Chapter 4

L.O.V.E.

ANYYEONGGG~~~~~~~~~~~~~~~~~~`

 

 

[JUNHO POV]

Apa ini? Mengapa sangat canggung? Cherleen ayolah ajak aku bicara, aku ingin mendengar suaramu kembali. Apa ini? Apa benar ini yang dinamakan cinta? Atau haruskah aku memulai percakapannya dahulu?

“ehem....cherleen, kata temen-temen kamu paling pintar ya se fakultas?” tanyaku sambil mengemudi

“eh? Iya..kurasa seperti itu. Waeyo?” jawabnya

“nanti, bisakah kamu mengajari materi baru yang akan dijelaskan dosen nanti? Kurasa nanti aku akan membolos jika dosen itu mengajar di kelas kita. Bisakan sayang?”tanyaku kembali

‘JUNHO PABBO!! Kenapa aku keceplosan memanggil cherleen pake kata ‘sayang’? junho paboo! Nah kan cherleen-nya jadi diam kayak batu kan’ ujarku dalam hati

“oppa......gwechana?” tanya cherleen kepadaku

“ne, gwechana... apakah kau dengar apa yang tadi aku katakan?” tanyaku sambil was-was

“ne, waeyo oppa?”

“nope, lupakan soal perkataanku tadi ya..”

Cherleen hanya menatapku dengan penuh rasa penasaran dan kebingungan. Ya, kurasa cherleen akan menganggap aku bercanda, sebenarnya...........tidak

[AUTHOR POV]

Sampailah kami di kampus. Kampus yang besar memuat berbagai fakultas di dunia ini. Tidak heran jika banyak orang asing yang datang disini untuk menuntut ilmu. Kebetulan Pak Dul semalam sudah ditugaskan untuk memata-matai Junho dan Cherleen. Dan pak Dul pun sudah mulai bergerak mengikuti gerak-gerik mereka. Cherleen dan Junho berjalan bersamaan layaknya orang berpacaran dan bergandengan tangan.

[CHERLEEN POV]

‘ya, kenapa aku menggandeng Junho? Apakah dia tidak merasa? Ahh...lupakan...’ batinku dalam hati

Sepanjang perjalanan menuju kelas, aku dan Junho hanya berjalan dan terdiam membisu walaupun kami berdua jalan dengan bergandengan tangan..

“cherleen-ssi, aku mau bergabung aja sama 2PM ya, kamu masuk duluan sana gih!” kata Junho sambil melepaskan gandengan tangan kita.

“mwo? Ne, gwechana... oiya, nanti istirahat ada waktu gak?” jawabku

“emhh....kenapa emang? Oiya, kita itu pacaran ya? Tapi kok garing banget ya”ujar Junho sambil ketawa licik

“aku ingin bicara sesuatu sama kamu.... eh iya.kita kan pacarannya hanya sebagai status inget tadi malam kan?”jawabku sambil menatap muka Junho yang kupikir ia menginginkan sesuatu dariku

Ya, sesudah itu, Junho meninggalkanku. Ia pergi bersama hyung-hyung-nya yang menjadi satu menjadi boyband 2PM. Sesudah itu, aku pergi ke kelas dan menemui Jia.

“chukae yang udah pacaran! Siapa pacarmu? Ayodong aku kenalin!!” ujar Jia yang tiba-tiba mengagetkanku..

“hahaha iya terimakasih ya, pacarku? Nanti kamu akan tau sendiri” jawabku singkat

“nanti istirahat bisa hang out kan? Ayolah, udah lama kita enggak hang out” ajak Jia

“istirahat? Mianhae, aku udah ada janji sama namjachinguku” jawabku sambil tersenyum

“dasar kau ya, sehabis memiliki namja chingu lalu melupakanku” ujar Jia sambil muka mengancam.

Aku hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatku itu. Hahahaha.... tapi apakah sebaiknya aku ikut hangout dengan Jia? Tetapi bagaimana janjiku dengan Junho?

.

.

.

Lalu aku dan jia jalan diam sejenak karena sudah tidak tahu apa yang akan kami bicarakan lagi. Disaat aku terdiam, sebenarnya aku saat menunggu kedatangan seseorang. Tetapi sampai jam segini dia belum datang juga. Padahal mata kuliah dimulai 5 menit lagi. Aku melihat Jia, sepertinya dia sedang tidak fokus melihatku. Aku hanya takut kalau Jia melihatku dan dia bertanya kepadaku tentang Junho. Apa yang terjadi jika nanti Junho datang dikelasku ini? Apa komentar Jia setelah melihat Junho? Karena menurutku Junho itu memiliki muka yang.....ya, diatas rata-rata.

