Chapter 4
I Live For You"untuk apa aku kesana?" tanya Woo pada dirinya sendiri dan membalas pesan Khun "apakahitu penting? jika iya jemput aku hehe" Woo melanjutkan makannya. setelah selesai ia memutuskan untuk mengganti bajunya. menggunakan tuxedo hitam yang kontras dengan kulitnya yang putih susu.
.
.
.
.
aku menghentikan mobil ku di pinggir jalan dan melihat pesan dari kekasih ku, aku membalsany dengan senyuman "arraseo chagi" aku menuliskan itu dan membalikkan mobilku menuju arah rumah kekasihku. "tentang apa ya?" tanya pada diriku sendiri "aish... macet sekali!" rutukku "akh..." aku merasa nyeri lagi dan lagi di bagian dadaku. aku mengobrak abrik tempat khusus didalam mobilku selagi lampu merah. aku menemukannya, aku meneguk obat itu tanpa menggunakan air, dadaku masih sedikit sakit meskipun tak se sakit tadi
.
.
.
..
TIN... TIN... TIN...
Woo menuruni anak tangga dan berlari secepat mungkin ke depan rumahnya "sudah lama?" tanya nya pada ku "aniya... aku baru saja sampai, cepat. masuk" titah ku, ia pun duduk di sampingku "kau tahu, untuk apkita kesana?" tanya Ku pada woo 'aku tahu, ini tentang pertunangan ucapnya yang berhasil membuatku ngerem mendadak "mian wooyoungie" ujar ku yang melihatnya memegang kepalanya "hue... appo~... hue..." tangis nya pecah "wooyoungie mianhe... " aku emngusap kepalanya lembu, tangisannya pun mereda "aku akan menyetir dengan benar" ucapku setelah ia berhenti menangis. aku melajukan mobilku lagi, dengan keceoatan sedang "ini apa khunnie?" tanyanya padaku, aku menolehkan kepalaku sebentar dan menjawab "itu obat" jawab ku sampai dan membelokkan mobilku "obat? obat siapa?hoksi... ini punyamu?" tanya nya dengan raut wajah yang polos "ne... ini punyaku" ucap ku, sedetik kemudian aku menyadari. aku keceplosan. "kau sakit apa?" tanya nya dengan wajh bertanya tanya "mmm... kita sudah sampai wooyoungie, tak baik telat begitu lama" ucapku keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknnya yang masih menatapku penuh tanya
.
.
.
.
"omo! kalian datang juga~ kami sudah menunggu" ujar Nyonya Lee "woo? bukannya kau sedang makan?" tanya Nyonya Jang "memangnya makan butuh waktu satu tahu?" tanya Woo dengan kesal "aniya... eomma hanya bertanya" ucap Nyonya Jang "baiklah, semuanya sudah berkumpul sekarang kita mulai saja. jangan berlama-lama" ucap Nyonya Ok "chansungie~ kau sudah punya kekasih?" tanya Nyonya Jang yang membuat woo menatap horo eommanya itu "ah... ajik Eomonim" ujar Chansung dengan emnunduk malu "ah... begitukah? kalau kau? Ok taecyeon?" tanya Nyonya Jang lagi "sudah." jawab Taec singkat "nugu>: tanya Nyonya Lee "Junsu" jawabnya lebih singkat "mwo? sejak kapan?" tanya Nyonya Kim yang sedari tadi diam "ah... mian eomonim aku baru memberitahukanmu, kami sudah berpacaran sekitar 3 tahun" ucap Taecyeon menggenggam tangan JunSu "gwenchana, aku pikir kalian snagat serasi" ucap Nyonya Ok tersenyum dan begitu juga dengan Nyonya Ok "junho?" tanya Nyonya Horvejkul "ajik" ucap nya tersenyum "kalau kau?" tanya Nyonya Horvejkul dengan anaknya sendiri "tentu saja, aku sudah berhubungan dengannya 6 tahun lamanya. dan besok adalah hari jadi ku" ucap ku tanpa menyebutkan nama Woo "nugu?" tanya Nyonya Jang, Horvejkul dan Hwang bersamaan "Wooyongie~" jawab ku merangkul woo yang berada disampingku "omoya.. lama sekali~" ucap Nyonya Hwang "yah! chansung-ah! kapan kau akan mencari kekasih?" tanya Nyonya Hwang " tak usah khawatir eomma, besok juga aku akan emndapatkannya" ucap Chansung yang membuat semua yang berada disana tertawa "yah! aku serius!" kesal Chansung "baikla, sekarang, mengenai pertunangan. siapa yang lebih dulu kita tunangkan?" tanya Nyonya Jang
masih kependekkan? mianhae
Comments