Chapter 3: Brothers?

Stuck In Love With The Siblings

Hyung,” Jong Hyun berjalan mendekati kakak laki-lakinya yang sudah berdiri di depan kelasnya, saat bel pulang sudah 15 menit berlalu.

“Sudah jangan banyak tanya lagi. Tasnya kau taruh dimana?”

“Tenang saja, sudahku titip di pos satpam tadi pagi.” Mereka berdua langsung menuju pos satpam di luar pekarangan sekolah mereka. Saat melewati ruang musik, kakak laki-lakinya yang berjalan didepannnya, menghentikan langkahnya saat mendengar dentingan piano dan suara nyanyian. “Hyung. Hyung. Ya, Byunghun hyung

L.Joe tersadar dari lamunannya, ia larut dengan suara yang keluar dari ruang musik tersebut. “Ah, mianhae .” Mereka melanjutkan jalan mereka ke pos satpam.

Hyung, terus kita kemana? Appa tidak memberi tahu alamatnya. Aku saja tidak tahu siapa nama anak teman appa itu.”

“Namanya Park Hyungseok. Aku dapat pesan singkat darinya. Kita ke café yang hanya 2 blok dari sekolah kita.”

Saat mereka sampai di kafe yang dituju, L.Joe dapat langsung mengenali Hyungseok yang memakai kemeja kotak-kotak hitam seperti yang telah diberi tahu Hyung Seok lewat pesan singkat yang dikirimya.

“Park Hyungseok hyung?

Hyungseok menoleh dan menyuruh kakak beradik itu duduk. “Duduklah.”

 “Kita menunggu siapa lagi?” tanya Changjo.

“Adikku. 3 menit lagi dia akan sampai.” Hyungseok menjawab pertanyaan Changjo sambil sesekali memperhatikan ponselnya.

Setelah memperkenalkan diri mereka satu persatu, Hyungseok langsung menginterogasi kakak beradik ini dengan pertanyaan-pertanyaan bodohnya. Namun dengan begitu, mereka menjadi kelihatan lebih akrab.

Kring.

Bunyi pintu kafe membuat pandangan Hyung Seok beralih dari ponsel ke pintu kafe yang di masuki pelanggan—yang kebetulan kedatagannya ditunggu-tunggu oleh merekanya.

“Akhirnya,”

“Sudah menunggu lama?”

Changjo tersedak minumannya saat melihat gadis yang berdiri di depan meja mereka, dan memandangnya bingung.

Hyung, Yeseol itu adikmu?” tanya Changjo bingung

“Ah aku belum bilang pada kalian, Yeseol teman sekelasmu?” Changjo mengangguk. Hyungseok menarik tangan Yeseol dan menyuruhnya duduk di disebelahnya. “mereka anaknya teman appa.”

Ekspresi Yeseol pun tak kalah bingung seperti Changjo. Ia tidak pernah tahu, kalau anak teman ayahnya adalah teman sekelasnya sendiri yang duduk tepat di sebelahnya. Dan ditambah L.Joe adalah kakak laki-laki Changjo.

“Ayo, kita pulang.” Hyungseok berdiri dari kursinya dan membayar minuman yang mereka minum.

 

Changjo menjatuhkan badannya yang lelah ke kasur. L.Joe mengemasi barang-barangnya kedalam lemari kosong yang sudah berdiri di sudut ruang kamar mereka. Changjo dan L.Joe, mereka dikamar yang sama. Kamar tamu tersebut memiliki dua kasur empuk yang mungkin bisa ditempati dua orang sekaligus. Changjo mengambil tasnya dan menaruh buku pelajarannya lalu pergi keluar kamarnya.

Ya, mau kemana kau?” L.Joe menghentikan pekerjaannya, saat melihat Jong Hyun membuka pintu kamar.

“Toilet.”

Changjo berdiri di depan pintu kamar Yeseol lalu mengetuk pintunya tanpa henti. Tanpa butuh waktu lama pintu kamarnya terbuka secara tiba-tiba, membuat dirinya terlonjak kaget.

“Jong Hyun-ah­...”

“Apa aku mengganggumu?”

“Tentu saja. Ada perlu apa?”

“Ah, itu...boleh aku pinjam buku Bahasa Inggrismu? Aku belum siap.” Ye Seol mengambil buku tugas bahasa inggrisnya dan melemparnya kepada Changjo. “gomawo.

 Changjo  kembali ke kamarnya dan langsung menyalin pekerjaan Yeseol sambil tersenyum. Ia senang saat gadis itu memanggil nama aslinya.

Park Yeseol...

Nama itu terus terngiang-ngiang di otaknya. Ia senang bisa duduk bersebelahan dengan gadis itu. Gadis yang cuek dengan sekitarnya. Gadis yang sangat susah ia dekati. Gadis pertama yang membuatnya tertarik. Dan gadis yang memanggil nama aslinya dengan suaranya yang indah.

 

Yeseol mengumpat dan menutup pintu kamarnya, lalu kembali ke kasurnya. Belum sempat ia menyentuh kasurnya pintu kamarnya kembali diketuk. “Astaga, siapa lagi kali ini~” erang Yeseol sambil membuka pintu kamarnya dengan cepat sehingga orang yang mengetuk menatapnya kaget.

“Ah, Sunbae,”

“Kau sudah mau tidur? Maaf telah mengganggumu. Kalau begitu aku kembali ke kamar.” L.Joe kembali ke kamarnya yang berada di sebelah kiri kamar Yeseol.

Kini di rumahnya telah ditempati tiga orang laki-laki termasuk kakak laki-lakinya. Rumah keluarga Yeseol yang tidak terlalu besar, memiliki empat kamar tidur, kamar tidur orang tuanya, Hyungseok dirinya, dan kamar tamu yang berada disebelah kamarnya. Kadang Hyungseok sesekali tidur di apartemennya, jika ia pulang telat. Yeseol bangkit dari tempat tidurnya sambil memegang perutnya yang kelaparan menuju dapur. Ia baru ingat kalau dari tadi siang ia belum menyentuh makanan. Ia mengambil apel dari lemari pendingin dan menuangkan susu coklat ke gelas besar lalu duduk di sofa depan televisi. Jam sudah meunujukkan pukul 12 malam.

“Kau belum tidur?”

 


NEW CHAPPIE~

Sorry for the late post. and thank you who already read this story!! <3

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 6: Lanjut ya!! Ditunggu,,hee
Tikakyu #2
Chapter 6: Lanjut ya!! Ditunggu,,hee
keylovemelt
#3
;A; ini nggak ada nextnya *frustasi* ayodong lanjuuut authorniim pleaseee
monggyu #4
ㅠ ㅠ!! Update soon juseyo!! Ceritanya bagus!
kkeurao #5
Chapter 3: update;;;u;;;
leechanmi
#6
update soon authornim! ^^