ABOUT FRIENDSHIP AND CONFLICT

WE ARE SONAMOO!!!

HighD sedang memainkan gitarnya di studio musik sekolahnya. Ia berlatih untuk konser SONAMOO yang akan datang. Pintu studio terbuka dan muncul seorang perempuan.
“HighD... kau disini rupanya” ucap Nahyun mendekati HighD
“Ada apa??”
“Aku ingin bertanya padamu... kemana Euijin??? Dia tidak masuk hari ini...”
“Apa kau sudah menghubunginya??”
“Sudah, tapi ponselnya tidak diangkat.. aku khawatir dengan keadaannya”
“Bagaimana setelah pulang sekolah, kita pergi ke apartemennya??”
“Baiklah...”
Bel jam pelajaran sudah berbunyi, para siswa masuk ke kelas untuk memulai pelajaran. Nahyun langsung menyimak pelajaran yang disampaikan guru di depan kelas. Sesekali ia memikirkan keadaan Euijin. Euijin adalah teman satu kelasnya, mereka duduk bersebelahan. Nahyun meletakkan tangannya dan menopang pipinya, matanya bergerak melihat jendela.
“Nahyun!” seru Bu Guru
“Iya???”
“Apa kau sakit??”
“Tidak, Bu” Nahyun menggeleng-gelengkan kepalanya
“Sekarang kau harus simak pelajaranku, atau kau tidak mendapat nilai”
“Baik, Bu”
.
.
Nahyun berjalan pulang ke rumahnya. Sebelum membuka pintu gerbang, ia bertemu dengan tetangganya, Minjae yang merupakan member satu bandnya.
“Minjae...” Nahyun mendekati Minjae
“Iya, ada apa??”
“Aku akan pergi ke apartemen Euijin, apa kau mau ikut??”
“Iya, baiklah.. memangnya ada apa??
“Aku ingin tahu keadaan Euijin sekarang.. dia tidak masuk sekolah tadi”
“Benarkah?? D.ana juga tidak masuk kuliah hari ini”
“Kenapa bisa begitu??”
“Aku sudah menelponnya berkali-kali... tapi tidak diangkat juga”
“Aku mulai curiga dengan keadaan mereka... setelah makan siang aku pergi ke apartemen Euijin”
“Baiklah”
Mereka masuk ke rumah masing-masing dan bersiap-siap pergi ke apartemen Euijin.
.
.
Nahyun pergi ke apartemen bersama Minjae. Ia juga mengajak HighD dan Sumin. Sesampainya di sana, mereka mencari kamar Euijin lewat bantuan orang sekitar apartemen.
“Selamat siang, Euijin...” Nahyun mengetuk pintu kamar apartemen Euijin
Ketukan pintu Nahyun tidak direspon oleh Euijin. Nahyun pun tampak kesal, ia menggedor pintu Euijin dengan keras. Akhirnya pintu kamar itu terbuka dan muncul Euijin dengan mata yang masih mengantuk
“Ada apa ini???” tanya Euijin dengan nada yang malas
“Akhirnya kau muncul juga... kau tidak sekolah tadi” ucap Nahyun
“Mmmm.... apa kau bilang??”
“Apa kau tuli??!! Dia sedang berbicara denganmu” timpal Minjae yang mulai kesal
“Ahhh... aku..”
Tubuh Euijin yang lemas kemudian terjatuh ke pelukan Nahyun. Nahyun membawa tubuhnya ke sofa dan menyadarkannya. Ia mencium bau alkohol soju dari mulut Euijin.
“Euijin.. apa kau minum soju dalam jumlah banyak??” tanya Nahyun
“Jawablah..!!” balas Minjae dengan menepuk-nepuk pipinya
“Dia sedang mabuk berat...tubuhnya mati rasa” ucap Sumin sambil memegang tangan Euijin
HighD melihat botol soju dan gelas berserakan di meja. Ia pun mulai curiga melihat meja Euijin yang berantakan. Dalam hatinya, ia berpikir bahwa Euijin meminum soju tidak sendiri, melainkan bersama teman-temannya.
“HighD, tolong sadarkan Euijin!!” seru Nahyun
“Teman-teman... lihat meja ini... Aku yakin dia tidak mungkin minum dengan seorang diri”
“Apa kau yakin?? Dia tidak mungkin mengajak teman-temannya.. dia tinggal seorang diri” balas Nahyun lagi
“Mungkin dia minum-minum bersama teman-temannya...”
Mendengar ucapan HighD, Minjae bergumam hati. Ia berpikir bahwa D.ana ada dalam acara minum-minum bersama Euijin. Karena D.ana merupakan sahabat Euijin.
“Aku bertanya padamu...apakah kau juga mengajak D.ana minum-minum bersamamu??” tanya Minjae sambil memegang bahu Euijin
“Hmmmmm......” Euijin masih belum sadar
“Bagaimana caranya menyadarkan dia??” tanya Nahyun
“Apa kita menunggu sampai malam??” tanya Sumin juga
“Begini saja... kita sebaiknya pulang dan merapikan kamarnya dulu” balas Minjae
Mereka memutuskan untuk merapikan kamar Euijin sebelum pulang ke rumah masing-masing. Saat mereka hendak pulang, Euijin tersadar dari pengaruh alkohol soju yang membuatnya lemas.
“Hei.... ada apa ini??” tanya Euijin dengan nada pelan, ia melihat teman-temannya yang hendak pulang
“Euijin... akhirnya kau sadar juga...” ucap Nahyun, mereka membatalkan perjalanan pulang dan menghampiri Euijin
“Ada apa kalian datang ke apartemenku??” Euijin bangkit dari baringannya dan melemparkan tangannya ke arah jidatnya. Ia menundukkan kepalanya
“Kami datang ke sini untuk menanyakan keadaanmu” ucap Nahyun
“Apa yang kau tanyakan???”
“Kau tidak masuk sekolah hari ini, Bu Guru mencarimu tadi... “
“Maafkan aku... aku tidak enak badan hari ini”
“Aku juga ingin bertanya padamu... apa kau mengajak D.ana minum-minum semalam??? Dia tidak masuk kuliah hari ini” tanya Minjae
“Iya...”
“Sekarang kemana dia???”
“Aku akan ceritakan kepada kalian... Semalam aku mengajak D.ana minum-minum untuk menemaniku.. kami mengobrol sampai larut malam dan tertidur... Pagi harinya, aku mendapatinya sudah tidak ada di apartemenku”
“Apa kau sudah menghubunginya pagi tadi??” tanya Nahyun
“Belum... Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir..”
“Iya, tidak apa-apa.... kau tampak berantakan hari ini”
“Hei.. kau”
Euijin menggelitik pinggul Nahyun yang mengejek penampilannya. Ia tampak berantakan karena rambutnya tidak rapi dan bajunya masih kusut. Teman-temannya tertawa melihat tingkah lucu Euijin.
.
.
Malam harinya, semua member berkumpul di ruang pertemuan untuk membahas jadwal SONAMOO yang akan datang bersama sang manajer. Mereka menyimak apa yang disampaikan manajer di depan. Di tengah pembicaraan itu, Newsun melirik Euijin dan D.ana sedang berpegangan tangan diam-diam. Ia curiga melihat perbuatan mereka. Matanya melirik tajam ke arah pertautan tangan itu dan melupakan pembicaraan di depan.
“Newsun!!” gertak sang manajer
“Apa?? Ada apa??”
Mereka tertawa kecil melihat Newsun yang dimarahi karena tidak memperdulikan ucapan sang manajer. Newsun pun kebingungan, dia harus menghadapi gertakan manajer
“Maafkan aku... aku salah” Newsun menundukkan kepalanya di hadapan sang manajer
“Kalau kau berbuat seperti itu... aku akan memecatmu dari band!!!”
“Baik, Pak”
HighD menepuk bahunya dan berusaha membuatnya sabar.
Setelah pertemuan selesai, Para member SONAMOO beranjak dari ruang pertemuan. Newsun menghampiri HighD yang berada di studio sedang memeriksa gitarnya
“Apa kau memperhatikan Euijin dan D.ana tadi??” tanya Newsun
“Tidak.. ada apa??” balas HighD dengan penasaran
“Aku curiga dengan mereka.. mereka begitu dekat.. apalagi aku lihat mereka saling berpegangan tangan”
“Menurutku... itu biasa saja.. namanya juga teman dekat.. apa salahnya??”
“Tapi ini berbeda.. mungkin mereka saling menyukai..bukankah begitu??”
“Hei, jangan berkata begitu... tidak mungkin seorang perempuan mencintai sesama jenisnya... mereka adalah sahabat sejak kecil.. wajar saja mereka terlihat akrab”
“Hmmm... baiklah.. aku pulang dulu” Newsun menepuk pundak HighD
“Baiklah.. hati-hati”
.
.
Setelah tampil di panggung, SONAMOO beristirahat di ruang tunggu untuk mengembalikan tenaga. Newsun tampak kebingungan, dia melihat ada yang aneh dari ruangan itu. Euijin dan D.ana menghilang di tengah suasana santai. Lalu Newsun menghampiri Minjae yang sedang merapikan kibornya
“Minjae, apa kau melihat Euijin dan D.ana???”
“Aku tidak tahu... coba tanya yang lain”
Newsun bertanya kru sedang mengobrol dengan kru lainnya
“Permisi, apa kau melihat Euijin dan D.ana???”
“Aku melihat mereka pergi ke toilet bersama”
“Baik, terima kasih”
Newsun berjalan menuju toilet. Sesampainya di sana, ia menghentikan langkahnya dan bersembunyi di balik tembok. Dia mengintip Euijin dan D.ana sedang berpelukan dan berciuman. Newsun merasa risih dan ingin muntah. Ia baru pertama kalinya melihat pasangan sesama jenis sedang bercinta di hadapannya. Newsun memundurkan langkahnya dan tak sengaja menendang tempat sampah yang tepat di belakangnya. Suara itu membuat Euijin dan D.ana terkesiap
“Siapa di situ??!!” teriak D.ana
Mendengar teriakan D.ana, Newsun langsung lari ke ruang tunggu tanpa memberi tahu kejadian yang dia lihat sebelumnya. Ia langsung membereskan gitarnya dengan tergesa-gesa.
“Ada apa??” tanya Sumin
“Tidak apa-apa... lebih baik kita cepat-cepat pulang...” balas Newsun dengan wajah sedikit panik
“Kau ini... istirahatlah dulu.. jangan bertingkah seperti orang yang melihat hantu” ucap Nahyun
“Sebaiknya kau minum kopimu” Sumin memberikan kopi kepada Newsun, tetapi Newsun menolaknya dan langsung berlari ke mobil van
Nahyun langsung mengejarnya dari belakang. Kemudian dia terkejut melihat Newsun yang sedang muntah. Ia juga melihat koper gitarnya tergeletak di tanah. Nahyun langsung mendekatinya dan memijat punggungnya.
“Kau kenapa??? Kau sakit??”
“Tidak.. hmmm” Newsun menggelengkan kepalanya dan duduk di tanah, ia menundukkan kepalanya dan menopang dahinya
“Sebentar aku akan panggil teman-teman”
Nahyun memanggil teman-teman dan kru untuk segera membantu Newsun. Nahyun dan kru membawa tubuh Newsun ke dalam mobil van, sementara Minjae membawa gitarnya. Suasana yang tadinya santai berubah menjadi penuh kepanikan karena keadaan Newsun yang tiba-tiba menjadi buruk. Mereka pun membawa Newsun pulang ke rumah. Nahyun dan Euijin membawa tubuh Newsun yang tinggi dan besar dengan susah payah. Mereka membawa Newsun masuk ke kamarnya. Sampai di sana, Euijin membaringkan tubuh Newsun. Tiba-tiba, Newsun mengenggam tangan Euijin.
“Kau...Kau...” ucap Newsun dengan menatap tajam ke arah Euijin
“Sudahlah... jangan paksakan dirimu.. lebih baik kau beristirahat dan cepat sembuh” balas Euijin yang melepaskan genggaman tangannya
“Cepat sembuh, maknae...” Nahyun tersenyum melihat Newsun
.
.
Pagi harinya, Newsun sedang sarapan pagi dan membaca berita terbaru di ponselnya.
“Yoonsun... habiskan makananmu dulu” ucap Sang Ibu
“Iya, Bu”
Ia mengecap makanan yang ada di mulutnya, jempolnya asyik menggerakan layar ponselnya. Tanpa sengaja, ia memuntahkan makanan dan terbatuk-batuk
“Yoonsun.. kau kenapa lagi.. apa kau muntah lagi??” Sang Ibu langsung melihat Newsun
“Tidak, Bu.. nanti saja aku habiskan makanku”
“Hei.. kau anak nakal!!”
Newsun pergi menuju kamarnya tanpa menghabiskan sarapannya. Ia menelpon Minjae terkait berita yang dia baca.
“Halo..”
“Halo juga, ada apa Newsun??”
“Bukalah internet dan baca berita di kor-news... kau pasti akan terkejut melihatnya”
Minjae membuka internet dan membaca berita di situs itu. Ia melihat artikel yang sedang panas di halaman depan situs. Artikel itu berjudul “Skandal Lesbian SONAMOO, Apakah ini benar??”. Minjae membuka artikel tersebut dan membacanya. Di artikel itu, ada foto-foto yang memuat dua perempuan sedang berjalan-jalan dan bergandengan tangan, ada juga foto yang memuat kemesraan dua perempuan itu di tempat umum. Ia menelpon Newsun lagi.
“Aku pikir berita ini hanya rekayasa semata... pasti ada orang yang tidak bertanggung jawab memuat foto-foto ini”
“Lihat saja wajahnya... kau pasti mengenalinya”
Minjae mengamati wajah dari pasangan itu. Ia mulai berpikir bahwa di foto itu adalah D.ana dan Euijin. Tapi Minjae langsung membantahnya
“Ini sekilas mirip dengan teman kita... tapi ini tidak mungkin.. ini pasti berita palsu.. aku yakin ada orang lain atau fans yang membenci kita.. orang yang di foto ini hanya mirip dengan teman kita”
“Ayolah... ini berita yang mengejutkan bagi band kita.. aku tidak mau skandal ini mencemari nama band kita”
“Sudahlah... aku tidak mau mendengar gosip atau rumor seperti ini.. aku lelah.. selamat pagi” Minjae menutup ponselnya
“Halo.. Halo!! Ah sial...” Newsun menaruh ponselnya dengan kesal
Newsun menjadi kesal karena percakapannya tidak diterima dengan baik oleh Minjae. Ia pun pergi ke meja makan dan melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.
Siang harinya, cuaca di siang hari cukup terik dan menyengat. Newsun menyalakan AC dan berbaring di ranjangnya yang empuk. Ia memikirkan nasib bandnya di tengah skandal yang menerpa band SONAMOO. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari kamarnya.
“Masuklah..”
Pintu kamarnya terbuka dan muncul Sumin yang membawa sekantong buah-buahan
“Selamat siang... aku bawakan sekantong buah ini untukmu”
“Terima kasih banyak, leader”
“Jadi bagaimana keadaanmu??” Sumin duduk di pinggir ranjang
“Aku baik-baik saja... badanku sudah terasa lebih baik”
“Baguslah kalau begitu, kau sudah bisa bekerja lagi”
“Iya, terima kasih... tapi ngomong-ngomong.. kau sudah melihat berita yang sekarang hangat dibicarakan??”
“Berita apa??”
Newsun mengambil ponselnya dan membuka situs berita itu. Lalu dia menunjukkannya kepada Sumin
“Berita apa ini??? Lagi-lagi hanya rumor yang menyesatkan”
“Cobalah lihat foto itu.. kau pasti mengenalnya..”
Sumin mengamati foto yang ada di artikel itu
“Ini bukan D.ana dan Euijin... mereka hanya mirip dengan teman kita”
“Oh, tidak... kenapa semua orang tidak mempercayaiku??!!” Newsun menutupi wajahnya dengan kedua tangannya karena kesal
“Aku yakin ini hanya rumor yang dibuat-buat...”
“Kalau begitu...” Newsun beranjak dari ranjangnya untuk mengambil jaket dan celana panjangnya
“Ada apa?? Kau mau kemana??” Sumin pun penasaran dengan perbuatan Newsun
“Aku akan pergi ke apartemen Euijin dan berbicara padanya!” seru Newsun
“Hei.. tenanglah.. mereka pasti tidak akan berbuat seperti itu”
“Aku tidak peduli!!”
Newsun keluar dari kamarnya meninggalkan Sumin sendirian, lalu Sumin menelpon teman-temannya untuk menyusul Newsun ke apartemen Euijin. Ia khawatir akan ada konflik yang lebih besar di sana.
Setibanya di sana, Newsun mengetuk pintu kamar apartemen Euijin. Lalu pintu terbuka dan Euijin menyapanya dengan senyuman.
“Oh, Newsun...Kau sudah sembuh rupanya”
“Diam kau!” Newsun menunjukkan sisi emosinya
“Hei, ada apa ini.. kau kenapa??”
Newsun melihat D.ana yang sedang tidur di sofa Euijin. Ia mulai curiga dengan hubungan mereka.
