Pintu yang Tertutup

Pintu yang Tertutup
Please Subscribe to read the full chapter
 

 

Kau tidak tahu apa itu Cinta?. Tatap mataku dan katakan “Aku mencintaimu”

“dan sekarang, mari kita beri tepuk tangan meriah untuk idol kebanggaan High Ent, the best idol of the year, our prince charming, Chanyeol!!!” presenter pria berkacamata minus itu bertepuk tangan menyambut seorang pria menaiki panggung. Dengan mengenakan setelan jas hitam dan bros berbentuk mawar merah di bagian dada kirinya, pria itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah semua fans yang berteriak memanggil namanya.

“Chanyeol, ucapkan selamat hari ulang tahun perusahaan yang ke dua puluh tahun High Ent malam ini!”, tanya si presenter. Chanyeol mengambil mic dari si presenter dan berkata, “selamat ulang tahun untuk High Ent! Semoga saya bisa terus berkarya dan mendapatkan cinta dari kalian. Terima kasih untuk fans ku yang selalu ada dimanapun aku berada. Aku menyayangi kalian!”. Semua fans pun berteriak kegirangan mendengar pernyataan Chanyeol. Idol kesayangan mereka ini selalu pandai meluluhkan hati semua fans yang kebanyakan wanita dengan kata-kata manisnya.

Ia pun duduk di kursi yang sudah disediakan di tengah panggung sambil mengecek mic yang akan digunakan untuk menyanyi. Setelah menghembuskan nafas dalam-dalam untuk mengurangi rasa gugupnya, ia menempelkan ibu jari dibibirnya, tanda dirinya telah siap. Musik latar pun mulai mengalun lembut berpadu dengan suara Chanyeol yang merdu mampu membuat semua fans nya hanyut dalam setiap lirik yang terucap dari bibirnya.

##

Selesai acara konser untuk ulang tahun perusahaan High Ent, semua pengisi acara, termasuk Chanyeol, diundang untuk makan malam bersama CEO mereka di sebuah restoran hotel bintang lima. Manajer Kim mengajak Chanyeol untuk minum wine bersama dengan semua staf perusahaan. Dengan rasa enggan, pria yang hari ini mengenakan konsep Edward Cullen untuk tatanan rambutnya bergabung bersama staf lain agar nampak akrab di depan kamera para wartawan. Ia pun ikut saat semua staf dan pengisi acara bersulang wine demi kemajuan perusahaan High Ent dengan senyum palsu di bibirnya.

Tak lama kemudian, semua wartawan tampak sibuk di depan pintu lift hotel saat menyambut kehadiran CEO Hong. Pria paruh baya yang sudah menginjak usia lima puluh delapan tahun itu nampak sehat dan gembira melihat perusahaan nya kini sudah menjadi perusahaan dengan pendapatan terbesar dalam skala nasional. Chanyeol memperhatikan betapa angkuhnya CEO Hong saat berjalan dengan dagu terangkat dan mata menyipit. Perhatiannya pun seketika teralih saat melihat seorang wanita yang berjalan di belakang pria angkuh tadi. Wanita bergaun merah dengan rambut lurus sebahu, mata yang setajam duri mawar, dan dagunya yang terangkat. Chanyeol seolah terhempas dari kursi yang didudukinya saat melihat wanita itu berjalan bersama dengan CEO Hong menuju kearahnya. Ia meletakkan gelas wine yang dipegangnya di meja agar tidak terlihat gugup. Matanya menatap wanita itu dengan lekat, seolah ingin menarik semua keangkuhan yang terukir jelas di bola matanya. CEO Hong tersenyum dihadapan Chanyeol sambil memeluknya sebagai tanda berbagi kebahagiaan atas perayaan ulang tahun perusahaannya. Wanita itu membalas tatapan Chanyeol, ada senyum kecil yang terbentuk dari bibirnya yang semungil ceri dan membuat pria bermata coklat itu sedikit terkejut.

  “Suzy, dia Chanyeol. The best idol of the year. Dia asset besar di perusahaan High Ent. Kamu harus mengingatnya sebagai sumber pendapatan terbesar kita” ujar pria beruban yang tetap nampak gagah dalam balutan jas coklatnya. Wanita itu membungkukkan kepalanya untuk memberi salam kepada Chanyeol.

##

“Sudah lama sekali ya, Chanyeol. Kamu kelihatan jauh lebih tampan dibanding saat kita masih sekolah sma”, Suzy menyodorkan segelas wine merah. Chanyeol menerimanya dengan ragu-ragu karena ia takut tangannya akan bergetar hebat.

“Suzy…” Chanyeol melirik wanita berkulit seputih susu disampingnya.

“hmm…?”  Suzy menoleh ke arah Chanyeol.

“ini benar-benar kamu… aku pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi setelah kita lulus sma. Waktu itu kamu ke Amerika tanpa memberitahuku” Chanyeol memperhatikan dari ujung rambut ke ujung kaki wanita disebelahnya itu. Gaun malam berwarna merah sepanjang mata kaki yang dikenakan Suzy nampak tegas memancarkan keindahan tubuhnya.

“Kamu terlalu sibuk mempersiapkan debutmu, sampai-sampai aku tak berani mengganggu” Suzy meneguk wine - nya. “Lagipula ayahku pasti marah kalau tahu kamu datang ke bandara, makanya aku tidak memberitahumu”.

“Tak kusangka kamu akan mengatakannya” Chanyeol meneguk habis wine-nya.

“Aku tidak ingin membicarakan masa lalu. Kita masih diberi kesempatan untuk bertemu sekarang. Itu yang penting. Kamu harus mentraktirku makan, kamu sudah jadi orang kaya, idol nomer satu! Persis seperti impianmu saat sma dulu” bola mata Suzy nampak berbinar menatap Chanyeol. Pria ini benar-benar terkesan menatapnya.

“Mana mungkin aku berani menolak putri CEO sepertimu… tapi kamu kan tahu aku harus mengatur jadwalku. Akan kuberitahu kalau jadwalku kosong” balas Chanyeol yang mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela restoran hotel untuk menghentikan hasratnya memeluk Suzy. Betapa dia ingin mengatakan bahwa dirinya merindukan wanita bermata setajam duri mawar itu.

“Baiklah, beri aku nomer ponselmu” Suzy mengeluarkan ponsel dari tas tangan kecil yang menggantung di lengannya.

##

Chanyeol memeriksa jam tangannya lagi, pukul satu siang. Ia menyuruh manajer Kim mempercepat laju mobilnya menuju restoran mie tempat dirinya akan bertemu dengan Suzy. Sebelum keluar dari mobil, manajer Kim menyuruh Chanyeol berhati-hati dengan penyamarannya. Topi baret warna hitam menutupi dahinya, kacamata minus tebal, plus masker yang akan digunakan untuk menyamar oleh Chanyeol tetap membuat manajernya khawatir.

“Tema penyamaran hari ini adalah menjadi mahasiswa kuliah yang sedang bertemu teman wanitanya”, ujar Chanyeol sambil mengampit beberapa buku di tangannya. Tak lupa tas ransel besar yang kosong ia bawa untuk melengkapi penyamaran. “Kamu dulu kan gak ikut tes masuk universitas,Hahaha…mana tahu rasanya jadi mahasiswa” manajer Kim tertawa geli.

<
Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tiaraaay #1
Chapter 1: Sad ending T-T but overall thats greaaat!! im waiting for ur next ff ^~^ keep writing
AnisaSueweeties #2
Chapter 1: waahhhh ada ff suzy bahasa indo... ><
hai author... ff nya bagus!! walaupun chanzy gk bisa bersama... u.u
keren!!
reyeollie
#3
Chapter 1: Halo Author-nim!!! Aku Indonesia jugaaaaaa.......!!!!
Sequel please!!!!!! Keke..bakalan bagus kalo dibikin sequel nih author-nim. Aku pernah ngebayangin Chanyeol sama Suzy, tapi gak nyangka bakal ada yg nulis ini lho. Indonesia pula ^^ happy happy. /hahahahaha/..
Overall, jalan critanya bagus, meskipun ide ceritanya (mungkin dan nggak disengaja) banyak kesamaan dengan cerita yg lain, tapi kyaknya kalo author-nim mau bikin sequel lebih keren dan yakin bakal bnyak 'unpredictable act' alias surprise nya . Pokoknya intinya bikin sequel /maksa pake banget/.
Oiya ada lagi.. disini kalo menurutku deskripsi para karakternya kurang.. jadi aku sebagai pembaca kurang bisa mengimajinasikan karakter. Keke. But I like your description 'pria bermata teduh' :v
SEQUEL SEQUEL SEQUEL! ! xDDD