Without You

Description

Author pov

“Sehun-ah ireona” seorang namja manis terlihat sedang membangunkan dongsaengnya yang tertidur sangat lelap. Sedangkan yang dibangunkan terlihat tidak terganggu sekalipun.
“Haah sebaiknya aku biarkan saja dia tidur sebentar lagi.” Ucap namja itu –Suho- sambil beranjak dari kasurnya. Segera saja dia mengambil handuk dan beranjak menuju kamar mandi.
Setelah Suho selesai mandi, Sehun pun belum terbangun dari tidurnya. Suho pun mencoba membangunkannya lagi.
“Sehun-ah ireona. Nanti kau terlambat.” Ucap Suho sedikit keras. Berhasil! Namja tampan itu pun terbangun dari tidurnya.
“5 menit lagi hyung, jebal.” Rengek Sehun dengan mata yang setengah terpejam. Suho tahu kalau semalam dongsaengnya itu tidur agak larut karena mengerjakan tugas dari sekolah. Oleh karena itu sekarang dia susah dibangunkan.
“Baiklah. Hyung akan membuatkan sarapan dulu kalau begitu.” Suho pun pergi ke dapur untuk memasak sarapan untuknya dan dongsaeng kesayangannya itu.
**

“Sehun-ah sarapan siap.” Ucap Suho dari ruang makan.
“Ne hyung.” Sehun pun langsung duduk di meja makan setelah mendengar ucapan hyungnya itu.
“Sehun-ah kau yakin mau  langsung makan? Bahkan gosok gigi saja kau belum.” Tanya Suho sambil menatap Sehun dengan sangsi.
“Oh iyaa hehehe aku  lupa hyung.” jawab Sehun sambil cengengesan. Setelah itu dia pun pergi ke kamar mandi.
“Hyung aku sudah mandi. Wangi kaann.” Ucap Sehun setelah 15 menit menghilang dari meja makan. Kini Sehun telah berpakaian ala anak SMA dan wajah tampannya kini sangat terlihat jelas.


“Ne dongsaengku sekarang sudah wangi. Makin ganteng deh ga kayak tadi haha.” Ucap Suho sambil mengacak-ngacak rambut Sehun lembut.
“Ah hyung tadi kan aku baru bangun tidur.” Ucap Sehun sambil mem-pout kan bibirnya.
“Arraseo. Kajja kita sarapan Sehun-ah.” Mereka berdua pun sarapan dengan damai. Hanya suara dentingan alat makan yang terdengar. Setelah sarapan mereka pun keluar dari rumah sederhana itu. Sehun berangkat menuju sekolah dan Suho menuju tempat kerjanya.
“Sehun-ah hati-hati dijalan. Belajar yang baik eo?” ucap Suho sebelum berpisah dengan Sehun dipersimpangan jalan.
“Ne. Hyung juga semangat ya kerjanya. Hwaiting!” mendengar itu senyum pun melebar di bibir Suho. Baginya dongsaeng nya itu adalah penyemangat bagi hari-harinya.

=**=
Suho Pov

“Ne. Hyung juga semangat ya kerjanya. Hwaiting!” ucap Sehun padaku sambil mengepalkan tangan kanannya ke udara. Ah dongsaengku itu sangat lucu sekali.
Oh Sehun namanya. Dia adalah dongsaengku yang sangat kusayangi. Sedangkan aku Kim Joonmyun atau biasa dipanggil Suho. Hidup kami sangat bahagia saat keluarga kami masih lengkap. Hingga pada suatu saat appa dan eomma kami dipanggil Tuhan karena sebuah kecelakaan.
Saat itu aku masih berumur 15 tahun dan Sehun 12 tahun. Di usia semuda itu Kami sudah harus merasakan hidup tanpa kedua orang tua.
Jadi sejak kematian orang tua  kami –aku dan sehun- Kami hanya tinggal berdua, saling menjaga dan saling melengkapi.
Tidak terasa kini aku sampai di tempat kerjaku. Sejak kematian orangtuaku 5 tahun yang lalu, aku lah yang menjadi tulang punggung untuk kami berdua. Setelah lulus SMA, aku langsung bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Sedangkan biaya sekolah Sehun dibantu oleh beasiswa karena dia anak yang sangat pintar.

“Suho-ah, kau sudah datang?” tanya Kris setelah aku masuk ke cafenya. Dia memang bos yang sangat ramah juga perhatian pada pegawainya. Dia sudah kuanggap sebagai hyungku sendiri.
“Ne hyung. Apa aku terlambat?” tanyaku. Kulihat cafe masih sepi dan ini masih jam 07.20. ‘Belum terlambat’ ucapku dalam hati.
“Aniyo. Sejak kapan kau bisa terlambat datang kesini? Bahkan saat sakit pun kau tetap nekat datang kesini.” Jawabnya sambil membuat secangkir kopi.
“Hehehe iya ya hyung. Ya sudah, aku ganti baju dulu ya hyung.” ucapku sebelum menghilang dari hadapan Kris.
Setelah berganti baju, pekerjaanku pun dimulai. Dari mencatat pesanan, mengantar pesanan hingga membereskan meja pun aku kerjakan. Semua itu kukerjakan dengan senang hati hingga tak terasa hari sudah mulai sore.
“Suho-ah, sebaiknya kita tutup saja sekarang. Aku ada keperluan sebentar diluar. Lagi pula cafe sudah tidak ramai lagi.” Ucap Kris hyung saat aku sedang membersihkan salahsatu meja di cafenya.
“Mwo? Tumben sekali. Baiklah hyung kalau begitu.” Jawabku riang. Karena ini masih sore, aku berniat ingin membeli bubble tea untuk Sehun dan membuat makan malam special untuknya.

=**=
Sehun Pov

Sekarang aku sedang berjalan pulang bersama sahabatku, Kai setelah mengerjakan tugas bersama di rumah Tao. Jalan yang kulewati ini ternyata melewati tempat kerja hyungku, Suho. Tapi ternyata cafe itu sudah tutup saat aku lewat didepannya. ‘Mungkin Suho hyung sudah dirumah’ pikirku.
Aku pun segera berbelok ke kiri dan berpisah dengan Kai yang berbelok ke Kanan. Tak sengaja aku melihat Suho hyung sedang keluar dari sebuah toko di sebrang jalan. Aku pun melambaikan tangan padanya agar melihatku.
“Hyung!!” teriakku sambil melambaikan tangan kearahnya. Suho hyung pun membalas dan bilang padaku untuk menunggu disini. Kulihat dia mulai melintas dan berjalan menghampiriku.
Tak terduga ternyata dan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dari arah kiriku dan tepat mengarah ke tempat Suho hyung berada sekarang.
Dia masih tersenyum sambil membawa sebuah bungkusan ditangan kanannya tanpa tahu apa yang sedang terjadi disekitarnya. Aku pun refleks berteriak

 

“HYUUNNGGG AWAASSS!”
Terlambat.

 

BRAAKKK
 

Suho hyung sempat menegok kearah mobil itu, namun naas dia tidak berhasil menghindar. Dia pun tertabrak dan terpental  hingga ke sisi trotoar. Kini orang-orang pun mulai mengerubuni Suho hyung.
“Hyung!!” panggilku setelah menghampirinya. Tak kuasa air matapun jatuh dari mataku. Kulihat Suho hyung sudah sangat bersimbah darah. Aku pun memeluknya dan tak berhenti menangis.

 

“Hyung, bangun!! Kajima hyung.” pintaku dalam pelukan kami.
“Sehun-ah” ucap Suho hyung lemah.
“Hyung bertahanlah. Jebal.” Ucapku sambil menangis.
“Sehun-ah uljima. Hyung tidak apa-apa.” Ucapnya sambil menghapus airmata dipipiku.
“Hiks hyung hiks bertahanlah.”
“Sehun-ah, satu yang harus kau tahu hyung akan selalu menyayangimu saeng. Walaupun hyung sudah tidak ada didunia tapi disini, hyung akan selalu ada untukmu, Sehun-ah.” Ucapnya sambil menunjuk dada kiriku.
“Hyung kajima hyung hyuuunnnggg” teriakku melihat ia semakin lemah dan akan menutup matanya.
“Saranghaeyo, Sehun-ah.” Ucapnya untuk terakhir kalinya. Aku pun kembali memeluk Suho hyung.
“Hyuuunngggg hiks kajima hyuuunnggg hiks” racauku sambil tetap memeluk tubuh Suho hyung. Orang-orang disekelilingku pun mulai membujukku untuk melepas tubuh Suho hyung, tapi aku menolak dan tetap terus memeluk tubuhnya sambil menangis  tiada henti.

=**=
Author Pov

Setelah insiden itu, hidup Sehun pun berubah. Ia menjadi lebih pendiam dan sering mengurung diri. Namun, disekolah dia tetap anak yang rajin dan pintar. Kris  –Sahabat Suho- pun sering menjenguk Sehun dirumahnya. Dan dia selalu berkata ia baik-baik saja.
Pagi ini seperti biasa Sehun akan berangkat ke sekolahnya. Ia pun bangun lalu mandi dan berganti pakaian. Setelah itu ia pun sarapan di meja makan –sendirian-
‘Hyung, aku merindukanmu’ ucap Sehun dalam hati sambil menatap kursi kosong dihadapannya.

Setelah itu, dia pun keluar dari rumah. Saat akan berbelok di persimpangan jalan, tempat biasa ia dan hyungnya berpisah jika ia akan berangkat ke sekolah, ada sebuah bisikan terdengar ditelinganya.
‘Saranghaeyo, Sehun-ah.’
Sehun pun terdiam cukup lama. Setelah itu ia berbalik dan menatap jalan yang biasa hyungnya lalui untuk pergi bekerja. Namun sekarang yang ia lihat hanyalah sebuah jalanan kosong tanpa ada siapapun disana.
Sehun pun mencoba menahan desakan airmata yang akan keluar dari matanya. Ia pun mencengkram dada kirinya. Terasa sangat hampa. Tanpa dirinya. Suho.
“Nado. Nado saranghaeyo, Suho hyung.”

**

“Sehun-ah, yakinlah tanpa aku disisimu kau pasti bisa menghadapi ini. Yang harus kau yakini hanyalah satu, yaitu percayalah aku akan terus ada dihatimu meskipun aku sudah tiada lagi didunia. Saranghae, Sehun-ah.”
-Suho-

“Hyung, kau tahu? Hidup tanpamu rasanya tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku merasa kesepian tanpamu hyung tapi aku tahu kau akan selalu ada untukku. Disini, dihatiku. Nado saranghaeyo, Suho hyung.”
-Sehun-

THE END

 

Foreword

Ini adalah FF yang aku buat udah cukup lama, udah di post di blog pribadi sama salah satu blog ff exo juga.

Bahasa sedikit lebay, maafkan. Juga kalo ada typo juga

FF ini terinspirasi dari Suho-Sehun yang hubungan hyung-dongsaengnya lengket banget

Ya sudah happy reading...
 

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
kapan mau d update lagi??ehh tapi itu suho sama sehun tu saudara kandung ya? Kok marganya beda?
Dyanka #2
yah, lumayan lah bikin sedih...
dagraamaria #3
This seems nice, I'll be waiting for you to update it ^^