PROLOGUE

WE ARE SONAMOO!!!

-Author POV-
“Aku marah!!!”
Suara itu berasal dari seorang gadis yang meluapkan amarahnya karena suatu masalah. Ia menabuh drum dengan keras membuat seisi studio menjadi berisik dan menggema. Semua yang ada di dalamnya menutup telinga. Kemudian dia membanting stik drum itu.
“Sial..Sial..Sial!!! kapan band kita terkenal kalau terus seperti ini??!!” teriak Newsun kepada teman-temannya
“Tenanglah... mereka pasti akan datang” ucap Minjae
Newsun tak bisa menahan emosinya karena 2 member lain belum kunjung datang ke studio
“Hei, sudahlah.. lebih baik kau diam dan santai, mereka pasti akan datang.. apalagi kau sudah menghancurkan drumku” balas Nahyun
“Ah... lebih baik aku pergi saja!! Aku lelah dengan semua ini” emosi Newsun tak bisa dibendung lagi, ia mengambil gitarnya dan hendak pergi
“Hei, mau kemana??” Minjae berusaha menahan amarah Newsun
Teman-temannya hanya terdiam melihat tingkah Newsun. Newsun yang hendak membuka pintu, muncul Euijin dan D.ana yang baru datang ke studio
“Maafkan kami semua, kami terlambat”
“Terlambat??? Kenapa bisa begitu??!!” gertak Newsun
“Aku bangun kesiangan.. jadi aku lupa menyetel alarmku” jawab Euijin
“Maafkan aku.. ban sepeda motorku bocor.. jadi aku membawanya ke bengkel dulu” timpal D.ana
“Kalian ini ada-ada saja.... apalagi kau.. kau adalah seorang vokalis..bagaimana band ini berjalan dengan baik jika vokalisnya tidak disiplin?!!” bentak Newsun sambil menunjuk D.ana
4 member yang di belakang Newsun hanya terdiam. Newsun yang menjadi maknae di bandnya, bertingkah bak iblis yang bersiap mencabut nyawa korbannya. Sementara Sumin yang menjadi leader hanya diam tanpa kata. Newsun menyuruh untuk memarahinya, tetapi sifat Sumin yang lemah lembut dan rendah hati, tak bisa mengeluarkan emosinya di hadapan 2 member yang sudah berbuat salah itu.
“Kau adalah leader di grup ini.. tunjukkan sisi emosimu dan marahi mereka!” seru Newsun
“Ma..Maafkan aku” ucap Sumin sambil menundukkan kepalanya
Masalah itu masih berlanjut. HighD berbisik dengan teman di sampingnya
“Hei, lihat orang itu, dia bertingkah seperti leader.. padahal dia member termuda di band kita”
“Iya, aku penasaran dengan sifat anak itu..” bisik Minjae
“Mungkin dia sedang kerasukan setan...” balas Nahyun
Secara tak disadari, Newsun mendengar percakapan mereka
“Apa yang kalian bicarakan disitu??” bentak Newsun
“Tidak..tidak ada...” ucap Minjae
“Kalau kalian masih berbuat seperti itu, lebih baik kalian keluar dari band ini...!!!”
“Tidak. Aku minta maaf.. aku berjanji tidak akan mengulanginya” balas Nahyun
“Baiklah, kalau begitu... sudahlah.. waktu latihan kita akan habis... sebaiknya kita cepat-cepat latihan” ucap Newsun lagi
Para member SONAMOO memutuskan untuk latihan karena waktu semakin sempit. Euijin langsung menyetel gitar basnya, sedangkan D.ana melakukan soundcheck. Yang lainnya memperbaiki instrumen mereka. Akhirnya mereka latihan sampai selesai
.
.
Selesai latihan, mereka pulang ke rumah masing-masing. Minjae, HighD, Sumin & Nahyun pergi ke kafe untuk bersantai.
“Aku terkejut dengan Newsun hari ini, dia sangat emosional sekali” ucap HighD sambil menyeruput kopinya
“Berani sekali dia memarahi seniornya... dimana sopan santun anak itu?” timpal Nahyun
“Aku sangat jengkel dengan tindakannya...” timpal Minjae
“Hmmmm...” Sumin menundukkan kepalanya
“Kau kenapa?? Apa kau sakit??” tanya HighD melihat keadaan Sumin
“Ayo minumlah kopimu selagi hangat..” balas Minjae
“Aku...aku bukanlah leader yang baik bagi band ini.. aku tidak mampu” ucap Sumin dengan nada merendah
“Sudahlah.. kau pasti bisa meredam amarah membermu yang lain, termasuk Newsun.. kau pasti bisa mengatasi masalah band ini” balas Nahyun sambil mengelus pundak Sumin
“Tapi aku terlalu lemah dan tak berguna.. aku gagal mengatasi semuanya” tangis Sumin mulai pecah
“Jangan menangis... jadilah leader yang baik dan tangguh...buktikan kau bisa melakukan itu”
“Baiklah....”
“Tetap berjuang, leader” ucap Minjae
Nahyun, Minjae & HighD memberi semangat kepada leader yang kesusahan. Mereka menyemangati Sumin agar tetap tegar dalam menjalankan tugasnya sebagai leader di band SONAMOO.
*Newsun’s House*
Newsun memainkan gitar elektriknya untuk mengisi waktu luang di malam hari. Ia melatih keterampilan bermain gitarnya. Suara gitarnya membuat kamarnya menggema dan menggetarkan benda yang disekitarnya, membuat seisi rumah menjadi berisik.
“Yoonsun..Yoonsun... kecilkan suaranya, aku tidak tenang menonton TV!!!” Ibu Newsun memukul-mukul pintu. Ia marah karena suara gitar Newsun terlalu keras
Newsun terus memainkan gitarnya tanpa memperdulikan nasihat Ibunya. Tiba-tiba, Sang Ibu masuk ke kamarnya dan memarahinya.
“Kau anak kurang ajar!! Kenapa kau tidak belajar?? Apa kau ingin membolos sekolah, hah??!!”
“Ibu... aku sedang belajar... inilah namanya belajar” balas Newsun sambil memegang gitarnya
“Belajarlah yang benar untuk masa depanmu.. bukan belajar bermain gitar... kau keras kepala!” sang Ibu menunjuk gitar Newsun
Ia menaruh gitarnya dan mendekati Ibunya
“Ibu.. sudahlah.. jangan atur hidupku.. aku ingin bebas berkreasi dengan gitarku.. aku ingin menjadi terkenal bersama bandku”
“Kau ini... lebih baik kau tidak usah sekolah dan urusi band jelekmu itu.. aku lelah membayar sekolahmu yang mahal!!”
“Apa??!! Ibu menghina bandku??!! Lihat saja kalau bandku terkenal, aku tidak akan kembali ke rumah ini.. aku janji!!” Newsun meluapkan emosinya
“Baiklah kalau begitu, kalau bandmu sudah terkenal... aku tidak akan memberimu makan sampai kapanpun!! Carilah makan sendiri!!” Sang Ibu langsung pergi meninggalkan kamarnya
Dengan sekejap, Newsun memegang pinggang Ibunya dari belakang dan meminta ampun
“Jangan, Bu... Jangan... aku minta maaf.. berikan aku makan kepada anakmu yang paling cantik ini” ucap Newsun dengan wajah memelas dihadapan Ibunya
“Ah, sudahlah.. aku lelah mengurusmu.. lebih baik kau sekarang belajar atau tidak ada makan malam untukmu!”
“Baik, bu...”
Newsun berdiri dan membalikkan tubuhnya
“Huh, dasar....” bisik Newsun
“Apa kau bilang??!!” Sang Ibu langsung merespon bisikannya
“Tidak ada, Bu...”
Sang Ibu keluar dari kamar Newsun dan menutup pintunya. Newsun mengambil buku pelajarannya lalu membacanya sambil tidur di ranjangnya. Ia malas berkutat dengan buku pelajaran yang dianggapnya membosankan. Baginya, musik adalah segalanya. Ia ingin mencari uang lewat musik dan membahagiakan orang tuanya.
.
.
Euijin dan D.ana mengobrol bersama di apartemen Euijin. Mereka mengobrol sambil meminum soju. Percakapan mereka tampak asyik
“Jadi bagaimana dengan pacarmu??” tanya D.ana
“Aku sudah putus 3 hari yang lalu, dia mengakhiri hubungan kami karena ada urusan yang harus diselesaikan, yaitu dia ingin kuliah ke luar negeri” balas Euijin
“Oh... “
“Bagaimana denganmu??”
“Aku belum pernah berpacaran...”
“Kenapa??”
“Tidak seorangpun laki-laki yang mau mendekatiku... aku tidak tahu kenapa.. aku pernah menyatakan cinta kepada seorang lelaki tapi dia menolakku..”
“Kau cantik... tapi aku bingung kenapa dia menolakmu.. bukankah semua laki-laki suka dengan gadis cantik, bukan??”
“Iya, aku tahu”
D.ana menceritakan semua pengalaman cintanya kepada Euijin. Lalu tangan D.ana memegang erat tangan Euijin dan membuatnya heran.
“Ada apa ini??? kenapa kau memegang tanganku??”
“Kita sudah bersahabat sejak kecil...”
“Jadi??”
“Aku menyukaimu...” ucap D.ana dengan menatap tajam ke arahnya
“Apa??!! Kau gila, ya?? “
“Tidak... kau adalah orang yang paling dekat denganku.. jadi aku menyukaimu” D.ana mengelus tangan Euijin
“Mungkin kau sebaiknya tidur dan istirahat... pasti kau sedang mabuk”
“Tidak... aku masih sadar...”
D.ana menarik tangan Euijin dan mencium jemarinya. Euijin bingung dengan perbuatan D.ana yang aneh. Persahabatan sejak kecil tak pelak membuat D.ana jatuh hati kepada sifat ramah Euijin. Ia mengelus rambut Euijin yang pendek dan menatap matanya
“Maukah kau menjadi pacarku??”
“Tapi aku hmmppphhh”
D.ana langsung mengecup bibir Euijin dan membaringkan tubuhnya ke sofa. Curhatan di malam hari berubah menjadi ajang percintaan sesama jenis.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet