Our Story

Story of Jun Myeon and Jin Ah

 

Pagi itu,keadaan rumah pasangan Jun Myeon dan Jin Ah begitu ramai.Ya,dua orang keponakan mereka,menginap di rumah mereka selama liburan musim panas.Dan tentu saja,kedua pasangan yang menikah sekitar 1 bulan yang lalu itu begitu kewalahan,mengingat kedua keponakan mereka itu adalah anak yang hyperaktif.

 

“Jun Woo-ya..cepat makan sarapanmu dulu.Bibi tidak akan bertanggung jawab jika ibumu menyuruhmu pulang lebih awal.”Seru Jin Ah lembut dengan sedikit mengancam.

 

            Dan tentu,bocah lelaki berumur 5 tahun itu langsung berlari menuju meja makan dan menghabiskan sarapan yang Jin Ah buat.Sedangkan Jun Myeon?apa yang ia lakukan sekarang?

 

            Jun Myeon tengah sibuk berlari mengejar Jin Woo,ia seperti kesusahan mengejar keponakannya yang super nakal tersebut.Jun Myeon memaklumi sifat nakal Jin Woo,karena Jin Woo masih dalam masa pertumbuhan.

Hei!lelaki mana yang masih bisa bersabar seperti ini dalam menghadapi anak kecil?pasti banyak lelaki yang akan menyerah dengan tugas seperti ini,tapi Jun Myeon?ia masih sibuk mengejar keponakannya ini walau keringat sudah membasahi kemeja kerjanya.Well,Jin Ah begitu beruntung memiliki suami seperti Jun Myeon.

 

OoO

            Dan sudah 7 hari Jun Woo dan Jin Woo menginap di rumah Jun Myeon dan Jin Ah.Begitu banyak pengalaman yang mereka dapatkan ketika mengurus kedua bocah hyperaktif tersebut.Dan tentu saja ini menjadi bekal bagi mereka jika sewaktu waktu harus menghadapi situasi seperti ini lain waktu.

 

“Aku tidak menyangka Jin Woo dan Jun Woo se-nakal ini.Padahal beberapa tahun yang lalu mereka tidak seperti ini.”Ucap Jun Myeon.

 

“Ish!kapan terakhir kali kau bersama mereka,hm?”Tanya Jin Ah kemudian.

 

“Emmm entahlah,sekitar 3 tahun yang lalu.Kenapa memang?”

Pletak!

Jin Ah menyerang Jun Myeon dengan sebuah jitakan di kepalanya.Dan tentu saja membuat Jun Myeon heran,karena mendapat serangan mendadak itu.

 

“Jin Ah!Kau kenapa?aku tidak apa-apa kau langsung menjitakku.Sakit.”Keluh Jun Myeon sambil memegangi kepalanya yang sakit itu.

 

“Ish.3 tahun yang lalu,mereka berumur 2 tahun.Dan sekarang,berapa umur mereka?”

 

“5 tahun.”

 

“Sekarang kau fikirkan,anak usia 2 tahun dengan 5 tahun.”

 

“Ada apa memang?aku tidak bisa memikirkannya,karena aku tidak mengikuti perkembangan mereka,Jin Ah.”

 

“Ok..Jika kita punya anak,kau akan tau perbedaannya.Mungkin dengan itu,kau akan mengerti”

 

            Jin Ah pun pergi meninggalkan Jun Myeon yang masih sibuk mengelus kepalanya yang terasa sakit itu.Ia masih bingung dengan pernyataan Jin Ah tadi.Ya,ia sangat bingung.Well,mungkin ini disebabkan karena Jun Myeon sibuk dengan pekerjaannya yang membuatnya hampir tidak memperhatikan perkembangan keponakannya itu.

 

OoO

2 Bulan Kemudian...

            Pagi itu terasa begitu damai,Jun Myeon dan Jin Ah masih terlelap dalam tidur mereka.Jun Myeon masih konsisten,memeluk istrinya dari depan (mereka berdua tidur berhadapan).Ia mengatakan,jika ia memeluk Jin Ah dalam posisi itu,membuatnya tidur lelap dan bermimpi indah.Padahal itu hanya sebuah rayuan semata seorang Kim Jun Myeon.

 

            Jin Ah terbangun dari tidurnya setelah ia merasakan mual pada pagi hari,padahal biasanya ia tidak pernah mual dipagi hari.Apalagi beberapa hari ini pola makan dan istirahatnya sangat teratur,dan juga kemungkinan kecil jika ia sedang sakit.

 

            Tanpa aba-aba,tanpa komando Jin Ah pun berlari menuju kamar mandi.Berusaha memuntahkan makanan yang ada di dalam perutnya.Tapi usahanya sia-sia,hanya beberapa saja yang keluar,padahal mual nya terasa begitu hebat.

Jun Myeon terbangun dari tidurnya,setelah ia menyadari jika Jin Ah sudah terbangun.Buru-buru Jun Myeon pergi ke belakang dan mendapati Jin Ah yang sedang mual-mual tersebut.

 

“Kau kenapa?”Tanya Jun Myeon khawatir.

 

Jin Ah hanya menggeleng pelan,dan melanjutkan kegiatannya tadi.

 

“Kau hamil?”Tebak Jun Myeon tiba-tiba yang membuat Jin Ah membulatkan matanya.

 

“APA?A-A-AKU HAMIL?”Tanya Jin Ah tidak percaya.

 

“Ya biasanya begitu.Apa perlu kita ke dokter?”

 

“NO!Jika ini hanya masuk angin biasa bagaimana eoh?”

 

“Tapi pola makan mu dan istirahatmu akhir-akhir ini teratur sayang.”

 

Jin Ah terdiam sejenak,dan mengangguk.Membenari perkataan Jun Myeon tadi.

 

“So?kita ke dokter ya?mau kan?”

 

Dan kali ini Jin Ah tidak bisa menolak,ia mengangguk lemah dan menyetujui ajakan Jun Myeon.

 

OoO

            Dokter yang menangani Jin Ah pun tersenyum puas ketika ia melihat hasil pemeriksaannya tadi.Jun Myeon pun juga terlihat cemas menunggu hasil pemerikasaan tadi.

 

“Jadi bagaimana dokter?istri saya kenapa?apa ia ada masalah?apa jangan-jangan maag nya kambuh apa ia masuk angin apa----“

 

Perkataan Jun Myeon terpotong oleh dokter tersebut.

 

“Selamat!anda akan menjadi seorang ayah dari janin yang berusia 4 minggu ini,tuan Kim.”

 

Jun Myeon tidak bisa percaya,ia masih harus menyerap perkataan dokter.Dan mengecek kalender yang berada di atas meja dokter tersebut.

 

“Pastikan sekarang bukan tanggal 1 april,dok.”Ucap Jun Myeon polos. “Dan ternyata bukan tanggal satu april.Dan itu berarti perkataan dokter---?”

 

Dokter itu hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Jun Myeon.Tidak bisa dibayangkan,betapa senangnya seorang Kim Jun Myeon mendengar kabar itu.Ia hanya bisa menganga dan tidak percaya dengan semua ini.

 

Itu berarti aku akan menjadi ayah dalam waktu secepatnya! Ucap Jun Myeon dalam hati.

 

OoO

            Tidak bisa dibayangkan,betapa ramainya keadaan kantor pada pagi itu.Jun Myeon yang baru datang ke kantor pagi hari itu,langsung membawakan beberapa kue yang ia bagikan kepada teman-temannya.Well,ini bukan bulan Mei ---Bulan kelahiran Jun Myeon--- tetapi kenapa Jun Myeon menyebarkan kue-kue ini?dan itu menjadi pertanyaan teman-temannya.

 

“Hei!Jun Myeon,kau sedang ada acara apa?tumben sekali kau memberi kami kue-kue pada pagi hari.Hahaha.”Ucap salah satu karyawan.

 

“Ah aku baru ingat.sebentar...”Ucap Jun Myeon.Jun Myeon pun lalu menaiki sebuah meja dan berdiri disana,dengan bersemangat Jun Myeon pun mengatakan sesuatu. “BERITA BESAR!AKU AKAN MENJADI SEORANG AYAH SEKARANG!DAN KAU TAU BERAPA USIA JANIN BAYI KU?USIA JANIN BAYI KU MENGINJAK 4 MINGGU!AYO TEPUK TANGAN!!”

 

Semua karyawan pun menatap Jun Myeon heran.Dan akhirnya mereka pun mulai mencerna kebahagiaan Jun Myeon,serempak para karyawan menepuk telapak tangan mereka.

 

“HEI!WELCOME DADDY JUN MYEON!”Ucap para karyawan serempak.Jun Myeon hanya tersenyum ketika para karyawannya serempak meneriakkan kata tersebut.

 

            Dan mulai pada hari itu,panggilan ‘Daddy Jun Myeon’ yang diberikan para karyawannya kepada Jun Myeon pun mulai berlaku.Dan Jun Myeon pun sangat senang dengan sebutan tersebut.Hei!siapa yang tidak senang menjadi calon ayah?

 

OoO

            Usia kandungan Jin Ah sudah menembus angka 7 bulan,dan berarti kurang lebih 2 bulan lagi Jun Myeon akan menjadi seorang ayah.Tentu selama 7 bulan ini,Jin Ah selalu meminta beberapa ‘permintaan istimewa’ ya seperti pada tengah malam,ia meminta dibelikan ramen di wilayah Gangnam lalu pada pagi hari buta,Jin Ah meminta Jun Myeon untuk mengantarnya ke Busan.Dan masih banyak lagi ‘permintaan istimewa’ Jin Ah kepada Jun Myeon.

 

            Dan tentu saja ‘permintaan istimewa’ Jin Ah,ada yang belum bisa Jun Myeon kabuli.Seperti ketika Jin Ah meminta dibelikan ramen,dan pada saat itu Jun Myeon sedang rapat dengan client nya.Dan masih ada lagi.

 

            Pagi itu seperti biasa,Jun Myeon dan Jin Ah sarapan.Suasana masih sama seperti biasanya,hanya terdengar kicauan burung yang berlalu lalang di depan balkon rumah mereka.Mereka berdua dalam kondisi sibuk,ya sibuk dengan makanan mereka masing-masing.

Setelah menyelesaikan sarapannya,Jun Myeon pun segera mengambil gelas dan susu ibu hamil milik Jin Ah,seperti kebiasaannya pada pagi hari selama 7 bulan ini,Jun Myeon membuatkan susu untuk Jin Ah.tentunya.

 

            Jun Myeon pun kembali ke ruang makan setelah ia mengganti baju nya menjadi kemeja kantornya.Ia begitu kaget ketika Jin Ah tidak menghabiskan susu nya,padahal susu itu sangat penting bagi kesehatan janin mereka dan tentu saja Jin Ah.

 

“Kau tidak menghabiskan susu mu?”Tanya Jun Myeon khawatir.

 

“No!aku tidak mau minum susu Jun Myeon,aku hanya ingin ICE CREAM!”

 

“APA?ICE CREAM?hei hei,ini masih pagi sayang.Kau mau janin yang ada di perutmu menjadi melemah?apa kau tega?jangan ya,ku mohon.”

 

“Tapi aku sangat ingin Ice cream Jun Myeon.”

 

“Sekalinya ku bilang ‘NO!’ ya ‘NO!’ tidak ada kata lagi,selain ‘Ya aku mengerti’.Ini juga demi bayi kita Jin Ah.Kau bisa mengerti aku kan?”

 

“Em tapi ini permintaan bayi kita Jun Myeon.Kau tau kan jika ‘permintaan istimewa’ tidak boleh tidak di turuti.”

 

“Aku tau tentang itu,tapi itu bukan permintaan bayi kita.Aku tau benar,bayi kita mau apa.Ia tidak pernah meminta ice cream di pagi hari.You know.”

 

            Jin Ah hanya mendengus kesal mendengar pernyataan Jun Myeon.Usahanya berbohong pun gagal dan Jin Ah pun mulai kesal dengan sikap Jun Myeon yang terlalu over dalam menangani dirinya.

 

“Sudahlah jika kau tidak mau menuruti apa mau ku!hari ini juga aku akan ke rumah ibumu,jangan harap aku akan menceritakan yang baik-baik tentang dirimu.”

 

            Jin Ah pun pergi dan masuk ke dalam kamarnya.Jun Myeon hanya menggeleng pelan,semenjak hamil,sifat Jin Ah berubah menjadi childish seperti ini.Dan Jun Myeon mencoba untuk memahami itu.

 

OoO

“Ah Jin Ah.Sudah lama tidak bertemu,bagaimana keadaanmu dan calon cucu ku?”Tanya wanita paruh baya yang masih terlihat segar yang merupakan ibu Jun Myeon.

 

“Ah aku dan calon bayi ini baik-baik saja.Ia terlihat sangat sehat,berdasarkan hasil pemeriksaan satu bulan lalu.”Jawab Jin Ah sumringah.

 

“Syukurlah kalau begitu.Oh ya,bagaimana keadaan Ayahnya?apa dia baik-baik saja seperti istri dan anaknya?”

 

“Em Jun Myeon,ya dia baik-baik saja tapi dia sangat menyebalkan bu.Aku hampir dibuat kesal olehnya.Sungguh.”

 

“Kenapa dengan anak itu?apa dia memukulmu?atau membentakmu?”

 

“Oh tidak ibu,mana mungkin seorang Kim Jun Myeon melakukan tindakan kasar seperti itu?ya dia hanya melarang ku untuk ini itu ini itu,dan ah dia seperti tidak membebau bu dalam mengkonsumsi sesuatu.”

 

“Tapi Jun Myeon ada benarnya Jin Ah,dia mungkin hanya ingin janin dan dirimu sehat sampai persalinan nanti.Itu juga pernah dialami oleh ayah nya dulu,aku pun pernah dalam posisi mu.Merasa risih dengan larangan ayah Jun Myeon,tapi ketika selesai persalinan,aku tau jika mereka,para suami,tidak ingin istrinya dalam kondisi lemah di persalinan.”

 

            Jin Ah pun mengangguk mengerti dengan penjelasan ibu mertua nya itu.Jika di fikir-fikir memang ada benarnya,lagipula ayah mertuanya merupakan seorang profesor yang mengerti tentang hal kesehatan seperti itu,dan itu menular kepada seorang Kim Jun Myeon.suaminya.

 

OoO

            Hari mulai gelap,Jun Myeon pun terpaksa pulang lebih awal dari biasanya walau pekerjaannya masih menumpuk di kantor.Tapi ia tidak peduli,ia membelikan Jin Ah sayuran dan buah-buahan untuk di konsumsi ketika makan malam nanti.

 

            Ketika sampai di rumah,Jun Myeon tidak menemukan Jin Ah sama sekali.Ia mulai cemas,dan mulai menghubungi ibu nya.Hati nya mulai lega ketika sang ibu mengatakan jika menantu nya berada di rumah.

 

“Ibu,tolong suruh Jin Ah untuk tidak kemana-mana.Aku akan menjemputnya.”

 

            Jun Myeon mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,ia ingin cepat-cepat menjemput istrinya dan menyuruhnya untuk segera makan.Ia tau benar,jika istrinya belum makan disana,karena Jin Ah merupakan tipe orang yang tidak bisa makan di rumah seseorang jika tidak dipaksa,sedangkan ibu Jun Myeon sendiri tidak suka memaksa seseorang.

 

“Bu,Jin Ah dimana?”Tanya Jun Myeon khawatir.

 

“Dia ada di kamarmu,sedang tidur.Coba kau lihat dulu.”

 

            Jun Myeon pun memasuki kamar nya dan melihat Jin Ah yang sedang berbaring sambil mengelus perutnya yang sudah membesar itu.

 

“Bagaimana Ibu Jin Ah,apakah harimu menyenangkan disini?”

 

            Jin Ah terlonjak kaget ketika ia mendapati Jun Myeon sedang duduk di sampingnya.Angle smile milik Jun Myeon membuatnya terlonjak dan well ini tidak bohong.

 

“Ka-kau mengagetkanku saja.”

 

“No!aku tidak mengagetkanmu,aku hanya menanyakan bagaimana harimu hari ini.”

 

“Jun Myeonnie......”

 

            Jin Ah pun langsung memeluk Jun Myeon erat,ia tau jika Jun Myeon mulai mencemaskannya.Dan pastinya ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika ia sangat sangat membutuhkan perhatian Jun Myeon,walau mereka berdua sempat bertengkar kecil tadi pagi.

 

“Mianhae....sungguh aku tidak ingin membuatmu kesal.”

 

“Eittt jangan bilang jika kau belum makan hari ini.Benar?”

 

“NO!KIM JUN MYEON!Aku sudah makan hari ini,malah 3 kali.Aku tidak ingin membuatmu kesal.sungguh.”

 

“Baguslah kalau begitu.Aku membelikanmu buah,kau mau?”

 

“A-aku sudah terlalu kenyang.Besok pagi saja bagaimana?apa kau tidak kasihan dengan bayi kita hm?nanti jika ia sakit karena terlalu banyak makan bagaimana?”

 

“Memang bisa?oke oke,aku harus menuruti permintaanmu dulu sekarang.”

 

“Ah aku mencintaimu Kim Jun Myeon.Saranghaeeee.”Ucap Jin Ah dan langsung mengecup pipi sebelah kiri Jun Myeon.

 

OoO

            Pagi itu,Gangnam di guyur hujan deras.Jun Myeon dan Jin Ah yang memutuskan untuk menginap di rumah orangtua Jun Myeon terpaksa mengundur jam kepulangan mereka.Walau jarak dari rumah ibunya dengan rumah Jun Myeon tidak begitu jauh,tapi Jun Myeon masih tidak ingin berkendara dalam keadaan hujan deras seperti ini,apalagi Jin Ah sedang hamil besar.Ia hanya takut sesuatu terjadi pada mereka di jalan.

 

“Jadi hari ini kau tidak kerja?”Tanya Jin Ah kepada Jun Myeon.

 

“Sepertinya iya,tapi agak siang sedikit aku datang.Kenapa?”

 

“Ah tidak apa-apa,oh ya weekend nanti kau ada waktu?”

 

“Ada.Kenapa?”

 

“Kita rias kamar calon bayi kita,bagaimana?”

 

“Bukan ide yang buruk.Tentu aku setuju.”

 

OoO

2 Bulan kemudian...

            Sejak 2 hari yang lalu,Jun Myeon tidak ada di rumah.Kepentingan pekerjaannya mengharuskannya meninggalkan Jin Ah yang sedang hamil sendiri di rumah.Itu bukan suatu hal yang mudah bagi Jun Myeon,karena ia adalah tipe suami yang ingin selalu ada di samping istri nya yang sedang hamil.

            Dan hari ini,tepatnya siang ini Jin Ah merasakan mulas yang sangat hebat.Ia tidak tau harus apa sekarang,yang ada di benaknya hanya Ibu,Ibu dan Jun Myeon!

            Dalam kondisi seperti ini,Jin Ah pun menelpon Ibu nya dan Jungah,temannya.Ia tidak mau membebani ibu mertuanya.Jika rumah kedua orangtua nya tidak dekat,Jin Ah tidak akan mungkin menelpon ibu nya sekarang.

 

            Beberapa menit kemudian,Jungah pun langsung datang.Ia langsung membawa Jin Ah ke Rumah sakit terdekat.Sebagai sahabat yang baik,Jungah pun juga ikut serta menemani sahabatnya ketika masuk ke dalam ruang persalinan.Tapi sayang,Jungah tidak diperbolehkan menemani Jin Ah melahirkan.

 

“Jun Myeon!istrimu sedang melahirkan!ku mohon kau cepat datang kesini.”Pinta Jungah kepada Jun Myeon disambungan telpon.

 

“Oh God!aku tidak pernah secemas ini dalam hidupku.Aigo.”Ucap Jungah.

 

            Beberapa menit kemudian,keluarga Jin Ah serta mertua Jin Ah pun datang.Dapat dilihat raut kecemasan terpancar dari wajah mereka.Dan memang sekarang mereka semua benar-benar cemas,menanti kedatangan cucu mereka.

 

            Seorang suster pun datang menimang seorang bayi lucu yang sangat menggemaskan.Ya,siapa lagi jika bukan bayi Jin Ah dan Jun Myeon.Jika di perhatikan lebih dalam,wajah bayi ini memiliki campuran antara wajah Jin Ah dan Jun Myeon.

 

“Ibu,ini cucu ibu dan bapak.Silahkan di gendong.”Ucap suster itu sambil tersenyum ramah.

 

            Ibu Jin Ah pun menimang cucu lelaki nya itu.Raut kebahagiaan terpancar dari wajah semua orang disana,termasuk Jungah.Dan pada saat itu juga,langkah kaki seorang pria yang berlari menghampiri mereka semua terdengar.Ya!Jun Myeon datang,pria itu datang.Apakah begitu cepatnya penerbangan dari Jepang ke Seoul?

 

“Jun Myeon.Cepat sekali kau datang?”Tanya Jungah heran.

 

“Itu bisa belakangan noona,sekarang dimana anakku?dimana istriku?”

 

“Aish!anakmu ada di sampingmu,dan istrimu masih di ruangan.”

 

            Jun Myeon pun menghadap ke samping badannya.Seorang bayi lelaki yang mungil dan lucu,sedang tertidur di gendongan ibu Jun Myeon.Mata Jun Myeon terlihat berkaca-kaca ketika melihat anak pertamanya lahir.Ia begitu menyesal tidak ada di samping istrinya ketika proses persalinan.

 

            Matanya berkaca-kaca ketika menimang anak pertamanya,ya wajar jika Jun Myeon menangis.Perjuangannya selama ini tidak sia-sia,ia memperhatikan Jin Ah 24 jam non stop akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan,anak pertamanya lahir dengan sehat dan tanpa ada cacat fisik sedikit pun,dan ini membuat Jun Myeon merasa waktunya menjadi ayah akan dimulai.Dari sekarang.

 

OoO

2 Bulan Kemudian...

            Pagi itu,Jin Ah dan Jun Myeon duduk bersama di ruang makan.Mereka sarapan bersama ditemani oleh suara gemercik air dari kicir air mini yang berada di pekarangan rumah mereka.Ditambah lagi si kecil,Jun Hyun yang sedang terlelap tidur di dalam kereta bayi nya.

 

“Ku rasa menjadi ayah itu menyenangkan.Ya walau aku harus bangun tengah malam.Tapi aku menikmati itu,Jin Ah.Aku ingin kita membesarkan Jun Hyun bersama-sama sampai akhir hayat kita berdua.Deal?”

 

            Jin Ah hanya tersenyum dan mengangguk pelan. “Deal sayang.Apapun yang membuat keluarga kita harmonis,akan ku lakukan.”

 

            Mereka berdua tersenyum memulai hari-hari mereka bersama sebagai orangtua dari seorang bayi kecil bernama Jun Hyun.

 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet