Please, forgive me. Don't give me a punishment, Baekki!

I want to say "I LOVE YOU"

Apakah aku harus memendam perasaa ini begitu lama untuk  mu? Apakah aku sanggup mencari pengganti posisi mu di hatiku? Apa yang harus ku lakukan agar kau selalu ada di dekat ku? Apa yang harus ku perbuat dengan perasaan yang terus mendesak ini?

Aku ingin merengkuhmu, aku ingin menggapai mu, aku ingin kita bersatu. Tapi apa daya, aku hanya seorang pengecut yang tak mampu menelan kekecewaan. Aku hanya seorang penakut yang akan menciut jika mengalami penolakan. Apakah kau tak tau isi hati ku hanya diisi oleh mu? Apakah kau tak memahami bahwa bayang mu selalu terngiang di dalam benak ku?

Aku mencintaimu melebihi yang kau tau, aku menyayangiimu melebihi kau menyayangi ku. Aku ingin hal yang lebih dari mu. Aku ingin kau menganggap ku selalu ada di dalam setiap anganmu. Apakah kau tau rasa perih ini?

Ku mohon, jangan pernah menjauh dari ku. Jangan pernah melangkah pergi dari hidupku. Karena aku tak mampu hidup tanpa dirimu. Aku tak mampu hidup tanpa canda dan gurau mu. aku tak mampu hidup tanpa belai kasihmu.

Ku mohon maaf kan aku yang pengecut ini, ku mohon jangan pernah salah mengerti dengan cinta tulus ku ini. Aku mengambil jalan ini, karena aku hanya tak ingin kau pergi dari hidupku.

“Channiee~” ku tolehkan kepalaku untuk melihat orang yang memanggil ku dengan mesra itu.

Hahahaha, apa yang ku harapkan, eoh?

“Ne? Ada apa Kyungie~?” Kyungsoo berlari memeluk tubuh ku dengan erat, “Mengapa kau melamun, eoh? Apakah kau sedang melamunkan ku?” Tanya Kyungsoo manja

Aku terkekeh mendengar pertanyaan itu, “Ne aku merindukanmu, Baekki, Lulu, dan kawan-kawan ku yang lain.” Kyungsoo cemberut mendengar jawaban dariku

“Kau tak merindukanku sebagai orang yang kau cintai, eoh?” tanya nya lagi.

Aku mengusak rambutnya, “Hehe, aku sangat-sangat-sangat merindukan orang yang sangat ku cintai.” Jawab ku mantap

Aku melihat Kyungsoo tersenyum lebar mendengarkan jawaban dari ku

Oh Tuhan, maafkan aku

“Besok kita kembali aktif ke sekolah. Itu membuat ku sedih, Channie~.” Ujar Kyungsoo sendu

“Mengapa kau sedih, eoh? Bukankah di sekolah kau akan bertemu dengan teman-teman mu?” tanya ku bingung

Kyungsoo mengangguk, “Ne, untuk itu aku juga senang. Tapi satu yang membuatku sedih,-” Kyungsoo menggantung ucapannya. “Apa yang membuat mu bersedih?” tanyaku

Sepertinya aku mengetahui apa penyebabnya, “Aku sedih jika kau kembali dekat dengan Baekhyun.”

Benar kan. Aish

“Kajja. Dia sahabat ku sejak kecil, buat apa kau bersedih, eoh? Kau harus menerimanya, karena ia adalah sahabat ku.” jawab ku tegas, tapi jangan dikira aku memarahinya. Aku menggunakann nada lembut untuk nya setiap saat

...

...

SKIP TIME

...

...

Aku berangkat ke sekolah bersama pacarku,- Kyungsoo. Kami berpacaran sejak ia menembak ku untuk kelima kalinya. Sebenarnya saat ini aku ingin berangkat bersama Baekki dan Lulu. Mereka adalah sahabat ku sejak kecil, orang-orang yang sangat ku sayangi. Dan Baekkie, atau lebih tepatnya Baekhyun. Ia adalah orang yang sangat aku cintai melebihi hidup ku sendiri.

Aku melangkah kan kakiku ke sekolah dengan Kyungsoo yang menggandeng tangan ku dengan erat. Tak kusangka, kehadiran kami sangat dinantikan oleh para penghuni sekolah. Aku tak menyangka hubungan ku dengan kyungsoo akan menjadi trending topic di sekolah ini.

“Channie~, antarkan aku ke kelas, ne? Jebal~..” Kyungsoo mulai merengek, mau tak mau aku menuruti kemauannya untuk mengantarnya hingga ke kelas

“Ne, kajja!” jawab ku

Teriakan demi teriakan ku dengar dan menggema di telingaku

“KYAAA!! Lihat, mereka mesra sekali!! Aku iri.”

“KYAAAA!!!! Romantis sekali, eoh..”

Hahahahahahahahaaaaaaaaaaaaaa, apa yang kalian irikan? Aku tersiksa dengan semua kepalsuan ini

Setelah mengantar Kyungsoo, segera kulesatkan kaki ku menuju kelasku.

Aku melihat nya, aku melihat Baekki. Oh, Tuhan dia semakin cantik. Oh, Tuhan dadaku sakit sekali.

Grep

Tak kuat dengan kerinduan yang membuncah ini, tubuh ku langsung memeluk erat tubuh orang yang sangat ku cintai itu. Ya, tubuh Byun Baekhyun

“Aku kangen banget sama kamu, Baekki~ahh.” Hanya ucapan itu yang mampu ku keluarkan saat ini.

“Cih, aku terlupakan, hm” sindir Luhan. Aku mendengar suara yang sangat ku kenal, aku tersenyum ke arah nya,  “Tak mungkin terlupakan. Kalian sahabat ku yang terbaik, bukan?”

Aku tak ingin merusak persahabatan manis ini, jika aku menyatakan cintaku kepadamu, Baek.

Setelah ku habiskan waktuku dengan Baekki dan Lulu, teman-teman sekelas juga ingin mengobrol banyak dengan ku. dengan setengah terpaksa aku meladeni mereka. Karena sesungguhnya, aku menginginkan bercengkerama dengan Baekki dan Lulu

Aku merasakan ada yang mentap ku dengan lekat. Ku edarkan pandangaku untuk mencari siapa yang menatap ku dengan lekat seperti itu

Deg

Aku bertatapan dengan Baekki. Darahku berdesir dengan hebat, jantungku tak dapat berjalan dengan normal.

Tuhan, ijinkan aku tuk memilikinya.

Ku langkah kan kakiku ke arah nya,- errr maksudku ke arah bangku milik Baekki dan Lulu

Deg.. deg.. deg

Aku merasakan pacuan jantung ku semakin menjadi-jadi. Antara rasa sakit, perih, senang, rindu, dan cinta bercampur aduk menjadi satu

“Kenapa kalian terus memandangiku, hm? Apakah kalian sangat merindukan diriku?” Ucapku dengan pedenya. “Tentu, sejak kapan kami tak pernah merindukanmu, hm?” jawab Luhan. Aku sudah membacanya apa yang akan di ucapkan oleh Luhan, aku pun membalasnya dengan senyum tulus ku

Sungguh, saat ini aku menginginkan bercengkerama lebih dekat dengan mereka, terutama dengan Baekki,  “Aku juga. Aku juga sangat merindukan kalian. Sangat merindukan kalian, Sahabat yang sangat-sangat ku sayangi.”

Hatiku sangat sakit. Aku tak menginginkan kau hanya sebagai sahabat ku, Baek. Aku menginginkan mu sebagai kekasihku

“Tapi sayangnya aku tak merindukanmu.” Celetuk Baekki.

Deg

Hatiku tertohok mendengar ucapan Baekki. Sakit, sungguh ini benar-benar menyakitkan. Sontak aku cemberut mendengar itu, “Mwo? Sahabat macam apa kau?”

Aku melihat Baekki melengos mendengar pertanyaan ku “Lulu, Lihat tuh sahabat mu. Bagaimana mungkin dia tidak merindukanku, eoh? Padahal aku sangat merindukan nya.” rengekku

Baek, apakah benar kau tak merindukanku sedikit pun? Oh, Tuhan

“Ayolah, Baekki~ahh. Bilang kalau kamu sangat merindukanku.” Rengek ku. Aku menatap sendu kearahnya,

Baekki menatap ku dengan lekat, “Haha, emang aku tak merindukanmu kok.”