“Apa kau sedang bermesraan dengannya tadi malam??!!” gertak Newsun sambil menunjuk D.ana
“Apa yang kau bicarakan?? Aku tidak mengerti maksudmu...”
“Kau harus lihat ini!”
Newsun mengambil ponselnya dan menunjukkan foto-foto yang diambilnya dari situs berita. Ekspresi Euijin berubah menjadi sedikit panik. Ia tak mampu berbuat banyak apalagi mengeluarkan kata-kata sedikitpun.
“Aku...Aku...” jawab Euijin dengan gugup
“Kau harus mengakuinya!” bentak Newsun
“Hmmm.... “ Euijin tertunduk lesu
“Hei... Jawablah atau kau kuhajar!” Newsun memegang pundak sebelah dan bersiap-siap ingin memukulinya
Pembicaraan yang ramai itu membuat D.ana terbangun dari tidur lelapnya
“Hei... ada apa ini??” jawab D.ana dengan nada yang pelan
“DIAM KAU!!!” teriak Newsun ke arah D.ana
“Newsun?? Apa yang kau lakukan disini??”
Newsun tidak memperdulikan ucapan D.ana, ia langsung menatap tajam Euijin. Pada saat yang sama, keempat member SONAMOO lainnya datang bersamaan. Mereka ingin menghentikan perbuatan Newsun.
“Hentikan!!” seru Nahyun
“Oh, kalian... tinggalkan aku.. aku ingin berurusan dengan orang ini..” Newsun mengusap-usap kepalan tangannya yang mulai panas
“Cukup sudah... sebaiknya kau pergi dari sini” timpal D.ana yang langsung melindungi sahabatnya dan mendorong Newsun
“Minggirlah, pecundang!! Kemari kau”
“Ahhh....”
Newsun menarik kerah baju Euijin dan melayangkan pukulan yang keras ke pipinya. Ia memukulinya hingga Euijin terjatuh ke lantai. Pukulan demi pukulan tak terelakan, membuat Euijin mengalami luka lebam dan memar. Euijin terus menahan rasa sakitnya. Kemudian teman-temannya menahan Newsun dan menarik badannya, sementara D.ana menolong Euijin yang sedang terkapar. Amarah Newsun semakin memuncak, seakan ingin membunuh Euijin yang menganggap dirinya pembuat masalah di band ini. Kemudian Newsun mencaci maki Euijin dengan kata-kata yang tak pantas diucapkan oleh orang biasa. Teman-temannya menyaksikan konflik mereka. Sumin yang biasanya pendiam menghadapi kemarahan Newsun, tiba-tiba ia menghardik dan menunjukkan sisi emosionalnya.
“Hei, Kau!!!” seru Sumin
“Oh, leader... kali ini kau berani memarahiku, hah??” ucap Newsun
“Apa kau tidak kasihan terhadapnya??!! Lihat dia sekarang, kau sudah membuatnya babak belur.. kau anak yang tidak bisa diatur!!”
“Biar saja!! Aku menghajarnya karena ia sudah membuat nama baik band kita jelek!! Lebih baik aku saja yang menghakiminya daripada kau.. kau hanyalah leader yang lemah!!”
“DIAM!!! Kemarilah dan hadapi aku!!”
Sumin mengajak Newsun untuk berduel, ia tidak takut dengan tubuh besarnya. Tetapi teman-temannya langsung meredakan konflik mereka.
“Kalian semua... apakah kalian bisa tenang??!! Kau sudah membuat tempat ini heboh... lebih baik kita selesaikan masalah ini baik-baik...” ucap Minjae
“Aku tidak mau... aku tidak mau menghadapi orang seperti dia!” ucap Sumin menunjuk ke arah Newsun
“Leader, tenanglah... kita pasti bisa menyelesaikan semuanya”
“Ahhh... tidak usah.. aku pergi dari sini!”
Sumin beranjak pergi dari apartemen meninggalkan teman-temannya. Mereka hanya membiarkan Sumin pergi, tak ada yang bisa menahannya. Tiba-tiba, ada suara mobil yang menabrak sesuatu dengan keras. Mereka keluar dari apartemen dan melihat kejadian itu, ternyata sebuah mobil menabrak Sumin hingga terkapar, darahnya mengalir cukup banyak. Mereka pun langsung menolong Sumin dan membawanya ke rumah sakit.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet