Only a few Dribble

Paper Plane Power (PPP)
Please Subscribe to read the full chapter

-Only a few Dribble-

happy enjoy..

 

I am sorry .

(Khunchan-Chankhun)

-01 Desember 2013-

Kepalaku teronggok keatas membiarkan beberapa butir salju menyirami wajahku,sudah hampir beberapa tahun ini aku tak menikmatinya.sebenarnya , menikmatinya namun tidak seindah ini,semuanya terasa berbeda.

"Hei,sudahlah..berhenti berdiri ditengah sana seperti orang bodoh.masuklah dan aku akan menyiapkan coklat hangat untukmu" teriak orang itu padaku kesal.dan kembali menghilang..-meninggalkanku.

'sudah berapa kali ku peringatkan berhenti peduli padaku,kau bukan siapa-siapa bagiku..~' dan entah berapa kali juga diriku merutuk padanya meminta berhenti melakukannya , walaupun yang aku lakukan hanya berucap dalam hati.

.......

"duduklah..aku akan membersihkan rambutmu dari salju-salju itu" ucapnya padaku sembari beranjak dari kursi hangatnya dan membiarkanku menggantikannya,aku hanya mengangguk-duduk dan melihat beberapa acara Tv yang menurutku tidak terlalu penting.

"Hacchiim~" bersinku.

"Ha..-hachhimm~"bersinku lagi dengan kuat.

"Aigoo,sudah berapa kali kuucapkan untuk tidak bermain diluar sana,sekarang musim salju--" omelnya khawatir padaku,

"aku tahu itu.."ucapku kesal,memotong pembicaraannya.terdengar jelas ia hanya menghela napas dalam melihat kelakuanku selama ini, mungkin malas meresponku yang ia lakukan hanya diam dengan tangannya yang terus mengeringkan rambutku, dengan sebuah handuk kecil.

Aku menghela napas -merasa bersalah.kepalaku tertunduk. "maafkan aku..aku tidak bermaksud seperti itu,kau tahukan aku hanya...?" dia hanya tersenyum menatapku."aku tahu itu."

........

-01 september 2014-

  Peristiwa beberapa tahun silam masih mengingatkanku,menghantuiku,menekan rasa bersalahku padanya. karenaku,karena kebodohanku ia harus merenggang nyawa seperti itu .. beruntung dirikupun tak diambil oleh-Nya. walaupun seberapa kuat diriku mencobanya namun untuk kesekian kalinya juga kedua mataku masih terbuka sampai saat ini.

 

Mungkin rasa bersalah ini tidak akan menjalar sampai kedalam tubuhku,bila semua penderitaan ini aku yang menanggungnya sendiri.mengapa harus ada manusia lain yang juga menanggung ini ? menanggung rasa penderitaanku ? walaupun kutahu ia melakukan ini semua karena mencintaiku , yah aku tahu kenyataan ini semua tepat pula dihari itu , meninggalnya orang yang paling kukasihi,jang wooyoung.  namun itu semua tidak akan merubah apapun , yang ada aku hanya merasa bersalah padanya dan begitupula sebaliknya..ia tak akan mendapat apa-apa dariku.

"Chansung-ah..maafkan aku..aku tidak bisa bersamamu,aku hanya ingin bersama dia , pangeranku , kakakmu.."

 

 

Forgive us our sins.

( Wooho-Howoo)

 

"Apa kita akan selalu bersama?" tanya ku padanya , ia mengangguk dan tersenyum padaku-begitupula dengan kedua matanya membentuk bulan sabit yang begitu indah. " jangan takut hyuung~ , kita akan selalu bersama .. aku akan selalu ada disisimu begitupula dengan sebaliknya" jawabnya lantang, aku tersenyum menatapnya tak terasa bulir-bulir air mata mulai turun daripipiku,membentuk aliran..aliran bahagia.

  Semua berawal dari rasa ketidak sengajaan kami hingga pada akhirnya berakhirlah rasa yang seperti ini, rasa ke-proktektivan kami selama ini benar benar membuahkan rasa sayang , namun bukan rasa sayang yang wajar bagi kami, semuanya tampak berlebihan dan akhirnya mencintai. kami berdua sadar dan benar-benar mengerti akan hal itu , kami berdua juga tahu bila diantar saudara dilarang dan tak diperbolehkan memiliki rasa sayang yang berlebihan seperti ini. namun seberapa kuat kami menahannya- maka rintangan itu juga akan semakin menerjang kami .. hingga pada akhirnya kami hanya pasrah mengikuti takdir tuhan-layaknya air yang mengalir.

......

"Kemarin aku melihat jang wooyoung dan adiknya lee junho berciuman!"ucap salah satu dari beberapa gadis didepanku,sontak kedua mataku melebar. apa yang mereka bicarakan?dengan perlahan kurapatkan kedua kakiku kebeberapa pohon taman dibelakang mereka.

"Apa!kau gila suzy,tidak mungkin..kau berbohong."ucap salah satu temannya tak percaya,kedua tanganku mulai mendingin mendengar beberapa percekapan mereka,memang tak semua namun cukup membuat perasaanku ketakutan.

"ne..aku tak berbohong,demi Budha disana..aku tak berbohong"dengan kesal,ia merogoh saku bajunya dan mengeluarkan ponselnya. -apa yang ia lakukan- . "Lihat,aku memfoto mereka,jelas mereka seperti sedang melakukan hubung..

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
mannuel_khunyoung
Miracles in december #TaecChan

Comments

You must be logged in to comment
aririska #1
Chapter 1: it's a sweet moment in the last chance to breathe ...... hiks...hiks .. oppa woo pergi lagi :'( ... nyesek bgt ...

lanjut thor .... Update terus y yg cpt .. hehehe
superradnichkhun
#2
Chapter 1: ahh selesai baca, dan aku ingin nangis QAQ
Sungguh kejamnya kauu
superradnichkhun
#3
Chapter 1: aduh wooyoung itu..imut banget deh QAQ aku kalo udh jadi nichkhun udh hidungnya mau berdarah kali~ hehe,
aku senyum2 mulu pas baca, bagus thor, udh bikin khunchan gk? ( ternyata aku sedikit shipper mereka --oops )
vickywahyu #4
Chapter 3: Ayo thor, cepet update lagi. Penasaran nie ;)
KidMoonlight #5
Chapter 3: waah singkat bener thor... lanjutin dongg :)
LenkaChakhi
#6
Chapter 3: it's just teaser ???? oh.. ghost..
hwootestjang #7
Chapter 2: Whoa.. dribble nya
dari hingga taecwoo..
kekekekke...
LenkaChakhi
#8
Chapter 2: Lagi" sad ;-( .
2pm_4ever #9
Chapter 1: Hahaha khun di panggil paman!!!
Aaiisshh....lagi - lagi woo yg harus meninggal.
Author suka bgt deh bikin reader nangisT.T
Next thor!!!
hwootestjang #10
Chapter 1: So sad..
Mengapa harus woo yang pergi??!! Tapi kasian sih khun.. selalu aja ditinggalin