Love Realy Hurt

20 Years Waiting For You

 “Love Really Hurts”

I can’t breathe, I’ve lost my direction

My memory’s breaking into pieces

But, you’re so calm because

It has nothing to do with you

Do you even want to take away te last bit?

Sorry, really sorry

Evev when I say this, I feel apologetic

In a short while, We might lose everything

Love really hurts, It hurt too much

I keep smiling, yet crying endlessly

Love really funny, really frightening

Please, stop it now

If only Iwas able to wake up from my dream

Don’t forget, please don’forget

Even if it’s all lies it’s okay

In a short while, We might lose everything

When I’m longing for you, and calling out your name

Once anxiously and timidly, Loving you, want to believe

My heart stopped beating, I resist the tears

 

Selama tiga hari, tidak satu kabarpun sampai kepadaku. Telponnya, pesannya atau pun e-mailnya. Aku terus gelisah. Syukurlah pada hari keempat dia memberi kabar kepadaku. Hanya sekitar 2 jam dia menelponku. Tidak seperti biasanya. Kupikir itu karena dia sudah sangat kelelahan. Sebab aku tahu, kalau dia langsung menelponku begitu tiba di markas mereka. Aku pun dengan tenang berangkat tidur.

Perasaan cintaku kepadanya semakin dalam. Aku bahkan sudah mulai menganggapnya sebagai suamiku, walau aku tidak berkata apapun. Aku semakin merindukannya. Kupikir, dia pun mulai menganggapku sebagai istrinya. Dia sering cerita mengenai keadaannya di markasnya. Apa-apa yang sudah dilakukannya selama ini. Segalanya.

Semua yang sudah di alaminya, ternyata mirip dengan semua yang kualami. Contohnya; saat papa di vonis mengidap kanker paru. Selama tiga tahun lebih aku merasa hampa. Aku merasa kalau aku hanya cangkang kosong. Aku bergerak dan bekerja seperti sebuah robot saja layaknya. Tidak pernah berfikir. Hanya menjalankan saja perintah yang di berikan. Ternyata di waktu yang bersamaan, Jong Woon pun merasakan hal yang sama. Bahkan dia lebih parah lagi. Hal itu membuatnya setiap malam mabuk-mabukan. Hampir selama tiga tahun itu, Jong Woon tiap malam mabuk. Temannya yang selalu bersamanya mabuk-mabukan hingga meninggal karena empedunya pecah. Syukurlah, Tuhan masih menyayanginya, hingga dia tidak menderita sakit apapun karena hal itu.

Lalu, saat papa meninggal. Saat aku sangat berharap dia berada disisiku. Ternyata dia sampai tidak bisa tidur karena terus teringat kepadaku. Selama seminggu itu dia terus saja tidak bisa sekejap pun memejamkan matanya.(Mianhe, Jagi-ya). Beberapa hari di laut, dia terus memimpikanku. Selama itu aku merasa Jong Woon memelukku setiap malam dalam tidurku.

  “IT HAS TO BE YOU”

Even today  i wander in my memory

I’m pasing around on the end of this way

You’re still holding me tightly, even though i can’t see you any more

I’m losing my way again

I’m praying to the sky i want see you and hold you more

that i want to see you and hold you more

i cannot send you away one more time

i can’t live without you, it can’t be if it’s not you

i can’t be without you

it’s okay if i’m hurt for a day and a year like this

it’s fine even if my heart’s hurts

yes because i’m just in love with you

my bruised heart, is screaming to me to find you

where are you? can’t you hear my voice?

to me, if i live my life again, if i’m born over and over again

i can’t live without you for a day

You’re the one i will keep, you’re the one i will love

i’m.. yes because i’m happy enough if i could be with you

 

Tapi, malam ini. Dia menjatuhkan bom berkekuatan nuklir ke dalam hati dan pikiranku. Dia akhirnya mengakui, kalau dia sudah tidak sendiri lagi sejak tiga tahun yang lalu. Hatiku porak poranda. Rasanya hancur, luluh lantak. Tapi, harus kuakui aku masih sangat mencintai dia. Masih sangat menyayanginya, apa pun statusnya saat ini. Selama dia menelpponku, aku terus berdoa agar aku diberi kekuatan untuk bisa bersabar dan bisa kuat dalam menjalani ujian dan cobaanNya ini.

Sama sekali aku tidak dendam kepadanya, karena mengakui segalanya kepadaku. Aku hanya meminta kepadanya untuk berlaku adil kepadaku dan kepada istrinya. Terutama dalam hal perasaannya. Jangan sampai istrinya merasakan perbedaan. Aku tidak mau istrinya lebih sakit hati lagi kepadaku. Karena aku tahu, sakitnya di khianati.

Aku sadar, aku sangat egois. Aku menginginkannya. Sangat menginginkannya hingga dadaku terasa sakit jika mengingat dia. Tapi, apa boleh buat. Aku harus mengalah kepada istrinya. Jong Woon adalah miliknya yang sah. Sejujurnya, aku tidak mau berbuat seperti ini kepada yeoja lain. Aku tidak mau menyakiti perasaan yeoja lain. Semoga Tuhan mengampuniku.

Akan kujalani saja apa yang sudah digariskanNya. Jika aku harus menjadi yang kedua, aku akan terima. Jika aku harus menjauhi Jong Woon pun, aku akan lakukan dengan ikhlas dan rela. Kuterima saja takdirku yang seperti ini. Biarlah orang mau bilang apa. Yang menjalani adalah aku. Orang lain tidak perlu tahu betapa hancur dan sakitnya aku, karena harus menjalani semua ini. Biarlah.

Tuhan, kumohon kuatkan aku menjalani ujian dan cobaanmu ini. Berikanlah yang terbaik untukku. Apapun itu, atas ijinmu akan kuterima dengan lapang dada. Beri aku kesabaran yang lebih, untuk menjalani dan menerima semua ini. Aku percaya apapun yang kau berikan kepadaku, itu adalah yang terbaik untukku.

Sepanjang hari ini aku selalu mengingat dia. Bagaimana hubungan kami selanjutnya. Aku berusaha berfikir positif. Aku terus berfikir apa yang akan kukatakan kepada istrinya jika aku harus menjadi madunya. Apa yang akan kulakukan jika aku harus menjadi madunya.

 Tuhan, tolong kuatkan aku dan beri aku petunjuk apa yang harus kulakukan selanjutnya. Apakah aku harus berpisah dengan Jong Woon? Atau aku harus menyakiti istrinya agar bisa terus bersamanya? Apa pun itu. Tuhanku, tolong beri aku kekuatan untuk menjalaninya.

 “Cinta pertama & terakhir

Sebelumnya tak ada yang mampu mengajakku bertahan dikala sedih

Sebelumnya kuikat hatiku hanya untuk aku seorang

Sekarang kau disini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya, kau buat aku mencari, tentang rasa ini aku tak mengerti

Akankah sama jadinya bila bukan kamu, lalu senyummu menyadarkanku

Kau cinta pertama dan terakhirku.

Sebelumnya tak mudah bagiku tertawa sendiri dikehidupan yang kelam ini

Sebelumnya rasanya tak perlu membagi kisahku tak ada yang mengerti

Bila suatu saat kau harus pergi, jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik

Karena senyummu menyadarkanku kaulah cinta pertama dan terakhirku

 

Oppa, apa yang harus kulakukan? Aku tidak sanggup memisahkan dirimu dengan anak dan istrimu. Sementara aku juga tidak sanggup berpisah denganmu. Aku ragu istrimu itu rela berbagi dirimu bersama denganku. Belum lagi anak-anakmu, apa kata mereka?.

Kami masih tetap bertelponan setiap hari, sejak malam itu. Setiap hari aku terus dibayangi rasa bersalah kepada istri dan anaknya. Tapi, aku juga selalu mebayangkan bagaimana jika aku menikah dengannya. Apa yang harus kulakukan? Tuhan, beri aku petunjukmu. Tuhan berilah aku kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujianmu ini.

Tuhan bagaimana ini? Aku semakin mencintai dia. Hari-hari yang kujalani, membuat cintaku kepadanya semakin bertambah. Aku semakin merindukannya. Membuat dadaku sesak. Semakin bertambah hari yang kujalani, semakin aku merasakan sesuatu yang semakin menyesakkan dadaku. Membuatku semakin sering mengelus dadaku.

Tuhanku, apakah ini memang jalan yang kau gariskan untukku?. Kalau begitu, akan kujalani saja apa yang sudah kau berikan kepadaku ini. Berilah aku kekuatan dan kesabaran dalam menjalani pemberianmu ini.

Dia mengatakan kepada temannya, kalau aku adalah istrinya. Aku merasa senang sekaligus juga merasa sedih. Karena aku belumlah resmi menjadi istrinya. Dia belum juga melamarku kepada mama dan keluargaku. Bagaimana ini????

 

 MARRY YOU

Love~ Oh baby my girl, You’re my everything, your beauty blinds me

My bride, my present from the heavens above, Are you happy? There’s tears flowing from your eyes

Until the day your black hair turns grey, I promise to love you forever

I want to tell you every single day that “I love you”, Would you marry me?

I want to live loving you and cherishing you, I want to put you to sleep in my arms every night

Would you marry me? Will you give my heart this permission?

I’ll stay next to you for the rest of my life, I love you

Through rain and snow I’ll cherish you, I’ll take care of you

 You in a white dress, me in a tuxedo, We walk step in step underneath the moon

I swear, I hate lies, I hate distrust, My princess, my love, stay with me

Even though we’ll age, I want to live each day smiling

Would you marry me? Will you be my everything?

Through hardships and troubles, I’ll always be there

All the many days we’ll spend together, I’m going to be thankful each and every day

I prepared this for you since long ago, Please take this shiny ring in my hand

I’ll remember this promise we shared with the same heart, Would you marry me?

All I have to give you is my loveThat’s all I’ve got to offer

I know I lack many things but not my love, I’ll look out and take care of you

Will you promise me just one thing?

No matter what happens, We’ll always love each other.. That’s all

Will you marry me? I do

Aku terus bedoa, agar bisa di berikan jalan untuk kami. Aku benar-benar berharap agar dia yang menjadi jodohku. Hubungan kami menemui jalan buntu. Kami berdua benar-benar berharap bisa menjadi suami istri. Tapi, segalanya buram dalam pandangan kami berdua. Kami berdua benar-benar sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Tuhanku, apa yang harus kami lakukan sekarang? Kami benar-benar bingung. Dia tidak mampu mengakui kalau dia sudah memiliki istri kepada keluargaku. Karena dia tidak sanggup, jika harus berpisah denganku. Begitupun aku dengannya. Belum lagi, kami berdua pasti menyakiti istrinya.

Dia sempat bertanya kepadaku. Apakah aku siap dengan segala konsekuensinya, jika aku menikah dengannya. Aku siap, sangat siap. Aku sudah memikirkannya dengan sungguh-sungguh, segala yang mungkin akan terjadi kepadaku. Dari keluargaku, dari istrinya, dari anak-anaknya, dari keluarganya, dari orang-orang melihat hubungan kami. Semua cercaan, semua cibiran, semua hinaan dan semua kebencian yang pasti tertumpah kepadaku. Karena aku yang mengambil suami orang. Aku hanya bisa berdoa, agar aku diberi kesabaran yang lebih banyak dalam menghadapi segalanya.

Jujur, aku tidak bisa membayangkan jika aku tidak bisa hidup bersamanya. Walau hanya sepuluh tahun, setahun, sebulan, atau bahkan jika hanya sehari aku bisa bersamanya, aku rela. Apalagi aku diberi kesempatan seumur hidup bisa bersamanya, aku akan sangat bersyukur. Tuhan, kumohon jangan pisahkan kami. Tapi, jika kau memang menggariskan kami tidak bisa bersama. Aku ikhlas.

 Aku harus bisa melupakannya. Walau mungkin akan membutuhkan seumur hidupku, untuk bisa melupakannya. Karena aku sadar itu semua adalah untuk kebaikanku sendiri. Tuhan pasti tidak memberikan yang buruk kepada umatnya. Jadi, dia pasti memberikan yang terbaik kepadaku. Aku yakin jika aku tidak bisa bersama dengan Jong Woon, akan ada seorang laki-laki baik yang akan menjadi suamiku. Hanya saja aku tidak mengetahuinya saat ini.

Hari ini dia mengatakan kepadaku. Jika kami menikah nanti, dia akan mengajakku pindah dari Seoul. Dia mengajakku pindah kedaerah yang berdekatan dengan tempat dia bertugas. Dia sangat yakin kami akan menikah suatu saat nanti. Sementara aku belum begitu yakin dia akan menjadi jodohku. Tuhan, apa yang harus kulakukan?.

Belum lagi dia selalu berkata, karena dia sangat merindukanku hingga dia takut, kalau dia akan ‘menyerangku’ begitu kami bertemu. Bukannya aku tidak mau, tapi aku ingin bisa menyerahkan segalanya kepadanya setelah kami menikah. Dan bukan sebelum kami menikah. Bagaimana ini????

Aku bingung, bagaimana jika apa yang dikatakannya itu terjadi. Bagaimana aku sangup menolaknya? Karena aku pun sangat merindukannya. Sangat ingin berada dalam pelukannya, sangat ingin bisa bersatu dengannya, sangat ingin menjadi miliknya. Tuhan, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan???

Tuhan, kumohon kuatkan aku. Kumohon, beri aku ketabahan dan kekuatan untuk menolaknya jika hal yang dikatakannya itu terjadi. Berfikir aku harus menolaknya saja, hatiku rasanya retak. BAGAIMANA INI!!!!!!!. Aku takut dosa. Aku takut dengan hukuman dari Tuhan, karena melakukan hal yang dilarang olehNya. OTTOKHE?!?!?!?!?!? WHAT I HAVE TO DO????? DASAR EUN WIN BABO!!!

Malam ini kembali dia menelponku. Dia berkata tiga hari lagi dia akan pulang ke Seoul. Dia juga memintaku untuk bertemu dengannya seminggu setelah itu. Bagaimana ini???? Walau dia berkata tidak akan berbuat yang tidak-tidak, tetap saja aku berfikiran yang tidak-tidak terhadapnya. AISH!!!! Belum lagi dia memintaku untuk berbohong kepada mama. AKU PUSIIIIIING……!!!!!!!

Setelah kupikir-pikir, akan kutolak saja permintaannya itu. Tuhan, beri aku kekuatan agar aku dapat menolak permintaannya itu. sebenarnya, aku sangat ingin bertemu dengannya. Tapi, permintaannya itu membuatku jadi berfikir ulang. Apakah aku akan meneruskan hubungan ini dengannya atau tidak. Aku jadi berfikir, dia hanya memanfaatkan aku saja.

Mengingat, aku sudah mengatakan kepadanya kalau aku menyukainya sedari saat di sekolah dasar. Aku takut, jika hal ini benar. Aku pasti akan lebih merana lagi dari sebelum dia menghubungiku. Tuhanku, beri aku petunjukmu.

 

 THE ONE I LOVE

I forget when it started, I don't know why I'm like this

A day seems so long and doesn't seem to have an end

How does another morning come? I don't know

I can't do anything while not doing anything

I look at the slow time

Where are you? What are you doing?

Because I only think of one person

I shouldn't be doing this, I know, I know that I can't love you

My confession will make you go through more pain

I know, I know

Even though I knew (I knew)

I can't do anything (can't), I can only think of you

If I close my two eyes or open them again

I can only think of one person

The memory I can't erase for one second (even today), I just think of you

I can't do anything while not doing anything

I look at the slow time

Where are you? What are you doing?

Because I only think of one person

Because I think of that one person

 

Selama ini mama tidak mengetahui kalau Jong Woon sudah memiliki seorang istri.(dan juga seorang mantan istri). Mama dan Eun Rin, akhirnya melarangku berhubungan dengannya. Karena mereka akhirnya mengetahui segalanya. Tuhanku, jika ini memang jalan yang kau berikan, aku rela dan ikhlas. Hanya kumohon kepadaMu, berikanlah kekuatan dan kesabaran kepadaku. Agar aku kuat dan bersabar dalam menjalani apa yang telah kau gariskan untukku. Amin.

Aku harus bisa menerima segalanya. Aku harus kuat dalam menjalani semuanya ini. Walau jujur saja, hatiku rasanya sudah remuk redam karena larangan mama dan Eun Rin. Tapi, semua itu kuterima saja. Karena aku tahu, kalau itu semua disebabkan karena mereka sangat menyayangiku.

Aku juga sudah berfikir lebih dalam. Berfikir lebih mendetil lagi. Aku pun sebenarnya sangat benci karena harus berbohong kepada mama, Eun Rin, anak dan istrinya Jong Woon. Aku harus bisa bertahan dengan keputusanku ini.

 

COAGULATION

 

When your cold words reached my heart without me knowing, my eyes were filled with tears

Where they from and how they were form over and over, even I don't know.

 The only thing I know is that it just really hurt. My formerly burning heart is slowly becoming cold.

I don't know what to say or how to hold on to you.

How can I, how can I do it?

On the window and on my eyes dew forms, tear forms, a small stream is made

Where they from and how they were form over and over, even I don't know.

 The only thing I know is that it just really hurt. My formerly burning heart is slowly becoming cold.

It seems even if i don't know what to say, or how to hold on to you

How can I, how can I do it? I'm afraid that if I close my eyes tears will flow even if I look at the sky

Of the tears that have ultimately become worse, one drop was finally discovered.

How can I, if i can't see you again how can I.

Tomorrow morning when I unknowingly reach for the telephone What will I do then?

Tell me what to do?

I want to smile and leave you so you'll be happy. But when I look at you

All the tears ultimately fall down

 

Maka dari itu aku memantapkan diri untuk memutuskannya, melupakannya, walau aku tidak tahu hal itu akan membutuhkan waktu berapa lama. Aku teringat, pada saat dia pertama kali menelponku. Dia pernah mengatakan kepadaku kalau dia sudah menikah. Tapi, aku berfikir itu hanya sebuah candaan. Hingga aku melupakan perkataannya itu.

Tapi, malam ini. Aku kembali teringat perkataanya itu. Aku baru menyadari kalau dia selalu berusaha bicara jujur kepadaku. Apa pun yang dikatakannya kepadaku, dia selalu berusaha bicara dengan jujur kepadaku. Hanya saja aku selalu menganggap dia sedang bercanda. Karena dia tidak pernah bicara dengan serius. Hingga akhirnya aku menyadari, kalau dia selalu serius kepadaku.

Penyesalan sebesar gunung Everest, menggayuti dadaku. Karena aku selalu menganggap dia hanya bercanda. Tangisku pecah berkali-kali malam ini. Semuanya terasa campur aduk. Membuat perasaanku tumpul. Membuat hatiku terasa kebas. Membuatku terus bertanya-tanya bagaimana akhirnya nanti.

Pengharapanku kepadanya terlalu besar. Harapanku untuk berada dalam pelukannya, harapanku untuk bisa bersatu dengannya, juga harapanku untuk menjdi istrinya. Tapi, aku kembali terbentur dengan masalah kami berdua dengan istri dan keluarganya, mama dan keluarga besarku.

Akhirnya kuputuskan juga dia. Jong Woon, Cinta yang selama lebih dari dua puluh tahun kupendam dan kutitipkan kepadanya. Dia berusaha menerima keputusanku. Aku berusaha mengikhlaskannya, untuk kembali kepada anak dan istrinya. Hatiku hancur lebur. Otakku porak poranda. Perasaanku sudah menjadi serpihan. Segalanya terasa hampa. Warna sudah hilang dari hidupku. Segalanya terasa mati. Air mataku terus tumpah. Berkali-kali. Baik secara fisik maupun hanya dalam hati.

Sakit, sesak, pengap, pedih. Aku hanya bisa berusaha mempertahankan pikiran warasku. Aku semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Aku semakin banyak dan sering beribadah. Hanya itu yang dapat membuatku tetap bertahan.

 Bernafas tanpamu

Mungkin kau bertanya-tanya,arti perhatianku terhadapmu

Pasti kau menerka-nerka  apa yang tersirat dalam gerakku

Akulah serpihan kisah masa lalumu, yang sekedar ingin tahu keadaanmu

Tak pernah aku bermaksud mengusikmu, mengganggu setiap ketentraman hidupmu

Hanya tak mudah bagiku lupakanmu dan pergi menjauh

Beri sedikit waktu agar ku terbiasa bernafas tanpamu

Teruntuk dirimu dengarkanlah

Tak pernah aku bermaksud mengusikmu, mengganggu setiap ketentraman hidupmu

Hanya tak mudah bagiku lupakanmu dan pergi menjauh, pergi menjauh

Tak pernah aku bermaksud mengusikmu, mengganggu setiap ketentraman hidupmu

Hanya tak mudah bagiku lupakanmu dan pergi menjauh

Beri sedikit waktu agar ku terbiasa bernafas tanpamu

 

Tuhanku, betapa inginnya aku berada dalam pelukannya. Biarlah hanya semenit. Betapa inginnya aku melihatnya kembali setelah sekian lama terpisah darinya. Tuhanku, kenapa baru sekarang kau membuatku kembali terhubung dengannya. Tuhanku, betapa sakitnya yang harus kurasakan saat ini. Kau beri aku keindahan cinta, tapi dengan cepat kau ambil kembali. Tuhanku, ampuni aku yang telah merasa kesal dan menyalahkanMu.

Tuhanku, berilah aku kekuatan untuk menjalani semua ini. Beri aku kesabaran untuk menerima semua ini. Tuhan, ampuni aku.Tuhan, ampuni aku. Kumohon tuhan, ampuni aku. Aku terus memimpikannya, selama lebih dua puluh tahun ini. Aku terus berharap agar bisa bertemu lagi dengannya. Awalnya bukanlah untuk kembali menitipkan hatiku kepadanya. Aku hanya ingin mengetahui kabarnya selama ini.

Tapi, setelah dia menghubungiku, cintaku kembali mekar untuknya. Bahkan berubah menjadi sebuah cinta dewasa untuknya. Tuhanku, kumohon beri aku kesabaran untuk menerima yang telah kau gariskan ini. Saat ini yang kurasakan hanya rasa sakit karena tidak bisa memilikinya. Semuanya terasa hampa, tanpa warna lagi.

Seharian ini, aku seperti robot. Hanya mengerjakan yang sudah terprogram dalam otakku. Aku berusaha tersenyum dan tertawa. Tapi, rasanya itu hanya sebuah gerakan beberapa otot saja. Bahkan rasanya wajahku terasa retak. Tuhanku, baru sekarang aku merasakan sakitnya patah hati. Kata orang tua, hanya waktu yang akan menyembuhkan segalanya. Aku hanya bisa berdoa, agar semua itu benar.

Kepalaku pusing, karena terlalu banyak menangis. Tapi aku tetap saja tidak bisa membendung tangisku. Sesekali, tangisku pecah juga. Air mataku tetap mengalir, jika aku ingat kepada Jong Woon. Apa pun yang kulakukan, tidak berpengaruh. Hatiku rasanya sudah menjadi serpihan. Walau orang tua dulu megatakan bahwa hati adalah organ terkuat manusia. Karena walau sudah berkali-kali disakiti, hati tetap saja kembali utuh jika di beri waktu yang cukup.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet