a regret

sad and happy

 

Cast : Jang Wooyoung, Nichkhun Horvejkul

Genre : , angst, romance sad

 

 

penyesalan…..itu adalah sebuah kata yang tepat untuk seorang jang wooyoung saat dia meneriman sebuah benda tipis berwarna merah terbuat dari kertas yang di terimanya dari orang yang begitu penting dalam hidupnya….

 

 

 

~~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~

 

flashback….

Disebuah sekolah menengah atas terdapat tempat favorit yang sering dikunjungi oleh seorang namja berpipi chubby ini jika waktu istirahat disekolahnya tiba, maka namja berpipi chubby ini akan menghabiskan waktunya untuk bergelut dengan buku-buku tebal yang ada di ruangan yang sepi dan penuh dengan berbagai macam buku.

Saat ini Perpustakaan itu begitu tenang, hanya ada beberapa siswa saja yang ada diruangan tersebut sibuk dengan buku yang mereka baca dan seorang ajjushi penjaga perpustakaan yang duduk diam di belakang mejanya. Di sudut ruangan, jauh dari pintu masuk dan siswa lain, Wooyoung nama namja berpipi chubby itu kini sedang sibuk dengan membaca buku tebal yang diambilnya beberapa waktu lalu ketika seorang namja mendekatinya diam-diam.
"Ahh ternyata aku benar, kau ada disini. aku telah mencarimu kemana-mana setelah jam pelajaran usai baby .. " -terdengar nada menggoda dari nickhun nama namja Thailand itu, membuat Wooyoung menghela napas dan menghentikan acara membacanya, dipandangnya anak laki-laki berwajah bak malaikat itu yang duduk disampingnya saat ini.

"Apakah kau tidak merindukanku baby?" -Dia bertanya pada namja berpipi chubby itu, menaik turunkan kedua alis tebalnya itu untuk menggodanya. Wooyoung hanya memutar matanya dengan bosan dan bersandar kembali ke kursinya.
"aku melihat kau membuat seorang gadis menangis lagi hari ini." - Wooyoung berhenti sejenak sambil menghela nafasnya, melihat namja Thailand disampingnya yang sedang asyik bermain dengan pulpennya sekarang.`` kapan kau akan berhenti khun….``Nichkhun hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban. "Bagaimana kau bisa melakukannya padahal kemarin kau tampak begitu sangat mencintainya?" terlihat seringai yang terukir di wajahnya yang tampan ketika ia berbalik untuk menatap mata Wooyoung.
"Kau tahu Woo, aku tidak pernah serius dengan gadis-gadis itu. Aku hanya ingin bermain-main dengan mereka, dan menikmatinya. " Dia memajukan wajahnya ke wajah wooyoung sampai wajah mereka hampir tanpa cela.

 "Kau sudah tahu aku kan? Jadi kenapa kau masih bertanya? "
Wooyoung bisa melihat bayangannya di mata cokelat Nichkhun ketika namjaThailand itu mendekat, dan mengeliminasikan jarak bibirnya dengan bibir Wooyoung. Dia menjilat bibir bawah Wooyoung, agar bibir itu terbuka, tetapi tiba-tiba wooyoung menarik mundur kepalanya, membuat tautan mereka terpisah.

 

 

"Kita sedang berada di perpustakaan sekarang Khun! Apakah kau ingin orang melihat kita seperti ini? "Wooyoung menggeleng pelan dan memperingatkan nichkhun dengan cara berbisik. Meskipun ia benar-benar ingin merasakan bibir Nichkhun lagi, tapi ia masih cukup sadar dimana mereka sekarang. Tapi sepertinya Nickhun tidak memperdulikannya.
"emangnya kenapa? ajjushi itu sekarang sedang duduk dengan manis dimejanya sambil menelpon ? aku pikir dia terlalu sibuk dengan teleponnya hanya sekedar untuk memperhatikan apa yang sedang kita lakukan, jadi apa yang perlu kita khawatirkan?. "
Sekali lagi Nichkhun menyeringai mesum sambil ia memegang rahang Wooyoung.  Dengan satu gerakan, Nichkhun menekan bibir mereka, dengan cepat mendorong lidahnya ketika Wooyoung rela membuka mulutnya, membiarkan Nichkhun mencicipi setiap inci di dalam rongga mulutnya.
Mereka terbuai akan cuaman manis itu, hingga melupakan tempat di mana mereka berada sekarang. Wooyoung mengerang ketika Nickhun menggigit bibirnya, membuat sudut bibirnya berdarah.
"Sialan kau Khun! Mengapa kau menggigitku? "Wooyoung melemparkan tatapan marah terhadap namja Thailand itu. Dia menggunakan jempol untuk menyeka darah dibibirnya. Nickhun hanya tertawa pelan, dia mendekatkan wajahnya lagi kembali untuk menjilat sudut bibir wooyoung yang terluka.


"aku hanya ingin menandaimu bahwa kau milikku Woo. kau tau, kau  tampak begitu seksi dengan bibir bengkak yang menghiasai wajahmu yang membuat kau makin cute woo. "
"Kau gila khun!" Tapi Nickhun hanya tersenyum dan mencium Wooyoung kembali.

mereka terus melakukan skinship tanpa tahu mereka sedang ada dimana, walau status mereka sebatas bersahabat tapi mereka sering melakukan hal-hal yang tak semestinya dilakukan seorang yang bersahabat . mereka terbiasa melakukan skinship seperti berpelukan bahkan berciuman yang seharusnya hanya dilakukan oleh sepasang kekasih. memang persahabatan yang aneh tapi tidak bagi mereka berdua, mereka berdua sama-sama merasa senang saat melakukannya.

 

and flashback…

 

 

 

 

~~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~

 

 

Kriiiiiing ... Kriiiiiiing ... Kriiiing ...


Wooyoung membuka matanya dengan susah payah karena mendengar jam alarmnya terus berbunyi di samping tempat tidurnya. Dia memandang langit-langit kamarnya, mencoba untuk sadar sepenuhnya dan terbangun sebelum duduk dan turun dari dari tempat tidurnya. ketika dia ingin bangkit, tiba-tiba kepalanya terasa pusing, membuat dia mengerang sambil memijat pelipisnya.
"Oww sial, berapa banyak aku minum tadi malam? Aku merasa seperti kepalaku akan meledak sekarang. " gumam wooyoung pada dirinya sendiri, mencoba untuk berjalan menuju kamar mandi. Dia harus mandi untuk menghilangkan rasa mabuknya.
Ketika dia selesai dengan mandinya, diapun berjalan menuju dapurnya, matanya memandang sebuah undangan merah di mejanya. Itu alasan mengapa dia mabuk berat semalam. dan Itu juga alasan mengapa tiba-tiba Wooyoung pergi ke klub dan mabuk hanya untuk membuat dia melupakan semuanya. dia benar-benar merasakan betapa hancur hatinya saat ini atas kebodohannya itu untuk tidak mengungkapkan perasaannya, dia menyadari semuannya sudah terlambat untuk merasa menyesal.

 

 


~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~ky~~~~

 

 


Disinilah wooyoung berada, di Sebuah Gereja yang begitu indah telah dihiasi dengan pita putih dan bunga putih. dengan karpet merah yang menghiasi lantai menuju altar tampak begitu elegan, namun sacral. Dan pengantin prianya, ia tampak begitu tampan dengan tuksedo putih dan senyum terlukis di bibirnya. Meskipun kebahagiaan terpancar dari wajahnya, tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan rasa gugupnya. Jadi untuk kesekian kalinya, ia mengalihkan pandangannya ke arah barisan depan tamu undangan, untuk  melihat namja berpipi chubby  itu hanya sekedar mendapatkan senyuman yang berbentuk dukungan kepadanya.
"Ambil napas dalam-dalam .. Kemudian lepaskan .. Relax Khun, santai. Semuanya akan baik-baik saja .. "ucap Wooyoung dengan suara pelan pada pengantin pria, yang dengan patuh mengikuti instruksinya.
Kemudian pintu terbuka dan pengantin wanita yang sangat cantik dengan gaun pengantinnya yang begitu indah berjalan bersama sang ayah. Wooyoung merasakan matanya yang memanas tiba-tiba saat ia melihat gadis itu, gadis yang akan menikah dengan orang yang membuat hidupnya kacau. Ketika dia melewatinya, Wooyoung bisa melihatnya senyum terukir diwajah wanita itu. Wooyoung berusaha keras untuk menjaga agar dia dapat tetap mempertahankan topeng senyuman yang terpampang erat di wajahnya itu tidak terlepas, apalagi ketika wanita itu akhirnya berdiri di depan pengantin pria, di mata Wooyoung  mereka tampak begitu serasi.
Dan kemudian pendeta memulai upacara, Setiap kata yang keluar dari mulut pendeta membuat hati Wooyoung sakit dan terluka. Setiap potongan memori kenangan diputar lagi di kepalanya, membawa setiap perasaan yang dimilikinya kepada namja itu yang telah hilang dan telah terkubur jauh di dalam hatinya tiba-tiba membanjiri hatinya lagi. Memori ketika ia dan Nichkhun di masa sekolahnya dulu, memori tentang persahabatan mereka yang rumit, dan memori pada malam pertama bersamanya, dan ketika ia kehilangan keperjakaannya saat Nickhun mabuk berat. Semuanya membuat dia menyadari tentang betapa besarnya dia mencintai namja itu , tapi dia tidak pernah memiliki keberanian untuk mengakuinya dan terus menganggap dia sebagai teman. Dan sekarang Wooyoung menyesalinya. Dia menyesali atas segala kebodohannya yang tak pernah menggungkapkan isi hatinya pada namja yang telah berdiri didepan altar saat ini....


 
``Tuhan, aku berharap dikehidupanku selanjutnya aku akan menjadi kekasihnya, dan dia akan menjadi milikku selamanya ... `` diam-diam ia berdoa ketika pasangan pengantin baru itu berciuman di depannya, air matanyapu tak dapat dia bendung, retak sudah topeng senyuman yang terpasang sempurna diwajahnya itu.

Namun tanpa wooyoung  ketahui, dibalik senyum bahagia sang pengantin pria tersebut terdapat kesedihan yang dia sembunyikan karena dia harus melepaskan seseorang yang sangat dia sayangi yang kini tengah memberikan dukungan untuknya. setitik air mata jatuh saat dia mencium mempelai wanita yang saat ini telah resmi menjadi istrinya, semuanya telah terlambat…

 

flascback

terlihat 2 namja yang sedang duduk disebuah pohon besar yang rindang di taman dekat dengan universitas mereka, salah satu dari mereka membuka pembicaraan.

``woo…bagaiman menurutmu tentang tiffany? ?

``dia cantik…``-jawabnya tanpa mengalihkan buku yang dia baca, nickhun yang tak puas dengan jawaban yang diberikan wooyoung, dia kemudian mengambil buku dari tangan wooyoung dan menutupnya hingga wooyoung benar-benar harus menghentikan acara membacanya karena ulah nickhun.

``khun apa yang kau lakukan, cepat kembalikan…`` -pinta wooyoung kepada nickhun untuk segera memberikan bukunya.

``tidak mau, berhentilah membaca buku bodoh ini dan coba dengarkan aku woo…``-wooyoung menghela nafas kemudian dia mulai mendengar apa yang ingin di bicarakan nichkhun.

``baiklah sekarang katakan, apa yang ingin kau bicarakan..``

nichkhun kemudian mengatakan apa yang ingin dia bicarakan dengan wooyoung, wooyoung dengan sabar menunggunya.

