Dan Mereka Yang Menjadi Rumah
Off The Spill; Sehun
#np Float - Pulang
Dalam perjalanan pulang dari Nuremberg Toy Festival ke Munich bus berhenti sebentar di Ingolstadt, kotanya biasa saja ya gimana kota di Jerman aja sih. Gue memutuskan untuk pulang naik bis ketimbang kereta karena pengen liat kiri kanan, kereta di jerman terlalu cepat buat liat pemandangan, gak kaya Argo Parahyangan yang kadang suka berenti karena nabrak kebo. Gue cuman ngeliat keluar, kaca depan muka udah berembun. Bulan Januari, jerman memang dingin-dinginnya. Cuman orang sinting yang mau keluar dari rumah untuk datang ke surga mainan di Nuremberg; gue, sekalian jalan-jalan dong. Udah tiga belas bulan sejak gue mulai kuliah di Technische Universitat Munchen, homesick? Nggak juga sih, mama suka dateng, tiap summer dan kemarin spring break. Tapi belum ada waktu buat pulang.
“Nein, ich werde einfach heir bleiben” gue bilang saat ditanya kenapa gue turun dari bis. A little detour is not a sin. Gue memutuskan untuk bermalam di Ingolstadt tanpa alasan. Mungkin untuk bir atau mungkin foto-foto arsitektur atau mungkin ngeceng anak managemen school disini? Siapa tau, kota ini kecil ketimbang Munich i got nothing to lose.
Kapan coba terakhir gue melakukan hal spontan dan bodoh tanpa alasan? Yang pasti bukan di october fest lalu dengan Markus dan Sebastian, ah jadi inget sesuatu, brotherhood journal. Gue selalu bawa di tas gue sih, ini yang punya Kai ya, front leather cover hmm. Berarti kemarin bekas di tulis sama si item. Gue duduk di bench taman, sambil meluk boks besar berisi action figure, hmm mungkin gue ship aja kali ya ke dorm? yaudah lah liat nanti saja, baca dulu jurnal.
Ada foto saat dyo wisuda tahun lalu, Ada gue, yeol, kai, dan beberapa teman geng DPR lainnya. Oh, ini sepertinya foto anak LFM dua tahun lalu saat makrab, dimana ya mereka sekarang? Kapan terkahir gue isi buku ini? Ah, delapan bulan yang lalu, isinya foto kamar dorm dengan tetangga sebelah Sebastian si tukang mabok tapi jeniusnya bukan main dan Markus si playboy tapi rajin ke gereja. Halaman berikutnya diisi oleh Yeol dan makrab himpunannya HMS tercinta dan beberapa pas foto 3x4 muka maba FTSL yang jadi inceran, lengkap dengan biodata. Mereka semua lahir taun 1998 dan 1999, gila BOCAH.
Halaman berikutnya diisi oleh Kai. Dengan gambar (sepertinya) baso yang lebih mirip jengkol di mangkokin dikasih rambut.
“Kangen baso gak hun?” gambarnya
tiga halaman penuh dengan gambar dia yang sebenernya gak jelek-jelek amat. Percaya atau nggak dia pernah mau ngulang ujian tertulis buat mesin UI dan FSRD ITB. Gila, keterimanya kemana? Mesin UI. Emang fix harus jadi montir sih. “Elah mesin lagi, udah gue di sini aja deh ah dari pada Depok”
Ada foto anjing, oh tuhan. Anjing pudelnya mati. Tapi di sebelahnya ada foto anjing Klee Kai dengan tulisan “pelipur lara, namanya sama, sama sama ganteng. Welcome home Kai!” Orang bodoh apa yang namain anjingnya sendiri pake namanya sendiri? Delapan halaman isinya cap kaki anjing barunya yang masih berumur tiga bulan. Dan di halaman berikutnya berisi curhatan yang diakhiri dengan
“hun, mungkin pas lo baca gue udah ada di Berlin, cari gue dong. aku ingin dikejar”
Gue langsung cek hape dan terakhir chat itu empat hari yang lalu. Gue langsung gak jadi bermalem
“ein ticket fur Berlin, bitte"
Comments