“Sulli-ah!!” Luhan segera bangun mendapatkan Sulli yang terbaring tidak sedarkan diri . …… juga turut terkejut akan kesilapannya lalu segera meninggalkan kawasan tersebut .

“Sulliiiii…..please wake up dear . please…..” Luhan tidak sedar yang dia sedang mengalirkan air mata . Telefon bimbitnya dicapa lalu membuat panggiln dengan segera . sebelah tangannya tidak dialihkan dari kepala Sulli untuk menghentikandarah terus mengalir .

“Ahjusshi! Cepat datang kat tempat kerja saya . Ada kecemasan ni! Cepat sikit!” Panggilan segara dihentikan . Luhan menjadi panic melihat Sulli yang tidak sedarkan diri . Jantungnya berdegup kencang . Perlahan-lahan Sulli membuka matanya .

“Kenapa kau menangis? Tak malu ke …” perlahan suara Sulli menyioal Luhan . Luhan tidak mengendahkan soalan Sulli . Dia segera mengangkat Sulli apabial keretanya pemandunya sudah tiba di situ .

HOSPITAL

Luhan meluru ke arah doctor yang baru keluar dari bilik Sulli.

“Ayah! Sulli macam mana ? Dia ok tak . cakaplah , ayah!” Luhan mengoncang-goncang badan ayahnya .

“Luhan sabar kejap . Biar ayah cakap dulu .” Doktor tersebut melangkah masauk ke biliknya diekori Luhan . Doktor tersebut membuka sebuah fail dan menhulurkannya kepada Luhan lalu duduk di kerusi untuk memberi penerangan pada Luhan yang sedang membuka fail tersebut .

“Keadaan dia stabil . Cuma ingatan dia akan hilang sementara .” Luhan terlepas fail di tangannya saat ayahnya menghabiskan penerang