One

Unexpected Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

Menjadi siswi menengah atas hampir tak ada bedanya dengan tahapan pendidikan Amber sebelumnya. Semuanya nyaris mirip. Teman-teman yang tak waras, guru killer, lelucon dan keisengan diluar batas, tugas-tugas-dan-tugas. Amber tak merasakan perbedaan yang berarti. Kecuali satu hal, kehidupan cintanya yang tak semulus kisah cintanya yang lampau.


 

Amber bukan tipikal gadis yang suka berepot-repot dengan masalah percintaan. Kisah cintanya yang terdahulu membuatnya sedikit malas jika menyangkut urusan satu ini. Ini sudah tahun keduanya di sekolah menengah atas tapi belum juga sekalipun dia pergi berdua bersama pria, dengan tujuan berkencan tentu saja. Bukan karena Amber merupakan gadis yang tak menyukai girly stuffs lantas pria tak tertarik padanya. Beberapa siswa laki-laki di sekolahnya atau dari sekolah lain sempat menaruh hati padanya, bahkan mengajaknya keluar beberapa kali. Tapi entah mengapa Amber terkesan enggan dan malas menanggapi. Mereka semua sama. Hanya penasaran dengan penampilannya yang lebih mirip pria. Tak ada yang membuatnya terkesan.


 

Itu sebelum dia bertemu James. Seorang pemain bass yang kebetulan ditemuinya di sebuah café pada suatu akhir pekan yang luar biasa. Hari itu, salah satu teman kelasnya mengadakan pesta perayaan hari lahirnya. Dia adalah Eric, murid laki-laki tergila di kelasnya. Hal yang membuat dirinya dan Amber menjadi teman dekat.


 

Amber melihat James pertama kali saat dia dan teman bandnya manggung di pesta Eric. Harus dia akui bandnya benar-benar keren. Mereka menyebut diri mereka Royal Pirates. Nama yang sungguh menggambarkan band itu sendiri. Awalnya, Amber tak terlalu memberi perhatian pada James. Pemuda jangkung itulah yang pertama kali mengajaknya berkenalan. Sebuah percakapan singkat yang berimbas pada berputarnya paras James di otak kecil Amber.


 

Suatu sore, Amber pulang dari sekolahnya dengan sambutan mengejutkan dari ruang tamunya yang penuh gelak tawa. James berada di sana. Duduk di salah satu sofa ruang tamunya bersama seorang pria paruh baya yang sibuk tertawa mendengar lontaran kata dari ayahnya yang sama tak warasnya dengan dirinya. Terbengong-bengong Amber menghampiri mereka. Tas di punggungnya perlahan turun hingga bertahan digenggamannya.


 

“Apa yang….” Amber tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Pandangannya beralih bergantian ke tiap pasang mata di ruangan itu.

“Hei Amber.” James berdiri dari duduknya. Menjulang bagai Namsan Tower. Senyumannya mengembang dengan sangat sempurna, memberi kesan tampan yang tak dapat diragukan. Mata kecilnya membentuk lengkungan bulan sabit, menambah kesan ramah.

“Kau…bagaimana….apa….huh?” Amber membuat gesture lucu. Jarinya menunjuk ayahnya, James, dan pria paruh baya di samping James bergantian.

“Senang menemukan fakta bahwa kita ditakdirkan bersama,” ucap James, membuat mata Amber melebar seketika.


 

Setelah kejadian itu, Amber tak dapat mengelak bahwa dirinya bahagia bersama James. Seperti dirinya telah melupakan perasaan traumanya terhadap hal-hal berbau percintaan. Sikapnya menjadi lebih girly. James benar-benar telah mengubah dunianya. Hal yang sangat disyukuri oleh orang tua Amber yang selalu khawatir jika suatu saat menemukan kenyataan bahwa putri mereka memiliki kemungkinan suka sesama jenis.


 

James dan Amber berkencan hampir disetiap akhir pekan. Mengelilingi kota dan berkunjung ke berbagai tempat romantis bagi para pasangan kekasih. Mereka pergi ke Namsan Tower di malam natal dan memagutkan bibir mereka di sana. Ciuman perdana mereka yang hangat di malam penuh salju.


 

“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Donghae, kakak laki-laki satu-satunya yang Amber miliki.

Amber menoleh sekilas dan menyeringai pada pemuda tampan di hadapannya. Donghae dan Amber memiliki wajah yang terlampau mirip. Tak jarang mereka disebut sebagai saudara kembar yang terlahir di tahun berbeda. Amber sungguh memiliki pesona kakaknya, itu sebabnya dia punya banyak fans wanita. Amber sesekali berpikir apa kakaknya juga memiliki pesonanya sebagai seorang perempuan. Membayangkan kakaknya yang berotot itu berdandan layaknya gadis pada umumnya. Itu benar-benar menggelitik perutnya.

“Kebetulan kau di sini. Aku butuh saran.” Amber bergeser dari duduknya, mengisyaratkan Donghae untuk duduk di sampingnya.

“Ada apa?” Donghae merangkul bahu Amber, lalu men

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JamesBerShipper
#1
Chapter 1: NO JAMESSS..!! James you're an IDIOT *emosi*
xxxluili #2
Chapter 4: Update doong.....
vickywahyu #3
Chapter 4: Kasian Ambie, jalan cintanya terjal bgt kayak jurang #plakk
Canada ? HenBer or KrisBer
Update donk
si_zee #4
Chapter 4: poor amber .
canadian ? krisber please..
lanjut thor.
icemade
#5
Chapter 4: Lanjut min . .penasaran . .sapa yg dri kanada . .
ajol_fxonee
#6
Chapter 4: Myung soo udh berakhir dan sekarang...
Seseorg dari canada? Kris or henry?
Kenapa juga amber keliatan horor bgt pas liat siapa yg ada didepannya? Krystal juga kenal yah....

Lanjuuuuuut... ini sengaja bgt nih ngegantungin pas bagian ini... hadehhhh.... plis dong jgn gtu...
Lanjut yah yah yah .... hehehehe
ajolnim
#7
Chapter 4: Minal aidin walfaidzin jg author :)
Gue tebak itu yg jd murid baru si tiang kris wu kalo nggak si kue mochi henry dan dari bagian akhir chap ini, gue nebak lagi amber udah kenal sama si murid baru xD
Lanjutnyaa segeraa authorr. Nggak sabar sama kisah cinta barunya si ajol
mipomipo #8
Chapter 4: arghhhh lanjttt nanggung boooo. penasaran tingkat dewaaaa
okeyberliu #9
Chapter 4: Ffnya seru ei ...
Tiba2 pengen bunuh james nyekek L. Ee... mending james skalian selingkuh trus putus. Lah L? Dijadiin selir. Ppffttt.... next thor... kaya ini Henry ato Kris. Siapapun.... lanjut....!!