Kyuhyun terus menatap keluar lewat jendela kamarnya, hujan diluar sana sungguh deras membuat kaca tersebut berembun. Matanya tak lepas menatap gerbang rumah mereka berharap gerbang tersebut terbuka kemudian sebuah mobil audi hitam milik sang suami -choi siwon- masuk kedalam.

Kyuhyun tengah dilanda rasa khawatir, siwon belum juga pulang dari kantor. Padahal sudah lewat dari jam biasa ia pulang.

"Siwonnie, kenapa tidak menjawab telfon ku?" Gumam nya, kyuhyun belum menyerah menelfon siwon berkali-kali berharap panggilan nya dijawab.

"Maaf, nomer yang anda tuju-" dengan kasar ponsel tersebut ia lempar kekasur saat hanya suara operator saja yang terdengar.

"Siwonnie.." Bibirnya tak henti bergumam nama siwon. Diluar hujan sangat deras kyuhyun khawatir terjadi apa-apa dengan siwon.

Duaaar!

Suara petir yang bergemuruh membuat kyuhyun tersentak kaget dan langsung menutup kedua telinga nya dengan tangan. Nafas nya tersenggal kyuhyun takut akan petir. Namun sepertinya rasa takutnya terlupakan karna rasa khawatir nya terhadap siwon bertambah besar.

Tok.. Tok..

Kyuhyun perlahan berjalan kearah pintu saat pintu tersebut diketuk, saat pintu terbuka tubuhnya langsung diterjang oleh tubuh kecil milik suho. 

"Suho.." Panggilnya lembut sambil mengusap rambut suho yang masih memeluk nya erat.

"Hiks.. Mommy.. Hiks.. Suho takut." Kyuhyun tersenyum maklum, ia kemudian menggendong tubuh suho. Ternyata rasa takut dirinya terhadap petir menurun ke suho.

"Bukankah tadi suho sudah tertidur?" Dapat ia rasakan kepala suho yang tengah bersembunyi dilehernya menggeleng.

"Suho terbangun karna suara petir itu mommy.. Hiks.. Suho takut.. Hiks.. Bolehkah suho tidur bersama mommy?" 

"Tentu, kajja kita tidur."

Kyuhyun membaringkan tubuh suho dikasur kemudian ia langsung merebahkan dirinya disamping suho, suho langsung memeluk kyuhyun erat.

"Mom.." Panggil suho memecah keheningan.

"Ya?"

"Kenapa daddy belum pulang?"

"Molla, mungkin sebentar lagi.."

Duaaar!

"Mommy!!" Suho langsung memeluk kyuhyun lebih erat saat suara petir itu kembali terdengar dan kali ini lebih kencang.

Sebisa mungkin kyuhyun mengabaikan rasa takutnya agar membuat suho merasa aman. Kyuhyun balas memeluk suho sambil mengusap punggung anak tersebut.

"Ssst.. Suho tidurlah mommy disini menemani suho."

"Mommy tidak akan kemana-mana kan?"

"Tidak. Tidurlah.." Suho mengangguk.

Usapan lembut sang ibu dikepala nya lama kelamaan membuat rasa kantuk kembali menyerangnya. Perlahan kedua mata suho terpejam dan ia kembali tertidur.

Kyuhyun kembali mengecek ponselnya yang tadi sempat ia abaikan, tidak ada panggilan masuk dari siwon. Ia menyerah kemudian mencoba tertidur menyusul suho yang sudah nyenyak.

Baru saja ingin memejamkan matanya suara bel pintu membuat matanya kembali terbuka lebar.

"Siwonnie!" Dengan cepat kyuhyun langsung turun dari ranjang dan keluar kamar.

Ia menuruni anak tangga dengan terburu-buru kemudian membukakan pintu rumahnya yang sudah dikunci. Saat pintu berhasil terbuka, kyuhyun terkejut bukan main melihat keadaan siwon yang ada didepannya.

"SIWONNIE!" Pekik nya kaget.

"Baby, gwechana? Kau tidak apa-apa kan? Maafkan aku. Kau pasti tadi takut dengan suara petir kan? Kau tidak apa-apa sungguh?" Ucap siwon khawatir. Ia mengecek seluruh tubuh kyuhyun memastikan bahwa istrinya baik-baik saja.

Sementara kyuhyun, air mata sudah menumpuk dipelupuk matanya dan siap tumpah. Ia tidak menyangka siwon bisa-bisanya mengkhawatirkan dirinya ditengah keadaan dirinya yang cukup membuat hati kyuhyun bergetar. Siwon datang dengan basah kuyup, seluruh bajunya basah dan ia menggigil kedinginan tapi masih sempat nya siwon mengkhawatirkannya?

"Ba..baby kau menangis? Kau pasti takut sekali kan? Maaf... Biarkan aku ganti baju dulu setelah itu kita tidur." Siwon mengusap kedua pipi kyuhyun, saat tangan nya hendak ia lep