Chapter 5

Hater Service
Please Subscribe to read the full chapter

Kegelapan di rumahnya, membuat Amber merasa tak ada gunanya memandang langit-langit. Sama tak ada gunanya dengan melawan si penyanyi toilet yang ternyata lebih menyebalkan dari yang pernah dibayangkannya. Karena sudah terlanjur tertangkap dan setuju menerima hukuman menjadi pelayan, mau tak mau dirinya harus bersedia mematuhi aturan absurd dari Kris yang dapat diperbarui kapan pun sesuka hatinya. Sementara si manajer yang tidak kalah absurd, hanya tertawa seperti mendapat lawakan gratis ketika Kris mulai melancarkan aksinya. Untungnya, maksudnya hanya untung sedikit, Amber menerima gaji atas kerja kerasnya melayani Kris dengan sepenuh hati menahan kesal. 

Keesokan paginya, Amber bergegas pergi menuju apartemen Kris setelah di telepon Min  seok untuk memulai kembali aktivitas Kris setelah beberapa hari libur. Karena tidak ada uang, Amber terpaksa jalan kaki dan berangkat pagi-pagi sekali.

Sesampainya di apartemen Kris, Amber memencet bel dan menunggu jawaban.

" Siapa di sana?" suara Kris muncul, sepasang matanya nampak mengintip dari monitor kecil di pintu.

Dasar menyebalkan! Kris jelas sudah melihat dari monitor di pintu, masih tanya lagi.

" Aku adalah pelayanmu."

" Ah, benarkah?"

Amber tahu kalau idola itu akan mengerjainya lagi. Dia tersenyum paksa, mengangguk antusias kemudian mengeluarkan suara lantang.

" Tentu saja."

" Passwordnya." pinta Kris terdengar sedang mengejek.

Demi kerutan di bawah mata si penyanyi toilet itu, mengapa dia masih punya stok kegilaan untuk mengerjainya? 

" I Want no body no body but you." Amber menyanyikan reff lagu No Body lengkap dengan gerakannya yang khas.

" Suaramu jelek sekali." kata Kris mengejek ketika membuka pintu.

" Padahal suaranya juga jelek." Amber bergumam lirih saat masuk ke apartemen.

" Kau bilang apa?" tanya Kris Wu.

" Ah, aku bilang apartemenmu sangat rapi." kata Amber nyengir tetapi beberapa detik kemudian cengirannya lenyap saat melihat ruang tamu apartemen begitu berantakan. Baju-baju berserakan di lantai, beberapa belas minuman kaleng, bungkus snack dengan isi yang tercecer.

" Terima kasih, tapi pujianmu tak mempan. Sambil menunggu hyung, sebaiknya kau bersihkan dulu." kata Kris duduk di sofa.

Si penyanyi toilet itu, benar-benar memanfaatkan dirinya sebagai pelayan. Dasar menyebalkan!

Amber berusaha tersenyum, dan mulai memunguti sampah di lantai.

" Hey, pelayan! Ambilkan remote!" perintah Kris tiba-tiba ketika Amber hendak berjalan menuju tong sampah. 

" Ne!" jawab Amber berbalik menuju Kris yang kini menunjuk remote televisi di meja yang ternyata persis di depannya. 

" Dasar gila! Tangannya panjang, apa susahnya mengambil remote di depannya." batin Amber sambil mengambil remote di meja.

" Ini." kata Amber menyodorkan remote kemudian melanjutkan membuang sampah.

" Tuan, baju-bajumu taruh di mana?" tanya Amber teringat tentang baju yang sudah dikumpulkannya.

" Taruh di kamarku, sebelah sana." jawab Kris menunjuk kamarnya.

 " Kalau sampai ada barang yang hilang, kau harus ganti." tambahnya memperingatkan. 

Amber bergumam sendiri membawa baju-baju Kris Wu.

" Dasar cari kesempatan! Si Penyanyi toilet itu benar-benar balas dendam padaku." katanya menaruh baju di keranjang dekat lemari. 

Amber mengamati kamar Kris dan mendapati poster besar gambar pemuda itu menempel di dinding dengan pose yang sok keren. Beberapa foto Kris kecil bersama ayahnya. Amber tahu itu ayahnya karena dulu tuan Wu merupakan aktor papan atas. Kemudian matanya menangkap sebuah boneka tergeletak di ranjang besar bercover polos warna putih.

Amber mendekat, mengamati boneka yang bentuknya masih sedikit asing baginya. Bentuknya memang lucu, dan menggemaskan tapi tunggu dulu, kenapa Kris Wu menyimpan boneka seperti ini? Wah dia memang gila.

Amber mengambil boneka itu dan terpikir sesuatu. 

" Kau pikir kau siapa, Kris Wu! Seenaknya saja menyuruhku!" kata Amber yang menganggap boneka di tangannya adalah jelmaan Kris. Melampiaskan kekesalannya yang sedari tadi terpendam.

" Dasar menyebalkan! Terima ini, ini, ini!" Amber memukul boneka itu sembari membayangkan sedang memukul Kris Wu.

" Hehehe, rasakan!" Amber terkekeh sendiri.

" Apa yang kau lakukan?" seru suara Kris yang kini berdiri di pintu melayangkan tatapan tajam pada Amber yang sedang menyiksa boneka miliknya. 

" Aku, aku hanya-"

 " Kau mau membunuhnya ya?" tanya Kris yang membuat Amber melongo. 

Pemuda itu mendekat cepat kemudian merebut boneka itu dari Amber.

" Bagaimana aku mau membunuhnya, dia kan sudah mati maksudku dia itu benda mati." Amber berusaha membela diri.

" Benar, dia memang benda mati!" kata Kris yang membuat Amber merasa agak lega.

" Minta maaf pada Ace sekarang juga!" lanjut Kris yang membuat Amber tak percaya

" Apa?"

" Minta maaf padanya." ulang Kris yang kini menunjukan bonekanya di depan wajah Amber.

" Aku minta ma-"

" Lakukan dengan benar!"

" Aku minta maaf karena telah menyakitimu, Ace?" ucap Amber berusaha pura-pura tulus. 

" Baiklah, maaf diterima."

" Annyeong! Wah, pagi-pagi sudah main boneka berdua." MinSeok tiba-tiba muncul dari pintu kemudian tersenyum sambil mengangkat kedua alisnya dua kali. 

" Tidak seperti itu." sanggah Amber.

" Kenapa baru datang?" tanya Kris mengabaikan ucapan MinSeok lalu menaruh bonekanya di atas ranjang.

" Aku mengantar So dulu." jawab MinSeok.

" Apa dia tidak bisa berangkat sekolah sendiri?" 

" Aku yang menginginkannya. Ayo kita berangkat." ajak MinSeok tersenyum.

" Tunggu, bukankah seharusnya tuan Kris sarapan dulu?" Amber bertanya pada dua laki-laki di sana.  

Alasan lain kenapa Amber berangkat pagi adalah karena dia berharap mendapat sarapan gratis tapi nyatanya nasib berkata lain. 

" Tuan? Wah, aku juga mau dipanggil Tuan." kata MinSeok berminat.

" Aku sedang diet! Dan saat aku sedang diet, semuanya juga ikut diet!" kata Kris.

" Apa?" Amber berharap dirinya salah dengar.

" Ya begitulah. Kita harus diet juga kalau di dekat Kris." beri tahu Min Seok.

" Kau tidak boleh makan di depanku, pelayan!" Kris memperingatkan. 

Sial, padahal Amber belum sarapan dan perutnya mulai lapar.

. . .  

Rasanya, Amber begitu terharu. Tidak menyangka kalau MinSeok ternyata masih memiliki rasa kepedulian saat perutnya terus berbunyi. Akhirnya, berbekal uang dari MinSeok dirinya pergi mencari kantin dalam gedung.

" Ratingnya buruk. Aku jadi khawatir penggemarku kecewa."

Amber mendengar suara yang tidak asing saat melewati sebuah ruangan. 

" Jangan khawatir, kau berakting dengan bagus. Hanya kurang beruntung, MinHo."

Amber mengintip dari pintu yang sedikit terbuka, dan mendapati tebakannya benar. Suara itu milik idolanya, Choi Minho. Melihat raut wajah sang idola yang muram membuat Amber lupa perihal membeli makanan. Dia memilih memenuhi rasa penasaran terhadap apa yang dibicarakan oleh Minho dan pria lain di dalam.

" Aku selalu menjadi cadangan untuk aktor pilihan utama. Aku merasa sedikit lelah terhadap karirku." MinHo mengeluh.

" Kau harus bersabar."

 " Dan juga Hyung, aku merasa penggemarku mulai berkurang." 

" Min Ho-ya, mereka selalu mendukungmu. Fansign-mu yang kemarin lumayan berhasil kan. Ini hanya soal waktu dan keberuntungan."

Amber jadi kha

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
joeshy
#1
Rindu kamu author-nim
LapisLegit #2
Chapter 5: Anjay demi martabaknya
themisberry #3
Chapter 5: Lucu bangett..ak sukaaaaaaaa banget.. mohon next chap..hehehe..ngak sabar dehh..muahhhh
krisber_1806 #4
Chapter 5: ciyyyyeee kris jual martabak. sekalian paratha sm samosa jugaaa...
hahhahahaha lucu banget chap ini
ajol_fxonee
#5
Chapter 5: Cerita ini sungguh terlalu sangat terlalu menghibur wkwkwkwkwkwkw.... Sumpah... Sukaaaaaa banget ...
Setuju ama amber, tampang kezel kris emang jadi hiburan utama hihuhuhuhihihi

Minseok emang absurd tapi setidaknya masih punya hati... Kirain my baby amber bakalan dibiarin kelaperan, syukurlah minseok jadi malaikat

Plus minber moment...
Tinggal nunggu moment kris jealous...

Btw, krystal ama kris ??????? Gak salah....
Awas aja...

Pokoknya disini walaupun amber statusnya pelayan tapi tetep kris jadi objek penderita yg bakalan terus2an dibuat kezel ama amber wkwkwkwkwk (jahat banget) maunya sih...
juma940204 #6
Chapter 5: sakit perut bacanya ahahaha XD d tunggu next chapnya :******
ratih_ps #7
Chapter 5: Kayanya akan ada cinta segi2 nh hahaha, soalnya ada krystal dan minho. Apalagi amber yg jd fans berat minho ..pasti bkn si kris merasa tersaingi. Yg blm ketauan cm karakternya krystal soalnya langsung TBC. Tp FF komedi kaya gini jarang loh dan blm tentu semua athour bs buat..daebak buat FF ya
dewipur
#8
Chapter 5: waahhh ,,Minho nya nongol juga,,ada Suho pula tuh ..
biar pun cuma bentar.tapi ,tetep puas ....

tinggal nunggu Krisber saling cemburu ..:D
liuliuyifan #9
Chapter 5: ngakak demi martabak india jualan kris palsu dikolkata gua ngakaj baca chap ini wkwkwkwk
Leonicograce #10
Chapter 5: Lucuuuu nih chapter ini.... Lanjut ya author... Ceritanya makin seru n fun!! Thx