27 (Twenty Seven)

Please Subscribe to read further chapters

Description

Ketidaksempurnaan seseorang bukanlah sebuah penghalang asal ia mau berusaha

Foreword

Namaku Park Chanyeol. Aku hanya menyukai games dan tidak menyukai novel. Tapi semenjak empat tahun yang lalu aku menemukan sebuah novel yang begitu menyentuh hati, aku memutuskan untuk membeli novel tersebut. Sebuah novel karangan Byun Baekhyun b>.

Aku tidak tahu siapa itu Byun Baekhyun. Tapi semua novelnya sangat menyentuh hati bagi para pembacanya termasuk diriku. Aku memutuskan menjadi penggemar untuk semua novelnya selama empat tahun, dan hari ini aku akan datang ke acara fansign untuk novel Byun Baekhyun.

Seoul memang tidak terlalu macet di jam siang karena semua pekerja kantor dan mahasiswa sudah duduk manis dan berkutat pada aktivitas mereka. Tapi ntah perasaanku saja atau memang benar adanya, perjalanan menuju toko buku —dimana novelis bernama Byun Baekhyun mengadakan acara fansign— terasa begitu lama. Aku takut terlambat. Empat tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk bertemu tokoh penting dalam hidupku. Aku terlalu sibuk dengan kuliahku di Kanada, jadi aku baru saja kembali ke Seoul dan mendengar hal ini. Aku begitu bersemangat untuk mendapat sebuah tanda tangan novelis favoritku. Dan dengan menginjak pedal gas pada mobilku, aku melajukanya dengan gembira.


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Dan yah! Aku menemukanya setelah hampir 30 menit perjalanan. Sebuah toko buku ternama di Seoul.

Tidak ada tanda-tanda keramaian disini. Hanya ada beberapa orang yang sibuk menikmati buku. Apa aku terlambat? Aku yakin tidak salah tempat. Aku pergi ke lantai 2 dan sebuah pertengkaran terjadi disana, itu tidak penting untukku, tapi—

"Seharusnya kau berterimakasih padaku Baekhyun!"

—wanita yang sedang memaki seorang laki-laki itu menyebutkan nama Baekhyun? Apa dia novelis yang ku cari?

"Aku meminta maaf Taeyeon-ssi, kau tahu bagaimana aku"

"Aku tahu Baekhyun, itu tidak masalah, aku bisa mengajarimu mencintai seorang wanita"

"Tapi aku tidak mengerti bagaimana cara mencintai wanita"

Baekhyun baru saja mengatakan dia tidak mengerti bagaimana mencintai wanita? Itu konyol, bahkan semua novelnya berisi sebuah cerita bergenre romansa antara sepasang kekasih.

"Jika kita putus bagaimana kau akan menulis novelmu?"

Jadi perempuan bernama Taeyeon itu adalah kekasih Baekhyun?

"Aku tahu aku buta dan kau selalu membantuku mempublikasikan cerita-ceritaku, aku sangat berterimakasih. Mungkin aku akan berhenti menjadi seorang novelis"

Aku tidak percaya Baekhyun buta. Dia sangat berbakat dalam membuat novel, aku ingat salah satu quote dalam novelnya ' Ketidaksempurnaan seseorang tidak akan menjadi sebuah penghalang asal ia mau berusaha ' dan itu benar adanya. Kebutaan Baekhyun tidak menjadi penghalang untuk semua novel karyanya, dan aku benar- benar mengagumi sosok Baekhyun.

"Aku kecewa padamu Baekhyun. Aku akan pergi ke New York minggu depan. Sampai jumpa"

Setelah gadis bernama Taeyeon itu pergi aku menghampiri Baekhyun. Ia menyadari kehadiranku.

"Kenapa kau kembali? Pergilah, aku ingin sendiri"

"Maaf, aku Chanyeol dan aku penggemar novelmu, tolong tanda tangani novel ini" Aku menyodorkan novelku dihadapanya, tapi Baekhyun tidak menunjukkan ekpresi apapun.

"Tapi fansign nya sudah selesai satu jam yang lalu"

"Ayolah Baekhyun-ssi aku sudah menunggu dan menjadi penggemar novelmu selama empat tahun dan kau tidak memberiku tanda tanganmu?"

"Bukan begitu, baiklah kemarikan novelmu"

Aku menyodorkan lima novelku padan Baekhyun dan ia tampak kebingungan dimana akan menandanginya, jadi aku membantunya dan ia mengumamkan terimakasih.

Author POV

Pertemuan pertama Chanyeol dengan Baekhyun adalah awal dari pertemanan mereka. Chanyeol yang menempati sebuah apartemen di Seoul District dengan kamarnya dilantai tiga bernomor 1127 ternyata bersebelahan dengan kamar Baekhyun 1126. Mereka sering bertemu dan makan bersama.

Chanyeol adalah seorang pembisnis muda berusia 23 tahun dan Baekhyun seorang novelis dan guru musik.

"Kapan kau akan membuat novel kembali?"

Chanyeol dan Baekhyun berada dimobil. Chanyeol bersikeras mengantar Baekhyun pulang karna perjalanan mereka searah.

"Aku sudah berhenti membuat novel"

"Sayang sekali, aku benar-benar menyukai semua karyamu. Mengapa berhenti?"

"Aku tidak bisa melakukanya, karna aku buta"

"Ketidaksempurnaan seseorang tidak akan menjadi penghalang asal ia mau berusaha"

"Itu quote ku Chanyeol!"

"Hahaha benar! Jadi mengapa kau tidak berusaha kembali? Aku akan membantumu. Kau tidak lupa 'kan aku memiliki perusahaan penerbit?"

"Benarkah? Aku akan sangat berterimakasih"

"Baekhyun?"

"Hemm?"

"Kekasihmu benar-benar cantik"

"Maksudmu Taeyeon? Kau melihatnya waktu itu? Aku sudah putus denganya"

"Kenapa?"

"Kau pasti akan menjauhiku dan jijik jika tahu"

"Jangan berburuk sangka"

"Aku biual. Aku juga tidak mengerti. Kau pasti terkejut"

"Tidak. Aku memahamimu. Ayo kita turun"


 


 


 


 

Chanyeol tidak mengerti mengapa akhir-akhir ini Baekhyun menjauhinya. Baekhyun menolak pulang bersama Chanyeol. Ia juga menolak semua ajakan Chanyeol setelah perbincangan diantara keduanya dua minggu yang lalu.

Chanyeol tidak pernah merasa jijik mengetahui fakta bahwa Baekhyun biual, karna Chanyeol pun sama. Chanyeol kecewa Baekhyun salah paham padanya, Chanyeol merasa kehilangan Baekhyun saat pria mungil itu tak berada disisinya. Jadi Chanyeol memutuskun menyeret Baekhyun masuk ke dalam apartemenya untuk diintrogasi mengapa pria mungil itu menghindarinya.

"Sakit! Apa yang kau lakukan?!" Baekhyun meringis saat badan mungilnya dibenturkan pada dinding oleh Chanyeol.

"Seharusnya aku yang bertanya! Apa yang kau lakukan? Kau menghindari ku hah?"

"Bukankah kau jijik denganku?"

"Aku tidak pernah mengatakan aku jijik padamu!"

"Bohong!"

"Aku bersumpah! Dan aku menyukaimu!"

Ada rasa senang dihati Baekhyun saat mengetahui bahwa Chanyeol tidak jijik padanya, bahkan Chanyeol mengatakan menyukainya.

Baekhyun diam untuk beberapa saat. Hanya airmata yang terus mengalir dari kedua iris matanya dan deru nafas Chanyeol menerpa wajahnya.

"Aku mencintaimu Baek, jangan diam saja."

