Fight for Freedom

Accursed Book

Flash back

“Hyung? kau kah itu? apa yang kau lakukan di sini?”tanya Jongup pada hyungnya.

“Itukah yang kau katakan saat hyungmu pulang?”kakak Jongup yang sedang duduk di meja belajar Jongup balik bertanya.

“Ah, maaf. Hehehehe... Hyung, tumben sekali kau pulang. Ada apa?”tanya Jongup lagi. Ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

“Tidak bolehkah hyungmu ini mengucapkan selamat pada dongsaengnya yang baru saja lulus ini?”

“Ya, ya.. aku salah”Jongup memutar bola matanya.

“Jongup-ah, kau diterima di sekolkahku, kan?”kakak Jongup mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja sambil memandang Jongup.

“Kau sudah tahu, kan? Kenapa masih bertanya?”Jongup mendudukkan tubuhnya dengan kaki bersila.

“............”tidak ada jawaban.

“Sudahlah, hyung. katakan saja apa tujuanmu sebenarnya datang kemari. Aku tahu, beberapa hari ini kau tidak sekolah dan tidak ada di asrama”

“Bagaimana kau tahu?”

“Seseorang mengatakannya padaku. Kalau tidak salah namanya Bang Yongguk, katanya dia teman sekelasmu”

“Bagaimana kau bisa bertemu dengannya?”

“Dia yang nanti menjadi teman satu asramaku, hyung. waktu itu dia pernah menyambutku saat lulus ujian masuk”

“Satu asrama?”

“Ya. Dia bilang di asramanya masih tersisa kamar kosong untuk tiga orang lagi, dan dia memilihku”

“Jongup-ah, tidak bisakah kau tinggal di asrama lain, nanti? Akan kuusahakan asramaku bisa menampungmu”kakak Jongup menatap Jongup khawatir.

“Hyung...”Jongup balik menatap kakaknya. “Katakan apa yang ingin kau katakan padaku. Dan aku tidak akan pindah asrama. Aku sudah janji pada temanmu. Lalu, apa sebenarnya yang sedang terjadi padamu?”

“Mmmmm...... tidak ada.”kakak Jongup menghela napas. “Sudahlah, lebih baik kau berhati-hati. Jangan merepotkan Yongguk nanti, ya. Aku tidak bisa mengantarmu ke asrama nanti”Kakak Jongup bangkit dan membuka pintu kamar Jongup yang sedari tadi tertutup.

“.......”tidak ada respon dari Jongup.

“Oh, iya. Jangan pernah sekalipun kau membaca buku ini”Kakak Jongup berbalik sambil mengeluarkan buku dari tasnya.

“Memangnya kenapa?”

“Kalau kau membacanya, kau akan terkena kutukan. Usahakan kau tidak pernah memegangnya”

“Bagaimana denganmu sendiri?”

“Buku ini tidak mempan untukku. Sampai jumpa”kakak Jongup menutup pintu kamar Jongup.

“Hahahaha... apa yang dilakukan penyihir itu di kamarku saat tadi aku sedang tidak ada, ya?”Jongup tertawa.

“Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya saja padaku, hyung? hahahaha...”

Flash back end.

“Hyung, ini berlebihan. Apa kau yakin tidak mau ke rumah sakit? Rasanya ngilu mengeluarkan pecahan kaca ini dari tanganmu”Zelo yang sedari tadi mencoba mengeluarkan pecahan-pecahan kaca dari tangan Himchan menatap hyung-nya sesaat.

“Baiklah. Tapi Zelo, bagaimana kita keluar dari sini? Matahari sudah cukup tinggi”Himchan menatap keluar jendela dari sebuah bangunan yang ia temukan bersama Zelo.

“Haaaahh... benar juga”Zelo menghela napas.

Setelahnya tidak terdengar suara apapun yang keluar dari keduanya. Zelo kini duduk di sebuah kursi kayu sambil mengawasi setiap sudut seisi ruangan. Ia sudah selesai mencabuti pecahan kaca di tangan Himchan. Sedangkan Himchan kini berusaha membalut tangannya sendiri dengan perban yang dibawa di tasnya.

“Zelo-ya, coba hubungi Youngjae, tanyakan mereka ada di mana, sekarang!”titah Himchan.

“Ya. Hyung, tidurlah. Wajahmu pucat sekali, kau pasti kelelahan, ditambah lagi dengan luka di tanganmu itu. Aku akan menghubungi Youngjae hyung”Zelo menghampiri Himchan dan menyematkan jaket yang dipakainya pada Himchan.

“Terima kasih, Zelo. tapi aku tidak ingin tidur”ucap Himchan pelan.

“Kenapa? Wajahmu terlihat sangat lelah, bohong kalau kau tidak mengantuk”

“Aku takut”

“Dengan mahluk itu?”

“Bukan. Aku takut.... aku takut, jika aku tidur, aku tidak akan bangun lagi”

“Kenapa hyung berpikir seperti itu?”Zelo yang tadinya sedang memasukan perban ke dalam tas kini menoleh pada Himchan.

“Aku tidak tahu”Himchan menunduk. “Tapi rasanya seseorang pernah mengatakan sesuatu tentang kutukan. Tapi aku tidak ingat siapa yang mengatakannya”

“Hah?”

“Orang itu pernah berkata, berhati-hatilah jika kau tinggal di asrama ini, karena nantinya akan terjadi sesuatu. Hati-hati juga dengan sihir yang nantinya akan mengutukmu”jelas Himchan.

“Maksudmu asrama kita, hyung?”tanya Zelo.

Himchan mengangguk.

“Sebenarnya ada lagi, rasanya kejadian ini persis seperti novel yang pernah kubaca”Himchan mengusap-usap dagunya. 

“Jangan bercanda, hyung. Kau kan tidak suka novel”Zelo memutar bola matanya.

“Itu dia, biasanya aku hanya membaca novel karanganmu atau Daehyun. Apa mungkin kejadian ini ada di salah satu novel karanganmu?”Himchan memastikan.

“Tidak, aku tidak pernah menulis novel seperti itu”Zelo menggeleng.

“Benarkah? Apa mungkin Daehyun?”

***

Sementara itu di lain tempat, dua orang laki-laki yang mengenakan seragam sekolah bersembunyi di saluran air bawah tanah. Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut keduanya.

“Haaaahhhh...... kenapa kita harus bersembunyi di sini? Menyebalkan” ujar seseorang yang tengah mondar-mandir.

“Sampai kapan kita harus tetap di sini?”tanya seorang lagi yang sedang duduk di pinggir aliran air sambil memainkan jari-jari kakinya.

“Entahlah, mungkin saat matahari tenggelam”

“Aku lapar”

“Tidak ada makanan yang bisa dimakan”

“Haaah.... payah”

“Kepalamu terluka seperti itu tapi masih memikirkan makan. Apa itu tidak sakit?”

“Tidak”jawab Daehyun singkat.

“Youngjae, apa kau pernah membaca novel atau semacamnya?”tanya Daehyun.

“Tentu saja, bukankah aku juga membaca buku kutukan itu?”Youngjae menoleh pada Daehyun.

“.........”

“Ada apa?”

“Rasanya aku pernah membaca satu novel yang menceritakan hidup sekumpulan anak yang terkena kutukan setelah membaca suatu buku. Dan emm...... ceritanya persis dengan apa yang kita alami.”Daehyun memiringkan kepalanya nampak sedang mengingat-ingat sesuatu.

“Kau yakin?”

“Ya. Tapi aku tidak ingat kapan dan dimana aku membacanya. Tapi aku tahu siapa yang menulisnya”

Youngjae akhirnya duduk di samping Daehyun tertarik dengan apa yang baru saja diucapkan teman sekamarnya itu. Selain itu, kakinya mulai kesemutan karena dari tadi ia hanya mondar-mandir setelah berlari sangat jauh. “Siapa?”

“Arrghh, aku meragukannya. Tapi hanya dia yang sangat memungkinkan”Daehyun menggeleng.

“Jangan berbelit, cepat katakan siapa!”

“Kakak Jongup”

“Apa?!”

***

Tok..tok..tok...

Himchan dan Zelo menengok ke arah pintu. Kemudian mereka saling berpandangan. Siapa? Untuk apa seseorang mengetuk gubuk tua yang sudah tidak berpenghuni ini? kecuali gubuk tua ini masih berpenghuni. Zelo menatap hyungnya, memberi isyarat ‘apa yang harus kita lakukan?’

“Buka saja”jawab Himchan mantap.

“Kau yakin? Bagaimana kalau itu adalah bayangan yang tadi pagi?”Zelo nampak ragu.

“Berdoa saja itu bukan dia”

Zelo mengangguk. Ia berjalan menju pintu kayu yang sudah rapuh. Perlahan ia membuka pintu tersebut tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Zelo hanya menyembulkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang karena takut sinar matahari akan membakarnya.

“Hai, aku kemari untuk menolong kalian”ujar seseorang di balik pintu.

Himchan hanya dapat mendengar suara orang itu tanpa melihatnya karena terhalang oleh tubuh Zelo.

“Apa yang kau inginkan?”Zelo menyipitkan matanya. Tentu saja ia tidak akan begitu saja percaya bahwa orang asing yang berada di hadapannya ini sengaja datang untuk menolong mereka.

“Sudah kubilang, aku ke sini untuk menolong kalian”jawab orang itu santai.

“Kalian? Bagaimana kau bisa tahu di gubuk ini tidak hanya ada satu orang? “Bagaimana kau bisa tahu kami di sini membutuhkan pertolongan?”

“Aku melihat kalian berlari kemari tadi pagi. Kulihat salah satu temanmu terluka. Jadi aku datang untuk menolong”

“Kalau begitu kenapa kau tidak menolong kami sejak tadi?”

“Karena tadi ada bayangan hitam besar yang berjaga di sekitar gubuk ini. aku takut, kupikir itu hantu atau semacamnya. Tapi kini bayangan itu sudah tidak ada, makanya aku memberanikan diri datang kemari”

Zelo begitu terkejut mendengarkan penturan orang tersebut. Jadi selama ini bayangan itu terus mengikutinya dan Himchan.

“Bagaimana aku bisa tahu kalau kau bukan bayangan itu?”tanya Zelo meyakinkan.

“Karena aku mengenal temanmu. Benar kan, Kim Himchan?”orang itu menengok ke dalam gubuk. Matanya bertemu dengan Himchan yang sedang duduk.

Zelo menoleh ke arah Himchan. “Benarkah itu hyung?”

“Syukurlah, ternyata itu kau. Ya. Aku mengenalnya Zelo”jawab himchan seraya menghela napas panjang.

“Benar, kan? Kalau begitu biarkan aku masuk dan menolongnya”

Zelo membiarkan orang itu masuk.

***

Trrrttt..... trrrtttt.....

“Yeoboseyo?”

“Youngjae hyung, kau di mana?”

“Eo, Zelo ya! Aku ada di saluran air bawah tanah. Kau sendiri? Kudengar Himchan hyung terluka. Apa dia baik-baik saja?”tanya Youngjae khawatir.

“Ya. Kami baik-baik saja. Kami ada di sebuah gubuk tua, aku tidak tahu di mana tepatnya. Oh, iya. Ada seseorang yang sedang merawat Himchan hyung. Ia datang untuk menolong kami”

“Menolong? Jangan sembarangan menerima tawaran orang tak dikenal!”Youngjae sedikit berteriak.

“Tenang saja, hyung. Dia baik, kok. Apa lagi Himchan hyung mengenalnya”

“Siapa?”

“Moon Junyoung, kakak Jongup”

***

“Kenapa kau mematikan teleponnya?”tanya Daehyun penasaran. “Tadi Zelo, kan?”

“Kakak Jongup ada bersama mereka”jawab Youngjae. Wajahnya kini menjadi pucat. Ia memandang Daehyun dengan khawatir.

“Apa?! Jadi penyihir itu ada di sana?!”Daehyun tak kalah terkejutnya dari Youngjae.

“Siapa yang kau sebut penyihir, hah?”seseorang datang menghampiri Youngjae dan Daehyun dalam hening.

“Kau!”

***

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JungRG #1
Chapter 4: ahh jangan jangan penyihir jahat ituu daehyunn(?)
soalnya kalo zelo gakmungkin kayanya dia paling ketakutan diantara yg lain nyaaa.
update asap jusseo ^^
stephani_bap #2
Chapter 4: whoaaaaa.... keren authorrr!!! 짱!
vindyyo #3
Chapter 3: Authornim!! Update soon please. This is beyond my imagination lol . This is greattt >.< . Jeballlll , update soon. Update soon juseyo
stephani_bap #4
Chapter 3: reader baru nih. update secepatnya ya author :)
xxbyfee
#5
Chapter 2: DAEBAK THOR!!!!!!!!! ugh kenapa gue baru ketemu ff ini, keren banget loh ㅠㅠ lanjut thor, penasaran sama lanjutannya ' ')9
Lucy_BJ #6
Chapter 2: aigoo!! negangin banget, sumpah. bikin deg-degan.
tapi masih ada typo, kalau lagi ngomong, harus diakhiri tanda baca. boleh titik boleh koma.
misalnya: "Aku suka pisang."
tapi selebihnya, ceritanya...wuiiih!!!! pasti suka baca Goosbumps ya?