Chapter 2

One Litre Of Tears WooGyu Version

“Bagaimana lukanya, Gyu?”

“Jauh lebih baik, Yeol-ah. Gomaweo.”

“Syukurlah. Sini ku bantu, kita harus segera kembali ke kelas. Nanti Jang Seonsaengnim mencari kita.

 “Ne, Yeol-ah.”

 

Aku dan Sungyeol kembali ke kelas. Aku berjalan sedikit terseok-seok, akibat rasa sakit di bagian lututku yang mengalami luka lecet serius. Beruntung aku satu kelas dengan Sungyeol, kalau tidak bagaimana mungkin aku bisa melewati hari pertama dengan selamat. Sungyeol-ah, sekali lagi terimakasih.

 

Sepanjang koridor Sungyeol terus menuntunku berjalan pelan-pelan. Ketika Sungyeol membukakan pintu, lagi-lagi aku mendapatkan tatapan menusuk dari anak itu, sebenarnya anak itu kenapa  sih? Selalu menatapku tajam seperti itu? Apa kau merasa bersalah karena membuat lututku lecet-lecet? Kalau kau merasa bersalah, sebaiknya cepat meminta maaf padaku dan berhenti menatapku seperti itu, ck! Benar-benar pria aneh. Huh! Horor sekali.

 

Satu bulan kemudian..

Aku sudah satu bulan menjadi salah satu murid di Woollim High School, meskipun saat hari pertama masuk sekolah aku sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari salah satu teman kelasku, tapi aku selalu berusaha tidak ambil pusing. Meskipun ibu ku sempat marah-marah dan menuntut akan melaporkan ini kepada pihak sekolah, tapi aku melarangnya. Ibuku itu sedikit berlebihan, ya? Hari itu setelah hari pertama pulang sekolah, ibuku terlihat sangat panik ketika mendapati lututku di balut perban. Ibuku memang selalu seperti itu, selalu khawatit pada anak-anaknya barang seciul pun. Jika kembali mengingat kejadian itu lagu, aku ingin tertawa melihat expresi ibuku yang berlebihan itu.  

            “Sunggyu-ya...”

            “Oh, Leejon-ah.”

“Gyu, kau di panggil Park Seonsaengnim di ruang latihan Koor.”

Jinjja? Baiklah aku segera kesana, terimakasih Leejoon-ah.”

 

Salah satu peraturan di SMA Woollim High School adalah, semua murid di wajibkan untuk mengikuti beberapa kegiatan extrakulikuler. Karena penilaian raport salah satunya di ambil dari kegiatan diluar sekolah seperti beberapa extrakulikuler yang terdapat di SMA Woollim High School. Misalnya saja, club basket, club football, kelompk paduan suara, kelompok pembuat origami dan lainnya. Aku sendiri mengambil dua extrakulikuler, basket dan kelompok paduan suara. Dari kecil aku suka sekali bermain basket bersama ayahku, dan aku juga ingin sekali menjadi atlet basket profesional. Aku ini wanita, tapi kadang-kadang aku terlihat seperti anak lelaki haha.

 

Aku segera menuju ruang latihan Koor, Park Seosaengnim sudah menungguku bersama anak-anak Koor lainnya. Ini adalah hari pertama kami akan berlatih olah vocal untuk mengikuti perlombaan paduan suara tingkat nasional antar SMA Se-Korea Selatan yang akan berlangsung bulan di depan, kebetulan sekali untuk tahun ini Woollim High School menjadi tuan rumahnya. Tentu saja ini menjadi suatu kebanggan tersendiri untukku karena aku di berikan kepercayaan oleh Park Seonsaengnim untuk menjadi ketua kelompok paduan suara mewakili Woollim High School. Aku ini hebat, ‘kan?

 

Annyeonghaseyo, Park Seonsaegnim! Maaf aku sedikit terlambat.”

Gwaenchanayo. Hanya terlambat sedikit saja.”

Aku membungkuk hormat pada Park Seonsaengnim. Beliau adalah pembina kelompok paduan suara di Woollim High School. Entah apakah mataku bermasalah atau tidak, ketika aku melihat deretan teman-teman kelompok paduan suara, di barisan anak-anak pria, kenapa aku menemukan lelaki itu lagi? Woohyun, Nam Woohyun! kenapa kita selalu bertemu di setiap extrakulikuler? Sekilas dia menatapku, tapi tatapannya sedikit berbeda tak setajam saat pertama kali kita bertemu dulu.

 

“Baiklah. Anak-anak, karena ketua kelompok paduan suara, Kim Sunggyu sudah datang, maka latihan paduan suara kali ini akan segera kita mulai. Bapak harap, kalian berhasil menjuarai perlombaan ini, sebagai tradisi di tahun-tahun sebelumnya bahwa sekolah kita selalu menjadi juara pertama lomba paduan suara tingkat nasional. Bapak harap kalian selalu kompak setiap latihan, patuhi perintah ketua Kim Sunggyu, apakah kalian paham?”

 

Ne, Park Seonsaengnim!”

 

Aku mulai mengambil posisi dimana aku harus berdiri. Akan tetapi aku sedikit merasa risi karena Woohyun sepertinya terus menatapku. Apa ada yang salah denganku? Tapi..kurasa penampilanku baik-baik saja? Aneh sekali.

 

“Ehm ehm..”

Sedikit berdehem, aku mengambil jeda sebelum akhirnya benar-benar memulai latihan paduan suara ini.

“Teman-teman, saya harap kerja samanya dari kalian. Semoga kita berhasil! Hwaiting!

 

Hana, Dul, Set..,

Aku mulai mengangkat kedua tanganku, anak-anak paduan suara pun mulai mengeluarkan suara indahnya. Tanganku bergerak lincah menjadi pemandu nada bagi mereka semua. Aku benar-benar menikmati kegiatan ini. Suara mereka sangat indah. Sesekali aku memejamkan mata sambil menikmati nyanyian ini. rasanya entah mengapa hati ini menjadi damai.

 

Nagareru kisetsu no mannaka de

Futo hi no nagasa wo kanji masu

Sewashiku sugiru hibi no naka ni

Watashi to anata de yume wo egaku

 

San gatsu no kaze ni omoi nosete

Sakura no tsubomi waharu he to tsuduki masu

 

Afuredasu hikari no tsubu ga

Sukoshizutsu asa wo atatme masu

Ookinaakubi wo a ato ni

Sukoshi tereteru anata no yoko de

 

Aratana sekai no iriguchi ni tachi

Kiduita koto wa hotori ja naitte kodo

 

*hitomiwa tojireba anata ga

Mabuta no ura ni iru koto de

Dore hodo tsuyoku nareta deshou

Anata ni toote watashi wa mo sou de aritai..

(Salah satu OST One Litre Of Tears Koor ver – March 9th)

 

Akhirnya latihan hari ini selesai. Aku pun turun dari podium, namun tiba-tiba Park Seonsaengnim datang menghampiriku sambil tepuk tangan, aku sedikit bingung. Ada apa dengan guruku ini?

 

Waeyo, Park Seonsaengnim?”

“Bagus Sunggyu-ya! Kau melakukannya dengan baik. Kita pasti juara!”

 

Aku hanya tersenyum senang dan mengacungkan dua jempol pada guruku itu. Aku segera permisi pada guru Park karena setelah ini aku harus menuju lapangan basket, seniorku pasti sudah menunggu. Aku segera kembali ke kelas dan buru-buru merapihkan beberapa barang-barangku yang berserakan di atas meja lalu kembali ke lapangan basket. Ah.., hari ini benar-benar melelahkan sekali. Aku terlalu focus memasukan buku-buku ini ke dalam tasku, sampai-sampai aku tak menyadari bahwa Woohyun sekarang sudah berdiri di sampingku. Aku sangat terkejut, jantungku rasanya mau lepas.eh? sejak kapan dia ada di sini?

 

“Oh! Woohyun?”

Aku sedikit tak percaya, orang yang sekarang berdiri di depanku dia adalah Woohyun, pria aneh yang sudah membuat luka di lututku saat hari pertama masuk sekolah dulu.

 

“Lututmu baik-baik saja?”

“Eh?”

“Aku tanya padamu, apakah sekarang lututmu baik-baik saja?”

“Ah..ehm..Baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir Woohyun-ah.”

“Syukurlah. Sekali lagi aku minta maaf. Aku merasa bersalah karena dulu sudah menabrakmu, meski aku sama sekali tak berniat melukai kakimu.”

 

Astaga! Apa yang kau lakukan? Aku yakin aku tidak salah lihat, Woohyun sedikit membungkuk padaku. Hei..! Ada apa dengan anak ini? A-apa yang harus aku lakukan?

 

“Woo-Woohyun-ah.. sebenarmya, aku tak perna marah ataupun benci padamu. Kau seharusnya tidak melakukan itu. Aku jadi tidak enak. Aku harus segera pergi ke lapangan basket. Kapten Kim Myungsoo pasti sudah menungguku. Annyeong Woohyun-ah..”

 

Aku segera pergi meninggalkan Woohyun yang masih mematung di tempatnya. Ya Tuhan? Jantungku, ada yang aneh dengan jantungku, kenapa berdetak lebih kencang dari biasanya, kenapa? Kenapa? Kenapa aku menjadi gugup seperti ini? pasti Woohyun mengira aku ini seperti orang bodoh.

 

Karena terburu-buru, aku yang ceroboh ini, kepalaku tak sengaja membentur pintu kelas. Ah, sakit. Pasti Woohyun melihatku, ini memalukan sekali.

 

 

 

 

*A/N: please keep comment, mind to review? Dan subcribers juga ya? Biar saya semangat melanjutkannya. thanks

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
jieunkim
harap comment dan subscribers-nya ya readers-nim!

Comments

You must be logged in to comment
steffytangkeallo #1
Chapter 3: Lanjut please , udah 2 kali koment , penasrannnnnnn
steffytangkeallo #2
Ini kapan lanjut ???udah penasaran banget
Alvin_19 #3
Chapter 3: prnasaran,, kpn lanjutannya??
cassie_greg #4
Chapter 3: CONTINUE PLEASEEE !!!!! ><
LittleArmy #5
Chapter 3: YAH! my HamsterGyu *cries* you did good with this ff... hwaitig!
Coffeemilk1013 #6
Chapter 3: Fighting ☺☺☺
PrincessGyu
#7
Chapter 2: waaaah update moree authorniim!!
drama nya ga di tonton dari awal hhe
penasaraan >_<
kay_yayah #8
Chapter 2: Bagus...apakah perlu eonni menonton drama japan ini untuk lebih feel @ hanya perlu baca fanfic saja?
Eonni tunggu chapter selanjut.a ya...

Keep writing and hwaiting,jieun^^
P_frog10 #9
Chapter 1: hahahaha nice... keep it up! :D