Chapter 2

Trust

Keesokan harinya...

 

Suasana Seungri High School pada hari Sabtu memang agak berbeda dari hari-hari biasanya. Di Seungri High School hari Sabtu, hanya digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Semua murid bebas datang jam berapa saja sesuai dengan jadwal ekskul mereka masing-masing. Sama halnya dengan Amber. Ia memutuskan datang pukul 9 hari ini. Dengan dandanan ala Amber, celana pendek selutut, kaus oblong kebesaran warna hitam bertuliskan 'Follow the Llama' serta sneakers, ia menuju ruang teater di sebelah barat sekolahnya. Lebih tepatnya di daerah gedung kelas 3. Sesampainya di sana, ia tidak melihat satu orang pun. Bahkan Victoria pun belum datang. Mendadak Amber teringat bahwa kegiatan klub teater biasanya dimulai jam 10. Jadi ia memutuskan untuk berkeliling sekolahnya sambil membaca naskah short movie  yang diberikan Victoria kemarin. 

Ketika membaca, Amber  teringat dengan drama yang ia tonton akhir-akhir ini, 'I Hear Your Voice'. Tapi bedanya, tokoh utama di cerita The Truth or Lies bukan seorang yang bisa mendengar suara pikiran orang lain, tetapi ia mempunyai kemampuan mendeteksi kebenaran yang dikatakan orang lain atau lebih tepatnya merasakannya. Kemudian, muncul seorang gadis yang merupakan   anak baru  di sekolah si tokoh utama. Ketika gadis itu melakukan perkenalan, si tokoh utama tidak bisa merasakan kebohongan maupun kebenaran dari perkataan gadis tersebut. Karena penasaran, si tokoh utama selalu mencoba mendekati si gadis tersebut. Si gadis yang mulanya tertutup, mulai terbuka terhadap si tokoh utama. Konflik muncul ketika si tokoh utama jatuh cinta terhadap si gadis dan berujung ketika si tokoh utama  menemukan fakta kenapa selama ini ia tidak dapat merasakan kebenaran atau kebohongan dari si gadis, karena ternyata itu bukan diri  gadis itu yang sebenarnya. Gadis itu adalah seseorang berkepribadian ganda dan kepribadian yang ditunjukkan terhadap si tokoh utama adalah kepribadian kembarannya yang telah meninggal. Akhir dari cerita itu adalah gantung.

Selesai membaca, Amber memutuskan untuk mengelilingi sekolahnya lagi. Tiba-tiba matanya terfokus ke arah lapangan basket. Ada dua pria yang sedang bermain. Karena terlalu fokus, ia pun terus melangkah mendekati lapangan basket. Tiba-tiba...

'BUUKKKK'

 

Amber's POV

Setelah selesai membaca naskah yang diberikan Victoria Eonni untukku, aku pun memutuskan untuk mengelilingi sekolahku. Tetapi, mataku terfokus ke arah lapangan basket. Ada dua pria yang asik bermain. Salah satu dari mereka..entah bagaimana aku merasa tidak asing dengan permainannya. Aku memutuskan untuk lebih mendekat, tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba aku merasa ada yang membentur pipiku sehingga aku terjatuh. Sepertinya aku terkena lemparan bola. Aku mengusap pipiku yang masih berdenyut-denyut dan berusaha berdiri. Dua pria yang tadi menghampiriku.

"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang dari mereka.  Ia terlihat lebih panik dari teman di sebelahnya, yang memiliki postur lebih tinggi.

Melihatku yang tidak memberi respon apa-apa dan hanya memegangi pipiku, pria yang tadi menjadi tambah panik.

"Hey kau tidak apa-apa??Tolong jawab aku! Ya Kris Wu! Seharusnya kau yang minta maaf!"

Tidak ada respon dari pria yang bernama Kris Wu itu. Ia hanya menatapku dengan  tatapan yang dalam.Tiba-tiba..

  "Kau...pria atau wanita?"

 

Kris' POV
 

Aku sangat kesal karena Chanyeol mengungguliku. Untuk melampiaskan rasa kesalku, aku memantulkan bola dengan keras ke lantai. Ternyata bola itu mengarah ke seseorang yang berjalan menuju kesini. Aku sudah ingin memperingatinya, tetapi terlambat. Bola itu telah membentur orang tersebut dan ia terjatuh. Kami menghampiri orang itu. Ia bangun dengan  susah payah dan ia terus memegangi pipinya. Apakah sesakit itu?

Chanyeol yang memang selalu heboh, menanyakan orang itu apakah ia baik-baik saja. Orang itu tidak memberi respon apapun, dan sekarang Chanyeol mulai panik dan mulai menyuruhku untuk meminta maaf. Bukannya mengindahkan perkataan Chanyeol,aku hanya terdiam. Ada satu hal yang menggangguku.

  "Kau...pria atau wanita?"

 Bukannya permintaan maaf atau apa, malah perkataan itu yang pertama kali kuucapkan.

 

Normal POV

Mendengar pertanyaan Kris, Amber merasa sedikit kesal. Bukannya mengucapkan serentetan kata maaf, pria yang bernama Kris Wu itu malah menanyakan jenis kelaminnya. Dengan membalas tatapan Kris yang belum lepas darinya, Amber menjawab, "Aku wanita."

Setelah mendengar jawaban Amber, Kris mengalihkan tatapannya. "Kalau begitu..maafkan aku nona."

"Hey Kris, apakah seperti itu caramu meminta maaf?" protes Chanyeol

"Jadi harus bagaimana?"

"Yang jelas bukan begitu!"

Amber pusing melihat perdebatan kedua pria itu. Jadi ia memutuskan untuk pergi dari tempat . "Berhentilah kalian berdua. Aku tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang."

 

Amber pun meninggalkan kedua pria itu. Ia menuju ke ruang teater. Selama perjalanan ia terus memikirkan kejadian tadi. Terutama pria aneh yang bernama Kris Wu. Bagaimana bisa ada orang seperti itu? Amber tidak habis pikir.

***

Amber telah sampai di ruang teater. Kurang lebih 15 orang sudah berkumpul. Terlihat Victoria sedang berbicara denga beberapa orang yang sepertinya berasal dari angkatannya. Ada juga beberapa anak yang diprediksi Amber adalah murid kelas satu sedang menghafal naskah. Amber menikmati pemandangan di sekelilingnya, tiba-tiba ada yang berbisik di telinganya, "Hey Amber......"

Amber terkejut. Ia langsung mencari asal suara itu. Seorang gadis dengan postur yang lebih kecil darinya terkekeh melihat tingkahnya.

"Hahahaha, kau lucu sekali Amber!"

Amber menghela nafas panjang.Lagi-lagi Luna. Amber yang semula ingin marah, tetapi tidak jadi karena melihat senyum bodoh Luna.

"Apa yang kau lakukan di sini Luna?"

Luna mengambil sesuatu dari tasnya. Ternyata ia mengambil naskah yang sama dengan yang dimiliki Amber. "Tentu saja untuk casting."

"Darimana kau mendapatkan naskah itu? Dan bukannya kau anggota klub paduan suara?" tanya Amber heran.

Luna terkekeh. "Kemarin Victoria Eonni memberikannya padaku. Katanya, siapapun bisa ikut project ini asalkan berminat. Dan disinilah aku!"

Ah pantas saja, batin Amber.

"Jadi, kau ingin memeran siapa?" tanya Amber.

"Tentu saja, si gadis baru itu! Bagaimana denganmu,Amber?"

Amber terdiam sejenak.

 

"Aku...tidak ingin memerankan siapapun."

 

 


Here's the second one! Maaf banget kalo ceritanya ga sesuai harapan, but I'll work hard! ^^ sekali lagi makasih banget sama yang udah komen,subscribe,dan upvote! :D

 

 

 


 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 2: Lanjutkan lagi dong thor ceritanya....
Nggak sabar nunggu kelanjutannya...
Harunyan_XOXO #2
Chapter 2: Amber nya kasian deh, daddy ace nanyanya kejem --"
kr__NIA #3
Chapter 2: kok pendek terus sih unn?
panjangin panjangin yaaaa!

Dasar Yipan tiang -- paling kesel deh kalo ada yg nanyain kelaminnya Ambie hyung/?

ini KrisBer pdktnya lewat drama itu atau gimana? jadi mungkin Amber jadi anak baru trs Kris jd tokoh utama ceweknya? .-.

atau atau, Luna yg jadi anak baru, trs Kris pemeran utama cowoknya, karena Amber temen luna jadi KrisBer deket, tapi2 Luna juga bisa ikutan suka sama Kris nantinya ._.) eottokhaeeee??? kok aku jadi sotoy gini --

lanjut ya unn pokonya lanjut :3
krisber_1806 #4
Chapter 2: Amber gamau dapet peran?
yaudah biar enak ada kerja'an gtu dan bantu2 yg lain.
Mending suruh gulung kabel aja.
Okeh tu.
a_v_i_a
#5
Chapter 2: oke aku penasaran gimana ktisber deketnya
akankah kris ikutan casting?
Dini_Ryani #6
Chapter 2: Kris. .pipi amber pasti sakit tuh, lanjut. .ff y keren
ajolnim
#7
Chapter 2: kerenn kereen.
update soon author nim :)
srcute #8
Chapter 2: annyeong...:)
kurang panjang.. hehe... ditunggu part selanjutnya.. :)
allow_yujie
#9
Chapter 2: Amber tokoh utama nih... yakin hehe
yeosin88 #10
Chapter 2: kurang panjan nih,,,,ga pa2 sih,,hehe,,,lanjuut