Mengapa dadaku nyeri sekali? Baek, aku mencintaimu, Baek. Ku mohon mengertilah

“Dia merindukanmu kok. Gak usah cemberut gitu tampangmu.” Celetuk Luhan

Deg

Entah ada sihir apa di dalam kata-kata itu, aku merasakan rasa nyeri di dadaku tiba-tiba lenyap. Saat ini Baekki menatap Luhan dengan tatapan tak percaya,  “Apa? Apa aku salah bicara? Bukankah kamu sangat merindukan Yeolie?”  tanya Luhan pada Baekki

 “Hh, mungkin kamu salah dengar. Aku tak merindukan Yeolie sama sekali.” Aku terhenyak dari tempat duduk ku saat mendengar jawaban Baekki. Tak kusangka ia tak memiliki rasa rindu padaku

“Benarkah kamu tak pernah merindukanku, Baekki~ahh?” Entah mengapa suara kecewa terlepas dari mulutku

Aku berharap dia berbohong dengan semua yang ia katakan, Tuhan

“Aku tak pernah merindukanmu, Yeoliee. Bagaimana sempat merindukanmu jika setiap hari aku selalu melihat wajahmu di layar tv, hm?”

Hahahahaha, apa yang harus kurasakan saat ini, eoh? Kau menarik turunkan perasaanku

Ku hembuskan nafas lega saat mendengar jawabannya itu

“Syukurlah, jika kamu masih selalu melihat ku di layar tv. Aku menyayangimu, Baekki. Aku sangat merindukanmu saat aku tak ada disampingmu.”

Ya, Tuhan. Apa yang telah ku katakan? Ya, Tuhan apa yang akan dipikrkan oleh Baekki? Tolong jangan berpikir aneh-aneh, Baek. Tolong jangan menjauh dariku.

Hening

Suasana menjadi hening, tak ada yang berbicara saat ini diantara kami, “Emm, maksudku kalian. Haha, ya tentu saja kalian. aku sangat merindukan kalian saat aku tak ada di samping kalian” segera ku ralat ucapan ku, agar Baekki tak berburuk sangka padaku.

Grep

“Channie”

Tuhan, dia lagi.

Segera ku menoleh ke samping,

Cup

Dengan tak sengaja aku mencium pipi Kyungsoo

“Sial!” umpatku  dalam hati.

Teriakan-teriakan mulai menggema di penjuru kelas atas kebodohan yang telah kulakukan

Aku melihat airmata Baekki menetes, sontak hal itu membuat ku terkejut bukan main. Baru kali ini Baekki meneteskan airmatanya di depan ku,  “Baekki~ahh?” dia mencoba menepis airmata yang terus mengalir di pipi nya,  “Kamu baik-baik saja?” Aku mencoba  mengulurkan tanganku hendak membersihkan lelehan airmataku. Sunguh, sebenarnya saat ini aku ingin memeluk nya, mendekapnya, merangkul dan memberi kehangat kepadanya

Plak

Aku terhenyak saat ia menepis tanganku, “A-aku baik-baik saja. Haha, a-aku senang kalau sahabatku udah dewasa dan memiliki kekasih. Haha, jangan khawatir ini adalah airmata kebahagiaan kok.”

“Baekki” aku mencoba tuk memanggil nya untuk mengurangi rasa sakit yang teramat ini, “Kenapa kamu menepis tanganku,hm?” Tanyanya

Aku melihat dia tersenyum ,“Ada Kyunsoo~ahh disini. Tidak, maksudku kamu sudah memiliki Kyungsoo. Jadi tak baik bukan, kamu melakukan hal itu. Pasti Kyungsoo sangat cemburu, bukan?” Ujarnya

Aku ingin memiliki mu Baek!!!!!

“Kamu sahabatku, Baek.” Aku menatap nya lekat, aku ingin mencari kebenaran dari matanya.  Sungguh, aku merasa risih dengan ucapan Baekki yang mengatakan bahwa Kyungsoo cemburu kepadanya, secara perlahan aku  melepas pelukan Kyungsoo dan ku tatap Kyungsoo untuk mencari kebenaran pernyataan itu, “Apakah kamu cemburu jika aku melakukan hal itu pada Baekki?” Kyungsoo cemberut mendengar pernyataan ku, ia menggelayut manja dilenganku, “Huh, pacar mana coba yang gak cemburu jika pacar nya lebih perhatian pada sahabatnya daripada sama pacar sendiri. Huh”

Tuhan!!!!Aku telah mengambil jalan yang salah. Bukan ini yang ku mau.Bukan ini yang ku inginkan, Tuhan.

“Aku cemburu, sangat cemburu melihat mu selalu berdekat-dekatan dengan Baekhyun. Aku sangat cemburu melihat mu bersama Baekhyun. Aku gak suka. Aku benci lihat kalian jika selalu bersama, Channie.” Kyungsoo senantiasa menjelaskan dan mengutarakan isi hatinya , “Benar bukan? Jadi, mulai saat ini jangan pernah mendekati ku lagi. Jangan pernah lagi kamu perhatian dengan ku, Yeol. Aku gak mau jadi perusak hubunganmu.”

Hatiku berdenyut sakit saat mendengar orang yang kucintai melontarkan hal yang seperti itu.

Seperti itukah yang kau mau, Baek? Apakah kau berpikir seperti itu, Baek? Oh, Tuhan. Kau salah Baek, Kau salah!!!

Aku tersenyum pahit, ku tekan rasa sakit yang menggerogoti hati dan kesadaranku saat ini, “Baiklah jika itu maumu, Baekhyun~ssi. Aku juga gak mau melihat Kyungie cemburu karena kedekatanku denganmu.” Aku melihat dia tersentak mendengar ucapanku.

Hahahaha, apa yang kulakukan, eoh? Melukai orang yang ku cintai? Melukai orang yang selama ini ku lindungi? Melukai orang yang benar-benar ku jaga? Hahahahaha Kau BODOH PARK CHANYEOLL!!!!!

Plak

Kurasakan tamparan telak dipipiku, “Selama ini aku udah diam. Kamu brengsek, Yeol. Oke, jika kamu menginginkan hal itu. Kami tak akan pernah berdekatan dengan mu lagi.”

Emosi ku telah tersulut, “MWO? Kenapa kamu menamparku? Bukankah yang meminta itu semua adalah Baekhyun? Seharusnya kau marah pada Baekhyun yang telah menghancurkan persahabatan kita, bukan marah denganku.” Aku tak dapat menahan dan mengontrol emosiku, aku terlalu tak kuat menahan rasa sakit yang diberikan oleh kenyataan ini. Aku juga tak mampu menahan ucapan yang sangat buruk itu.

Percayalah Baek, aku mencintaimu.

PARK CHANYEOL KAU PENGECUT!!

“Cih” Luhan menatap tajam ke arah ku

Tak berapa lama dari kejadian itu entah kebetulan atau bukan, sekolah memulangkan kami lebih cepat. Segera Luhan menarikku pulang.

...

...

SKIP TIME

...

...

“Yeolie, apakah kau tak ingin mengunjungi rumah Baekki? Apakah kau tak merindukannya? Tanya Eomma

“Apakah eomma mengijinkanku untuk datang ke rumah Baekki?” tanya ku antusias

Eomma mengangguk, “Ne, eomma selalu mengijinkanmu untuk mengunjungi rumah Baekki.”

“Yes” ucapku tanpa sadar. Aku senang sekali bisa bertemu Baekki, mungkin aku nanti bisa meminta maaf kepadanya dan hubungan ku, dia, dan Lulu kembali seperti semula

...

...

SKIP TIME

...

...

Ku ketok pintu rumah Baekki. Ku berharap ia sudah berada di rumah

Tanpa menunggu terlalu lama, pintu rumah Baeeki terbuka, “Yeol? Masuk nak.” Sambut eomma Baekki

Eomma Baekkii menuntunku untuk bertemu appa Baekki.

“Hhh,ternyata Baekki belum pulang.” batinku

aku tak ingin menunjukkan wajah kecewaku di depan orang tua Baekki, aku tak mau mereka tau masalah yang terjadi antara aku dengan Baekki. Akhirnya  disana kami bertiga berbincang tentang masalah ini dan itu.

..

..

..

Aku mendengar orang memasuki rumah ini, aku yakin itu Baekki

Aku melihat ahjumma menuju ke pintu masuk

Deg

Baek

“M-mwo? Y-Yeolie?” Gumamku “Lho kok kaget?” tanya appa. Aku tersenyum simpul.

Dia benar-benar tak menginginkan melihatku lagi, eoh? Hahaha, apa yang telah ku harapkan, eoh? Kau telah melukainya. Kau telah membuatnya mengeluarkan airmata. Kau orang terbodoh sedunia Park Chanyeol!!!

Aku tak ingin membuat Baekki berlama-lama melihat wajahku, aku tau dia sangat tak ingin melihat ku, “Ahjumma, ahjussi aku pamit pulang dulu, ne?” Ucap ku “Lho? Baekkie kan baru sampai, kok sudah mau pulang saja?” Appa dan Eomma Baekki terlihat bingung dengan sikap ku yang ticba-tiba pamit untuk pulang

Aku mencoba untuk mencari alasan yang logis, untuk menutupi kekecewaanku saat ini, “Ne, Mianhe ahjussi. Saya kesini hanya ingin bertemu dengan ahjussi dan ahjumma. Dan tujuan saya sudah terlaksana, jadi saya pamit pulang, ne?”

Aku takut kau semakin mmembenciku, Baek. Aku menerima seluruh kebencianmu itu, Baek

Ku langkah kan kaki ku keluar dari rumah Baekhyun dengan gontai, beban berat sungguh menimpa hatiku saat ini. aku ingin berlari sekencang-kencangnya untuk mengurangi rasa sakit ini. Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya untuk menghilang denyutan nyeri ini.

...

...

SKIP TIME

...

...

Pagi ini entah mengapa Kyungsoo menjemputku dan mengajak ku untuk berangkat ke sekolah bersama. Aku hanya bisa menuruti kemauannya, karena saat ini status ku adalah sebagai namjachingu nya.

Haih, aku benar-benar brengsek. Aku memilih untuk bersama Kyungsoo tapi hatiku tak bisa berpaling dari Baekki. Hhh

Setelah sampai di sekolah, bukannya pergi ke kelasnya. Kyungsoo memilih untuk mengantarku hingga ke kelas.

Saat di kelas, kuedarkan pandanganku untuk mencari Baekki, dan hasilnya?

Nihil, sepertinya Baekki belum datang

“Channie~, aku disini dulu, ne?” aku mengangguk lemah menanggapi rengekan Kyungsoo. Setiap perkataan Kyungsoo tak dapat lagi masuk ke dalam otakku,

Baekki

Baekki

Dan Baekki yang selalu terlintas dalam otak dan hatiku.

Tuhan aku bisa gila dengan kepalsuan ini. aku ingin mengakhiri semua kepalsuan ini.

Deg

Baekki datang, ia menatap kearah ku dan,-err Kyungsoo. Entah mengapa tatapan yang dipancarkan oleh nya adalah tatapan tersakiti

Kau benar-benar telah menyakiti nya, Yeol. Kau menyakiti orang yang kau cintai .KAU IDIOT! KAU BODOH!

Kutatap ia dengan seksama.aku tak bisa melepas tatapan ku darinya sedetik saja

...

...

SKIP TIME

...

...

Aku ingin menyelesaikan ini kepalsuan ini

Segera ku bergegas untuk menghampiri Kyungsoo.

“Kyungie.” Panggilku

Ia menghampiriku dengan wajah yang sangat cemberut dan marah, “Kau kenapa, Kyung?” tanyaku bingung. “Bukankah dia tadi baik-baik saja?” batinku

 “Jangan pernah menatap mereka lagi.”

Aku terhenyak mendengar ucapan Kyungsoo, “Apa maksudmu, Kyung?”

Kyungsoo tak menjawab pertanyaan ku, ia tetap melanjutkan apa yang ingin ia bicarakan,  “Jangan pernah main kerumah nya lagi! Aku kemarin lihat kamu keluar dari rumahnya.” Bentak seseorang. Rasa penasaran telah menggerogoti ku, segera ku langkah kan kaki ku untuk melihat siapa mereka

Aku harus menyelesaikan ini dengan baik-baik. Aku tak boleh menyakiti nya lebih dari ini

Aku mencoba berbicara selembut mungkin kepadanya. “Sudahlah sayang, gak usah kayak gini.” Bilang saja aku bajingan, bilang saja aku munafik, bilang saja aku pengecut. Bilang saja aku penipu ulung. Sebenarnya aku hanya tak ingin menyakiti siapapun atas tindakan yang telah ku ambil,

“Kamu tau? Mulai dulu aku menyukai mu.” ujar Kyungsoo

Deg..

Maaf Kyung, tapi selama ini aku telah mencoba untuk mencintai mu. tapi apa daya hatiku tetap memilik Baekki

“Ne. Aku tau.” Kuulurkan tanganku untuk  mengusap rambut Kyungsoo  untuk terakhir kalinya “Kamu tau kalau kamu dan Baekhyun seperti kekasih? Aku benci Baekhyun. Sebenarnya yang  jadi pacar kamu itu aku atau Baekhyun?” bentak Kyungsoo

Ku hentikan usapan ku dirambutnya,

Mwo? Dia berpikir seperti itu? Bukankah itu bagus?

Tapi, bukankah sudah aku bilang kalau aku pengecut, hm? Hahahaha..  “Aku dan Baekhyun hanya sahabat. Tak lebih. Kamu pacarku, hanya kamu.”

Mulut bodoh!!!! Jika kau mengatakan itu, itu semakin membuat Kyungsoo berharap!!!

“Kamu harus membenci Baekhyun, ne?” Sontak aku kaget mendengar ucapan Kyungsoo,

“Ne, jika itu yang kamu minta. Aku akan membenci siapa pun orang yang melukai orang yang aku cintai.”

Terlihat wajah ceria terpancar di wajah Kyungsoo,

“Mianhe Kyungsoo. Mianhe, seperti yang kau bilang. Aku membenci diriku sendiri yang telah melukai Baekhyun. Aku membenci diri ku sendiri karena telah melukai orang yang ku cintai. Aku sangat membenci diriku.”

Sontak wajah merah penuh amarah terlihat di wajah Kyungsoo, “Mianhe Kyungsoo, selama ini aku telah belajar mencintaimu. Tapi apa daya, hatiku tetap mencintai Baekhyun. Mian.”

Plak

Tamparan telak membekas di pipiku, “Kau benar-benar brengsek, Yeol. Kau benar-benar bajingan. Aku membencimu! Sangat-sangat membencimu!” teriak Kyungsoo

Ia meninggalkan ku sendiri di ruangan ini, “Mian Kyungsoo. Mian”

Kring..kring..kring

“Ne, hallo?”

“.....”

“MWO???? BAEKKI KECELAKAAN?”

“...”

“Sekarang ia dirawat dimana?”

“.....”

“Ne, aku segera kesana, eomma.”

“....”

“Ne”

Segera ku berlari sekuat tenagaku, jantung ku berpacu sangat cepat

Oh Tuhan, aku mencintai dia. Aku menginginkan dia. Jangan mengambilnya dari sisiku Tuhan. Aku mohon, aku ingin melindunginya. Aku ingin menebus semua kesalahan ku padanya.

...

...

SKIP TIME

...

...

Tubuhku lemas dan semakin lemas setiap detiknya, karena ruang operasi Baekki masih tertutup. Ketakutan terus menyergap ku.

Semua orang yang berada di dekatku telah mengeluarkan banyak airmata. Luhan, ahjumma, ahjussi, appa, dan eomma pun mengeluarkan airmata mereka. Sedangkan aku? Aku tak mampu mengeluarkan airmataku lagi, aku tak sanggup mengeluarkan airmataku

 “Baekki...”

“Baekki..”

“Baekki..”

“Baekki..”

Ku panggil nama Baekki berulangkali. Aku tak ingin kehilangannya, aku ingin selalu menyebut nama “Baekki..” dan ia selalu mejawab ku dengan senyum.

Cklek

Ruang operasi pun terbuka, “Bagaimana dengan Baekki, dok?” tanyaku

“Operasi yang kita lakukan berhasil. Hanya saja ia masih dalam keadaan kritis. Entah ia akan koma hingga hari keberapa.” Jawab dokter

Tubuhku merosot tak kuat menahan beban tubuhku

Baekki

Baekki

Baekki

Baekki

Saranghae Baekki

Saranghae

...

...

SKIP TIME

...

...

Tiga hari pun telah berlalu, tapi tak ada tanda-tanda dari Baekki untuk sadar. Aku tetap setia menjaganya, menemaninya. Aku bertekat, jika pertama kali ia membuka mata, yang pertama kali ia lihat adalah aku. Hanya aku

Puk

Aku merasakan pundakku ditepuk seseorang, “Yeolie?”

“Ne? Ada apa Ahjumma?” tanyaku dengan senyum sendu yang ku paksakan

“Istirahatlah nak, kau sudah menjaga Baekki selama tiga hari ini.” ujar Ahjumma

Aku menggeleng, “Tak apa ahjumma. Aku ingin menjaga Baekki hingga ia sembuh.” Ucapku mantap. Aku melihat ahjumma tersenyum tulus kearahku

“Bacalah ini, yeol. Mungkin Baekki belum sempat memberikannya kepadamu.” Ujar Ahjumma sambil menyerahkan surat berwarna biru muda

Dear Yeoliee~`.

