ANOMALY

Accursed Book

“Gya..!!!! hua..!!!!! sakiitt...!!!!”

“Diamlah! Bagaimana mau sembuh kalau kau terus berteriak-teriak seperti ini, hah?”

“Hyung, melihatnya saja aku bisa merasakan sakitnya. Wajar kalau dia berteriak”Zelo bergidik ngeri melihat luka-luka di tangan Himchan diberi alkohol.

“Tapi kalau dia terus berteriak-teriak dia akan merusak telingaku. Kau saja yang mengobatinya”Junyoung menatap sinis Zelo.

Zelo nampak ragu. Tapi kemudian ia mengambil botol alkohol di tangan Junyoung. Ia menuangkan sedikit alkohol di atas kapas bersih yang kemudian ia tempelkan pada luka-luka di tangan Himchan.

“Gyaaaa...!!!!! Waa.....!!!!!! Hi...!!! Hua...!!!!”

Bletak!!!!

“Aw! Hyung, kenapa kau memukulku?”

“Himchan yang kamu obati, tapi kenapa malah kamu yang berteriak-teriak, hah?!”Junyoung semakin dibuat frustasi oleh Zelo. “Sini, biar aku saja yang mengobatinya”

Zelo mundur beberapa langkah dari Himchan. Ia merasa beruntung saat kecelakaan ia tidak terluka sama sekali. Ia terus memperhatikan tangan Himchan yang sedang dibalut perban oleh Junyoung.

“Nah, selesai”Junyoung menepuk-nepuk tangannya.

Setelah luka di tangan Himchan selesai diobati, ia terus memperhatikan Junyoung. Tidak ada satu gerakanpun yang luput dari mata Zelo. Ada sesuatu yang aneh pada Junyoung. Ia merasa kehadiran Junyoung di sini mengancam keselamatannya.

“Ngomong-ngomong, kemana yang lainnya?”Junyoung menatap Himchan.

“Mmmmm......”suasana hening seketika. Himchan tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya pada Junyoung. Ia kemudian menoleh pada Zelo.

“Mana Jongup?”tanya Junyoung lagi. Kali ini ia bertanya pada Zelo.

“Ia di asrama....”Zelo berhenti sejenak. “dalam kondisi mengenaskan”

“Maksudnya?”

“Ia sudah meninggal”jawab Zelo cepat.

Himchan menundukan kepalanya. Ia tidak mau mengingat kejadian tadi malam.

“Kau yakin? Jangan bercanda!”Junyoung tertawa kecil.

“Aku serius! Mahluk tadi yang membunuhnya!”kali ini suara Zelo meninggi. “Tolong jangan bertanya apapun lagi tentang Jongup”

“..........”Himchan mengangkat wajahnya. Ia ingin melihat apa reaksi Junyoung mengetahui Jongup sudah meningga.

“Begitukah?”wajah Junyoung berubah lebih serius dari sebelumnya. Tapi tidak ada sedikitpun kesedihan yang tergambar di wajahnya. “Kalau begitu, ke mana yang lainnya? Youngjae? Yongguk?”

“Youngjae hyung ada di saluran air bawah tanah bersama Daehyun hyung. aku tidak tahu apa mereka masih di sana atau tidak. Kalau Yongguk hyung.... sama seperti Jongup”

“Tunggu, Daehyun? Siapa dia?”

“Dia orang yang mengisi dua kamar terakhir bersama Zelo. Aku lupa, aku belum memberitahumu”jelas Himchan.

Deg.... deg... deg....

Mendadak jantung Junyoung berdetak kencang. Ia merasakan ketakutan yang sangat mendalam.

“Bisa aku bicara dengan Himchan sebentar? Hanya berdua”Junyoung menoleh pada Zelo.

“Kau yakin tidak akan membutuhkan bantuanku atau semacamnya?”

“Oh, kurasa tidak”

“Kau yakin?”tanya Zelo meyakinkan.

Junyoung mengangguk.

“Oh, baiklah. Kalau begitu aku akan mencari sesuatu yang siapa tahu akan berguna”Zelo meninggalkan Junyoung bersama Himchan.

“Ada apa?”

“Himchan-ah, siapa yang menempati kamar yang di dalamnya ada lukisan rumahnya?”tanya Junyoung sambil berbisik.

“Zelo dan Daehyun. Di kamar keduanya sama-sama ada lukisan rumah. Kenapa?”

“Bagaimana detail dari kedua lukisan itu?”

“Kau ini kenapa, sih?”

“Sudah katakan saja!”

“Hmm... kalau lukisan yang di kamar Daehyun terdapat tiga orang berdiri di bawah pohon besar yang ada di depan lukisan rumahnya. Tapi salah satu wajah dari ketiga orang itu buram. Sedangkan yang di kamar Zelo adalah lukisan rumah yang di depannya terdapat sungai dan seseorang tengah berdiri di depannya. Tapi di belakang orang itu ada seperti lucifer yang hendak mencabut nyawanya”jelas Himchan panjang lebar.

“Himchan-ah, kau harus pergi dari tempat ini sekarang juga”

“Kenapa?”

“Temanmu itu adalah orang yang menyebabkan ini semua terjadi”

“Hah?”

“Orang itu sedang mengamati kita”

“Siapa?”

“Sejak tadi ia terus memperhatikan gerak-gerikku. Seolah kehadiranku membahayakannya. Zelo”

“Itu karena ia baru mengenalmu. Jangan berburuk sangka”elak Himchan.

“Karena kau tidak melihat tatapannya. Aku ingin bertanya suatu hal padamu. Sejak kapan kejadia ini terjadi?”

“Mmm... sejak Zelo membawa buku kutukan itu dan menunjukannya pada kami”

“Begitukah? Kalau begitu, apa judulnya?”

“Kalau tidak salah....”Himchan mencoba mengingat-ingat.

“Palm and Sole”

“Bagaimana kau bisa tahu?”

“Aku menemukannya di dalam tasnya”

“Tapi kami sudah membakarnya”

“Siapa yang terakhir memegangnya? Dan siapa yang membakar buku itu?”

“....... Zelo”

“Tepat. Kau pikir apa yang menyebabkan kalian terus diikuti oleh bayangan itu?”

“Buku...”

“Ya. Dan asal kau tahu, diantara kedua temanmu yang terakhir menempati asramamu itu adalah seorang penyihir”

“Penyihir? Bagaimana kau tahu hal-hal seperti itu?”

“Karena akupun seorang penyihir”

“Hahahahahaha.... kau bercanda! Sudahlah, aku tidak mau mencengar candaanmu lagi”Himchan menepuk pundak Junyoung.

“Kau tahu? Sejak tadi aku bicara denganmu, orang itu terus memperhatikan kita. Tapi ia tidak dapat mendengar kita”

“Maksudmu Zelo?”

“Ya. Kau dapat melihatnya dari refleksi cermin yang ada di sudut ruang ini. jangan menoleh, kalau tidak ia bisa tahu kalau kita sedang membicarakannya”

“Lalu apa yang harus kulakukan?”

“Keluar dari sini dan memisahkan diri darinya. Kemudian temui Youngjae. Jangan temui yang lainnya”

“Ke... kenapa?”

“Aku tidak yaking apakah temanmu bernama Daehyun itu ada di pihak kita atau tidak”

***

“Kau!”teriak Youngjae dan Daehyun. Keduanya nampak tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Yongguk hyung! ternyata kau selamat!”Daehyun berlari memeluk Yongguk yang terlihat sangat kaku.

“Ini tidak mungkin! Jelas-jelas aku melihatnya dibunuh oleh bayangan itu. Daehyun-ah, menjauhlah darinya!”Youngjae mundur beberapa langkah.

“Hah? Tapi jelas-jelas ini Yongguk hyung. Masa dia hantu?”

Youngjae sangat yakin apa yang dia lihat malam sebelumnya adalah Yongguk. Bahkan Himchan juga melihatnya. Memang Daehyun tidak melihatnya dan hanya mendengar cerita dari kami karena Himchan melarangnya untuk melihat Yongguk yang sudah meninggal. Lalu siapa orang ini? benarkah hantu?

“Tunggu. Kau bilang aku dibunuh oleh bayangan? Sejak kapan?”tanya Yongguk kebingungan.

“Mereka bilang kau meninggal di dapur kemarin malam karena bayangan itu”jelas Daehyun.

“Hah? Bukannya sudah kubilang kalau aku menginap di rumah teman? Aku tidak ada di asrama sejak dua hari yang lalu. Apa maksudnya aku dibunuh oleh bayangan? Lelucon apa yang kalian mainkan?”

“Dua hari yang lalu?! Hahahahahaha..... Lalu siapa yang kemarin kita lihat? Kau yang sedang bermain lelucon, hyung”Daehyun tertawa.

“Aku serius!”

YOUNGJAE POV

Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Jika benar ini Yongguk hyung, lalu siapa dia? Dan apa yang dia lakukan di sini? Bulu kuduk-ku berdiri. Entah hanya perasaanku saja, udara di sekitar sini menjadi lebih dingin.

“Aku kemari karena melihat kalian berlari-lari seperti orang gila masuk ke dalam saluran air bawah tanah. Apa yang kalian lakukan di sini?”

Daehyun menceritakan semua yang terjadi pada Yongguk hyung. aku tidak mengerti apa aku harus bertanya pada Himchan hyung yang kita lihat semalam benar-benar Yongguk hyung? aku menjauh sedikit demi sedikit dari mereka berdua dan duduk bersandar pada dinding mencoba menjernihkan pikiran. Aku memejamkan mataku. Rasanya lelah sekali.

“Apa yang kau lakukan di sini?”

Seketika aku membuka mata dan menoleh pada arah datangnya suara.

“Kau mengagetkanku, hyung!”aku menarik napas dalam-dalam.

“Kau kelihatan sangat terkejut”

“Mana Daehyun?”

“Dia mencari sesuatu untuk dijadikan senjata. Entahlah, aku tidak tahu apa yang dipikirkannya”Yongguk hyung duduk di sampingku.

“........”aku menghindari tatapan matanya.

“Kau pasti bingung, ya? Sebenarnya aku masih bersamamu saat di ruang tamu kemarin. Kau ingat? Kau dan Himchan pergi ke dapur, dan aku meninggalkan Daehyun dan Zelo di ruang tamu dan pergi ke kamarku. Sejak saat itu aku terus berada di kamarku.

YOUNGJAE POV END

 

Flashback

YONGGUK POV

“Hyung? kau kenapa?”tanya seseorang. Aku tidak dapat melihat wajahnya karena gelap. Aku berusaha mengatur napasku dan terjatuh.

“Hyung?”seseorang itu menghampiriku. Itu Daehyun, aku dapat melihatnya remang-remang.

“Apa terjadi sesuatu? Kenapa napasmu tersenggal-senggal?”tanyanya lagi sambil merangkulku berdiri.

“A..aku tidak apa. Lampuku pecah, dan tadi pintunya macet”jelasku.

“mmm........”Daehyun diam menatapku, namun ia segera memberitahuku Himchan memanggilku di dapur.

Aku hendak meninggalkan kamarku menuju dapur. Tunggu. Sepertinya aku tidak pernah menempelkan lukisan itu di kamarku. Lukisan rumah itu... astaga! Itu milik dia. Bukankah ini lukisan kesayangannya? Kenapa bisa ada di kamarku?

Aku punya firasat buruk. Tunggu, aku harus menduplikat diriku sendiri agar ia tidak curiga padaku. Ada satu rahasia besarku yang akan kuungkapkan. Bahwa aku adalah salah seorang dari beberapa penyihir yang masih hidup di dunia ini. Aku menduplikasi diriku sendiri dan menyuruhnya untuk pergi ke dapur. Tentu saja tubuh duplikatku ada dalam kendaliku. Apa yang tubuh duplikatku lihat, dapat kulihat juga walaupun aku berada di tempat yang berbeda.

Aku melihat semua kejadian yang terjadi di dapur. Sangat mengerikan! Bagaimana jika seandainya aku tidak menduplikasi diriku. Aku yang akan mengalami hal itu. Sangat mengerikan. Aku terduduk di pintu kamarku sambil menatap lukisan rumah milik orang itu. Tunggu, lukisan ini..... aku tahu mengapa ia menyimpan lukisan ini.

YONGGUK POV END

Flashback end

Suasana hening sejenak. Youngjae masih belum percaya dengan apa yang dikatakan Yongguk. Menurutnya penyihir itu tidak ada. Tapi kini Yongguk ada di sampingnya. Padahal sudah jelas ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Yongguk sudah mati. Ia masih bingung apakah harus mempercayai Yongguk atau tidak. Tapi Daehyun juga berkata bahwa kakak Jongup adalah seorang penyihir, walaupun sebenarnya ia juga kurang mempercayainya.

“Aku terus mengikutimu sejak saat itu”Yongguk memecah  keheningan yang terjadi antara keduanya.

“Kenapa kau mengikutiku? kenapa tidak mengikuti Zelo dan Himchan hyung yang jauh lebih membutuhkanmu?”tanya Youngjae.

“Maksudmu?”tanya Yongguk tidak mengerti. “Siapa bilang mereka jauh lebih membutuhkanku? Kaulah yang lebih membutuhkanku”

“Tangan Himchan hyung penuh dengan luka-luka. Kau pikir Zelo bisa menjaganya?” Youngjae mengambil napas sesaat. “Apa maksudnya aku lebih membutuhkanmu, hyung?”

Yongguk menatap Youngjae sesaat. Ia menengok ke segala arah memastikan tidak ada yang mendengar.

“Temanku pernah berkata, ‘Penyihir itu sedang menuju tempatmu. Berhati-hatilah, dan tolong jaga adikku. Ku dengar ia akan tinggal di asramamu’ awalnya aku tidak terlalu menghiraukannya. Tapi setelah kejadian ini, aku baru menyadarinya.”

Youngjae menatap Yongguk dan mendengarkan dengan seksama.

“Kau tahu? Ia mengatakan itu saat aku, kamu, dan Himchan sudah bersama. Berarti penyihir itu ada diantara Jongup, Daehyun, dan Zelo. Tapi.....”

“Tunggu! Kalau Jongup sudah mati, berarti.....”Youngjae berhenti sejenak. “...dan hyung bilang aku lebih membutuhkanmu, berarti penyihir itu ada bersama...kita”

“Ya”

“Tapi bagaimana hyung tahu kalau dialah yang menyebabkan ini teradi?”

“Lukisan miliknya. Aku baru sadar itu. Kurasa Himchan ada bersama temanku. Kurasa ia akan selamat. Tapi aku tidak yakin Zelo ada di pihak kita atau tidak”

“Apa yang kalian bicarakan?”tanya Daehyun yang kini telah berdiri di hapadan mereka berdua dengan tatapan penuh curiga.

***

1 day ago....

“Yeoboseyo?”

Hyung!”

“Oh, ada apa Jongup-ah?”

“Hyung.....”

“Ya, kenapa sih?”

“Aku membaca buku itu”

“Buku? Buku apa?”

“Yang waktu itu kau tunjukan padaku”

“.................”

“Maaf, sepertinya nyawaku tidak lagi aman”

“Jangan bicara seperti itu! Aku akan ke sana sekarang juga. Aku akan tiba di sana dalam 7 jam.  Aku masih di luar kota. Tunggulah!”

“Aku tidak yakin aku dapat bertahan selama itu”

“Jangan katakan itu lagi, tunggu aku dan bertahanlah. Pikirkan bagaimana caranya kau selamat”

“Aku tidak mengatakan apapun pada yang lainnya. Kau benar, salah seorang temanku memang seorang penyihir jahat. Aku tahu itu saat ia mengatakan apa yang ia baca dalam buku itu. Persis dengan dugaanmu, hyung”

“Ya sudah, pokoknya kau hati-hatilah di sana”

“Hyung.....”

“Hmmm....?”

“Kalau seandainya saat kau sampai di sini aku sudah tidak ada, tolong maafkan aku. Aku juga bodoh karena tidak mempercayaimu”

“Hey! Cukup! Kubilang jangan katakan hal-hal seperti itu lagi!”

“Tidak bisa, hyung. karena aku merasa akulah yang sekarang paling terancam... hyung, nanti ku sms. Sekarang aku harus menutup teleponnya”

“Baiklah”

 

Trrrttt.... trrrrtt......

1 message from Jongup

 

From    :  Jongup.

To        :  Junyoung hyung.

Maafkan aku hyung karena mahluk itu sekarang sedang menyembunyikanku. Ia menculikku saat aku sedang duduk bersama Zelo dalam ketakutan. Aku tidak tahu aku berada di mana, tempat ini gelap. Tapi setidaknya aku membawa hp dan bisa meneleponmu. Aku dapat mendengar suara jeritan teman-temanku. Kuharap mereka akan baik-baik saja. Oh, hyung mahluk itu datang lagi, aku harus bersembunyi. Tolong selamatkan teman-temanku, hyung. Sampai jumpa, dan selamat tinggal.

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JungRG #1
Chapter 4: ahh jangan jangan penyihir jahat ituu daehyunn(?)
soalnya kalo zelo gakmungkin kayanya dia paling ketakutan diantara yg lain nyaaa.
update asap jusseo ^^
stephani_bap #2
Chapter 4: whoaaaaa.... keren authorrr!!! 짱!
vindyyo #3
Chapter 3: Authornim!! Update soon please. This is beyond my imagination lol . This is greattt >.< . Jeballlll , update soon. Update soon juseyo
stephani_bap #4
Chapter 3: reader baru nih. update secepatnya ya author :)
xxbyfee
#5
Chapter 2: DAEBAK THOR!!!!!!!!! ugh kenapa gue baru ketemu ff ini, keren banget loh ㅠㅠ lanjut thor, penasaran sama lanjutannya ' ')9
Lucy_BJ #6
Chapter 2: aigoo!! negangin banget, sumpah. bikin deg-degan.
tapi masih ada typo, kalau lagi ngomong, harus diakhiri tanda baca. boleh titik boleh koma.
misalnya: "Aku suka pisang."
tapi selebihnya, ceritanya...wuiiih!!!! pasti suka baca Goosbumps ya?