Suara tersebut berhasil menghentikan langkah kaki Ye Seol. Suara yang kedua kalinya ia dengar. Ye Seol juga mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya.

“Aku mencari buku yang judulnya….” Suara itu terputus bersamaan dengan buku yang Ye Seol pegang, diambil dari tangannya. “kau dapat dimana buku ini?”

Ye Seol memutar badannya menghadap pemuda itu. Kini ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya bisa menunduk. Berharap Eun Soo akan datang menyelamatkannya.

“Jwiseonghamnida, tapi aku bukan petugas perpustakaan. Aku hanya membantu temanku.” Jawab Ye Seol jujur dan menyembunyikan rasa gugupnya.

“Ye Seol-ah, kau lama sekali. Sebentar lagi kelas akan dimulai.” Eun Soo terlihat dari belakang punggung pemuda didepannya dan mendekati Ye Seol yang kebingungan.

“Ye Seol?” gumaman pemuda itu tidak terdengar oleh Ye Seol dan Eun Soo.

Eun Soo memperhatikan pemuda di depan mereka. “ah.... Sunbae  ingin meminjam buku itu lagi? Ingat jangan sampai tercecer. Dan tidak boleh lebih dari 4 hari.”

Pemuda yang dipanggil Sunbae oleh Eun Soo itu tersenyum dan mengangguk. “Arasseo, Eun Soo-ya. Cepat sana kalian kembali ke kelas.”

Eun Soo membalas dengan senyuman terlebarnya dan mengajak Ye Seol kembali ke kelas.

“Eun Soo-ya, yang tadi itu siapa? Sepertinya kalian dekat.” Tanya Ye Seol. Yang hanya ia tahu sebatas nama saja.

Eun Soo menghentikan langkahnya dan memandang Ye Seol tidak percaya. “Jangan bilang kau memang tidak tahu dia itu siapa. Dia itu Byung Hun Sunbae. Tapi ia lebih suka dipanggil L.Joe. Dan kami tidak dekat, percayalah.” Gadis itu kembali berjalan dan menghembuskan napasnya berat. “Dia memang seperti itu kesetiap wanita. Kadang banyak yang bilang kalau dia itu playboy, bisa dilihat dari raut mukanya yang kelihatan seperti bad boy itu. Ah... dan kalau tidak salah appa-nya Sunbae itu punya perusahaan besar Lees Company! Terus mereka juga buka cabang di London! Wah!”

Ye Seol menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

“Aku masuk duluan ya~” Ye Seol mengganguk dan berjalan ke kelasnya yang tepat disamping kelas Eun Soo.

Saat Ye Seol ingin mencoret-coret bukunya, ponselnya bergetar.

From: Hyung Seokie babo

Pulang sekolah tunggu aku di café biasa.

“Masa bodoh.” Gumam Ye Seol.

From: Hyung Seokie babo

Aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang, babo. Pokoknya tunggu aku disana

Ye Seol menghela napasnya berat. Sejak kapan oppa-nya bisa membaca pikirannya. Ia memasukkan kembali ponselnya ke tasnya. Saat itu juga Kim Seonsaengnim masuk ke kelasnya diikuti pemuda yang berlari menuju mejanya yang tepat disebelah Ye Seol, sebelum ia mendapat teguran dari Kim Seonsaengnim. Sepanjang pelajaran Ye Seol hanya fokus dengan coretannya, sebelum sebuah gulungan kertas mendarat di depannya. Ia memandang ke sekelilingnya, dan pandangannya berhenti di meja sebelah kirinyanya.

“Buka,”  ujar pemuda itu tanpa mengeluarkan suara.

Kenapa? Kau baik-baik saja?

Ye Seol menyodorkan kertas tadi ke pemiliknya sambil mengangguk. “Sejak kapan kau peduli begitu?” Ujarnya tanpa mengeluarkan suara.

Gulungan kertas tadi kembali mendarat di mejanya.

Sejak kita duduk bersebelahan begini.

Ye Seol menulis di kertas itu dengan bunyi 'Jangan ganggu.' dan melempar ke sebelahnya.

Setelah membaca jawaban gadis itu di kertas, ia menirukan gerakan seperti menutup restleting di bibirnya.

“Choi Jong Hyun,” panggil Kim Seonsaengnim. “silahkan dilanjutkan.”

Murid yang dipanggil Jong Hyun itu kelihatan panik.

Ye Seol memberitahukan bagian mana yang harus ia baca dengan menukar bukunya yang telah ia tandai dengan buku pemuda bernama Jong Hyun yang duduk di sampingnya itu. Ya, ia yang telah melemparkan gulungan kertas tadi kepada Ye Seol.

Update!!

It's been a while~ enjoy the story!!