Ani

Dear Park Chanyeol

Hei Dobi! Kekeke, aku tak tau aku harus bagaimana lagi. aku tak bisa menyembunyikan perasaan yang telah meletup-letup ini. Apakah kau tau, Park Dobi! Kau membuatku gila! Sejak dulu aku telah menyimpan rasa yang lebih. Tapi aku takut kau tak memiliki perasaan yang sama denganku. Aku takut kau menolakku, Jadi aku hanya menyimpan perasaan ku ini. Aku takut persahabatan kita akan rusak karena perasaanku kepadamu. Sebenarnya Lulu telah mengetahui perasaanku kepadamu

Dan apakah kau tau Park Dobi?

Sebenarnya aku sangat amat cemburu dan sakit hati saat ku mengetahui bahwa kau lebih memilih Kyungsoo dari pada aku. Kekekeke, tapi aku sadar, Park Dobi, bahwa aku hanya sekedar sahabat kecilmu dan dunia kita telah berbeda. Kau artis dan aku hanya remaja biasa.  Aku menyadari itu

Ehm, maaf kan aku Park Chanyeol. Karena aku, kau ditamparLulu. Benar katamu, seharusnya akulah yang ditampar oleh Lulu, bukannya dirimu. Haih, maafkan Lulu, ne? Dia tak salah apa pun. Yang salah aku, karena telah berani mencintaimu.Asalkan kau tau, Park Chanyeol. Aku membohongimu saat aku  mengatakan tak merindukanmu.

Setiap detik, meit, jam, hari, dan apapun itu aku sangat sangat merindukanmu. Aku sangat ingin bertemu denganmu. Kekeke, tapi aku terlalu takut sakit untuk mengatakan hal itu kepadamu. Karena kau telah memiliki Kyungsoo. Ne, maaf kan aku yang telah berani mencintaimu ini.

B.B

Entah sejak kapan airmataku mengalir dengan derasnya, aku merutuki kebodohanku yang tak peka dengan perasaan yang dimiliki Baekki, orang yang kucintai

Baekki

Baekki

Baekki

Saranghae Baekki

Aku mencintaimu

Sangat amat mencintaimu

Ku mohon bangun, Baek

Bangun

Jebal!!! Bangun Baek

Aku menggenggam erat tangan Baekki. Aku tak ingin melepasnya meskipun sedetik pun. Ku rebahkan kepalaku untuk menenangkan pikiran-pikiran yang berkecamuk di dalam pikiranku.

Aku merasakan pergerakan dari tangan Baekki, kuangkat kepalaku

 “Y-Yeoliee?”

Hatiku berdegup cepat, aku sangat senang sekali melihat kesadaran Baekki, “Baekki? Tuhan, terimakasih”

“Hiks, jangan pernah meninggalkan ku lagi, ne? Jangan pernah mencoba tuk meninggalkan ku lagi. Ku mohon, jangan pernah mencoba meninggalkan ku.” Aku terisak. Semakin kueratkan genggaman ku di tangannya.

 “Mianhe” Aku mendengarkan dia mengucapkan kata maaf.

Aku menggeleng dengan cepat, “Aku, aku yang salah. Ku mohon maafkan aku.”

Kelembutan ini mengalir dari pipiku yang telah ia sentuh dengan jari-jari lentiknya, “Kamu tak pernah salah , Yeoliee. Aku, aku yang salah. Kamu benar, aku yang telah merusak persahabatan kita. Kamu benar, aku yang seharusnya Lulu tampar. Bukannya kamu. Mian, Yeol”

Hatiku tertohok saat mengingat ucapan ku yang sangat menyakitkan itu telah terlontar dengan mulusnya untuk Baekki, “Ani. Jangan pernah menyalahkan dirimu, Baek. Aku yang salah. Aku yang sudah merusak persahabatan kita. Aku pantas mendapatkan tamparan Lulu. Bahkan aku pantas mendapatkan rasa sakit yang lebih dari itu.”

“Aku.. aku yang salah, Yeol. Aku yang salah telah mencintaimu. Aku yang salah telah mengedepankan cinta ku dari pada persahabatan kita,-” Aku tak ingin mendengarkan lagi. tanpa sadar ku kecup bibir tipisnya itu

 “Aku lebih dulu mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Aku tak bisa menahan kebohongan ini, aku sangat mencintai mu. Selama ini, aku memikirkan jika aku menembak mu kamu akan menolak ku dan membuat persahabatan kita hancur. Aku takut dibenci oleh mu. Aku takut kau akan menghilang dari hidupku. Aku mencintai mu. Mianhe, Baekki~ahh. Saranghae” jelasku panjang lebar

 “Emm, Yeoliee. Ku kira kamu akan membenciku, aku mengira bahwa kamu gak akan pernah disampingku lagi. Aku sangat senang ternyata perkiraanku salah.”

