Misi Code 02 : Kepala Ke Amanan

Sword Of Justice

Pemerintah mengirimkan sejumblah intelijen dan kepolisian, mereka mulai melakukan rajia di Zone 11 dan 15. itu di mana tempat orang orang yang tidak berharga bagi mereka sedang berkumpul. mobil mobil militer menghiyasi jalan jalan besar. ternyata kepala ke Amanan negara memimpin langsung untuk mencari pembunuhan seorang penguasaha.

Elis duduk di atas pohon yang berada di atas bukit yang dimana dapat melihat semua kota dari sisi manapun, semua telah hancur dan hanya sebuah sisa sisa, kecuali di wilayah barat disana lah tempat berkumpul para kaum elit yang menikmati ke kayaan dari penderitaan rakyat.

"Rumah pohon ini akhirnya sudah siap di gunakan juga, bagai mana ke adaan anak nakal itu ya ?" Elis sambil menghidupkan alat elektronik yang berada di rumah pohon yang ia buat

sementara itu kepala ke amanan terus saja mengatur semua bawahanya, dengan perlatan lengkap, Hiroto terus mengintai dari jarak dekat akan aktivitas mereka semua, Hiroto duduk di sebuah gang kecil sambil mengamati ke adaan musuh, kemudian datang seorang perempuan menghampiri Hiroto dan ia duduk di samping Hiroto.

"kamu sword kan" tanya wanita tersebut

"ya aku sword kenapa ?" jawab Hiroto singkat

"kamu tidak takut jika aku seorang agen pemerintah ?" tanya wanita tersebut tersenyum

"jika kau agen pemerintah kau pasti sudah membunuh ku" jawab Hiroto santai

"sayangnya aku memang agen pemerintah" Wanita tersebut menunjukan emblem yang mendandakan dia agen pemerintah

"apa kau mau mati sekarang ? atau kita berbincang bincang dulu?" tanya Hiroto

"mungkin berbincang bincang dulu karena aku penasaran dengan mu, perkenalkan nama ku Vanny" Vanny tersenyum

"aku Hiroto" jawab hiroto singkat

mereka berdua pun pindah duduk, Vanny menodongkan pistolnya yang tersembunyi di antara syall miliknya dan mengajak Hiroto menjauh dari tempat tersebut

"Hei Vanny kau tau tindakan mereka itu salah ?" tanya Hiroto sambil jalan

"ya aku tau mereka sangat salah" jawab Vanny

"apa kau tidak akan mengeksekusi mereka ??" tanya Hiroto

"tidak akan, karena itu salah" Jawab vanny

"kenapa kamu bersikeras tidak akan membunuh orang itu?" tanya Hiroto

"Karena itu tindakan terlarang" Vanny duduk di samping Hiroto

" itu sungguh naif" Vanny sekali lagi menegaskan terhadap Hiroto

Vanny menyarungkan pistolnya

"jadi itu tindakan terlarang bagi mu?" Hiroto mulai santai

"karena bagiku pembunuhan tetap tindakan yang terlarang"

" jika itu hukum dengan kejahatanya bisa saja tidak ada larangan untuk membunuhnya benarkan vanny ?"

"Hiroto, tetap saja itu tindakan terlarang"

"kenapa kau terus patuh terhadap hukum ? bahwa membunuh tindakan terlarang, padahal terang terang banyak kasus dimana hukum tidak dapat mengadili kriminal dan melindungi masyarakat" Hiroto dengan nada serius

"ya, hukum memang tidak melindungi masyarakat, tapi masyarakat lah yang melindungi hukum, karena banyak orang orang yang membenci kejahatan dan mencari jalan hidup yang benar, kumpulan perasaan orang orang itulah yang di sebut hukum, jadi hall itu bukanlah penentu ataupun systemnya" Vanny menjelaskan sambil melihat ke arah langit malam

"jadi ??"

" itu adalah kumpulan dari perasaan yang rapuh dan tak tergantikan yang di miliki oleh setiap orang di bandingkan dengan amarah dan kebencian. Perasaan itu lebih mudah dihancurkan, oleh sebab itu orang orang selalu berdoa untuk dunia yang lebih baik, agar doa doa tersebut terus bermakna, kita harus berusaha lebih baik mungkin melindunginya hingga akhir, maka kita tidak akan menyerah begitu saja"

"bagai mana jika suatu saat orang orang merasakan seperti itu, maka undang undang tidak akan di perlukan lagi, dan tidak ada lagi kriminal dan kepolisian, tapi takdir dari prilaku krimnal seperti itu harus di bunuh oleh orang yang berada di luar hukum" Hiroto mengambil pistolnya

"maka Sword Of Justice di butuhkan" jawab Vanny singkat

"kalo begitu biarkan aku pergi" Hiroto berpamitan

Di atas gedung yang tinggi Hiroto pun mulai membuka tas yang ia bawa, disana terdapat potongan potongan senapan, Hiroto mulai merakitnya, hujan gerimispun turun, Hiroto menggunakan penutup kepalanya, udara kini sangat dingin, jam sudah menunjukan jam 11 malam, Kepala ke amanan mulai masuk ke dalam gedung, Teleskop pembidik senapan milik Hiroto terus mengintai kepala ke amanan. Tidak lama wanita yang barusan ia kenali terlihat di ruangan ke pala ke amanan tersebut, mereka berbincang bincang, Hiroto berusaha untuk tenang, dan tidak lama terjadi ke ributan kepala kemanan tersebut menampar Vanny, tiba tiba Vanny menembak kepala ke amanan tersebut, Hiroto terkejut, Vanny tersenyum kepadanya, saat Vanny hendak mengacungkan pistol ke kepalanya sendiri Hiroto membidik pistol Vanny dan menembakan timah panas miliknya dari senapan yang ia gunakan. Keributan pun terjadi Hiroto pun bergegas meninggalkan Lokasinya menuju sepeda motor yang ia sembunyikan.

Vanny pun memimpin pasukan ke amanan untuk mengejar Hiroto.

"terimakasih Hiroto" Kata kata Vanny dalam hati

Vanny memberikan perintah yang membingungkan terhadap semua pasukan yang ada, Hiroto di atas motornya pun tersenyum, bahwa ia barusan saja bertemu dengan perempuan yang aneh. dan berharap Sword Of Justice lah yang akan merubah semua ini.

 

bersambung...............

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet