Raindrops II
The Wind Blowing***
Amber POV
Halaman luas, pepohonan kecil meneduhkan sinar lampu malam ini. Kami duduk di ayunan berdua. Aku dan Krystal. Tidak ada bulan di langit, ya malam ini mendung. Angin berhembus cukup kencang. Berkali kali Krystal memintaku untuk segera pulang. Tapi aku masih mau berlama lama disini dengannya. Aku kerumah Krystal saat kuterima SMS darinya yang mengatakan dia tidak bisa datang karena lelah. Aku... Aku... merasa sedikit bersalah. Aku diam saja saat MInah menciumku tadi sore. Entah kenapa. Bukan aku masih mencintainya, tapi karena aku menghargai kenangan kita. Just it. Ah, alasan.
Kupegang tangan Krystal dengan tangan kananku, dia tidak juga bergeming. Daritadi hanya beberapa patah kata saja yang keluar dari mulutnya. Dia aneh malam ini.
***
Krystal POV
Aku sangat ingin menangis. Saat Amber memegang tanganku, ada rasa marah, kecewa, sedih, peduli, cinta. Tapi saat ini aku lebih memilih menyampingkan egoisku. Aku takut nanti membebani fikirannya dan ia jatuh sakit. Jika dengan Minah membuatnya bahagia, aku akan memilih pergi.
" Am, " Tanpa kutunggu responnya ku lepaskan ciuman ringan di bibirnya. Amber sedikit terkejut dan membalas ciumanku.
KRIIING KRIIIING *telepon Amber berbunyi
" Amber, " Dengan berat kulepaskan moment indah ini.
" Ya, Minah ? Aku sedang di rumah Krystal. Nanti aku hubungi kamu lagi "
KLEK *telepon dimatikan
***
Minah POV
Hari sudah sore. Kampus mulai ditinggalkan mahasiswanya pulang. Tapi aku masih disini, dengannya, dengan Amber. Aku menangis sambil memeluk Amber. Wangi parfumnya yang membuatku tambah betah berlama-lama melepas duka dibahunya. Dia mengelus punggungku dengan lembut.
" sudahlah, Min. kamu wanita yang baik. pria itu rugi jika memutuskanmu seperti ini " ucapnya.
" aku hanya tidak percaya ini, Am. dia.
Comments