Ku usap surainya yang lembut itu, ku tatap mata indahnya itu, “Aku mencintaimu Baek. Aku tak akan pernah bisa membencimu. Maka dari itu Baekki, aku telah memutuskan hubungan ku dengan Kyungsoo tepat saat ia memintaku untuk membencimu.”

Tanpa ada halangan lagi , akhirnya Luhan pun merestui hubungan kami. Luhan memeluk kami dengan erat.

Luhan menatap tajam ke arahku,  “Jaga, Baekki. Awas kau kalau bikin Baekki nangis lagi, Arrachi?” ancam Luhan

“Tenang saja, Lulu. Aku akan menjaga dia sepenuh hatiku. Aku tak akan sungkan-sungkan lagi untuk memeluk, menjaga, dan melindunginya.” Jawab ku dengan penuh keyakinan. “Cih, belagu” ucap Luhan sinis. Aku melihat Baekki terkekeh melihat kami.Mau tak mau, itu membuat ku senang. Dan akhirnya kami tertawa bersama,

...

...

SKIP TIME

...

...

 “Sayang, kata dokter besok kamu sudah boleh pulang. Apakah ada yang kamu inginkan saat kita sampai di rumah mu besok?” Tanya ku lembut

“Aku hanya ingin kamu selalu menjaga cinta kita, Yeoliee~ahh”

Apakah dia belum percaya kepadaku?

Ku kerutkan dahiku, “Tentu, tanpa kamu suruh pun aku akan selalu menjaga cintaku untuk mu.”

Baekki mengulas senyum manisnya kali ini, itu membuatku sangat bahagia,

“Aku ada permintaan, bisakah kamu mengabulkannya, Baekkie?” tanya ku

Aku menarik nafas panjang untuk mengurangi kegugupanku, “Aku ingin kamu selalu ada disisiku, menemaniku, menghabiskan waktu bersamaku. Aku mencintaimu, Baekki. Saranghae” Ucap ku sambil bergerak mencium kening Baekki

 “Sejak aku mengenal mu hingga saat ini dan nanti, aku tak pernah memiliki pemikiran tuk meninggalkan mu, Yeolie~ahh. Aku sangat mencintaimu. Aku akan selalu di sisimu dan selalu berada disini, di hatimu” aku melihat dia memegang dadanya, “Aku akan selalu ada di hatimu sampai kapan pun, Yeol. Aku mencintaimu. Aku sangat sangat sangat mencintaimu.” Aku tersenyum lebar mendengar jawabannya. Aku sangat amat bahagia.

Tuhan, ku mohon jagalah cinta ini. Ku mohon jangan goreskan luka mendalam lagi untuk kami. Tuhan, aku mencintainya lebih dari mencintai diriku sendiri.

...

...

SKIP TIME
...

...

Waktu kepulangan Baekki pun telah tiba, inginku secepatnya bertemu dengan dia.

Tapi...

Saat aku akan memasuki ruangan Baekki, tangan ku ditahan oleh ahjussi

“Baek.. Baekki telah meninggalkan kita, Yeol” Ucap ahjussi tersendat sendat

Pikiran ku terasa melayang.  Aku tak sanggup menerima kenyataan ini.

 “Baekki kau pembohong! Kau pembohong Baek. Hiks..hiks.. Kau pembohong Baek. Kau telah berjanji Baek. Kau telah berjanji tuk selalu disisiku. Tapi apa? kau mengingkarinya Baek. Kau pembohong, Baek. Kau meninggalkan ku. Baek, kau meninggalkan ku selamanya. Baek, jangan tinggalkan aku. Hiks.. Baek, kau pembohong. Kau telah berjanji Baek. Kembali, Baek. Ku mohon! Jangan tinggalkan aku.”

Baek apakah ini hukuman yang kau berikan untukku?

Baek kau telah berjanj, kau akan selalu disisiku

Baek, mengapa kau tak menepatinya?

Baek, kembalilah

Baek, menghukumku seperti ini

Baek,

Baekhyun

Apa yang harus kulakukan tanpamu?

Baek, saranghae

Baek,saranghae

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet