Crazy Night

YooHoo (첫사랑)

YooHoo

Chapter 5 : Malam yang Gila

***

       "Ke kekunci!",seru kami. Setelah mencoba berkali-kali tetep gak bisa. "Apa didubrak aja ya!",seru Luhan. "Jangan! Nanti kita kebayar mahal!",seru Soo. "Iya juga ya!",Luhan juga makin pusing. "Lewat jendela!",usul Tiff. Kami pun berlari ke jendela. "Cepirit! Pakai teralis pula!",seruku. Kami pun terpaksa melanjutkan main kartunya. "Untung ac-nya udah dihidupin! Kalau gak sumpek pasti!",seru Sic. "Ia!",seru Yul. Hari sudah hampir gelap. Kruyuuk... "Oh... Aku lapar sekali!",seru Luhan. "Yah.. Aku juga!",seru Soo. "Jangan bilang di kamar ini nggak ada pemanas air listrik!",seru Yul. "Ada!",seruku. "Kalau gitu kita rebus mie cup!",seru Tiff. Kami pun sibuk mengambil mie cup dari tas.

        "Ada yang bawa lebih! Aku mau juga!",seru Luhan. Hh... Anak itu! Kebetulan aku bawa dua. Aku pun menyurukkan mie cup itu biar gak keliatan. Tapi! Semua orang sudah melirik ke tas ku. "Hei! Yoongie kau ada 2!",seru mereka. "Ah.. Nggak!",seruku. "Tuh apa!",seru Yul. "I..I..ini untuk nanti!",seruku. "Untuk aku ya!",seru Luhan merampas satu dariku. Aku jadi panas, tapi aku malas lawan,lagi capek. "Enak-enak gini emang enak makan mie cup!",seru Tiff. "Eh... Kau ambil yang mie rebus ya Lu??",tanyaku. "Oh.. Ia!",seru Luhan. "Hah! Dapet mie goreng deh! Tapi gak apa lah, enak juga!",seruku. "Kalau mau rebus aja! Kan mie juga!",usul Soo. "Iya juga!",seruku. "Jangan deh! Nggak enak, bumbunya gak pas pakai air!",seru Sic.

          "Waktu itu pernah kita coba kan Tiff!",serunya pada Tiff. "Oia!",seru Tiff sambil menuangkan air ke mie nya. "Yaudah makan aja deh Yoong!",seru Yul. "Nggak papa juga sih! Ini enak juga! Apa lagi ini yang ekstra pedes! Udah lama gak makan!",seruku mulai tergiur juga. Kami pun makan dengan sangaaaaaaaaaaaaaaat lahap. Tapi aku menghemat-hematnya. Karena kalau sudah habis, makanan kami hanya biskuit dan roti."Oh ya! Telpon resepsionis nya aja!",seru Sic, dan itu benar-benar ide cemerlang. "Cepat telpon! Aku mau pipis!",seru Luhan.

           "Mm... Hei telponnya ada di ruang tamu ya!",seru Yul. "Cirik ma!",seru Soo. "Hoah!! Udah ngantuk!",seru Sic. "Mmmm.... Kita main yuk!",seruku. "Main apa?",tanya Luhan. "Truth or dare! Walaupun udah ngebosenin sih! Tapi kita bisa tanya-tanya Luhan, asyik kan!",seru Yul. "Oh ya! Asyik tuh!",seru kami. Kami pun duduk di lantai. "Milih orangnya sambil nyanyi aja ya, sambil pukul-pukul tangan berurutan!",seruku. "Oke!",seru Yul. Lagu pertama yang kita nyanyikan adalah lagu 'Alone'. Lagu pun mulai: Wae tto na honja babeul meokgo Na honja yeonghwareul bogo Na honja noraehago ireoke na ulgo bulgo Neon tteonago eobseo huhoehaedo soyongeobseo Oneuldo na honja "!",seru kami.

           Ketika tanganku mendarat di tangan Tiff lagu kami berhenti. "Truth or dare!",seru Luhan. "Hhmm Dare aja deh!",serunya. "Kalau gitu dobrak pintu dan ganti uangnya!",seru Soo. "Ah..ah.. Ganti boleh!",seru Tiff. "Yah gak seru!",Sica mencemeeh. "Plis,plis! Kejam banget!",Tiff minta-minta. "Yadeh!",seru kami. "Tapi kalau Luhan gak boleh! Soalnya kamu kan taruhan jadi babu!",seruku. "Ya ya!",serunya kesal. "Kalau gitu aku tanya! Kamu jawab pertannyaanku beberapa minggu yang lalu, kamu suka siapa?",tanya Sic. "Hmm... Tebak aja!",seru Tiff. "Kalau nggak kita kesamber petir!",seru Soo. "Iya deh! Si goooooooo ee k!",seru Tiff. "Ecieee suka EE K ya!",seru kami.

           Lagu apa lagi. "y Love!",seru Luhan. "Oke!",seru kami. Lagu kedua pun dinyanyikan. "Neon jeongmal y eyes y nose y mouth don't you know oneul nan naega jeongmal seksiiiiiiiih!!",seru kami riang. Daaaaan.. PLAK.. Tangan Luhan menepuk ke tangan Sic. "Sica Time!!! Truth or dare!",seruku bersemangat. "Eh..eh.. Truth aja deh! Males ngeluarin duit!",seru Sic. "Kamu pacaran kan sama Luhan!",seruku mencerocos."Jawab!",seruku. "Eh...eh..",seru Sic. Sekarang tumben dia gak marah. "Iya kan! Kamu aja ambil tempat duduk di sebelahnya!",seruku berteriak. "Nggak!!!",seru Sic. "Nggaaaak!!! Aku nggakkkk!!!",seru Sic marah. "Kenapa kamu selalu bilang-bilang aku!",seru Sic.

           "Suka-suka aku dong!",seruku marah juga. "Jahat!",seru Sic yang ternyata udah nangis. "Aku gak mau main!",seru Sic lalu melompat ke tempat tidur. "Terserah!",seruku menjulurkan lidah. "Ihh.... Udah males main tod!",seru Yul. "Gimana kita kerjain orang! Kita telpon-telpon",usul Soo. "Boleh juga tuh!",seru kami. "Korban pertama, Baekhyun!",seru Luhan. Kami pun bergegas menelpon Baekki.

*******

            "Ya... Dengan keluarga Byun!",seruku. "Hihihihi!!!",terdengar suara tawa yang ganjil. "Halo! Halo? Siapa ini?",tanyaku. "Byun Baekki yang lucu!",seru seseorang di telpon. "Ah iya aku memang comel!",seruku. "Tapi Luhan juga comel!",seruku (Luhan : kok malah ngomong aku sih, tapi emang aku comel). "Ya! Kau memang lucu! Seperti kelinci!",orang itu berbicara lagi. Tiba-tiba angin malam membuat bulu kudukku meremang. Lagian sekarang udah jam setengah sebelas. "I.. Iya aku kayak kelinci!",seruku. "Ya.. Sangat cocok untuk dijadikan sate kelinci!! Aku ingin memakanmu!",serunya. "Hah.. Apa maksudnya?",tanyaku. "Aku ada di belakangmu!",seru orang itu. Refleks kulempar telpon itu dan bergegas ke kamar. Apa apaan tadi itu?

****

              "Hahaha!!! Baekki!",seru kami. "Hei! Luhan, Baekki mengakui kecomelan mu! Biasanya kan dia sok paling lucu!",seru Yoona. "Iya ya!",seruku. "Telpon Amber yuk!",usul Yul. "Oke! Asyik tuh!",seru Tiff. Kami pun menelpon hp Amber. "Halo!",seru Amber. "Llama!",seruku. "Amber!",serunya. "Amber!",seru Tiff. "Llama!",serunya lagi. "Hei siapa sih! Aku ngantuk nih! Hoah... Iya iya aku llama! Dah..",Amber ngoceh sendiri. "Kayaknya tuh si Amber lagi ngigau ya!",seru Yoona. "Ia!",seru Yul.Tak terasa sudah 10 orang lebih kami kerjain. Tinggal Yuri yang kerjain orang sendirian.

*********

             Mm... Aku mencari-cari nama-nama di kontak hp Luhan Kak Victoria, kakak Luhan ya! Bisa minta bukain pintu dong. Aku pun menelpon. "Hei kak! Ini aku Yul, kami terkurung! Luhan juga ada disini! Bisa bukain pintu! Di kamar perinces 14!",seruku. "Oh itu ya! Tadi aku yang kunciin!",serunya. "Hahh... Dasar kakak!! Kakak tau kalau adek kakak itu kekunci sama para cewek!",seruku. "Oh ya! Wow, aku gak bisa bukain sekarang ya! Aku takut keluar! Sekarangkan tengah malam! Nanti ada setan lagi!",seru Vic. "Cirik ;""_,"_:'"_(alias di sensor) baa ang ko! Gilo ang ma (kayak gimana kamu nih! Gila kamu ma)!",seruku kasar lalu membanting hape Luhan.

             "Hei Hei! Kenapa hape ku di banting!",seru Luhan. "Sori! Ternyata yang kunciin kita kakakmu!",seru yuri. "Yah untung gak rusak! Kejam banget sih si Vic!",seru Luhan. "Iya! Yuk Tidur!",seru Yoona.

***

               Uhmm... Gimana ini! Yul,Tiff,Jess, Soo udah ambil tempat tidur. Dan yang satu lagi si Lulu. Gimana nih. Kalau di lantai! Hih... Daerah ini dingin banget. "Hei.. Yul geser!",pintaku. "Udah pas-pasan nih Yoongie!",seru Yul. "Pindahin tuh si Sic sama Luhan",seruku. "Berat tau!",seru Yul. "Hei! Ngalah sama cewek dong!",seruku. Tapi ternyata Luhan udah tidur. Mau kutendanng tapi gak bisa. Terpaksa di lantai. Aku pun menarik bantal dan berbaring di lantai. Lama-lama perutku jadi sakit, karena udara di sini beda dengan di Seoul, apalagi sekarang hujan. Yah.... Satu-satu pilihan aku tidur di sebelah Luhan. Daripada aku eek dalam celana. Aku pun membaringkan badanku. Nggak usah liat kesamping, nggak usah. Benar-benar menyiksa.

            Squiap Squiap.... Burung-burung menyiap-nyiap di luar. Trek.. Seperti ada yang membuka pintu, siapa itu..mata ku sangat lelah, tidak mau dibuka. Karena takut kupeluk erat gulingku.Guling, emang gulingnya ada berapa. Aku membuka mata. Aku tersentak, melihat mata yang sangat dekat dari mataku. Asdfghjkl.... Itu Luhan.. "Hei!",seru Vic eonie. "Hei!",seruku. Tampak Vic eon sedang sibuk memasukkan hp nya ke saku. Cepirit... Kayaknya dia ngeliat aku peluk-peluk Luhan. Mungkin dia foto, menjijikan. "Nah puas!",serunya. "Iya sangaaaat puas!",seruku. "Nah... Sekarang lebih baik kamu bangungkan teman-temanmu, dan mandilah! Nanti di hotel utama ada sarapan!",seru Vic. "Iya!",seruku. "Oke ketemu lagi ya!",serunya sambil menggendong Luhan yang masih tertidur, tapi tidurnya aja mata kebuka. Dasar aneh.

              Untung temen aku gak ada yang tau aku peluk Lulu. "Nah hei! Enak ya tidur sama Luhan?",tanya Yul. "Nggak!",seruku. "Jadi Yoona tidur sama Luhan??",tanya Sic. "Ia mesra kan!",seru Yul. "Haha!! Hukuman karena bilang aku pacar Luhan!",seru Sic. "Ia maaf deh!",seruku. "Iya iya!",jawabnya. "Aku siap!",seru Tiff. "Yoona kemaren tidur sama Luhan lo!",seru Sic heboh. "Wow! So Sweet banget!",seru Tiff. Aku hanya bisa merengut kesal. "Yaudah kita sarapan!",seruku kesal. Sesampainya di hotel utama kami naik ke lantai 3 yaitu restoran. Aku malas makan roti, aku makan ekado aja! Luhan nampak sedang mengambil sepotong croissant dan Sic sedang mengambil telor ceplok yang ada di sebelah croissant. Hehehe... So sweet! Aku mau foto juga ah!

              Tapi sialan hape ku ketinggalan di cottage. Aku pun megambil susu putih dingin dari dispenser susu. Lalu duduk di meja makan. Yul dan Tiff sudah mulai makan. "Eh ada nasi goreng ya!",seruku. Aku pun berlari ke tempat nasi goreng. Aku pun makan nasi goreng pakai ekado. Sedangkan Soo malah ngambil banyak banget. "Beybi don keraaaaai tunaits!",terdengar suara seseorang di sebelahku. "Luhan! Ngapain makan di meja cewek!",seruku. "Mejanya penuh! Kan tanteku juga ikut",Luhan menggigit croissant-nya sambil nyengir lirik aku."Ngapain liat-liat!",seruku sambil menyuap ekado. "Nggak kok!",serunya. Mencurigakan! Sepertinya dia tau kalau tadi aku memeluknya kayak guling. Jangan-jangan tadi matanya kebuka emang dia sadar. Ih... Sialan sekali. *untuk paragrafnya sebentar lagi akan diedit

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 1: Sekarang udah di kasih paragraf kok ^^
loremipsul
#2
ceritanya bagus ^^ apalagi pemain utamanya luyoon..ouo
btw, kalo ceritanya dikasih paragraf kayaknya bisa jd lebih bagus deh.. hehe