Pilih yang Mana?

Aku yang Salah

Pilih yang Mana?

Bodoh bodoh bodoh... kedua temanku sedang bermusuhan dan aku nggak bisa berbuat apa-apa. Andai aku bisa mempersatukan mereka menjadi teman yang baik. Tapi yah, karena cewek yang kayaknya lagi “diperebutkan” Taemin menjadi marah dengan Kyungsoo. Walaupun belum pasti Kyungsoo ada hubungan khusus dengan Minah atau tidak.

   Jam menunjukkan jam 10 malam dan aku berbaring di tempat tidurku bersama dengan Samsu*gS4ku. Chatting dengan Taemin yang daritadi nggak berhenti-berhenti curhat. Capek sih dengerin curhatnya, tapi ya gimana lagi dia kan sahabatku. Dia bahkan juga mengubah usernamenya menjadi “TaeMIN” yang tadinya hanya “Taemin.” Mungkin MIN yang diperbesar itu adalah Min(ah).

TaeMIN: capek banget gua Kai…

Kai: bro, yang sabar aja ya bro. kan belom tentu juga si Kyungsoo pacaran atau apalah sama dia

TaeMIN: YA TAPI GUA TETEP AJA GALAU. COBA LO JADI GUA!!!!!!!!!

Yaampun dia marah. Aku terdiam sebentar dan membalas lagi.

Kai: maaf. Selo aja dong.

TaeMIN: y.

   Chatting kami berhenti sampai di situ. Taemin menjadi sangat dingin semenjak tadi, padahal biasanya kalau lagi nge-chat sama aku ceria banget. Cerita-cerita tentang harinya bersama Minah. Sekarang yang diceritain patah hatinya gara-gara Minah.

   Kepalaku udah mumet banget gara-gara ngurusin urusan orang lain. Jadi kuputuskan untuk berbaring di kasurku, meletakkan telfonku di meja nakas yang berada di sebelah kanan kasurku. Lalu kumatikan lampu, dan kupejamkan mataku.

*keesokan paginya*

   Aku memasuki sekolah dengan langkah yang berat. Dari tadi pagi bangun aku sudah malas banget untuk mandi. Apalagi untuk pergi ke sekolah dan belajar. Apalagi kalau mengingat Taemin lagi bermasalah dengan teman baruku, Kyungsoo.

   Aku memasuki kelasku. Pintu kelas terlihat basah dan lengket. Ada apa ini? Aku menengok ke kiri dan ke kanan, melihat sekumpulan teman-temanku lagi mengelilingi sesuatu sambil menggenggam telur mentah. Aku berjalan mendekati mereka, “eh. Ada ap-.” Aku menyadari kalau mereka sedang mengelilingi Kyungsoo. Bisa dibilang sedang menindasnya. Aku terdiam, mengepalkan kedua tanganku dan memandangi Kyungsoo yang sedang menangis. Tubuhnya terlihat basah dan lengket (yang mungkin karena dilempari telur sebelum aku datang).

   “eh ada soib gue nih,” ucap Taemin kepadaku sambil tersenyum jahat, meletakkan tangannya di pundak kananku. Aku tetap terdiam dan tidak mengatakan apapun. “liat nih temen baru lo,” katanya, “masa dia udah berani ngebuat ulah sih, bro?.” mulutku masih terkunci rapat dan mengibas tangannya dari pundakku, “lepas.” Taemin menatapku sinis, mengambil sebutir telur dari keranjang dan memberikannya padaku. “nih, buktiin kalo kita sahabat. Kalo lo milih temenan sama gue dan temen-temen kita yang lain lo lempar telornya ke si anak baru itu, tapi kalo lo pengen temenan sama dia aja… ya lo taukan lo gausah ngelempar telornya dan alhasil nggak temenan sama gue dan yang lain lagi?,” bisiknya.

   Tubuhku gemetaran. Aku nggak tahu harus gimana. Temenan sama Taemin dan kawan-kawan, atau temenan sama Kyungsoo yang sedang ditindas? Berarti kalau aku temenan sama Kyungsoo aku bakalan ditindas juga? Gimana nih.

   Aku memberanikan diriku. Aku mengangkat tanganku, bersiap-siap melempar telur. Kyungsoo menatapku lemas. Walau aku nggak tega, ini satu-satunya pilihanku. Aku melempar telur ke Kyungsoo.

Plak!

 *-*

  Kami semua dipanggil guru BK. Aku, Kyungsoo, Taemin dan yang lainnya. Kyungsoo sudah dipinjamkan baju oleh guru, walaupun rambutnya masih kusut karena telur. Taemin berdiri santai, terlihat tidak peduli dengan guru BK. Sang guru, Bu Choi memasuki ruangan BK dengan penggarisnya dan ia terlihat kesal. “kalian ngapain hah!?,” bentaknya. Tak ada satupun dari kami yang menjawab. Taemin menghela nafasnya dan berbicara, “itutuh bu. Si anak baru ngerebut pacar orang.” Bu Choi mendekati Taemin dan menarik tangannya. “apa sih bu?,” kata Taemin. Bu Choi memukul tangan Taemin dengan penggarisnya. “puas kamu, hah!? Mau nambah lagi!?,” bentaknya (lagi). “ga,” jawab Taemin cemberut. “oke kalian semua pergi! Kecuali Kyungsoo. Pokoknya kalian jangan saling menindas!,” kami pergi meninggalkan ruang BK kecuali Kyungsoo.

Aku benar-benar merasa bersalah. Aku adalah teman yang jahat…

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet