Dada Hyemin berdebaran.Belum pernah dia merasa bagitu.Bagaimana dia harus menerima berita ini?Terlalu sukar untuk Hyemin mempercayai apa yang berlaku.Sesungguhnya dia kehilangan kudrat untuk berhadapan dengan semua ini.Hanya sekelumit kekuatan yang menghantar dia ke sana.     Hyemin berdiri di hadapan pagar rumah teres dua tingkat.Lambat-lambat dia melangkah masuk.Hatinya tidak keruan.Jenazah Krystal ditatap.Untuk kali terakhir,Hyemin mengucup dahi Krystal.Air mata yang sejak tadi tidak berhenti mengalir diseka.Bibirnya didekatkan ke dahi Krystal.Dingin bak ais.Dada Hyemin sebak.Kali ini mereka berpisah buat selamanya.Pemergian yang takkan kembali lagi.Dia benar-benar terkilan.   Kalau dia terkilan,bagaimana pula dengan Krystal?Saat ini Hyemin tewas lagi dengan emosinya.Air matanya kian berjujuran.Hyemin masih teringatkan Krystal.Entah bila dia dapat mengatasi perasaanya.               "Apa!???Upacara pembacaan wasiat?Daripada Krystal?Dia perlu hadir?Tapi untuk apa?"   Hyemin melangkah masuk ke rumah yang pernah dikunjungi sebulan yang lalu.Segalanya masih sama.Dia ke ruang tamu.Beberapa orang ahli keluarga Krystal ada di situ.Anak mata Hyemin tertumpu pada sekujur tubuh halus milik seorang bayi perempuan.   "Saya tak setuju!"Kai membangkang sekeras-kerasnya.   Berita yang didengarnya benar-benar menjerut perasaannya.Dia harus menentang.Ini soal penantian...Mengapa dia perlu terus berada di situ.Baginya apa yang ingin dikatakan sudah dinyatakan.Dia harap gadis yang berada di hadapannya itu akan mengerti hati dan perasaanya.Kai juga susah ha