"Aku...ak—hmphh Ch..chan" Baekhyun baru akan membuka mulutnya untuk mengatakan bahwa ia juga mencintai Chanyeol, saat tiba-tiba Chanyeol menciumnya. Ciuman sarat akan cinta. Ciuman lembut yang membuat kaki Baekhyun melemas dan tak mampu lagi menopang tubuhnya. Ciuman pertama Chanyeol untuk Baekhyun.

Tidak ada yang mereka lakukan selain memejamkan mata dan menikmatinya hingga oksigen dalam paru-paru mereka menipis.

"Aku juga mencintaimu Chanyeol".


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Waktu berjalan begitu cepat bagi sepasang kekasih yang menjalani hari mereka dengan penuh cinta dan gelora asmara. Chanyeol sangat mencintai Baekhyun, begitupun sebaliknya. Mereka berbagi atap bersama, berbagi cinta, berbagi ciuman dan berbagi kehangatan.

Tidak ada hari paling membahagiakan selain hari ini. Hari dimana hubungan Chanyeol dan Baekhyun memasuki tahun pertama.

"Selamat hari jadi satu tahun kita Baekhyun! Ayo tiup lilin nya"

"Apa yang kau inginkan untuk hadiah anniversary kita Yeol?"

"Aku ingin malaikatku yang bernama Byun Baekhyun selalu tersenyum, apa keinginanmu Baek?"

"Aku ingin kau selalu berada disampingku Yeol."

"Kita akan menikah di tahun kedua, kau mau?"

"Ya, aku bahagia mendengarnya".


 


 


 


 


 


 


 

27 November 2015

Hari paling bersejarah dalam hidup Baekhyun dan Chanyeol. Usia Chanyeol yang genap 25 tahun dan tepat dihari ulangtahun Chanyeol yang ke-25 mereka memutuskan untuk menikah.


 


 


 


 

Chanyeol adalah lelaki beruntung didunia ini memiliki seorang Byun Baekhyun. Tepat di hari jadi mereka yang ke tiga tahun, Chanyeol mengajak Baekhyun ke pantai sebagai hadiah.

"Sayang ada apa? Kenapa kau menangis hem?"

Chanyeol meletakkan ibu jarinya pada pipi Baekhyun dan mengusap pipi itu lembut. Ia tidak mengerti mengapa belahan jiwanya itu menangis.

"Aku ingin melihat wajahmu Yeol. Aku ingin memasak untukmu. Aku ingin menyiapkan segala keperluanmu. Aku tidak bisa berdiam diri seperti ini. Mengapa aku buta Yeol?"

"Ssttt Baek, semua sudah ada pada catatan Tuhan. Setiap takdir manusia. Kau memang buta, tapi hatimu tidak pernah buta Baekhyun. Aku mencintaimu tanpa syarat apapun. Kau tidak perlu melakukan hal-hal seperti itu. Aku berjanji akan mencari cara agar kau dapat melihat kembali."

"Maaf, aku menjadi egois akhir- akhir ini"

"Tidak sayang. Kau selalu yang terbaik bagiku".


 


 


 


 

Chanyeol selalu mengeluh kepalanya sakit. Chanyeol sering mimisan tanpa sebab dan rambutnya mulai rontok setiap hari. Hal yang tidak pernah diketahui Baekhyun. Chanyeol sudah mengidap kanker otak sejak tahun pertama mereka menjalin hubungan.

"Chanyeol kankermu sudah stadium 3B."

"Bagaimana caranya agar sembuh Kris? Aku tidak ingin mati. Aku ingin hidup lebih lama dengan Baekhyun".

"Tidak ada yang bisa dilakukan selain memperlambat penyebaran sel-sel pembunuh dalam tubuhmu"


 


 


 


 

Chanyeol lelah menyembunyikan fakta kanker otaknya dari Baekhyun. Ia sakit ketika harus membohongi Baekhyun jika ia hanya kelelahan. Chanyeol sekarat dan ia sudah tidak baik- baik saja ketika rambutnya benar-benar hampir botak. Ia hanya mengatakan pada Baekhyun bahwa ia memangkas rambutnya, dan Baekhyun tidak mencurigainya sama sekali.


 


 


 


 

Chanyeol menjadi sensitive akhir- akhir ini. Ia sering pulang terlambat dan marah pada Baekhyun tanpa sebab dan alasan yang jelas.

"Aku punya kekasih baru dan aku ingin cerai darimu Baekhyun".

Tidak ada angin.

Tidak ada hujan.

Dan tanpa kata, Chanyeol meninggalkan Baekhyun. Chanyeol mengkhianati Baekhyun.

"Siapa kekasihmu Yeol? Apa dia lebih baik dariku?"

"Benar. Dia lebih baik darimu, dan dia tidak buta sepertimu! Sekarang kemasi barangmu dan pergi dari apartemenku!"

"Jadi karna aku buta kau mengkhianatiku Yeol?"

'Aku sekarat Baek. Aku mencintaimu'

"Jawab Yeol, apa karna aku buta jadi kau tidak ingin bersamaku lagi?"

'aku akan mati Baekhyun. Jangan begini. Bencilah aku Baek'

"Kau tega mengkhianatiku Yeol. Janjimu semuanya hanya sebuah kepalsuan".

'Tidak, aku tidak mengkhianatimu. Aku mencintamu. Maafkan aku'

"Baiklah aku akan pergi. Urus surat perceraian kita dan aku akan menandatanganinya. Aku berharap kita tetap menjadi teman baik"


 


 

Baekhyun selalu memikirkan Chanyeol. Ia masih amat sangat mencintai mantan suaminya itu. Yang membuatnya sakit adalah Chanyeol mengkhianatinya karna ia buta. Tanpa Baekhyun ketahui fakta mengapa Chanyeol meminta berpisah darinya. Chanyeol sekarat di brankar rumah sakit.


 


 


 


 

"Baekhyun kau mendapat donor mata. Kau bisa operasi minggu depan."

Kris adalah dokter Chanyeol dan Baekhyun. Ia menangani penyakit Chanyeol dan juga mata Baekhyun. Jadi saat mendengar bahwa Baekhyun mendapat donor mata, Baekhyun hanya menangis dan berterimakasih kepada pendonor mata itu.


 


 


 


 

Baekhyun pergi ke apartemen Chanyeol hanya untuk berbagi kebahagiaanya. "Minggu depan aku akan operasi Yeol. Seseorang mendonorkan matanya untukku"

"Aku senang akhirnya kau mendapatkan apa yang kau impikan selama ini". Chanyeol rindu Baekhyun. Ia ingin memeluk tubuh mungil Baekhyun, namun ia menahannya. Ia tidak ingin Baekhyun semakin mencintainya. Ia hanya ingin Baekhyun membencinya hingga tiba saatnya nanti ajal menjemputnya. Sehingga Baekhyun tak akan merasa kehilangannya.


 


 

10 November 2017 Hari dimana Baekhyun menjalani operasi.

12 November 2017

"Baekhyun buka matamu perlahan"

Baekhyun mulai membuka matanya setelah 2 hari yang lalu menjalani operasi kornea mata.

"K..Kris... Kau Kris? Dokterku?"

"Kau sudah bisa melihat? Ini aku Kris, Baekhyun"

"Terimakasih Kris."


 


 

13 November 2017

Baekhyun pergi ke apartemen Chanyeol. Baekhyun ingin melihat wajah pria yang pernah menjadi kekasih dan suaminya, tapi Chanyeol tidak ada di apartemenya. Chanyeol pergi tanpa berpamitan padanya, dan itu membuat Baekhyun marah.

Berulang kali mencoba menghubungi nomor ponsel Chanyeol dan tidak pernah ada jawaban.

14 November

" Kau dimana? Aku ingin bertemu denganmu Chanyeol b> From : Baekhyun 03:30PM b>


 


 

22 November 2017

" Apa kau benar-benar tidak ingin melihat bulan purnama bersamaku lagi? Aku menunggumu di atap apartemen " From : Baekhyun 11:32PM b>


 


 

25 November 2017

" Chanyeol. Tolong jawab pesanku. Apa kau akan terus membohongi perasaanmu. Kau merindukanku kan? Ayo bertemu di cafe " From : Baekhyun 10:42AM b>


 


 

27 November 2017

" Aku tidak mengerti mengapa kau tidak membalas semua pesanku. Kau juga tidak datang ke atap dan cafe. Tapi selamat ulangtahun Park Chanyeol. Kau sudah berumur 27 tahun sekarang. " From : Baekhyun 01:03PM b>


 


 

06Desember 2017

" Hari ini novel baruku terbit. Datanglah ke acara fansign. Aku akan memberikan tanda tanganku untukmu dan kita mulai dari awal " From : Baekhyun 12:05PM b>


 


 

Puluhan pesan singkat telah Baekhyun kirimkan, namun Chanyeol tidak meresponnya. Baekhyun berpikir mungkin Chanyeol benar-benar sudah melupakannya dan bahagia dengan kekasih barunya.

Baekhyun pergi mengunjungi Kris. Ia ingin bertanya pada sepupu mantan suaminya itu. Mungkin Kris tahu dimana Chanyeol berada.

"Aku tidak tahu Baekhyun..."

"Bohong. Katakan padaku dimana Chanyeol. 2 minggu dia menghilang, tepat saat aku akan operasi Kris. Ku mohon beritahu dimana Chanyeol berada"

"...."

"Kumohon katakan! Kau tahu betapa aku frustasi Kris?"

"Chanyeol meninggalkan DVD ini untukmu, dan aku akan mengantarmu ke tempat dimana Chanyeol berada. Tapi kumohon Baekhyun. Kau tidak boleh berbuat hal-hal buruk dan jangan menangis. Kau berjanji?"

"Aku berjanji Kris."


 


 


 


 


 

Gundukan tanah itu masih basah, walaupun taburan bunga diatasnya telah layu. Sebuah batu nisan bertuliskan nama 'Park Chanyeol' juga menghiasi diatasnya.

Baekhyun membekap mulutnya. Kakinya lemas dan ia jatuh terduduk disebelah makam Chanyeol. Kris memeluknya, dan keduanya menangis.

"Apa yang terjadi Kris? Mengapa begini? Chanyeol tega mengkhianatiku dan sekarang dia pergi meninggalkanku? Jawab aku Kris!"

"...."

"KRIS! BRENSEK JAWAB AKU! Hiks Chanyeol jahat"

"Baekhyun...."

"..."

"Chanyeol tidak pernah mengkhianatimu. Dia melakukan itu karena dia mencintaimu, Chanyeol mengidap kanker otak."

"Kau dokter, menpapa kau tidak mengobatinya Kris!"

"Saat Chanyeol menceraikanmu, kankernya sudah stadium 3B. Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali memperlambat penyebaran sel-sel mematikan dalam tubuhnya"

"Chanyeol bodoh! Aku mencintainya Kris."

"Aku tahu, dan ini ponsel Chanyeol. Aku membaca semua pesan mu, tapi aku tidak tahu harus bagaimana. Maafkan aku Baekhyun".


 


 

Langit telah gelap. Hujan mulai mengguyur kota Seoul, namun Baekhyun masih besikukuh tidak ingin pulang.

"Baekhyun ayo pulang, kau bisa sakit!"

"Tidak! Aku akan menemani suamiku!"

"Chanyeol akan sedih jika kau begini! Pulanglah!"

Kris terpaksa menyuntikkan bius yang telah ia siapkan, dan membawa Baekhyun pulang. Kris tahu Baekhyun pasti sangat terpukul atas kematian Chanyeol. Namun takdir dan umur telah tertulis dalam catatan Tuhan.


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Baekhyun terbangun keesokan harinya. Ia kembali terisak, meratapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Orang yang dicintainya telah pergi untuk selamanya.

Iris matanya menangkap sebuah benda persegi. Sebuah DVD dari Kris atas nama Chanyeol.

Berjalan ke arah meja kerja nya, Baekhyun mulai memasukkan kaset itu kedalam DVD Player pada laptopnya.

Seorang pria tampan menghiasi layar monitor laptop Baekhyun. Pria itu mengenakan seragam putih khas rumah sakit, berambut hitam walau sudah sedikit botak pada bagian atasnya tapi tetap benar-benar tampan dimata Baekhyun dan ia duduk pada sebuah kursi roda.

Pria itu mulai berbicara. "

Hai malaikatku, ini aku Chanyeol. Aku tidak tahu harus memulai darimana, tapi aku ingin mengatakan, aku sangat mencintaimu Baekhyun. Kau pernah mengatakan ingin melihat wajahku bukan? Dan ya, benar ini wajahku. Wajah pria yang kau cintai dan juga wajah pria yang menyakitimu. Aku minta maaf. Aku sakit Baekhyun, aku tidak pernah mengkhianatimu, semua ku lakukan agar kau membenciku, tapi mengapa kau tidak membenciku. Kris menyarankanku membuat video ini. Dengarkan aku Baekhyun, ini adalah permintaan terakhirku. Aku ingin kau tetap tersenyum, jangan menangis dan tetap berkarya. Ketidaksempurnaan seseorang tidak akan menjadi penhalang asal ia mau berusaha. Sekarang kau bisa melihat betapa indahnya dunia, betapa banyak bakat yang kau miliki. Aku mempersembahkan mataku untukmu, sebagai bukti bahwa aku benar-benar mencintaimu. Aku harus menjalani kemoteraphi, selamat tinggal Baekhyun. Aku mencintaimu. b>

"Jadi kau mendonorkan matamu untukku Yeol? Mengapa begini? Aku akan memenuhi permintaanmu Yeol. Aku akan selalu tersenyum dan berkarya. Aku mencintaimu. Terimakasih Yeol. Terimakasih atas segalanya".


 


 


 

The End b>


 

Setiap takdir manusia sudah digaris oleh sang pencipta dan jangan menyesali apa yang telah terjadi karna Tuhan mempunyai rencana yang indah pada hidupmu sekarang dan kelak

Comments

You must be logged in to comment
ellin_kim #1
ㅠㅠ,,aku kira bakal happy ending ehh ternyata sad end, keren author sad nya dapet banget^^ keep writing!!
XOXO
VeraSHE
#2
Akhirnya aku bikin juga acc AFF ini. Sorry baru baca, Ko. Ceritanya duuhh sedih tuh yang di bagian akhir. Feelnya dapet, cuma aku mau ngasih kritik dikit. Boleh ya? Di atas itu pas bagian author pov kan ada percakapan Baekhyun dan Chanyeon yang cukup panjang. Maksudku di sela-sela percakapan itu dikasih narasi dikit. Entah itu menggambarkan gerak-gerik mereka, ekspresi wajah, atau dialog tag. Hehe, soalnya kalo aku biasa kayak gitu :D

maaf kalo komenku kurang berkenan. Keep writing!
AraLine #3
Huaa~
Stelah sekian lama mencoba buat sign up, akhir.nya bisa juga -curcol-

Seneng baca ff.nya enggak ada typo '-')b
Alur.nya agak enggak enak tuh waktu yg makin di cepetin jd beberapa tahun kemudian.
Aku jg dapet feel.nya, walopun cuma di bagian terakhir ._.v

Udah deh itu doang . Hehe
Keep writing~
imKevin #4
Nobody comment LOL. Im sad now