chapter 7 The Answer

Teach Me About Love!

"Apa yang kau lakukan?" Kata Himi setengah terkaget sambil memutar badan.

"Hanya ingin masuk ke sini, kau sendirian? Eunji mana? " tanya Tiffany sambil duduk di salah satu kasur. Sepertinya dia ada maunya.

"Eunji masih di rumah sakit. Mau apa kau ke sini?" Kata Himi ketus. Sudah masuk seenaknya saja, tidak mengetuk pula. Sikap macam apa ini? Sudah menjadi kebiasaan bagi Himi mengumpat dalam hati. 

"Judes amat sih, sunbae menunggu kamu tuh," gumam Tiffany sambil melirik Himi.

"Sunbae, siapa?"

"Kris sunbae.."

Deg! Dada Himi berdegup kencang mendengar nama itu disebut. Seorang yang menyatakan perasaannya pada Himi tadi pagi. Membayangkannya saja sudah sukses memebuat wajah Himi memerah.

"Di..dia mau apa?" Tanya Himi sedikit tergagap.

"Memangnya aku tahu?" Tiffany merebahkan dirinya di kasur sambil menunjuk pintu. Tanda kalau Kris ada di depan asrama cewek. Menunggunya. 'Cih'umpat Himi sambil memakai jaket serta sandalnya, kemudian. Memutar gagang pintu.

 

Di ujung tangga langkah Himi terhenti. Ia tidak tahubapa yang harus dikatakannya pada Kris. Ada perasaan aneh mengganjal di dadanya. Rasanya ragu untuk bertemu lagi dengan Kris. Saat hendak membalikkan badannya, seseorang memanggilnya dari belakang. Seraya berjalan mendekatinya.

"Kyun Himi-a!" Teriak Kris. Himi masih berdiri di tangga sampai Kris berada di depannya. "Aku..apa jawabanmu?" Gumam Kris pelan. Himi tidak berbalik, ia tidak berani menatap namja di belakangnya. Tangannya sedikit bergetar.

"Aku serius dan tidak bermaksud mempermainkan kamu. Aku vinta padamu." Kata Kris pelan. Membuat wajah Himi memrah tomat. Bahkan sampai telinganya ikut memerah.

"Apa aku tidak boleh memikirkan soal itu dulu sunbae..?" Tanya Himi lambat-lambat. Jika dia langsung menolak, rasanya tidak enak menyakiti hati Kris. Tapi rasanya kalau Himi menolaknya. Rasanya ada sesuatu yang memebuatnya menyesal. 

"Jinja?" Kata Kris.  Himi menganggukan kepalanya. Tiba-tiba Kris memeluk Himi dengan lembut dari belakang. Membuat mata Himi membelalakan matanya. Perasaanya tidak karuan. Ia tidak memberontak. Sekuat tenaga menutupi detak jantungnya yang mencapai kecepatan gila-gilaan. Kris masih memeluk Himi sambil mengarahkan mulutnya ke telinga Himi sambil membisikkan sesuatu. 

"Saranghae.."

Himi bisa merasakan tiupan hangat ke telinganya. Mulutnya berbuka. Kris kemudian melepas pelukanya dan berjalan menjauh. Saat jarak antara mereka sudah jauh Himi masih berdiri di ujung tangga. Wajahnya terasa panas. Sangat panas. Jantungnya masih berdebar-debar tak mau berhenti. Mulutnya sedikit ternganga, lututnya terasa lemas. Di tubuhnya masih terasa peluakn lembut namja tadi. Rasanya hangat.

 

"Kau bohong kan!?" Kata Chanyeol sambil melempar bantal dan suksea mengenai kepala Sehun. "Buat apa aku bohong! Tanya saja Baekyun!aduuh..." Rintih Sehun sambil mengusap-usah kepalanya sambil menahan rasa sakit.

"Tapi...masa cewek garang begitu bisa berubah drastis?" Chanyeol berkata sambil berjalan menuju balkon. Menatap gedung-gedung SMA Myeongdeong. Udaranya masih terasa dingin. Bukannya menjawab, Sehun malah balik bertanya "Kenapa kau menanyakan dia? Kau peduli padanya..perhatian..Ah! Omo! Jangan-jangan.." seru Sehun sambil memasang tampang sok misterius.

"A..apa?" 

Sehun melirik Chanyeol dengan ekor matanya, kemudian berkata pelan. "Kau..suka padanya..?" Kata Sehun. Membuat Chanyeol tersentak kaget, pipinya spontan merona. "Tidak..tidak mungkin..aku.." Chanyeol berkata dengan ragu. Seperti berusaha menutupi sesuatu.

"Geojima.." sehun berkata yakin. Sudah pasti Chanyeol menyimpan perasaan pada Himi. Sudah jelas dari kelakuannya yang salah tingkah.  "Itu..tidak mungkin.." kata Chanyeol sambil memperbaiki mimik wajahnya yang semeraut. "Kau jangan menipu perasaanmu sendiri, jawab Park Chanyeol. Iya atau tidak?"

"Sudaah..hentikan!" Seru Chanyeol sambil menjitak kepala Sehun. Tapi Sehun tidak membalas, ia hanya terkikik senang. Baginya mengisengi Chanyeol adalah sesuatu yang memuaskan. Sementara Chanyeol hanya duduk di lantai sambil mengernyitkan kening.

 

'Kyun Himi-a aku pergi dulu ya. Aku akan segera kembali' 

"Apa maksudnya katalk ini?" Kata Himi sambil menscrool layar ponselnya. Dia baru saja menerima katalk dari Eunji yang isinya sulit dipahami.

"Kau tidak mau makan?" Sambar Tiffany yang sedang bercermin sambil menyisir rambut. "Yaaa! Kenapa kau masih di sini!" Bentak Himi sambil menatap sinis .Tiffany hanya menyungging senyum seduktif. "Boleh kan aku pindah ke kamar ini??" Rengek Tiffany sambil memeluk tanyam Himi."Ani! Cepat pergi!" 

"Ayolah..toilet kamar mandiku rusak..bolehkan aku mengungsi di sini??" Rayu Tiffany sambil menatap Himi dengan mata berbinar-binar.

"Kenapa harus di kamarku?" Kata Himi dingin.

"Ayolah..kan kau sendiri disini..lebih baik kutemani yaa?"

sahut Tiffany memelas.

"Hhhh..yasudah..cepat bawa barangmu ke sini. Jangan kebanyakan!" Kata Himi

"Horee..chagi baik deh.."seru Tiffany sambil menggelayut manja di tangan Himi. Tapi di balas dengan jitakan.

Saat Tiffany melangkah keluar kamar untuk mengambil barang yang ada di kamarnya, Himi tersenyum kecil entah rasanya sekarang saatnya ia menemukan pengganti Eunji. Yaitu seorang teman.

 

 

 

Pekarangan sekolah masih sepi. Sekolah belum dimulai. Di gerbang sekolah Himi berdiri sambil bersandar di gerbang masuk. Kelihannya ia sedang menunggu seseorang, entahlah siapa. Sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya Himi melirik pekarangan, tampak seorang namja sedang berlari ke arahnya. "Sedang apa kau disini?" Kata Chanyeol sambil berdiri di depan Himi. Nafasnya sedikit tersengal, tapi Himi hanya menatapnya datar. "Aku mau menjawab pengakuan sunbae" Chanyeol sedikit tersentak, rasanya ingin menghentikan Himi. Rasanya takut akan jawabannya. Setelah lama berdiri di depan Himi, Chanyeol menghela nafas. "Apa jawabanmu?"kata Chanyeol serius. Kau tidak perlu ta.." Himi berhenti berbicara. Seorang namja berjalan santai menuju pintu gerbang, Himi langsung mendorong Chanyeol agar pergi dari hadapannya. Chanyeol segera mengerti situasi ini, langsung bersembunyi di balik pintu gerbang sambil mengintip dari balik celah. "Maaf menunggu" kata namja itu yang tidak lain adalah Kris "Ani, aku baru saja disini" jawab Himi sambil berhenti menggosok tangannya. Rasanya ia tidak berani menatap mata Kris. "Ah, jadi apa jawaban kamu?" Kris berkata sambil menggaruk belakang lehernya. Himj masih setengah menunduk. Ia menarik nafas panjang lalu membuka mulutnya. "Aku..aku mau jadi pacar Sunbae.." kata Himi pelan, mendengar jawaban Himi, Kris langsung tersenyum hangat. Ia lalu mengecup kening Himi lembut dan mengusap kepalanya. Chanyeol hanya diam menatap pemandangan ini. Sakit. Sangat sakit, melihat orang yang disukainya bersama lelaki lain ia lalu berjalan menjauhi mereka sambil menahan rasa sakit yang akan berbekas. Mungkin sulit untuk memperbaiki hati yang patah. Meski sudah diperbaiki, jika melihat bekasnya, pasti akan teringat lagi. Dari ekor matanya, Himi bisa melihat Chanyeol yang berjalan menjauh. Entah kenapa, rasanya ia seperti ditinggalkan. Seseorang yang selalu ada untuknya telah menghilang.
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ikkimikki
romance, sad, exo, comedy

Comments

You must be logged in to comment
persephonehmn #1
Chapter 6: hahaha halo author,ceritanya lucu tapi sayang banyak typo.
semangat ya di lanjutin ceritanya,^o^