang.
“Siapa perempuan itu, Kris?”
“Cewek yang aku pacarin waktu kuliah,” jawab Kris.
“Dia nggak kelihatan seneng ketemu kamu.”
“No kidding.”
“Kamu udah ngapain dia, kok dia sampe segitu bermusuhannya sama kamu?”
“It’s a long story.”
“Aku punya waktu.”
Dan Kris yang masih terlalu shock mendengar Amber sudah menikah menceritakan semuanya kepada Victoria. Dan waktu dia bilang semuanya, yang dia maksud adalah SE-MUA-NYA. Hal pertama yang Victoria lakukan setelah ceritanya selesai adalah menamparnya sekencang-kencangnya
sampai kepala Kris terbanting ke sandaran kepala kursi mobil.
“Aduuuuhhh!!! Jesus, Vic, kamu kenapa nampar aku?” Tanya Kris sambil memegangi pipinya yang sedang kebakaran.
Bukannya menjawab pertanyaannya, Victoria malah menamparnya sekali lagi. Dan ketika Victoria sadar bahwa tamparannya mendarat pada belakang tangan Kris bukan di pipinya, Kris.”Kris.”
Victoria mengalihkan serangannya dengan meninju lengannya berkali-kali.
“Ow, ow, ow, OWW. Stop it. What is wrong with you?”
Dia yakin bukan saja akan ada bekas telapak tangan pada pipinya, tapi memar pada lengannya besok.
“Pake nanya, lagi!!!” omel Victoria dan sekali lagi melayangkan tinjunya yang kali ini mendarat pada dadanya.
“Omph, aduh!!! Stop. Sakit, tahu,” geram Kris sambil mengusap-usap dadanya.
“I DON’T CARE!!! Kamu udah menghamili dia dan nggak bertanggung jawab. You are an , Kris!” teriak Victoria dengan mata berapi-api.
“Apa kamu pikir aku nggak tahu itu?” Kris balas berteriak sebelum kemudian menurunkan nadanya ketika melihat sopir Victoria siap menghentikan mobil di pinggir jalan tol dan menurunkannya kalau dia sampai mengasari majikannya.
“Aku udah hidup dengan penuh penyesalan atas perbuatanku selama delapan tahun. Delapan tahun, Vic!!! Itu hamper tiga ribu hari ngerasa seperti ada beban berat yang nindih dadaku. Dan nggak peduli apa yang udah aku coba, aku nggak bisa ngangkat beban itu.”
“Kamu pantas ngerasa seperti itu. Jesus,Kris!!! Kamu minta dia gugurin kandungannya. 
What were you thinking?” teriak Victoria.
“Aku panik, oke? Aku nggak… nggak bisa mikirin solusi lain.”
Mereka saling tatap tanpa mengatakan apa-apa selama beberapa menit. Masing-masing mencoba mengontrol pernapasan mereka yang sudah terengah-engah. Dari kaca tengah, Kris melihat sopir Victoria sedang mengawasi mereka. Great, dia pada dasarnya baru saja meneriakkan aibnya di depan orang asing. Dia harus meminta Victoria berbicara dengan sopirnya agar tidak mengulangi apa yang dia dengar di dalam mobil kepada siapa pun.
“Apa Mama dan Papa tahu tentang Amber?” Tanya Victoria dengan nada lebih tenang.
Kris menggeleng dan Victoria meghembuskan napasnya. “Kamu seharusnya telepon aku,” ucap Victoria pelan.
“I know,”
Ketika dia masih kuliah di lowa. Victoria sudah bekerja di Korea. Dan meskipun sibuk dan ada jarak beribu-ribu kilo meter yang memisahkan, mereka selalu menyempatkan diri ngobrol, setidak-tidaknya sebulan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 7: Chapter 7 : Lanjutin lagi dong thor.... Sumpahnya ini cerita bagus sekali
LapisLegit #2
Chapter 7: Update vleaaeeee
ajol_fxonee
#3
TT.TT
Mongmong27 #4
Chapter 7: Author please lanjut dong, please, jeballlll, greget banget. Ini pertama kalinya aku komen diantara ribuan fanfic yang aku baca... Please thor... ????
ajol_fxonee
#5
Chapter 7: Lanjutan donk...
Ini udah kelamaan... Kangen n penasaran banget nih..
youngii_25 #6
Chapter 7: Mana lanjutannya T.T
_llamace97 #7
Chapter 7: Update plsss! Ini ASDFGHJKLL sekali. Gue sukaaaa <3 <3
yunida #8
Chapter 7: Update thor update
ratih_ps #9
Chapter 7: update update :D
liuliuyifan #10
Chapter 7: byun baekhyun siapa?? bb singkatan apa? yang lucu apa???