``aku…akan menikah dengannya woo, bagaimana menurutmu? ? ``rasanya hati seorang wooyoung diterjang dengan ribuan pisau yang sangat tajam didadanya setelah nichkhun mengatakan kalimat`` menikah`` itu, nichkhun yang ingin tahu pendapat wooyoung  kini kembali bertanya.

``bagaimana woo…? ?`` diam-diam didalam hati nickhun berharap bahwa wooyoung tidak menyetujui hal itu, tapi sedetik kemudian raut wajah yang penuh pengharapan itu kini berubah menjadi kecewa, karena wooyoung memberikan jawaban yang tak diharapkannya.

``benarkah…? ? bagus kalau begitu….``-jawab wooyoung mengalihkan pandangannya ke direksi lain untuk menyembunyikan raut kesedihannya yang terpampang diwajahnya itu dan detik kemudian dia mencoba meraih bukunya yang ada disamping nichkhun, sedangkan nichkhun memilih diam dan mengubur dalam-dalam perasaannya pada namja chubby itu. tapi belum sampai wooyoung meraih buku itu, tiba-tiba nickhun meraih tubuhnya dan kemudian menciumnya dengan agresif untuk terakhir kalinya, nichkhun mengulum bibir mungil itu mencoba menyalurkan perasaannya pada namja chubby itu, sedangkan wooyoung hanya pasrah dan mengikuti permainan bibir dari nichkhun. sahabat yang begitu dia cintai….

 

end flashback

 

 

Penyesalan memang telah dirancang untuk dirasakan terakhir kali, saat dimana kesempatan itu telah terlepas dari diri kita hingga rasa penyesalanpun datang menghampiri dan mengakhiri semunya.

jadi sebelum penyesalan itu datang, maka gunakan kesempatanmu untuk mendapatkan sesuatu yang akan menjadi sumber kebahagiaanmu kelak.

 

 

~~~AND~~~~

 

anyyeong….sorry baru updatenya sekarang karena ada beberapa kesibukan , aku sekarang mencoba  lagi untuk membuat ff dengan sad ending, ku harap kalian semua menyukainya….^^

mohon kritik,saran dan coment dari teman-teman^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aririska #1
Chapter 3: Cerita ini lumayan kejam ... tapi daebak author-ssi ... kata"x bkin q bs ngerasain sakitnya juga #hehe

cba bkin cerita yg amnesia" gt ... tp yg lebih greget ...gmna ya?? #plaak #banyak maunya ^_^

dtunggu fic" selanjutnya .. hwaiting author-ssi
HottestKY #2
Chapter 5: love the chapter 4. <3 update more angst story of KY. i'm use with it. because khun already hurt woobaby in the real life!
vickywahyu #3
Chapter 2: Ciehhh bersatu nie
hwootestjang #4
Chapter 5: Kayak nya.. emang udah sebati deh sad ending sama khunyoung now...
2pm_4ever #5
Chapter 5: Bisa gak seh mereka bersatu tanpa ada " tante2 " yg selalu jadi pihak ketiga????-_-

Masa bodoh dgn keadaan yg ada!!!
Ayolah para author-ssi....!!!

Bikin ky di aff happy life...!!
#fighting
LenkaChakhi
#6
Chapter 5: Ah author jaeball jangan sad ending terus ;-( hiks
adeumi
#7
Chapter 5: yaah author kok sad end lagi ??

author jangan liat kenyataan dong, kan jadi sad end gini T_T
LenkaChakhi
#8
Chapter 3: Kenapah ? Sad end ;-( ;-( hueee e;-(
adeumi
#9
Chapter 3: kok end nya sedih :(
2pm_4ever #10
Chapter 3: Aaahh...sedihnya T_T
Aku tau siapa sang pengkhianat dan siapa yg di khianati...!!!
Mati aja sang pengkhianat itu!!

Tapi thor , mana chap 3 nya???
msh di umpetin ya????
Wae???...
reader kan jg pingin baca?!
Ayo dong update^^