Seakan Menderu Hujan Suasa
Gurindam Si Penunggu Angin Lalu
Please log in to read the full chapter
Sepanjang perjalanan begitu senyap
Gundah gulana semuanya lenyap
Mataku tetap sentiasa memandang tingkap
Namun yang terlihat hanyalah gelap
Kenapa aku bertindak melulu, hatiku mengutuk
Namun tak lama aku hilang malu, terus mengantuk
Aku tertidur tak sedarkan diri
Meleleh air liur pun aku tak peduli
Bukan pun ada yang akan merakam gerak geri
Memang dari dulu hidupku begini
Gah pada nama, seorang artis
Tapi hidup bukan selalu manis
Bila kufikir-fikir, ada baiknya
Ruang peribadi masih aku punya
Aku masih dapat menyanyi mengecap mimpi
Walau adakalanya jiwaku sepi
Tapi lumrah insan tak pernah puas
Entah mengapa hatiku tetap tak lepas
Tak kusedari bas telahpun berhenti
Sebaik
Please log in to read the full chapter
Comments