Engagement

Engagement

Baekhyun bersenandung kecil seraya berjalan menuju rumahnya,sesekali namja manis itu tersenyum saat ia melupakan beberapa lirik dari lagu yang di senandungkannya dan memasuki pekarangan rumah. 

Namja manis bersurai coklat itu baru saja menutup pintu rumah dan berbalik,hampir berteriak saat manik matanya menangkap sosok bayangan—ada di dalam rumahnya. 

”Kau siapa?kau... kenapa bisa ada di rumahku?" Tanya Baekhyun hampir berteriak pada sosok—pria? Yang berada di dalam rumahnya,mata sipitnya membulat kaget.

Baekhyun hanya diam di tempatnya,menatap penuh tanya pria di hadapannya ini "Apa yang harus ku lakukan?Ayah dan ibu ku juga sedang tidak ada di rumah malam ini.Apa dia penjahat,perampok atau bisa saja seorang pembunuh" Baekhyun bergidik ngeri memikirkan yang terakhir.

Baekhyun menghela nafas panjang menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah,mengabaikan permintaan Kyungsoo yang menyuruhnya untuk tidur saja di rumahnya malam ini,mengingat ini sudah larut malam untuk pulang.Sekarang lihatlah— Baekhyun menyesali keputusannya sendiri,dan harus berhadapan dengan seseorang yang tiba-tiba ada di dalam rumahnya,padahal semua pintu dan jendela terkunci rapat. 



"Kau bisa melihatku?" Tanya pria itu,membuat Baekhyun menaikkan alisnya bingung saat mendengarnya. 

"Apa pria ini gila?" Pikir Baekhyun "Apa?" Lanjut Baekhyun,alisnya semakin bertaut mendengar pertanyaan pria barusan,menatap penuh selidik. 

"Siapa kau sebenarnya,eoh? dan bagaimana bisa kau masuk ke rumahku? Padahal semua jendela dan pintu terkunci rapat? Tanya Baekhyun untuk kesekian kalinya. 

Namun bukannya menjawab pria bertubuh jangkung itu malah berjalan menuju pintu,dan... 

Baekhyun melongo melihat kejadian yang baru saja di lihatnya.Pria manis bersurai coklat itu tidak berkedip sama sekali melihat pria itu langsung menubrukkan tubuhnya ke pintu tanpa membukanya terlebih dahulu. 

"Ja...jadi...kau...HANTU?" Teriak Baekhyun dengan nada tujuh oktaf nya yang melengking,terlihat sangat shock dan ketakutan. 

"Aku...juga tidak tahu apakah aku ini hantu atau bukan? " Ucap si hantu yang tanpa di sadari Baekhyun sudah berada di hadapannya lagi. 

Baekhyun hanya diam tanpa mampu berkata-kata,tubuhnya tidak bergerak sama sekali dengan mulut yang masih menganga tidak percaya telihat—takut mungkin?.  

Pria tinggi—hantu itu menghela nafas dan sepertinya ia mengerti pria manis di hadapannya pasti sangat ketakutan.  

”Sejak kemarin sore,aku bisa melakukan hal-hal seperti tadi,aku mencoba memanggil orang-orang yang ada di sekitarku,tapi tidak ada satupun yang melihat ataupun menyahut panggilanku" 

” —dan sekarang aku benar-benar bahagia akhirnya ada yang bisa melihatku" ucap nya seraya tersenyum lebar. 

Senyum yang menurut Baekhyun manis,pikirnya.

"Tapi...bagaimana kau bisa mati?" Tanya Baekhyun  

Pria tinggi— hantu itu mengangkat ke dua bahunya ”Entahlah ?aku juga tidak tahu kapan aku mati?mati karena apa?”jawabnya.

Baekhyun masih menatap pria tinggi—hantu itu dengan penuh tanya saat suara berat pria itu memperkenalkan dirinya. 

"Oh..iya kenalkan aku Park Dobi" ucapnya seraya mengulurkan tangannya pada Baekhyun. 

Baekhyun menatap tangan yang terulur itu cukup lama "Baekhyun,Byun Baekhyun" Jawab Baekhyun cepat. "Dan sebaiknya kita tidak perlu bersalaman," tolak Baekhyun. 

Pria tinggi—hantu itu tersenyum cerah memperlihatkan deretan giginya yang putih "Oke,arraseo" ucapnya masih dengan senyum yang tidak pernah meninggalkan bibirnya. 

 

-백열-

 

"Jadi kau masih belum ingat kenapa kau bisa mati Dobi-ya?" Tanya Baekhyun pada Dobi pada suatu siang di kamarnya (jangan heran,karena sejak kejadian seminggu yang lalu kini Baekhyun dan Dobi sudah berteman).

Pria tinggi—hantu itu hanya menggelengkan kepalanya "Belum" jawabnya santai terlihat asyik bermain game. 

Baekhyun mendelik kesal,melempar Dobi dengan pillow berbentuk hati padanya (Yah...meskipun itu tidak akan mengenainya) tapi Baekhyun suka melakukannya,mengganggap Dobi bukanlah seorang hantu.
  
"YAA!!" Teriak Baekhyun yang sukses membuat Dobi menoleh ke arahnya meskipun cuma sekilas. 

Tidak kehabisan akal,Baekhyun menyeringai melihat  buku matematika yang sejak tadi di pegangnya.

"Dobi-ya,bisakah kau jelaskan pr matematika ini?" Tanya Baekhyun (dan kali ini sukses mengalihkan perhatiannya) mendengar kata matematika "Dasar maniak matematika" gumam Baekhyun seraya menyodorkan buku pr matematika miliknya. 

"Ah...kemarin terima kasih,karena kau sudah mengajariku fisika,aku dapat nilai bagus," ucap Baekhyun di sela-sela saat Dobi menjelaskan logaritma padanya. 

Chanyeol mendongak dan tersenyum lebar seperti biasanya "Sama-sama" ucapnya "Lagipula aku memang pintar" lanjutnya terkekeh pelan. 

Baekhyun mencibir "Ck!!dasar.Tidak bisa di puji sedikit langsung besar kepala" ucap Baehyun kembali melayangkan pillow hati yang tidak bersalah pada si hantu bernama Park Dobi itu. 

Tapi Baekhyun akui kalau si hantu bernama Park Dobi ini selain orangnya asyik untuk di ajak bicara apa saja,dia juga sangat pintar dalam pelajaran matematika.Dan yang paling di sukai Baekhyun adalah Park Dobi — hantu jangkung itu sangat hebat melakukan beatbox,dia juga hebat bermain gitar,Dobi bahkan dengan senang hati mengiringi Baekhyun bernyanyi dengan gitarnya.Membuat pipi Baekhyun selalu bersemu setiap kali mendengar suara berat Dobi memuji suaranya.  

Baekhyun masih sibuk bertanya ini dan itu pada Chanyeol saat suara ibu nya meneriaki nya dari luar kamar. 

"Byun Baekhyun,kau bicara sama siapa,eoh?Apakah kau bicara dengan Kyungsoo?" Teriak ibu nya dari luar. 

"Ani,eomma.Aku sedang menghafal teks drama buat acara sekolah besok" jawab Baekhyun sedikit berteriak kesal,merengut menatap pintu kamarnya. 

“Jangan ribut,itu appamu lagi pusing”

Baekhyun berdecak “lha,itu eomma sendiri yang dari tadi teriak-teriak,” sahut Baekhyun tidak mau kalah “Ne,eomma arasso!!!!" Lanjut Baekhyun sebelum ia mendengar ibu nya kembali meneriakinya. 
 

 

-백열-

 

Malam ini Baekhyun makan malam bersama ayah dan ibunya seperti biasa (yang pasti tanpa seorang Park Dobi tentunya) karena hantu tinggi dan tampan itu tengah asyik bermain game di kamar Baekhyun.

Baekhyun hanya diam seperti biasa tidak begitu tertarik dengan pembicaraan ayah dan ibu nya.Namun kali ini mau tidak mau Baekhyun menoleh saat mendengar ayahnya menghela nafas dengan sangat berat,terdengar frustasi. 

"Appa bingung dengan masalah kali ini," ucap tuan Byun memulai pembicaraan. 

"Masih tentang pasien itu?" Tanya nyonya Byun,menatap suaminya khawatir. 

Tuan Byun mengangguk "Ne" jawabnya singkat. 

Merasa penasaran Baekhyun pun bertanya "Memangnya itu penyakit gawat ?" 

Ayah Baekhyun menggeleng palan "Bukan gawat,tapi aneh.Pemuda ini sudah di operasi tapi belum sadarkan diri,wajahnya juga tidak terlihat pucat,bahkan dia terlihat seperti orang yang tidur pulas,appa belum pernah menemukan kasus seperti ini di dunia kedokteran”

Baekhyun menaikkan alis bingung "Lalu siapa pemuda ini? Pemuda yang sudah membuat ayahku sang ahli bedah terbaik di Korea sampai pusing seperti ini?" Tanya Baekhyun. 

"Dia putra dari tuan Park" jawab tuan Byun 

"Tuan Park? " Gumam Baekhyun "Teman appa itu?" 

"Ne,benar sakali Baekhyun-ah.Anak tuan Park  ini mengalami kecelakaan,dan kebetulan dia masuk ke rumah sakit di mana appa bekerja,dan appa lah yang menanganinya saat ini" tuan Byun menghela nafas dan berdehem pelan "Dan asal kau tahu saja tuan Park lah yang telah mempertemukan ayah dan ibu mu ini" lanjut tuan Byun sedikit bernostalgia…"Dan juga ada hal yang perlu kau ketahui,kalau kau dan Park Chanyeol itu sudah di jodohkan dari kecil”

Perkataan terakhir ayahnya itu membuat Baekhyun yang tengah minum air putih hampir menyemburkan minumannya.

"Mworago?" Ucap Baekhyun sedikit tersedak dan hanya mendapat anggukan dari sang ayah sebagai jawabannya. 

Seketika itu juga wajah Baekhyun memerah menahan amarahnya,entahlah ia merasa sangat marah,kenapa orang tua nya memutuskan bahwa ia sudah bertunangan.Hell...Apa sekarang masih jaman perjodohan.Tidak,ia tidak bisa menerimanya. 

Baekhyun baru akan membuka mulut untuk protes,namun mengurungkannya karena sang ayah sudah menyelanya duluan.

“Kau tidak boleh menolak,ini sudah ditentukan jauh sebelum kau lahir di dunia ini,” ucap tuan Byun tegas.

Baekhyun memberikan ayahnya tatapan 'serius-aku-tidak-boleh-protes' dan mendapatkan anggukan dari ayahnya seolah mengerti arti dari tatapan Baekhyun. 

Kesal Baekhyun berdiri,nafsu makannya tiba-tiba hilang,menghiraukan panggilan ibu nya saat ia berjalan menaiki tangga dan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras.Hell...Ia bahkan tidak peduli dengan siapa tadi namanya?Ugh!! Mengingat namanya saja Baekhyun tidak sudi.
 

-백열-

 

BRAAKK!! 

Pintu kamar bertuliskan 'Baekhyun Room' bergoyang saat Baekhyun membanting pintu di belakanganya.Nafasnya terlihat naik turun karena menahan amarah.Membuat Dobi yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapan Baekhyun,menatap pemuda yang lebih kecil dengan penuh tanya. 

"Kau kenapa?" Tanyanya 

Baekhyun mendongak menatap Dobi dan Dobi bersumpah baru kali ini melihat Baekhyun semarah itu.Wajahnya memerah dan menatap Dobi tajam. 

Baekhyun mendengus kesal,berjalan ke arah tempat tidur,beberapa umpatan kecil keluar dari mulutnya. 

"Aish!! Apa sekarang masih jaman menjodohkan anaknya" ucap Baekhyun terdengar seperti bicara pada dirinya sendiri.

Dobi yang melihatnya jadi geram sendiri.Pemuda tinggi itu mendekati Baekhyun. 

"BYUN BAEKHYUN,neo waeirea?" Teriak Dobi yang sukses membuat Baekhyun tersentak,mengerjap menatap Dobi sekaligus kaget mendengar suara berat Dobi meneriakkan namanya.  

Setelah Baekhyun sedikit tenang,Chanyeol menunduk menatap Baekhyun yang saat ini tengah menundukkan kepalanya. 

"Oke!! Sekarang tenangkan dirimu dan ceritakan semuanya,eoh" ucap Dobi. 

Baekhyun mengangkat kepala,menatap lama sosok tubuh jangkung seperti bayang-bayang tipis yang ada di hadapannya.Ia menghela nafas pelan "Aku baru tahu kalau aku sudah di jodohkan sejak kecil.Kau tahu?aku bahkan tidak bisa menolak perjodohan itu.Ayahku mengancamku" ucap Baekhyun setengah mendengus kesal "Apa kau pikir sekarang masih jaman perjodohan seperti itu" lanjut Baekhyun berap-api seolah kalian bisa melihat kepulan asap di atas kepalanya karena terlalu kesal. 

"Nugu?" Tanya Dobi yang membuat Baekhyun menatapnya tajam. 

"Nde?" Tanya Baekhyun memutar bola matanya malas.Entahlah kenapa hari ini semua orang terasa menyebalkan di mata Baekhyun.Demi Kyungsoo yang menyukai Jongin apa ia harus menceritakan semuanya pada sosok yang ia sendiri tidak yakin apakah hantu atau bukan ini?.

"Dengan siapa kau di jodohkan?" Tanya Dobi kali ini. 

Menghela nafas Baekhyun akhirnya menjawab "Itu—" Baekhyun menggantung kalimatnya terlihat menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya pertanda ia tengah berpikir "—Seorang pemuda bernama—Park—Chanyeol..." Lanjut Baekhyun ragu.    


"Park,siapa?" Tanya Dobi kali ini terlihat sangat antusias mendengar nama yang baru saja di sebutkan Baekhyun.Ia merasa familiar dengan nama itu "Tolong ceritakan lebih detail padaku" lanjutnya. 

Baekhyun hanya memutar bola matanya malas "Aku tidak mau menceritakannya,kau tahu kalau aku mengingatnya membuatku muak" tolak Baekhyun hendak memalingkan tubuh menuju tempat tidur.Namun Dobi yang notabene hantu (entah apapun namanya) kini sudah berada tepat di hadapan Baekhyun,menatapnya dengan tatapan memohon. 

"Arra,arra" ucap Baekhyun akhirnya.Namja manis bersuarai coklat itu duduk di tepi tempat tidurnya dan mulai bercerita.Namun tiba-tiba sebuah kejadian aneh terjadi di kamar itu. 

Baekhyun menatap horor sosok Dobi yang tiba-tiba semakin menipis,dan detik berikutnya... Pemuda tinggi itu sudah menghilang dari hadapan Baekhyun sebelum pemuda manis bersurai coklat itu menyadari apa yang baru saja terjadi. 

Satu detik...

Dua detik... 

Baekhyun masih belum berkedip sama sekali,sebelum akhirnya ia menyadari bahwa Park Dobi kini benar-benar telah menghilang dari hadapannya. 


Baekhyun memanggil-manggil nama Dobi berkali-kali "Yaa!! Park Dobi..Dobi-ya..Park Dobi-ssi..." Terik Baekhyun namun nihil.Hantu yang sudah menjadi sehabatnya beberapa minggu yang lalu itu kini benar-benar telah menghilang. 

Tanpa sadar Baekhyun jatuh terduduk di lantai "Apa dia sudah waktunya menghadap Tuhan? Apa sudah waktunya dia kembali ke alamnya?" Gumam Baekhyun lirih.Pemuda bersurai coklat itu menunduk dalam dan menangis pelan.Bahunya terlihat bergetar kecil dengan tangan yang menutup mulutnya.Tidak ada lagi hantu tampan dengan senyum yang selalu cerah itu,dan sekarang ia tidak mempunyai teman sebaik Park Dobi.  

"Semoga kau tenang di alam sana Dobi-ya" Do'a Baekhyun dalam hati. 

 

-백열-

 

 

Setelah dua minggu bersama Dobi yang penuh humor,maniak game dan juga sangat pintar matematika—sekarang hari-hari Baekhyun terasa seperti kuburan,sangat sepi dan gersang (oke yang terakhir itu terdengar sedikit berlebihan) tapi memang itu yang saat ini di rasakan Baekhyun. 


Masih segar di ingatan Baekhyun saat Dobi menggerak-gerakkan pohon maple di depan rumah tuan Kim.Membuat orang tua yang sudah berumur itu harus rela menebang pohon kesayangannya karena takut pohon itu di jadikan tempat tinggal hantu (Yang pada dasarnya memang ada hantu di atas pohon itu) setidaknya hari itu.Melihat itu Baekhyun yang berada tidak jauh dari sana hanya tertawa hingga perutnya sakit dan matanya berair karena terlalu banyak tertawa. 

Baekhyun juga masih ingat ketika ia dan Dobi pergi ke taman hiburan.Membuatnya di tatap aneh oleh orang-orang yang berada disana.Aneh melihatnya tertawa dan jingkrak-jingkrak sendirian saat memenangkan sebuah permainan.  

Baekhyun menghela nafas "Kenapa kau harus pergi secepat itu Dobi-ya.Kenapa Tuhan memanggilnya begitu cepat.Bukankah Dobi itu orangnya sangat baik,well...meskipun ia juga jahil" gumam Baekhyun "Orang baik selalu dipanggil lebih cepat" lanjutnya seraya berdiri dari balkon kamar. 
 

-백열-

 

Malam ini Baekhyun di paksa ayahnya untuk menghadiri pesta yang diadakan Tuan Park.Pesta ini diadakan juga sekalian untuk mengenalkan Baekhyun dengan Park Chanyeol,anak Tuan Park yang baru saja sembuh dari koma yang di alaminya


Baekhyun benar-benar tidak mau menghadiri pesta itu,lebih baik dia tinggal di rumah dari pada ikut pergi,tapi eomma dan appa nya terus membujuknya,sampai mengancam segala lagi.Dalam hati Baekhyun ia juga tidak beminat melihat tampang nya si Park Chanyeol itu,setampan apa pun dia Baekhyun tidak akan bergeming,bahkan Baekhyun sudah menetapkan hati kalau dia sama sekali tidak setuju dengan pertunangan ini.Diam-diam berencana mengatakan itu secara langsung pada tuan Park.


”Jangan cemberut begitu dong tuan putri yang cantik,malam ini kau sangat cantik apalagi kalau tersenyum”Ucap ayahnya membujuk Baekhyun.

Dan Baekhyun hanya mengerang kesal menanggapi ucapan ayahnya itu "Aku ini pria,dan aku tampan" ucap Baekhyun mendengus.Bagaimana ia bisa tersenyum sedangkan ia sama sekali tidak tertarik pergi ke pesta itu.

”Jangan buat malu ayah dan ibumu Byun Baekhyun,Tuan Park adalah orang yang paling kami hormati”ucap ibu Baekhyun seraya tersenyum menatap putra semata wayangnya yang tampak tampan dengan t-shirt polos di padukan dengan jaket berwarna senada dan celana putih ketat .Anaknya itu tampak semakin manis dengan eyeliner yang membingkai mata sipit putranya itu dan tidak lupa sepasang sepatu boot berwarna hitam yang membuat penampilannya semakin sempurna malam itu.


Meski tidak rela Baekhyun akhirnya mengangguk setuju dan langsung mendapatkan kecupan manis di ke dua pipinya oleh sang ibu.Baekhyun tersenyum evil,senyum yang tidak sempat di lihat ibu nya saat wanita itu melepaskan pelukannya. 

"Aku akan membuat mereka membenciku" gumam Baekhyun dalam hati terkekeh pelan dengan rencana yang ada di dalam kepalanya selama dalam perjalanan.


”Pertama-tama aku akan membuat baju Park Chanyeol itu basah kuyub dengan aneka macam makanan,lalu aku akan membuat minumannya menjadi aneka macam rasa,karena akan ku tambah kan garam,mecin,merica,dah..aahhh nanti saja aku pikirkan lagi” pikir Baekhyun seraya menyeringai. 

.

.
 

Setelah 45 menit perjalanan,keluarga Byun tiba di sebuah mansion dengan gerbang menjulang dan halaman yang sangat luas.Yang di akui Baekhyun sangat indah.Pesta itu di adakan di taman luas itu. 

Byun Baekhyun hanya menatap kagum sambil sesekali mulutnya mengucapkan kata 'wow' berkali-kali.Seumur hidupnya ia tidak pernah menghadiri pesta mewah seperti ini.Bibirnya tersungging melihat berbagai makanan yang tersedia di sana.Setidaknya ia akan merencakan rencananya dengan mudah kali ini.pikirnya. 

Baekhyun bahkan tidak menyadari kalau saat ini ia sudah berada tepat di hadapan—tuan Park?  

Namun,apa yang terjadi beberapa detik berikutnya adalah Baekhyun sama sekali tidak bisa bergerak,otaknya menjadi buntu (Damn!kemana ide-ide tadi?) Bibirnya menjadi kelu,ia bahkan tidak bisa membuka mulutnya saat melihat sosok pemuda tinggi dengan t-shirt putih V-neck,jaketnya berwarna senada dengan jaket yang di kenakan Baekhyun,membuat mereka—err...tampak serasi malam itu.  

Baekhyun masih tidak bisa bergerak saat Tuan Park memperkenalkan putranya pada Baekhyun.

"Jadi...pria yang menjadi tunangannya adalah Park Dobi?" Pikir Baekhyun,dahinya terlihat berkerut samar. 

  
Baekhyun masih diam,sama sekali tidak bersuara.Pemuda manis bersurai coklat itu hanya menatap Chanyeol lama.Ia bahkan tidak sadar saat ke dua orang tua mereka kini sudah pergi,meninggalkannya hanya berdua dengan pemuda—yang sangat di rindukannya itu di sebuah jembatan kecil yang berada di salah satu sudut taman.  

"Uh..huh...Annyeong" sapa pemuda yang lebih tinggi itu canggung. 

Baekhyun tidak membalas sapaan itu namun langsung menghambur ke pelukan pemuda yang lebih tinggi darinya itu.Pemuda bersurai coklat itu memeluk erat pemuda yang ada di hadapannya.Sesekali menggumamkan kata 'Syukurlah,kau baik-baik saja'. 

Pemuda yang lebih tinggi bernama Park Chanyeol itu hanya tersenyum seraya mengelus lembut surai hitam Baekhyun.  


Namun setelah beberapa saat,Baekhyun mulai menyadari sesuatu.Wajahnya yang ia benamkan pada dada pemuda yang lebih tinggi terlihat berkerut dengan alis yang naik "Tidak mungkin dia ini Dobi kan?Park Dobi? Oke marganya memang sama" gumam Baekhyun dalam hati. 

Sebuah kenyataan langsung menamparnya keras "Bukankah Dobi sudah mati—pemuda ini masih hidup—Appa juga bilang namanya adalah Park Chanyeol" gumam Baekhyun lagi dan kali ini pemuda manis itu melepaskan pelukannya setelah menyadari apa yang baru saja terjadi.

”Cheosonghamnida,aku tidak sengaja..anda mirip sekali dengan teman baikku,sesaat tadi aku mengira temanku hidup kembali dan hadir di hadapanku,aku meminta maaf atas kelancanganku" ucap Baekhyun seraya membungkukkan badannya beberapa kali.Diam-diam pemuda manis itu menyesali kecerobahnnya dengan mengumpat kecil. 


Pemuda tinggi—Yang demi Tuhan sangat mirip Dobi itu hanya tersenyum dan mengangguk paham.

”Apa tamanmu itu bernama Park Dobi?”tanyanya seraya menaruh salah satu tangannya ke dalam saku jeans.

"Ne,majayo" jawab Baekhyun refleks "Eh...bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Baekhyun heran. 

Pemuda bermarga Park itu kembali tersenyum ”karena aku adalah dia”jawabnya seraya menaikkan bahu. 


Baekhyun membelalak kaget "Mwo?Bagaimana mungkin? Bukankah kata ayahku namamu Park Chanyeol.Lagipula temanku itu sudah meninggal" ucap Baekhyun tidak mengerti kenapa pemuda tinggi ini menyebut dirinya adalah 'Park Dobi'.

Pemuda yang lebih tinggi menghela nafas”Namaku sebenarnya adalah Park Chanyeol,dan aku lebih sering di panggil Dobi oleh keluarga dan teman-tamanku karena menurut mereka telinga ku sangat mirip dengan peri keluarga Malfoy di film Harry potter" Ucapnya tertawa. 

"Waktu itu aku mengalami kecelakaan mobil karena mabuk,setelah mengetahui bahwa aku sudah di jodohkan sewaktu masih kecil,padahal saat itu aku sedang berpacaran dengan salah satu teman kuliahku,aku benar-benar shock karena ayahku memaksaku dan tidak akan mengakui ku sebagai anaknya kalau aku menolak”lanjut Chanyeol seraya menghela nafas dan menengadah menatap langit malam itu. 

Sebuah senyum sedih terukir di wajah pemuda yang lebih kecil saat mendengar cerita Chanyeol.Baekhyun sadar bukan ia yang akan membatalkan pertunangan ini,tapi...Chanyeol lah yang melakukannya. Sekarang jangan salahkan Baekhyun jika saat ini ia merasa sedih sekali apabila pertunangan ini akan di batalkan. 


Baekhyun hanya menatap sedih Chanyeol yang kini kembali melanjutkan ceritanya. 

”Aku ingat kecelakaan itu membuat mobilku terbalik dan selanjutnya aku tidak ingat apa-apa lagi,aku di bawa ke rumah sakit ayahmu,lalu aku tidak sadarkan diri,dan rupanya aku mengalami goncangan yang begitu berat,sehingga aku tidak mau siuman walaupun aku sudah di operasi”Chanyeol terdiam sejenak dan menyesap minumannya. 


Chanyeol menoleh menatap Baekhyun ”Tapi aku tidak menyesal walau harus tidak sadarkan diri dan sempat merasakan menjadi hantu,karena aku bisa bertemu dan berteman denganmu.Seandainya waktu itu kita tidak saling mengenal,mungkinkah kita bisa ngobrol seakrab ini?mungkin sekarang kita sedang memandang sinis satu sama lain”Ucap Chanyeol terkekeh pelan.

”Dan...ketika aku mendengar keluhanmu tentang tunanganmu itu,aku baru ingat dengan semua kejadian yang menimpaku,aku juga sedang melarikan diri dari kenyataan kalau aku akan di tunangkan dengan seseorang yang tidak ku kenal” lanjut Chanyeol. 


Baekhyun tersenyum lembut dan mengulurkan tangannya pada Chanyeol "Chukhae Chanyeol-ssi,semoga kau bahagia,dan maaf atas ketidaknyaman akibat pertunangan kita" ucap Baekhyun seraya menjabat tangan Chanyeol. 

Chanyeol mengernyit,menatap tangan mungil Baekhyun dalam telapak tangannya ”Apa maksudmu?”tanyanya heran,tidak mengerti kenapa pemuda yang lebih kecil darinya itu memberinya selamat. 

Baekhyun mengangkat bahu seraya melepaskan tangannya pada Chanyeol "Well..Bukankah tadi kau mengatakan bahwa kau menolak pertunangan ini,dan...Bukankah kau sudah memiliki kekasih saat ini.Jadi...Aku,eum—" Baekhyun menghentikan kalimatnya,menghela nafas dan berusaha tersenyum sewajar mungkin "Aku hanya ingin kau bahagia dan...kita batalkan pertunangan ini" ucap Baekhyun mantap,meski suaranya bergetar saat mengucapkannya.  

Chanyeol melebarkan matanya kaget "Mworago?yaa!! Byun Baekhyun.Kenapa kau bisa seenaknya memutuskan ini,eoh?" Ucap Chanyeol kesal. 

Pemuda yang lebih tinggi itu mengerang seraya mengacak rambut hitamnya yang sudah mulai panjang itu frustasi "Itu dulu,kau tahu —Sebelum aku bertemu dan mengenalmu.Dan lagipula aku tidak mungkin kembali pada kekasihku karena aku yakin dia juga sudah punya kekasih saat ini" 

Baekhyun hanya mengerjap mendengarkan ucapan Chanyeol.Pemuda manis bersurai coklat itu membuka mulutnya namun tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. 

Baekhyun terkesiap saat Chanyeol tiba-tiba mencengkarm pergelangan tangannya dengan sangat erat.

"Ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padamu malam ini" ucap Chanyeol tegas menatap ke dalam mata hitam Baekhyun. 


"Aku..." Chanyeol menghela nafas "Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyanyangimu Byun Baekhyun,dan aku ingin pertunangan ini terus di lanjutkan.Kheunde...kalau kau memang ingin pertunangan ini di batalkan,aku akan mengikutimu.Lagi pula pemuda manis dan can—" 

"Tampan" ralat Baekhyun cepat.

"Ne,tampan sekaligus cantik sepertimu mana mau sama pemuda jelek seperti ku" Ucap Chanyeol tersenyum sedih dan membalik tubuhnya membelakangi Baekhyun.Pemuda itu terdengar menghela nafas berat. 


Senyum Baekhyun mengembang di wajahnya.Ia senang karena ternyata bukan hanya ia yang menyukai Chanyeol tapi Chanyeol juga menyukainya. 

"Tapi...nyatanya aku mau melanjutkan pertunangan ini" Ucap Baekhyun sedikit menunduk karena malu. 

Dan Park Chanyeol,pemuda tinggi itu langsung membalik tubuhnya,menatap Baekhyun dengan wajah berbinar bahagia.

”Jeongmal-yo?”teriak Chanyeol bahagia,wajahnya tidak meninggalkan senyum khas yang membingkai wajahnya,senyum yang selama ini sangat di sukai Baekhyun. 

Baekhyun mengangguk ”Ne,sebenarnya aku juga sudah lama sayang padamu" Baekhyun berjingkit dan mendekatkan bibirnya di telinga Chanyeol "Saranghae Park Chanyeol". 

Tanpa menunggu lagi Chanyeol membawa Baekhyun dalam pelukannya.Pemuda bermarga Park itu menundukkan kepalanya dan mempertemukan bibirnya dengan bibir lembut Baekhyun,menyapu tiap inci bibir Baekhyun yang sumpah demi apapun sangat manis di lidah Chanyeol.

Ciuman manis yang cukup singkat itu membuat pipi tunanganya bersemu.Chanyeol tersenyum seraya mengelus pipi chubby Baekhyun dengan ibu jarinya,kembali mendaratkan ciuman di bibir merah Baekhyun "Nado saranghae Byun Baekhyun" ucap Chanyeol di sela ciuman mereka.


-END- 


Aneh yak -_- 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chanbaek210799 #1
Chapter 1: Annyeong reader baruu. Bangapta authornim ^-^ huehehehe aku sukaa FF ini. Maniiis gitu. Wkwkw. Aku tadi sempet mikir kalo si DobiYeol beneran mati terus Baekhyun ditinggal sendiri. Huuft untungnya enggak. Jadinya Chanbaek bisa bersama. Yeaaaah