Akhir-akhir ini aku sengaja mengabaikan Donghae oppa, karna ternyata kelakuannya dibelakangku sangat menyakitkan. Jangan tanya aku tau hal ini dari siapa karna aku sangat bersyukur bahwa Tuhan masih menunjukkan kebaikanNya. Aku sangat kecewa dengan ini, sudah habis airmataku untuknya, selama ini aku hanya diam dan menganggap orang-orang yang memberitahu bahwa Hae oppa selingkuh dibelakangku itu hanya karena mereka tidak suka akan hubungan kami, tapi aku tau sekarang bahwa mereka sebenarnya menyayangiku. Dan aku sangat kecewa sewaktu aku tau kebenarannya dari sahabatnya sendiri.

*flashback*

“Hi Oppa… mau kemana? Sibuk? Aku ingin traktir cheese cake.. kalau ada waktu bisa sambil bicara?”. “ohhh tentu bisa, sore ini setelah latihan yaa.. aku bisa nebeng sama hae jadi nanti” jawabnya. “ah, satu lagi tolong jangan beritahu siapa-siapa yaa ini hanya kita berdua, termasuk juga Hae” jawabku, “kau bisa jaga rahasia kan Hyukjae?”. “Yak! Songong sekali kau Sica! Panggil aku Oppa…” hahhahaa selalu menyenangkan jika bicara dengan orang ini. “oke Oppa, sampai nanti yaa bye”.

“Sicaa… kau sudah menunggu aku lama yaa?” tanya Eunhyuk tergesa-gesa. “tidak apa-apa oppa, duduk dulu kau mau minum apa?” sambil kusodorkan buku menu.setelah memesan pesanan Eunhyuk Oppa kuberanikan bertanya kepadanya “apa Donghae selama ini hanya memainkanku Oppa?” kulihat dia terkejut, matanya membulat dan seperti hampir keluar minuman di mulutnya pun hampir menyembur keluar untung saja tidak menyembur.

“ap..apa maksudmu Sica?” dengan terbata-bata dia bertanya kepadaku. “jujur saja oppa, aku sudah tau semua kelakuan Donghae dibelakangku kau tidak usah menyembunyikannya” saat yang bersamaan Kyuhyun juga datang dan menghampiri kami “kalian sedang apa? Hey Sica kalau mau cari selingkuhan tolong yaa aku mohon yang lebih bagus disbanding dia” sambil menunjuk kearah Eunhyuk. “heh, setan! Apa maksudmu?” tanya hyuk kesal dan Kyuhyun hanya terwata saja dan akupun juga ikut mentertawainya.

Sore itu aku ceritakan semuanya kepada Kyuhyun dan Eunhyuk Oppa hingga tak sadar wktu sudah malam, merekapun berkata jujur kepadaku tentang kelakuan Donghae. Ada perasaan lega dan juga kecewa yang besar atas semua kejadian ini darisitu aku mulai menjaga jarak dengan Donghae, sms/teleponnya jarang aku balas sudah 2 minggu ini, dan akupun selalu menghindar jika dia mengajak bertemu kecuali makan malam minggu lalu dirumah Seo, aku benar-benar tidak bisa menghindarinya.

Daritadi handphoneku terus berdering menandakan panggilan dari Donghae oppa, kuputuskan untuk tidak menjawabnya baru saja ingin mereject panggilannya tiba-tiba orang itu muncul dihadapanku menyerbuku dengan pertanyaan-pertanyaan tiada henti ‘Sica kau kemana saja hah? Apa ada sesuatu yang terjadi? Dimana kau? Kau tidak apa-apa kan? Kenapa tidak mengangkat teleponku? Kau bahkan tidak membalas pesanku juga? Wae?” kutarik nafas panjang “pertanyaan yang mana dulu yang harus aku jawab oppa?” tanyaku dingin, dan dia langsung memelukku erat seperti tak rela kehilanganku. “aku tidak bisa bernapas oppa” dan langsung dia merenggangkan pelukannya sambil berbisik “miss you Sica, aku bisa gila kalau seperti ini terus”. “bukannya kau memang gila dari dulu oppa?” tanyaku dengan wajah innocent. Bukannya menjawab dia malah menciumku tiba-tiba. Sontak aku langsung melepasnya, dia mungkin merasa aneh mengapa aku menghindari ciumannya karena tidak seperti biasanya. Akhirnya kami memutuskan untuk makan malam bersama setelah latihan bersama member girlbandku.

**At Café

Malam ini aku sengaja memilih café favorit kami, letaknya tidak jauh dari kantor management kami hanya dengan berjalan kaki 5 menit. Dulu kami senang menghabiskan waktu bersama di café ini, café ini memiliki decorasi yang indah seperti café-café di eropa dan yang paling aku suka adalah suasananya yang tidak begitu ramai membuat orang yang datang berkunjung bisa mengobrol dengan santai, ini karena memang meja di café ini tidak begitu banyak, hanya terbatas bagi yang sudah mereserved. Namun karna pemilik café ini sudah mengenal aku dan Donghae jadi kapanpun kami datang mereka akan dengan senang hati menyambut kami. Aku dan Donghae duduk ditempat favorit kami, tempatnya memang agak tersembunyi namun ini menjadi best spot ditempat ini. Awalnya makan malam berjalan lancar, kami mengobrol seputar kegiatan kami masing-masing. Hae yang sedang sibuk dengan album barunya dan akupun yang sedang mempersiapkan comeback album baru dengan memberku. “Sica kau sudah dengar lagu ciptaanku?” tanyanya “yang mana? Lagumu banyak kan?” jawabku enteng. “kau ini kenapa sih? Akhir-akhir ini sikapmu aneh” sambil menghentikan makannya. “kau sudah selesai makan?” tanyaku sambil menutup sendok dan garpuku. “yes, sekarang ceritakan padaku, ada apa denganmu? Aku heran denganmu belakangan ini, kau terus menghindari aku, apa aku berbuat salah? Apa fansku menganggumu? Kau bilang saja padaku, tapi jangan menjadi dingin seperti ini. Kau tau kan aku paling benci melihatmu menjadi dingin seperti ini? Cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi?” tanyanya. “Kau tau aku paling benci dibohongi? Kau tau aku paling tidak bisa menerima perselingkuhan? Kau tau itu kan?” kutanya balik dia dengan wajah serius.

Donghae POV

“Kau tau aku paling benci dibohongi? Kau tau aku paling tidak bisa menerima perselingkuhan? Kau tau itu kan?” aku kaget dengan yang iya katakan barusan. “apa ini, apa dia sudah tahu semuanya? Matilah aku” dalam hatiku, namun aku tetap memasang sikap yang tenang “kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?”. Aku tahu dari wajahnya bahwa ia menahan amarah dan juga menahan airmatanya jatuh. “aku langsung saja ya Hae, aku sudah tahun kelakuanmu dibelakangku selama 1,5 tahun kita berpacaran. Kau tak pernah sekalipun mencintai aku, kau menerimaku kembali hanya untuk mempermainkanku. Awalnya aku tak percaya ada beberapa orang memberitahuku bahwa kau bertindak curang dibelakangku, aku menganggap mereka hanya orang-orang yang iri terhadap hubungan kita, namun sampai aku tahu kenyataannya dan aku melihatnya sendiri dengan mata kepala ku sebulan yang lalu, aku baru menyadari bahwa ternyata mereka menyayangiku dan tak mau aku terluka lebih lama lagi karenamu” ucapnya sambil menangis, ahh aku benci melihatnya menangis.