Chapter 1

Sorry and Thanks

Kalau Namjoo ditanya siapakah orang yang paling dibencinya. Tanpa ragu ia pasti akan menjawab Han Sanghyuk lah orangnya. Lalu jika ia ditanya alasannya, dengan singkat ia akan menjawab ‘karena Sanghyuk menyebalkan’.

Bagaimana tidak? Anak laki-laki itu selalu saja bersikap semaunya. Mulai dari memakai pensil Namjoo tanpa izin, meminum jus apel milik Namjoo dan bersikap seolah-olah ia tidak mengetahuinya kalau jus itu milik Namjoo, sampai menyembunyikan payung kesayangan gadis itu ketika hari sedang hujan.

Ingin rasanya Namjoo membalas semua perlakuan Sanghyuk padanya. Tetapi Hayoung, temannya, selalu melarangnya. “Kalau kau terlalu benci padanya, kau akan menjadi terlalu cinta padanya suatu hari nanti.” Perkataan Hayoung tersebut yang membuatnya mengurungkan niatnya.

Mungkin keberuntungan tidak sedang berpihak padanya. Mulai hari ini Sanghyuk menjadi teman sebangkunya! Astaga, mimpi apa ia semalam. Han Sanghyuk menjadi teman sebangkunya! Salahkan Guru Park yang memindahkan bangku Sanghyuk menjadi di sebelahnya.

“Hei, Namjoo. Kita teman sebangku sekarang. Aku mohon bantuannya ya, hahaha.” Suara Sanghyuk terdengar seperti kiamat baginya. Ia rela duduk dengan siapa saja, sekalipun itu bersama Jongup yang sangat pendiam itu, asal tidak dengan Sanghyuk.

Namjoo hanya meliriknya sinis dan kembali mendengarkan penjelasan Guru Park tentang logaritma. “Tenang saja, aku tidak akan mengerjaimu.” Ucapan Sanghyuk membuat Namjoo meliriknya lagi. “Tidak untuk saat ini.” Yeah, mana mungkin seorang Han Sanghyuk dapat dipercaya.

 

***

 

Pelajaran olah raga kali ini benar-benar membuat semua siswa kelelahan. Mereka disuruh berlari mengelilingi lapangan sekolah sebanyak lima kali. Guru Kim mengatakan itu bagus untuk kesehatan. Ya, benar, tapi itu tidak bagus untuk celana olah raga Namjoo yang sobek karena tergesek tanah ketika gadis itu terjatuh.

“Sobeknya besar sekali, Hayoung. Aku pasti dimarahi ibu.” Namjoo memeriksa keadaan celananya. “Lain kali hati-hati! Salah sendiri kau tidak melihat ada batu sebesar itu.” Hayoung tertawa geli mengingat kejadian temannya jatuh.

“Mana aku tahu kalau ada batu! Ah kau sama sekali tidak membantu.”

Baru saja ia ingin meminum jus yang baru saja dibelinya, tiba-tiba seseorang mengambilnya. “Namjoo aku minta sedikit, oke?” Namjoo hanya terkejut ketika seseorang tiba-tiba merebut minumannya. Ternyata orang itu Sanghyuk.

“Hei! Ini minumanku!” Minumannya kini tinggal kurang dari setengah. “Terima kasih, ya. Aku tadi sangat kehausan.” Tanpa melihat ekspresi Namjoo, Sanghyuk langsung duduk dibangkunya dengan santai. “Oh iya, celanamu pasti sobek karena kejadian tadi, hahaha.”

“Mati kau, Sanghyuk.” Namjoo bergumam pelan dan kemudian tangannya mengambil kamus yang berada di atas meja dan memukul kepala Sanghyuk berkali-kali menggunakan benda tersebut. Sanghyuk yakin kepalanya akan memar besok.

 

***

 

Kemarin adalah pertama kalinya Namjoo membalas perlakuan Sanghyuk. Tetapi, bukan Sanghyuk namanya kalau ia mudah jera. Walaupun kepalanya dipenuhi memar karena Namjoo. Anak laki-laki itu tetap saja gemar mengerjai Namjoo.

Teman-temannya selalu bertanya mengapa Sanghyuk senang sekali mengerjai Namjoo. Namun, Sanghyuk tidak pernah memberikan jawaban. “Tidak tahu.” Kalimat itu yang selalu terucap dari bibir tipisnya ketika ia ditanya alasannnya.

Biasanya Namjoo selalu datang lebih awal dari Sanghyuk. Tapi pagi ini, Namjoo sudah melihat Sanghyuk duduk dibangkunya sambil mengerjakan sesuatu. Pasti ia belum mengerjakan tugas, pikirnya.

Dengan malas Namjoo duduk dibangkunya. Matanya enggan tertuju pada Sanghyuk. “Namjoo, kau sudah mengerjakan tugas latihan empat?” Sanghyuk menolehkan wajahnya menghadap Namjoo ketika bertanya.

Dia pikir Namjoo bodoh? Tentu saja Namjoo sudah tahu kalau Sanghyuk berniat mengerjainya lagi. Tugas yang diberikan Guru Park adalah latihan tiga bukan latihan empat. “Sudah.” Jawabnya berniat mengerjai Sanghyuk balik.

“Sungguh? Wah kau hebat sekali. Padahal Guru Park belum menerangkan kita tentang soal yang seperti itu. Aku saja baru nomor satu.” Sanghyuk kembali melanjutkan pekerjaannya.

Namjoo terdiam, kemudian ia melirik Sanghyuk yang sedang mengerjakan latihan.... empat? Jadi Sanghyuk tidak bercanda? Ia panik. Dirinya belum mengerjakan latihan empat.

Ia ingin bertanya kepada teman-temannya, namun sayang teman-temannya belum ada yang datang karena masih sangat pagi. Hanya ada ia dan Sanghyuk.

Dengan perlahan ia mengeluarkan buku matematikanya dan membuka halaman di mana latihan empat itu berada. Sanghyuk pasti bercanda. Soal ini sangat sulit.

Sekali lagi ia melirik pekerjaan Sanghyuk. Sekarang anak laki-laki itu sedang mengerjakan nomor.... tiga!

Karena merasa takut kalau latihan empat juga juga tugas. Ia akhirnya memutuskan untuk mencoba mengerjakannya.

Ketika dirinya sedang fokus mengerjakan soal tersebut, telinganya tiba-tiba mendengar suara tawa tertahan dari sebelahnya. Ternyata Han Sanghyuk sedang menertawakannya!

“Kau percaya kalau itu merupakan tugas juga, hah? Hahaha kena kau!” Sanghyuk menertawakannya dengan kencang. Rasanya Namjoo ingin menjahit bibirnya agar anak laki-laki tersebut tidak bisa tertawa selamanya.

“Hahahahaha, ini lucu sekali. Kau harus melihat wajahmu tadi!” Mendengar tawa Sanghyuk yang semakin kencang membuatnya marah. Tidak bosankah Sanghyuk mengganggunya?

Tanpa mengucapkan apapun, Namjoo pergi keluar kelas meninggalkan Sanghyuk yang masih asyik tertawa. Tidak lama kemudian, tawa Sanghyuk terhenti digantikan dengan kesunyian yang mengisi ruangan kelas itu.

 

 

Hari itu adalah hari terakhir Namjoo berbicara dengan Sanghyuk.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chocopologie #1
Chapter 2: YaAmpun seru banget ceritanya, request dong yg 96line, authornim 짱!
dsytw09 #2
Chapter 2: greget -_- hyuk harus nya mau aja gtu dianter ke ruang kesehatan. kan lumayan modus dikit boleh lah haha :D
keren thor kkk. tp kata "tidak mengacuhkan" agak aneh, mungkin aku doang yg gtu haha.
“Mana mungkin, memangnya aku
gadis bodoh,” nah thats you namjoo-sii ㅋㅋ
okayy ditunggu ff yg laenn ㅋㅋㅋ :)
ShortLee
#3
Chapter 2: aduh so sweetnyaaaaaa 😚😚 suka deh bacanya hahaha
dsytw09 #4
Chapter 1: yeay! another namhyuk's fic /?. hayoloh sanghyuk namju nya ngambek haha :D kesel juga sih kalo jd namjoo :3