"Eomma!! Aku tidak mau, lihat eomma , aku masih muda. Umurku saja blm 25, kenapa harus menikah secepat ini?" Amber merengek di depan orangtuanya.

"Tapi amber, eomma dan appa akan lebih tenang jika di korea ada yang menjagamu" "Tapi sejak debut juga aku selalu sendiri di korea, tidak masalah kan?" Masih merengek mengerucutkan bibirnya. "Tapi dulu akan ada bibi lin yang menjagamu, skrng bibi lin sudah tua dan harus kembali ke china amb" dengan sabar mrs liu menjelaskan. Amber menghembuskan napas kasar. "Untuk sekali ini saja, kabulkan permintaan appa. Appa sudah mengijinkanmu terjun ke dunia musik ini. Apa sekarang kau akan mengecewakan appa lagi?" Mr liu memandang dengan tatapan memohon ke arah amber. Amber yang melihatnya menjadi bingung. Apa yang harus amber lakukan. "Bukan begitu maksudku pa, aku masih muda. Aku masih ingin meneruskan karirku" amber menjelaskan dengan hati-hati. "Mempunyai suami itu tidak berarti kau harus menjadi ibu rumah tangga yang harus selalu di dalam rumah" mrs liu menjelaskan sambil merangkul amber. "Ya tapi eomma.. " "Kau mau menurut atau tidak?" Appa mulai emosi dan memotong perkataan amber. Amber hanya menunduk sambil terus berfikir, akan seperti apa karirnya jika ia menikah muda. "Amber, makan dulu sayang" mrs liu mengetuk pintu kamar amber. "Ya sebentar" amber segera melompat turun dari ranjang. Makan malam dilalui keluarga kecil ini dengan kesunyian. "Amber" appa memecah kesunyian. "Hm" amber mendongakkan kepalanya. "Beso