Pertemuan dengan keluarga teman appanya tengah mendekati jamnya.

Sudah jam 16.00 , dan amber masih bergelung di dalam selimutnya.

"Amb, ayo bangun dulu. Mandi lalu siap siap" eommanya menarik pelan selimut.

"Hmm... sebentar.." amber bergeliat kecil.

"Eomma tunggu di bawah ya. Jangan lama lama" eommanya keluar dari kamar.

Amber sudah siap, appa dan eommanya sudah menunggu di ruang tamu.

"Ayo nak berangkat" eomma amber menuntun amber masuk ke mobil.

Amber masih dalam tahap diam, karena dia tidak suka dengan perjodohan ini.

Sudah sampai di rumah teman appanya.

Lebih tepatnya sebuah apartemen mewah.

Amber dengan malas masuk ke apartemen itu, appa dan eommanya dengan bahagia saling menyapa temannya. Amber yang masih menunduk tidak memperhatikan sekitar.

"Amber , sini masuk" terdengar suara lembut wanita teman eommanya.

Amber mendongak dan melotot kaget.

Ini kan eommanya chanyeol.

Lalu dia melihat sekeliling, banyak sekali foto chanyeol.

Ini apartemen chanyeol.

Amber menutup mulutnya dengan telapak tangan.

Tidak mungkin, dalam hatinya.

Amber sudah sampai di meja makan, dia mencari chanyeol.

Tak lama, chanyeol muncul dari satu ruangan. Kamarnya mungkin.

Matanya langsung bertatap dengan amber.

Beku, dan tajam.

Memicing sempurna. Segera mendekat dan menarik amber dari kursi.

"Jangan bilang kalau.." ucapan chanyeol terpotong.

"Aku juga tidak tau! Kau menerimanya?" Tanya amber.

"Aku tidak ada pilihan lain amb!" Chanyeol memegang kepalanya.

"Oke, kita lakukan saja perjodohan ini. Demi orang tua kita" kata chanyeol diangguki amber pelan.

Mereka kembali ke ruang makan.

Acara makan malam berjalan lancar.

Sekarang mereka sudah duduk di ruang keluarga.

Membicarakan tentang kapan amber dan chanyeol akan menikah.

Setelah rapat kecil itu.

"Oke, jadi pernikahan akan dilaksanakan 2 minggu lagi yaa" kata appa chanyeol.

"Whats!?" Teriak amber dan chanyeol.

"Kenapa? Terlalu lama ya