[AUTHOR’S POV]

Mata pelajaran dimulai. Tetapi dosen yang mengajar kami belum datang juga. Cherlen dan Jia mulai bosan dengan penantian mereka. Lalu Jia menyodorkanku sebuah earphone. Lalu Cherleen dan Jia mulai mendengarkan lagu bersama-sama... playlist Jia terputar Blue-Bigbang

kyeouri kago bomi chajaojyo

urin shideulko

keurium soge mami meongdeureotjyo

(I’m singing my blues) paran nunmure

paran seulpeume gildeulyeojyeo

(I’m singing my blues) tteunkureume

nallyeobonaen sarang oh oh....

 

ya, sebuah kotak kecil berwarna putih yang memiliki kabel kira-kira sepanjang 40cm itu berhasil membuat mereka berdua merasa nyaman. Salah satu lagu itu memang lagu favorit mereka selama menjadi teman. Sampai-sampai mereka berdua pernah mendengarkan lagu itu selama satu jam penuh.

 

Tok tok tok ....terdengar suara pintu diketuk. Lalu datanglah dosen yang telah mereka tunggu selama kurang dari 30 menit. Dosen mereka membawa seorang laki-laki yang umurnya ternyata sebaya dengan mereka. Ya tidak salah dan tidak lain tidak bukan itu Lee Junho. Setelah Cherleen melihat Junho datang mengikuti dosen dari belakang, Cherleen langsung memincingkan matanya seolah tidak percaya bahwa Junho itu benar-benar datang dan akan menjadi teman sekelasku.

 

[CHERLEEN’S POV]

 

“Selamat Pagi semuanya” ujar Dosen perempuanku yang hari ini terlihat saat bahagia dengan menggunakan dress setinggi lutut berwarna oranye dan memakai sepatu hak tinggi putih. Lalu aku melihat ia hari ini menggunakan make up yang agak tebal, tidak seperti biasanya. Ya atau mungkin dia sangat terpesona melihat kegantengan Lee Junho. Eh apa yang aku katakan tadi? Kegantengan? Ahh aku memang bodoh. Lalu aku tersenyum sendiri..

“hari ini kalian mendapat seorang teman baru, dia bernama Lee Junho pindahan dari Ilsan” ujar lagi dosen perempuanku itu sambil menunjun kearah Junho dan memberi kode bahwa Junho harus maju dan memperkenalkan dirinya.

“Annyeeonghaseyo Lee Junho Imnida... senang bertemu kalian semua” ujar Junho sambil mengeluarkan senyuman termanisnya. Ya itu senyuman termanis selama aku mengenal dan bertemunya. Lalu aku melihat sekeliling teman perempuanku. Aku merasa aneh dengan mereka. Mengapa mereka langsung terlihat.....genit? ahhh Junho yaa

“Ya Junho, kamu bisa duduk di bangku kosong dekat dengan Chansung itu” ujar dosen sambil menunjuk mana yang bernama Chansung...

 

.....

Pelajaran pun dimulai. Seperti biasanya, aku memperhatikan apa yang sedang diterangkan oleh dosenku. Aku sangat memahami apa yang dosen bicarakan karena ya, aku adalah penerus dari perusahaan papa yang sudah terkenal itu.

 

Lalu aku akan menulis sesuatu di buku notesku. Pada saat aku akan membukanya, aku melihat handphone-ku bergetar. Lalu secara diam-diam aku membuka handphoneku, ternyata ada sebuah sms. Tapi sms dari siapa? Lalu ku buka ternyata.....

 

From: Lee Junho

 

Hai cantik....

 

Ya, ternyata pesan masuk itu dari Junho, namjachinguku. Lalu aku berputar badan untuk melihat ke arah Junho. Dan Junho hanya melihatku secara ‘bodoh’ dan seperti mempermainkanku. Lalu dia mengirimku sebuah pesan lagi....

 

 

From: Lee Junho

 

Gausah dengerin pelajaran, bosen tau...

 

Nanti ketemu di kantin ok? Gaboleh telat.

 

Lalu aku memutar badan kembali dan Junho berpura-pura sedang mendengarkan pelajaran yang sedang diterangkan. Hahaha....aku hanya tertawa kecil melihat perilakunya..

 

 

 

 

 

TO BE CONTINUED~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
qinyin1023 #1
Chapter 4: Annyeong author-nim, btw I really enjoy this story pretty much. Ini di stop smpe chapter 4 apa ada kmungkinan di-update lagi? Anw, I also like you writting style. Gak berat, jd gak bikin pusing dibacanya hehe. Seru bgt ceritanya, bikin senyum" sendiri :)